Tuesday, December 4, 2012

Tawassul

Tawassul

Yaa sayyid as-Saadaat wa Nuur al-Mawjuudaat, yaa man huwaal-malja’u liman massahu dhaymun wa ghammun wa alam.Yaa Aqrab al-wasaa’ili ila-Allahi ta’aalaa wa yaa Aqwal mustanad, attawasalu ilaa janaabika-l-a‘zham bi-hadzihi-s-saadaati, wa ahlillaah, wa Ahli Baytika-l-Kiraam, li daf’i dhurrin laa yudfa’u illaa bi wasithatik, wa raf’i dhaymin laa yurfa’u illaa bi-dalaalatik, bi Sayyidii wa Mawlay, yaa Sayyidi, yaa Rasuulallaah:
(1) Nabi Muhammad ibn Abd Allah Salla Allahu ’alayhi wa alihi wa sallam
(2) Abu Bakr as-Siddiq radiya-l-Lahu ’anh
(3) Salman al-Farsi radiya-l-Lahu ’anh
(4) Qassim ibn Muhammad ibn Abu Bakr qaddasa-l-Lahu sirrah
(5) Ja’far as-Sadiq alayhi-s-salam
(6) Tayfur Abu Yazid al-Bistami radiya-l-Lahu ’anh
(7) Abul Hassan ’Ali al-Kharqani qaddasa-l-Lahu sirrah
(8) Abu ’Ali al-Farmadi qaddasa-l-Lahu sirrah
(9) Abu Ya’qub Yusuf al-Hamadani qaddasa-l-Lahu sirrah
(10) Abul Abbas al-Khidr alayhi-s-salam
(11) Abdul Khaliq al-Ghujdawani qaddasa-l-Lahu sirrah
(12) ’Arif ar-Riwakri qaddasa-l-Lahu sirrah
(13) Khwaja Mahmoud al-Anjir al-Faghnawi qaddasa-l-Lahu sirrah
(14) ’Ali ar-Ramitani qaddasa-l-Lahu sirrah
(15) Muhammad Baba as-Samasi qaddasa-l-Lahu sirrah
(16) as-Sayyid Amir Kulal qaddasa-l-Lahu sirrah
(17) Muhammad Bahaa’uddin Shah Naqshband qaddasa-l-Lahu sirrah
(18) ‘Ala’uddin al-Bukhari al-Attar qaddasa-l-Lahu sirrah
(19) Ya’quub al-Charkhi qaddasa-l-Lahu sirrah
(20) Ubaydullah al-Ahrar qaddasa-l-Lahu sirrah
(21) Muhammad az-Zahid qaddasa-l-Lahu sirrah
(22) Darwish Muhammad qaddasa-l-Lahu sirrah
(23) Muhammad Khwaja al-Amkanaki qaddasa-l-Lahu sirrah
(24) Muhammad al-Baqi bi-l-Lah qaddasa-l-Lahu sirrah
(25) Ahmad al-Faruqi as-Sirhindi qaddasa-l-Lahu sirrah
(26) Muhammad al-Ma’sum qaddasa-l-Lahu sirrah
(27) Muhammad Sayfuddin al-Faruqi al-Mujaddidi qaddasa-l-Lahu sirrah
(28) as-Sayyid Nur Muhammad al-Badawani qaddasa-l-Lahu sirrah
(29) Shamsuddin Habib Allah qaddasa-l-Lahu sirrah
(30) ‘Abdullah ad-Dahlawi qaddasa-l-Lahu sirrah
(31) Syekh Khalid al-Baghdadi qaddasa-l-Lahu sirrah
(32) Syekh Ismaa’il Muhammad ash-Shirwani qaddasa-l-Lahu sirrah
(33) Khas Muhammad Shirwani qaddasa-l-Lahu sirrah
(34) Syekh Muhammad Effendi al-Yaraghi qaddasa-l-Lahu sirrah
(35) Sayyid Jamaaluddiin al-Ghumuuqi al-Husayni qaddasa-l-Lahu sirrah
(36) Abuu Ahmad as-Sughuuri qaddasa-l-Lahu sirrah
(37) Abuu Muhammad al-Madanii qaddasa-l-Lahu sirrah
(38) Sayyidina Syekh Syarafuddin ad-Daghestani qaddasa-l-Lahu sirrah
(39) Sayyidina wa Mawlaana Sultan al-Awliya Sayyidi Syekh ‘Abd Allaah al-Fa’iz ad-Daghestani qaddasa-l-Lahu sirrah
(40) Sayyidina wa Mawlaana Sultan al-Awliya Sayyidi Syekh Muhammad Nazhim al-Haqqaani qaddasa-l-Lahu sirrah
Syahaamatu Fardaani
Yuusuf ash-Shiddiiq
‘Abdur Ra’uuf al-Yamaani
Imaamul ‘Arifin Amaanul Haqq
Lisaanul Mutakallimiin ‘Aunullaah as-Sakhaawii
Aarif at-Tayyaar al-Ma’ruuf bi-Mulhaan
Burhaanul Kuramaa’ Ghawtsul Anaam
Yaa Shaahibaz Zaman Sayyidanaa Mahdi Alaihis Salaam 
wa yaa Shahibal `Unshur Sayyidanaa Khidr Alaihis Salaam
Yaa Budalla
Yaa Nujaba
Yaa Nuqaba
Yaa Awtad
Yaa Akhyar
Yaa A’Immatal Arba’a
Yaa Malaaikatu fi samaawaati wal ardh
Yaa Awliya Allaah
Yaa Saadaat an-Naqsybandi

Sholawat untuk Segala Penyakit

Sholawat untuk Segala Penyakit

 

 

Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad thibilqulubi wa dawaa ihaa wa afiatil ajsadwa syifaa ihaa wa nuuril absor wa dhiyaa ihaawa alaa alihi wa shohbihi wa baari wa sallam

Artinya :
Ya Allah, berilah rahmat ke atas penghulu kami, nabi Muhammad S.A.W. yang dengan berkat baginda, engkau menyembuhkan hati, menjadi penawar dan menyehatkan tubuh juga memberi kesembuhan penyakit serta mengaruniai cahaya penglihatan dan kurniakanlah juga rahmat keberkatan dan kesejahteraan keatas keluarga dan sahabat baginda
Penjelasan dari Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani
(dari buku Reflecting of The Souls: Ramadan Suhba 2006)

A’uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin, Sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa Shahbihi ajma’iin

Penyembuhan terhadap penyakit ada di tangan para awliya Allah dan mereka dapat menyembuhkan penyakit apa saja, karena Allah SWT memberikan rahasia kepada Nabi SAW untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan selawat penyakit apapun dapat disembuhkan. Dengan mengucapkan: Allahumma shalli `ala Sayyidina Muhammad, tibil quluubi wal dawaa’ihaa wal `afiyyat al-abdaani wa syifa’iha. (ya Allah semoga Engkau menganugerahkan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW, sembuhkan hatiku dengan obatnya dan sehatkan badanku dengan obatnya.—dikenal dengan shalawat tibbil qulub)

Nabi SAW adalah sumber dan inti dari proses penyembuhan, selawat kepada Nabi SAW adalah penyembuhan. Tulislah selawat itu dan ia akan menjadi penyembuh bagi segala macam penyakit.
Jangan khawatir, dengan kecintaan terhadap Sayyidina Muhammad SAW, Allah SWT akan menyembuhkan setiap orang yang sakit, dan dengan istaghfirullah Allah SWT menyembuhkan semua orang yang sakit.
Dan Iman atau keyakinan adalah sangat penting. Iman akan selalu menyembuhkan kalian. `Itiqaad (yakin) dengan apa yang diberikan oleh Syekh kepada kalian atau apa yang dikatakan oleh Nabi SAW mengenai pengobatan tradisional ala Nabi karena Allah SWT akan memberikan kesembuhan itu dan tubuh kalian akan mengeluarkan hormon sesuai dengan apa yang kalian fokuskan dan kalian akan sehat kembali.[]

 

 

 

Operasi Spiritual

Operasi Spiritual 

Mawlana Syaikh Hisham Kabbani

Ke-wali-an adalah sebuah pemahaman yang tidak akan pernah bisa ditulis di dalam buku-buku. Kewalian adalah rahasia-rahasia dibalik rahasia-rahasia. Sesuatu yang berasal dari Nabi saw pada hati-hati para Awliya, bukan pengetahuan lewat kata-kata namun lewat perbuatan. Jangan mengira para Awliya menerima dirinya untuk menjadi Awliya jika tidak untuk meningkatkan para pengikutnya ke maqam mereka, khususnya ketika sedang memberi nasihat. Mereka tidak mau meninggalkan murid-muridnya tertinggal. Mereka meningkatkan maqam pengikutnya ke tahap topik yang sedang diajarkan melalui kehidupan spiritual mereka. Kalian tidak merasakannya pada tubuh fisik kalian, karena roh kalian masih terkungkung dalam sangkar tubuh.


Namun beliau mampu membuat roh kalian merasakannya tanpa kalian menyadarinya. Seperti seorang dokter yang mengoperasi pasiennya. Pasien tidak merasakan apapun, namun merasakan dirinya telah sembuh. Itulah yang Awliya lakukan. Beliau mengoperasi kalian, namun kalian tidak merasakan apapun. Tetapi dalam kehidupan spiritual kalian, dalam realitas, kalian telah sembuh.

Jika kalian sedang mencium spiritualitas, maka aroma itu membuat kalian mabuk cinta akan Syaikh. Jika Syaikh membuka lebih lagi, kalian tidak hanya mabuk, kalian akan seperti tetangga Nabi Musa as. Salah seorang tetangga Musa pernah berkata,” Musa, karena engkau akan pergi ke bukit Sinai dan berdialog dengan Tuhanmu – tolong katakan pada-Nya agar mengirimi aku cinta, karena aku tidak memiliki rasa cinta bagimu dan Dia. Biarkan Dia kirimkan cinta, agar hatiku bahagia.”

Ketika sampai di Sinai dan telah menyelesaikan apa yang Musa ingin lakukan, beliau lupa akan pesan tetangganya, Allah-lah Yang mengingatkan beliau.

“ Ya Musa, mengapa engkau lupakan tetanggamu ? Bukankah engkau berjanji padanya untuk menyebutnya dalam Hadirat-Ku ? “

“ Ya Tuhan, maafkan saya.”

“ Apa yang dia minta ?”

“ Dia membutuhkan cinta.”

“ Pulanglah dan katakan pada tetanggamu, Aku sedang mengirim cinta sekecil atom ke dalam hatinya.”

“Ya Allah, mohon kirimkan lebih dari itu, Engkaulah Yang Maha Pemurah.”

“Tidak. Itu sudah cukup.”

Musa kembali ke rumahnya dan mencari tetangganya. Ketika beliau menemukannya, tetangga itu tidak lagi berada didunia ini. Matanya terbuka lebar, kedua tangannya terangkat ke atas, mulutnya menganga. Dia tidak bergerak sedikitpun ataupun merasakan sesuatu. “ Oh tetanggaku,” kata Musa “ Kabar baik, Tuhan sedang mengirimkan sebutir cinta pada hatimu.” Namun tetangga itu demikian asyiknya sehingga tidak merasakan kehadiran Musa. Allah-pun memanggil Musa dan mengatakan : “ Ya Musa, walaupun engkau menggiling tubuhnya, dia tidak akan merasakan apapun, dia hanya merasakan Aku.”

Cinta seperti itulah yang Syaikh ingin kirimkan pada hati murid-muridnya. Murid-murid akan meninggalkan apapun dan lari mengejar Syaikhnya tanpa menyadari apa yang sedang mereka lakukan. Syaikh masih memegang kunci akan cinta itu dan belum membukanya. Beliau membukanya sedikit, setetes demi setetes. Itulah yang kini sedang mengendalikan kita, aroma dari setetes cinta. Belum lagi setetes, belum pula sekecil atom, hanya aromanya saja. Jika beliau membuka satu tetes cinta saja, kalianpun akan meleleh.

Ada pelajaran disini, bahwa jika kalian menghilangkan eksistensi kalian di hadapan Syaikh, maka beliau akan membuat kalian ‘mati sebelum mati’. Namun tidak seorangpun yang siap membawa rahasia besar itu agar Syaikh dapat menghiasi muridnya dengan segala kekuatan beliau. Syaikh tidak menahan kekuatan spiritual itu bagi diri beliau sendiri. Beliau ingin memberikannya. Namun kalian harus datang dan mengambilnya. Setiap orang sadar akan dirinya sendiri, apakah dia sedang mengambilnya atau tidak.

Syaikh muncul dalam mimpi-mimpi, muncul dalam penampakan spiritual, ataupun muncul sekilas saja. Namun ketika kalian mampu melihat syaikh sedang duduk bersama kalian secara nyata ( tanpa kehadiran tubuh fisiknya ) maka kalian telah mencapai apa yang beliau inginkan. Itulah caranya agar bisa duduk dengan Syaikh walaupun beliau telah meninggal dunia. Jangan mengira para Awliya sedang duduk di makam dimana dulu kalian terakhir meninggalkannya. Mereka sudah tidak lagi berada disana, mereka telah berpindah tempat. Namun bila kalian datang, memberi salam dan memanggil beliau, mereka akan datang dan muncul disana. Mereka berada di hadirat Nabi saw dan malaikat-malaikat yang memindahkan tubuh-tubuhnya.

Itulah bagaimana Awliya mentransfer kekuatan mereka dan mendatangi para pengikutnya. Bagi mereka, kehidupan ini dan akhirat adalah sama saja. Mereka dapat duduk-duduk dan mengundang yang lain untuk ikut serta. Bagi mereka hal itu amat mudah, namun bagi kita amat susah. Kita harus melatih diri kita dalam asuhan mereka. Cara yang paling ampuh bertemu dengan syaikh adalah dengan meditasi / muraqobah . Jagalah konsentrasi hati pada syaikh kalian di sepanjang malam hari. Beliau akan mulai nampak dan akan semakin sering muncul. Penampakan itu akan semakin jelas sampai kalian mampu berbicara dengan beliau secara langsung, bahkan bersalaman dengan beliau. Sebenarnya tidak susah.

Awliya asal mesir, Ahmad ar-Rufa’I al-Kabir datang ke makam Nabi dan mengatakan :

”Inilah sang pemerintah para hantu sedang bertemu dengan Manusia yang paling nyata ! Mohon ulurkan tangan Anda agar saya dapat menciumnya.” Dari makam Nabi, sebuah tangan putih mulai muncul dan sayyidina Ahmad menciumnya tiga kali. Setiap beliau menciumnya, Nabi mentransfer pengetahuan dari hatinya pada hati Ahmad. 3 samudra pengetahuan-pun telah dialirkan pada beliau.

Jika kalian mencapai maqam ini- kalian akan sangat beruntung. Kalian akan memahami rahasia-rahasia Syaikh. Dan bila belum mencapainya, kalian masih dianggap anak-anak yang masih harus diberi permen. Semoga Allah memberi kita kedewasaan di hadapan Syaikh dan membantu kita memberi kekuatan yang setiap Syaikh inginkan murid-murid mencapainya.

Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha.

Seri Kebesaran Nabi Muhammad S.A.W

Seri Kebesaran Nabi Muhammad S.A.W


Merupakan kumpulan suhbah/ceramah Mawlana Syaikh Muhammad Hisham al Kabbani q.s. seorang ulama sufi kontemporer, khalifah dari Mursyid tariqah Naqsyabandi Aliyah Sultanul Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al Haqqani q.s.

      Suhbah ini mengupas tentang kebesaran Nabi Muhammad S.A.W., di dalamnya mengandung hikmah dan ilmu yang sangat dalam untuk kita renungkan dan amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Suhbah ini diberikan mulai sekitar akhir maret 2012 sampai saat ini april 2012 suhbah ini masih berlangsung. Beliau memberikan suhbah ini atas perintah dari Mawlana Syaikh Nazim q.s.. Mawlana Syaikh Nazim qs mengatakan berulang kali bahwa ia berharap bahwa seluruh ulama di dunia ini akan lebih banyak berbicara tentang kebesaran Sayyidina Nabi Muhammad (saw), bagaimana ia berbeda dari orang lain dan beliau dihormati oleh Allah (swt) dan para malaikat-Nya.

      Berikut adalah catatan suhbah yang dikutip dari Sufilive.com dari volume 1 sampai volume 13, dan sampai saat ini suhbah dengan tema ini masih terus berlanjut. Silahkan Klik untuk membaca salinan suhbah tersebut pada daftar suhbah di bawah ini. Suhbah masih dalam bahasa Ingris jadi yang kesulitan memahaminya bisa menggunakan layanan Google Translate.
Caranya:
1. Klik Google Translate
2. Copy alamat URL website yang akan kita translate
3. Paste pada kolom sebelah kiri pada Google Translate, kemudian pilih TERJEMAHKAN
4. Klik hasilnya yang ada pada kolom sebelah kanan
5. selamat membaca



Kumpulan Suhbah: Seri Kebesaran Nabi Muhammad S.A.W.
Volume 1: Speak on Truth and Shari`ah (22 Maret 2012)
Volume 2: The Greatness of Prophet (s) and the Miracle of Points (24 Maret 2012)
Volume 3: You Will See Prophet (s) According to Your Capacity! (24 Maret 2012)
Volume 4: Salawaat that Instantly Raise You (25 Maret 2012)
Volume 5: Love of Prophet (s) Is with Awliyaullah(3 April 2012)
volume 6: Scientific Truths Rooted in Ahadith of Prophet (s) (5 April 2012)
Volume 7: The Creation of the Light of Sayyidina Muhammad (s)(6 April 2012)
Volume 8: The All-Encompassing Power of the Purest Love (7 April 2012)
Volume 9: How a Woman Was Saved from Punishment of the Grave (8 April 2012)
Volume 10: Real Inspiration is Never Fuzzy and Must be Verified(9 April 2012)
Volume 11: How the Life of Our GrandShaykh Sharafuddin Qaddasallahu Sirrahu was Extended(10 April 2012
Volume 12: Evidence of the Shaykh Giving His Life to Others(11 April 2012)
Volume 13: Introduction to Sultan adh-Dhikr (12 April 2012)

Monday, December 3, 2012

Ajarkan Anak-Anak Kalian Untuk Membaca Salawat Setiap Hari

Ajarkan Anak-Anak Kalian Untuk Membaca Salawat Setiap Hari
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs
28 April 2012 - Fenton Michigan

(Kutipan Suhbah Mawlana Shaykh Hisyam Tentang Pengtingnya Menjaga Salawat kepada Nabi saw)

A'udzu billah mina 'sh-shaytani 'r-rajim. Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim Nawaytu 'l-arba'in, nawaytu'l-'itikaaf, nawaytu'l-kalwah, nawaytu'l-riyaada, nawaytu's-suluk, nawaytu'l-'uzlah, nawytu as-siyam lillahi ta'ala fi hadza'l-masjid.

Ati'ullah wa ati 'ur-Rasula wa uli'l-amri minkum.
Ta'ati Allah, ta'ati Rasul (saw) dan mereka yang diberikan wewenang atas diri kalian.

Taatlah kepada Allah, karena ketatan adalah penghambaan, ubudiah yang paling tinggi dari seorang hamba kepada Tuhannya. Mentaati Allah adalah dengan cara mengikuti segala perintahNya dan tidak mengerjakan segala laranganNya.

Artinya adalah ikuti perintahNya dan taati segala hukumNya. Hari ini begitu banyak masalah diberbagai negara Islam. Mereka meminta Undang-Undang yang baru, dan mengganti konstitusi yang lama. Dan Allah swt mengatakan, "Wahai manusia, konstitusiKu untuk kalian adalah apa yang telah Kuturunkan dari surgaKu, dan itu adalah Al-Quran yang Suci".

Ketika kalian memuji dan bersalawat kepada Nabi (saw) setiap hari , maka kalian akan memiliki banyak rahasia untuk meningkatkan Rezeki kalian. Mereka bertanya berapa banyak salawaat yang harus kami lakukan. Anda tidak perlu menanyakan pertanyaan ini selama lidah kalian dibasahi oleh salawat, maka ketika kalian memuji Nabi (saw), maka rahasia-rahasia ini akan keluar semakin banyak dan semakin terang.

Ketika kalian membaca salawat pada Nabi (saw) maka kalian harus membersihkan diri. Jika kalian ingin salawat itu menjadi tingkatan salawat yang tertinggi, maka berwudhulah terlebih dahulu dan kemudian baru membaca salawat. Ketika Wudhu kalian batal maka segera mengambil wudhu kembali. Itulah sebabnya Para Syaikh dari berbagai tariqa dan Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs mengatakan bahwa dalam fikih, menurut hadits Nabi (saw), Setiap Mu'min harus menjaga wudhunya selama 24 jam. Bagaimana kita dapat menjaga wudhu selama 24 jam? Yaitu jaga wudhu kita selama kita terjaga dan sebelum kalian tidur buatlah wudhu yang baru dan kemudian tidur. Maka hal itu akan dianggap sebagai menjaga wudhu selama 24 jam. Dan kalian harus berusaha untuk senantiasa menjaga wudhu dan dalam keadaaan suci.

Meskipun demikian jika kalian tidak memiliki wudhu kemudian kalian ingin bersalawat, kalian tetap dapat membaca salawat, tidak ada masalah. Bahkan bagi wanita selama periode haid mereka, mereka tetap dapat membaca salawat didalam hati, mereka bahkan tetap dapat membaca surat Al-Qur'an didalam hati, bagi mereka yang telah hapal.

Ajari anak-anak kalian untuk melakukan salawat pada Nabi (saw) setiap hari. Kalau tidak, maka mereka akan kehilangan jalan. Salawat akan membersihkan dirimu dan membuat kalian bahagia dalam kehidupan ini dan tidak akan membuat mereka terjatuh dalam penderitaan. Zaman ini terlalu banyak energi buruk di sekitar kita dan di sekitar semua orang. Jadi untuk mengubahnya agar menjadi energi positif caranya adalah dengan bersalawat kepada Nabi (saw). Dan para Sahabat mengatakan hanya dengan menjaga salawat dan Memuji Nabi Muhammad saw maka akan terbit Kebahagiaan didalam hati.

Pilihlah salah satu salawat yang kalian sukai. Namun Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs merekomendasikan kepada mereka yang datang kepadanya untuk membaca Salawat Tunjina : Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin, shalaatan tunjiina bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat, wataqdhi lanaa bihaa jamii ’al haajat, wa tuthahhirunaa bihaa min jamii-is-sayyi-at, wa tarfa’una bihaa ‘indaka a’lad darajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat, min jami’il khayrati fil hayaati wa ba’dal mamaat.

Dan kalian juga bisa membaca Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir, Hizb as-Shaghir, dan begitu banyak salawat yang indah dan mereka yang mengetahui bahasa arab akan melihat betapa indahnya cara mereka menulis berbagai salawat ini. Itulah mengapa Awliyaullah mengatakan itu bukan milik mereka, bukan karangan dan tulisan mereka, tetapi mereka melihat Nabi (saw) datang kepada mereka dan mendiktekan semua salawat ini. Tidak mungkin bagi kami untuk dapat menulis dengan keagungan yang demikian indah. Jadi salawat ini adalah tiket kita untuk meninggalkan dunya ini, dan ketika kita meninggal dunya, maka ini adalah tiket kita untuk memasuki surga, Insya-Allah.

Jika kalian ingin yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu maka perbanyaklah salawat kepada Nabi (saw), dan salawat adalah solusi untuk semua permasalahan. Orang-orang datang dengan semua masalah mereka, dan mereka berbicara kepada seseorang menceritakan berbagai masalahnya bahkan hingga satu jam. Untuk apa? Ucapkan salawat atas Nabi (saw), bahkan bila hanya selama 10 menit saja maka kalian dapat menyelesaikan seluruh masalahmu. Mereka tidak lelah menceritakan masalah ini dan itu, dan masalah sebagian besar manusia sangat mirip satu sama lain.

Dan para Sahabat Nabi (saw) telah mengatakan kepada kalian dan Nabi (saw) menyebutkan dalam berbagai hadis dan Allah mengatakan dalam Al Qur'an yang suci, dan semua mengatakan bersalawat pada Nabi (saw), maka salawat ini akan mengambil dan menyelesaikan semua masalah kalian. Mengapa kalian membuang-buang waktumu dengan bercerita kesana kemari?

Perbanyaklah bersalawat dan hubungkan hatimu dengan Nabi Muhammad (saw). Jika kalian dapat terhubung dengan Rawdah atau terhubung dengan Ka'bah, maka berdoalah, "Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, Ya Rahmatan lil`alamin, engkau adalah rahmat kasih sayang bagi semesta alam ini ". Maka doa itu akan membawamu ke hadirat Nabi (saw). Jadi jika kalian ingin berada di tingkat yang lebih tinggi, maka kalian harus lakukan dengan cara seperti itu. Mustahidarin li anwar an-Nabi (saw). Hadir di hadapan Nabi (saw).

Dan Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs berkata, "Aku akan memberikan salawat yang sederhana, cara yang paling sederhana, sebagaimana Nabi (saw) adalah manusia yang sangat sederhana dan rendah hati. Dan ada begitu banyak salawat yang kalian dapat membacanya, Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir dan Dalail khairat, tetapi dalam Naqsybandi awrad salawat itu sangat sederhana yaitu "Allahuma Shalli` ala Muhammadin wa alaa, aali Muhammadin wa sallim". Tetapi berusahalah untuk fokus dengan tingkat kehadiran hati yang lebih tinggi, rasakan seperti jika kalian memandang Nabi (saw) didepanmu. Jika Anda tidak dapat melihatnya, maka kalian bisa merasakannya.

Jika kalian ingin mendapatkan hasil terbaik, maka jangan melakukan salawat sambil mengerjakan berbagai kesibukan lainnya, sambil menggunakan ponsel, melihat TV, internet dan melihat kanan dan kiri. Lakukanlah salawat dengan rasa cinta yang sejati. Meskipun demikian ketika kalian harus mengemudikan mobil dan kemudian ingatan kalian untuk menjaga salawat, hal ini diperbolehkan, dan jagalah lidah kalian untuk sibuk dengan salawat. Jika kalian dapat memfokuskan hatimu bersalawat bahkan bila hanya selama 5 atau 10 menit salawat, itu lebih baik. Dan itu merupakan penyebab terbesar untuk mencapai segala kebaikan dan segala sesuatu yang baik.

Wahai Nabi (saw) kami memohon kepadamu agar dapat datang dan melihatmu. Kami memohon dan datang kepadamu melalui pintu Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (ra), melalui pintu Sayyidina Umar (ra) melalui Sayyidina Utsman (ra), melalui Sayyidina Ali (ra), biarkan kami datang mengunjungimu. Kami memohon agar dapat bertemu denganmu melalui para guru-guru kami, para suyukh untuk datang kepadamu. Apakah menurut kalian Nabi saw tidak akan membuka pintunya? Nabi (SAW) selalu membuka pintunya, tetapi kita belum mampu melihatnya, belum siap menerima dan menjaga amanahnya.

Seperti yang telah kami katakan dalam kutbah Jumat yang lalu, ketika seorang murid bertanya kepada Syaikh untuk mengijinkan dia untuk dapat melihat Anwarullah, Kebesaran Nabi Muhamad (saw), dan kemudian dia dapat melihatnya. Tetapi karena murid itu tidak bisa menjaga amanah itu, untuk menyimpan hanya pada dirinya sendiri, dan kemudian dia menceritakan kepada kepada teman-temannya, sehingga mereka menuduhnya kafir dan sesat sehingga mereka membunuhnya, ini seperti apa yang terjadi kepada Syaikh Muhyidin ibn 'Arabi qs, mereka membunuhnya.

Nabi (saw) dan para Syaikh mengetahui bahwa kita belum dewasa. Kita belum bisa menjaganya. Maka mereka menjaganya untuk kita, mereka mengumpulkan salawat itu semakin banyak dan ketika kalian meninggal dunia, kemudian Nabi Muhammad (saw) akan datang dan memberikan kepadamu.

Perbanyaklah bersalawat kepada Nabi saw, dan ada begitu banyak jenis salawat yang memungkinkan seseorang untuk dapat melihat Nabi (saw) baik didunia maupun di kuburan mereka. Ketika Malaikat Munkar dan Nakir mengajukan pertanyaan kepadamu maka kalian akan dapat melihat Nabi (saw) tampil untuk membelamu, dan Nabi (saw) akan datang di sana bersama salawat kalian.

Nabi Muhammad (saw) akan ditampakkan kepadamu baik di dunia ini ketika kalian masih hidup atau di alam kubur atau di hari mahsyar. Dan kita memohon kepada beliau (saw), "Ya Sayyidi, Ya Rasulallah, berikanlah kami agar dapat melihat keindahan wajahmu di dunya ini, bukan hanya dalam mimpi, tetapi dalam visi spiritual yang nyata. Dan bagimu, tidaklah terlalu sulit bagimu Yaa Nabi (saw) untuk mengabulkan doa kami ini".

Jika Rasuluallah (saw) menerima doa kita, maka kita akan bisa melihat Nabi saw. Itulah sebabnya Nabi (saw) berkata, "man ziara qabri wajabat lahu syafa`ati". "Barangsiapa mengunjungi, menziarahi kuburanku, maka menjadi kewajiban bagiku untuk memberinya syafa'at ku". Jadi mereka yang mengunjungi Nabi Muhammad (saw) di Madinatul-Munawwarrah, artinya mereka telah memasuki surga karena raudah adalah gerbang surga.

Dengan senantiasa bersalawat maka kalian akan dapat mengendalikan ego buruk kalian. Melalui salawat dan dzikrullah, kalian dapat membunuh nafsu amarah dan kemudian hati dan ruh kalian menjadi tenang dan damai, kedamaian masuk kedalam hatimu, inilah yang disebut nafs al-Mutmainna. Kemudian kedamaian itu mengisi hati kalian dengan perilaku yang sempurna, nafs al-Kamila, Ada 7 tingkatan dalam jiwa kita, yang akan membuka untuk Anda semua 7 tingkat bagi ruh mu, untuk mengangkat jiwamu dihadirat ilahi. Ini adalah semacam lata'if, dimana ada berbagai tingkatan yang berbeda.

Tujuh Tingkatan Lathaif adalah berbeda dengan tingkat Ilmu Pengetahuan Islam, seperti pengetahuan tentang Qur'an dan Hadis. Pengetahuan ini akan terbuka untuk kalian dan kalian dapat menaklukkan empat musuh dirimu dengan bersalawat. Karena kalian memiliki 4 musuh: Nafsu, Cinta Dunia, Hawwa dan Setan. Nafs adalah ego kalian, Dunya adalah cinta dunia, Hawwa adalah Keinginan Buruk dan setan. Empat musuhmu. Dan yang dapat menghilangkan musuh-musuh ini dari dirimu adalah dengan bersalawat kepada Nabi (saw), karena kalian datang memohon bantuan Nabi saw.

Jika kalian mengalami masalah dengan Rezeki kalian, maka bersalawatlah. Maka salawat ini akan membuka pintu rezeki kalian. Dan salawat itu juga akan memberikan rezeki bagi ruh kalian, dan rezeki bagi ruh adalah pengetahuan ilahiah. Salawat ini akan membuka jalan bagi ma`rifah, ilmu mengenail Allah. Jika kalian ingin mengetahui marifatullah, maka datanglah melalui Nabi Muhammad (saw). Rasulullah saw adalah kota ilmu dan Sayyidina 'Ali (ra) adalah pintunya. Jadi datanglah ke kota marifah.

Ketika kalian datang mengetuk pintu rumah seseorang dan seseorang yang berada didalam rumah tidak menyukaimu, karena kalian datang tanpa hadiah di tanganmu. Mereka mengatakan, lihatlah orang yang tidak memilki adab, mereka datang, mengambil manfaat tetapi datang tanpa membawa hadiah. Ketika kalian berkunjung kerumah seseorang, bawalah hadiah, bisa berupa kurma atau buku, atau Al Qur'an, minyak wangi dll ini hanyalah sebuah contoh. Jadi Anda tidak dapat datang dan mendekat kepada Nabi (saw) tanpa hadiah.

Itulah sebabnya Allah mengatakan dalam Al Qur'an: "Ambil uang mereka sebahgai zakat, sedekah, untuk memurnikan ibadah dan amal mereka dan membersihkan harta dunya yang kotor, kemudian baru mereka dapat berdoa, salat dan kemudian mereka dipakaikan dengan pakaian salawat yang kau berikan sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad saw, dan Nabi saw memberi mereka kedamaian dalam hati mereka. Karena Hadiah untuk Nabi (saw) adalah salawat Anda.

Wa min Allah at Tawfiq

BERBAGAI JENIS SALAWAT, MANFAAT DAN ARTINYA

BERBAGAI JENIS SALAWAT, MANFAAT DAN ARTINYA
kumpulan shalawat by Syaikh Hisham al Kabbani
 



صَلَوَاتْ نُوْرَانِيَّةْ / صَلَوَاتْ بَدَاوِيْ كُبْرَى

Shalawat Nuraniyyah/Shalawat Badawi Kubra

Ketika Muhammad al-Taymaysani (r) telah selesai membaca kitab Dalailu’l-Khayrat sebanyak 100.000 kali, beliau berjumpa dengan Rasulullah (s) di dalam mimpinya, yang mengatakan, “Wahai Muhammad al-Talmaysani!  Jika engkau membaca shalawat Nuraniyya dari Ahmad al-Badawi, seolah-olah engkau telah menyelesaikan Dalailu’l-Khayrat 800.000 kali!”


اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ اْلاَصْلِ النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَََفْضَلِ الْخَلِيْقَةِ اْلاِنْسَانِيَّةِ، وَأَ شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ، وَمَعْدِنِ اْلاَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ اْلاِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ الْقَبْضَةِ اْلاَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْييَْتَ اِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.


Allâhumma shalli wa sallim wa bârik`alâ Sayyidinâ wa mawlânâ Muhammadin, syajarati ’l-ashli ’n-nûrânîyyati, wa lam`ati ’l-qabdhati ’r-rahmânîyyati, wa afdhali ’l-khalîqati ’l-insânîyyati, wa asyrafi ’sh-shûrati ’l-jismânîyyati, wa ma`dini ‘l-asrâri ‘r-rabbanîyyati, wa khazâ-ini ‘l-`ulûmi ‘l-ishthifâîyyati, shâhibi ’l-qabdhati ’l-ashlîyyati, wa ’l-bahjati ’s-sanîyyati, wa ’r-rutbati ’l-`alîyyati, mani ’n-darajati ’n-nabîyyûna tahta liwâ’ihi, fahum minhu wa ilayh, wa shalli wa sallim wa bârik `alayhi wa `alâ âlihi wa shahbihi, `adada mâ khalaqta, wa razaqta, wa amatta, wa ahyayta, ilâ yawmi tab`atsu man afnayta, wa sallim taslîman katsîran, wa ’l-hamdulillâhi rabbi ’l-`âlamîn.

Ya Allah limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), sebagai sumber cahaya, sebagai genggaman kesayangan yang berkilauan, sebagai manusia yang paling utama, bentuk badan yang paling mulia, tambang rahasia ketuhanan, gedung ilmu yang terpilih, pemilik genggaman yang asli, kesenangan yang terpuji, derajat yang luhur, dan para nabi berada di bawah benderanya, mereka itu dari dan kepada Nabi Muhammad (s).  Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada nabi, keluarga  dan para sahabatnya, sebanyak makhluk yang Engkau ciptakan, yang Engkau beri rezeki, Engkau matikan dan Engkau hidupkan, hingga pada hari orang-orang yang Engkau binasakan sampai dibangkitkan.  Semoga Allah melimpahkan keselamatan yang banyak.  Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.



Shalawat al-Fâtih

Disebutkan oleh para ulama bahwa jika kalian membacanya sekali, seolah-olah kalian telah membaca Dalailu’l-Khayrat sebanyak 600.000 kali!  Yang lain mengatakan bahwa seolah-olah kalian telah membaca shalawat sebanyak jumlah manusia sejak zaman Sayyidina Adam (a) hingga Hari Kiamat, itulah nilai dari shalawat ini!
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ‘l-fâtihi limâ ughliq, wa ‘l-khâtimi limâ sabaq, nâshiri ‘l-haqqi bi ‘l-haqq, wa ‘l-hâdî ilâ shirâthika ‘l-mustaqîm, wa `alâ âlihi haqqa qadrihî wa miqdârihi ‘l-`azhîm.

Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang membuka sesuatu yang tertutup, yang menutup sesuatu yang terdahulu, yang menolong kebenaran dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk pada jalan-Mu yang lurus.  Semoga Allah memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad (s), keluarganya dana para sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.



Shalawat Munajiyyâh/Shalatan Tunjinâ

Mawlana Syekh Hisyam (q) mengatakan bahwa Mawlana Syekh Nazim (q) sangat menganjurkan untuk membaca shalawat ini.


Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin shalatan tunjinâ bihâ min jamî`i ’l ahwâli wa’l-âfât, wa taqdhî lanâ bihâ jamî`a ’l-hâjât, wa tuthahhirunâ bihâ min jamî`i ’s-sayyi’ât, wa tarfa`unâ bihâ `indaka a`lâ’d-darajât, wa tuballighunâ bihâ aqshâ ’l-ghâyâti min jamî‘i ’l-khayrâti fi ’l-hayâti wa ba`d al-mamât.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang dengannya Engkau menyelamatkan kami dari segala keadaan yang mendebarkan dan dari semua malapetaka, serta Engkau penuhi segala hajat kami.  Dan dengannya Engkau bersihkan kami dari segala keburukan dan kejahatan, dan dengannya pula Engkau mengangkat derajat kami dan Engkau sampaikan tujuan kami dari semua kebaikan, sewaktu kami hidup maupun setelah mati.


Shalawat Sayyidina ‘Ali (ra, kw)

Sayyidina `Ali (ra) berkata, “Jika engkau membaca shalawat ini tiga kali sehari dan seratus kali pada hari Jumat, seolah-olah engkau telah membaca shalawat dari seluruh makhluk, termasuk manusia, jin, malaikat dan segala sesuatu yang bershalawat kepada Sayyidina Muhammad (s)!  Dan Nabi (s) akan menggandeng tanganmu untuk memasuki Surga.


صَلَوَاتُ اللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَأَ نْبِيَآئِهِ وَرُسُلِهِ وَجَمِيْعِ خَلْقِهِ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ مُحَمَّدٍ.عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاَتُهُ

Shalawâtullâhi ta`âlâ  wa malâ’ikatihi wa anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ  wa barakâtuh.

Semoga semua rahmat Allah, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi Muhammad (s) dan keluarganya, dan kepadanya dan semua keluarganya.  Semoga rahmat dan keselamatan, dan berkah Allah dilimpahkan kepada mereka semua.



Sayyid ash-Shalawat

Sebagai tambahan terhadap shalawat Sayyidina `Ali (r, kw), shalawat di bawah ini diberikan oleh Sayyidina Muhammad (s) di dalam ru’ya (penglihatan spiritual) dari Syekh Syarafuddin ad-Daghestani (q) yang mengatakan, “Membaca shalawat ini bahkan hanya sekali seumur hidupmu adalah lebih berbobot daripada shalawat dari seluruh makhluk selama dua puluh empat jam penuh, dan terus-menerus dilakukan sepanjang hidup mereka; shalawat ini akan lebih berat di mizan daripada gabungan dari seluruh shalawat!"


`alâ asyrafi ‘l-`alamîna Sayyidinâ Muhammadinish-shalawât.
`alâ afdhali ‘l-`alamîna Sayyidinâ Muhammadinish-shalawât.
`alâ akmali’ l-`alamîna Sayyidina Muhammadinish shalawât.
Shalawâtullâhi ta`âlâ  wa malâ’ikatihi wa anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ  wa barakâtuh, wa radhi-Allâhu tabâraka wa ta`âlâ `an-sadâtina ash-hâbi Rasûlillâhi ajma`în, wa `ani ‘t-tâbi`îna bihim bi-ihsân, wa `ani ‘l-a’immati ‘l-mujtahidîn al-mâdhîn wa `ani ‘l-`ulamâi ‘l-muttaqîn, wa `ani ‘l-awliyâi ‘sh-shâlihin, wa `an masyâyikhina fi ‘th-tharîqatin naqsyibandiyyati ‘l-`aliyyah, qaddas Allâhu ta`âlâ arwâhahumu ‘z-zakiyyah, wa nawwar Allâhu ta`âlâ adhrihatahumu ‘l-mubârakah, wa a`âdallâhu ta’âlâ `alaynâ min barakâtihim wa fuyûdhâtihim dâ’iman wa ‘l-hamdullilâhi rabbi ‘l-`âlamîn, al-Fâtihah

Kepada makhluk yang paling mulia di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Kepada makhluk yang paling baik di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Kepada makhluk yang paling sempurna di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)

Semoga semua rahmat Allah Yang Mahatinggi, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi Muhammad (s) dan keluarganya, dan kepadanya dan semua keluarganya.  Semoga rahmat dan keselamatan, dan berkah Allah dilimpahkan kepada mereka semua.  Semoga Allah rida dengan semua guru kami, para sahabat Rasulullah (s) dan kepada mereka semua yang mengikutinya dengan sempurna.  Semoga Allah rida dengan Imam Ijtihad yang terdahulu, para ulama dan orang-orang yang bertakwa dan para awliya dan orang-orang yang saleh, terhadap Masyaikh kami di Tarekat Naqsybandi yang mulia.  Semoga Allah mensucikan ruh mereka yang suci dan menerangi makam mereka yang penuh berkah.  Semoga Allah mengembalikan berkah mereka dan keutamaan yang melimpah kepada kami, selalu.  Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Al-Faatihah.




Shalawat al-`Âli al-Qadr (Shalawat yang Nilainya Tertinggi)

Sebagaimana yang disebutkan oleh Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani (q) dan banyak awliyaullah lainnya, dari Syarh Shalawat ad-Dardir al-`allamah as-Saawi, bahwa membaca shalawaat ini akan menghilangkan claustrophobia (fobia terhadap ruang tertutup) dan memberikan kemudahan bagi kalian di dalam kubur.  Ia juga akan menghilangkan rasa takut terhadap malaikat Munkar dan Nakîr yang akan bertanya kepadanya.  

Disebutkan pula bahwa barang siapa yang membaca shalawat ini sekali setiap hari Jumat, Nabi (s) akan menyertainya ketika ia meninggal dunia dan mengantarkannya ke kuburnya dan menguburkannya dengan tangan beliau sendiri yang penuh berkah!

Banyak awliyaullah yang mengatakan, "Barang siapa yang membacanya bahkan sekali pada hari Jumat, atau sejak Kamis malam dan seterusnya, Allah (swt) akan mengizinkan ruhnya untuk melihat Sang teladan bagi semua ruh (s)," bukan hanya ketika ruhnya meninggalkan tubuhnya, tetapi juga ketika ia dibawa ke kuburnya sampai ia akan menjumpai Nabi (s) yang akan mengurusnya di kuburnya itu.

Para Awliyaullah menganjurkan untuk terus membaca shalawat ini sepuluh kali setiap hari dan sekali pada malam Jumat, dan itu akan membawakan khayr al-jasiim, kebaikan yang tak terhingga bagi kalian.  Di dalam kitab Fath ar-Rasuul juga dinyatakan bahwa barang siapa yang membacanya sepuluh kali setelah Isya akan diberi ganjaran seolah-olah ia telah membacanya sepanjang malam.

اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي الحبيب العالي القدر العظيم الجاه وعلى آله وصحبه وسلم

Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidinâ Muhammadin an-Nabiyyi ‘l-Umiyy, al-Habîb al-`Âliyya ‘l-Qadri ‘l-`Azhîmi ’l- jâhi, wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), nabi yang ummi, yang dicintai, yang tertinggi, yang memiliki kekuasaan agung lagi mulia, dan kepada keluarga dan sahabatnya. Semoga Allah memberikan keberkahan dan keselamatan.


Shalawat Jawharat al-Kamal

Jika kalian membaca shalawat ini 7 kali sehari atau lebih, yuhibbahu mahabbatan khaasah wa laa yamuutu illa waliyyan, Nabi (s) akan mencintai kalian dengan cinta yang khusus, yang istimewa dan kalian tidak akan meninggalkan dunia tanpa menjadi seorang wali.  Barang siapa yang membaca shalawat ini berarti menyebutkan nama-nama tertinggi dari Nabi (s), dan Allah (swt) akan membukakan baginya sebagaimana yang Dia bukakan bagi para Awliya-Nya!


Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Aynir rahmatir rabbâniyah, wal yaqûtati ’l-Mutahaqqiqah, al-hâithati bi markazi ‘l-fuhumi wal ma`ânî, wa nûri ‘l-akwâni ‘l-mutakawwinati al-Adamiyy, shahibi ‘l-haqqi ‘r-rabbânī, al-barqi ‘l-astha`i bi muzûni ‘l-arbâhi ‘l-mâliati likulli muta`arridhin mina ‘l-buhuri wa ‘l-awânî, wa nûrika ‘l-lami`i ‘l-ladzî malata bihi kawnaka ‘l-hâitha bi amkinati ‘l-makânī.

Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Ayni ’l-Haqq, al-latî tatajalla minha `Urûsyu ‘l-Haqâiqi `Ayni ‘l-ma`ârifi, al-aqwam shirâthikat tâmmi ‘l-asqam.

Allâhumma shalli wa sallim `alâ thal`ati ‘l-haqqi bil-haqq, al-kanzi ‘l-A`zham, ifâdhatika minka Ilayka, Ihâthati ‘n-Nûri ‘l-Muthalsam, shallallâhu `alayhi wa `alâ âlihi shalatan tu-`arrifuna bihâ iyyâh

Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Sumber Rahmat Rabbaniyyah, dan permata sejati yang mencakup seluruh hakikat, yang menjadi pusat segala pemahaman dan makna.  Dan Cahaya Ciptaan bagi penciptaan anak cucu Adam, Pemilik Kebenaran Rabbani.  Cahaya kilat yang paling terang di awan hujan yang bermanfaat yang mengalir memenuhi semua saluran air yang menghadapnya, sehingga memenuhi segala lautan ruang dan masa.  Dan Cahaya Terang yang dengannya Engkau telah mengisi alam semesta dan yang memenuhi segenap tempat.  

Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Sumber Kebenaran, yang darinya terpancar manifestasi Kearifan, Sumber Ilmu, yang paling kokoh, yang paling sempurna dan paling lurus.

Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keselamatan bagi munculnya Kebenaran dengan Kebenaran; yang merupakan harta yang agung.  Tempat datangnya limpahan cahaya yang berasal dari-Mu kepada-Mu; suatu lingkaran Cahaya yang tersembunyi.  Semoga rahmat dan keselamatan dilimpahkan kepada Nabi (s) dan keluarganya, dengan shalawat yang dapat membawa kami pada pengetahuan tentang beliau.



Shalawat Nâriyah/Tafrîjiyyah

Shalawat ini berasal dari Kanzul As'rar dan ia membuka tujuh langit dan telah diuji oleh para awliya besar seperti Syekh Sanusi, Sidi Omar Mukhtar, Sidi ibn Hajar Asqalani Imam al-Qurtubi.  Shalawat ini banyak digunakan di Maroko.  Dan jika ada bencana atau tekanan atau bahaya, biasanya kaum Sufi dan ahlul khayr, para ahli kebajikan, mereka berkumpul dan membaca shalawat ini 4.444 kali, setelah itu mereka bertawassul kepada Nabi (s) dan insya Allah, keselamatan akan datang.  


Allâhumma shalli shalâtan kâmilah, wa sallim salâman tâman `alâ Sayyidinâ Muhammadinilladzi tanhallu bihil `uqad, wa tanfariju bihil kurab, wa tuqdhâ bihil hawâ’ij, wa tunâlu bihir raghâ’ib, wa husnul khawâtimi wa yustasqal ghamâmu bi wajhihil karîm,  wa `alâ  âlihi, wa shahbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmil-lak

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan yang sempurna kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s) yang dengan perantaraannya terurai segala ikatan, dihilangkan segala kesusahan, ditunaikan segenap kebutuhan, diraih segala keinginan, dicapai akhir yang baik, diturunkan hujan dari awan berkat wajahnya yang mulia, dan juga kepada keluarga dan sahabatnya, dalam setiap kedipan mata dan tarikan napas, sebanyak pengetahuan yang Engkau miliki.


Shalawat Imam Syafi`i

AbdAllah al-Hakam berkata, “Aku melihat Imam Syafi’i (r) di dalam mimpiku dan aku bertanya kepadanya, ‘Apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?’ dan beliau menjawab, ‘Dia mencurahkan rahmat-Nya kepadaku, mengampuniku, dan menghiasi Surga bagiku, yang datang kepadaku seperti seorang mempelai wanita yang dihiasi dengan segala perhiasan dan dekorasi bagi suaminya.  Mereka mencurahkan aku dengan para malaikat dan berbagai ornamen surgawi seperti ketika mereka melempari (mahkota bunga mawar) ke atas kepala pengantin di dunia.’  Aku bertanya kepadanya, ‘Bagaimana engkau mencapai derajat ini, apa yang telah engkau lakukan?’  Beliau menjawab, ‘Seseorang mengatakan kepadaku untuk membaca shalawat khusus, dan aku telah melakukannya.’  Bacalah shalwat ini agar dapat masuk Surga tanpa pertanyaan.

Allâhumma shallallâhu `alâ Muhammadin `adada mâ dzakarahu ‘dz-dzâkirûn wa ghafala `an dzikrihi ‘l-ghâfilûn.

“Ya Allah, limpahkan rahmat dan berkah-Mu kepada Nabi Muhammad (s) selama masih ada orang yang ingat dan orang yang lupa kepada-Mu."


Shalawat Grandsyekh `Abdullah Faiz ad-Daghestani (q)

Grandsyekh (q) berkata bahwa jika kalian tidak dapat membaca Dala’il al-Khayrat sebagai bagian dari wirid harian kalian, maka bacalah shalawat ini 100 kali, yang merupakan bacaan shalawat Nabi (s) yang paling mudah dan sederhana, karena itu menunjukkan kerendahan hati Nabi (s) terhadap Tuhannya.

اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمِّد وعلى آل مُحَمَّد وسلّم

Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin wa sallim.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada Nabi Muhammad (s) dan kepada keluarga Muhammad.”


Shalawat al-Askandari

Suatu hari Jamaluddin bin `Ali al-Askandari (r) berjumpa dengan Nabi (s) di dalam mimpinya dan Nabi (s) bersabda, “Wahai Muhammad ibn `Alii al-Askandari, aku akan mengajarimu beberapa kalimat, yang jika engkau membacanya, seolah-olah engkau telah membaca seluruh wirid beserta seluruh pahalanya!  Bacalah 10 kali, dan itu seolah-olah engkau telah menyelesaikan seluruh wirid sepanjang siang dan malam dan engkau akan mendapatkan pahalanya sebagai tambahan bagi pahala wirid yang telah engkau lakukan.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ السَّابِقِ لِلْخَلْقِ نُورُهُ وَرَحْمَةً لِلْعَالَمينَ ظُهُورُهُ عَدَدَ مَنْ مَضَى مِنْ خَلْقِكَ وَمَنْ بَقِيَ وَمَنْ سَعِدَ مِنْهُم وَمَنْ شَقِيَ صَلَاةً تَسْتَغْرِقُ الْعَدَّ وَتُحِيطُ بِالْحَدِّ صَلَاةً لَا غَايَةَ لَهَا وَلَا مُنْتَهَى وَلَا انْقِضَاءَ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِكَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا مِثْلَ ذَلِكَ

Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ’s-sâbiqi li ’l-khalqi nûruhu wa rahmatan li ’l-`âlamîna zhuhûruhu `adada man madhâ min khalqika wa mam-baqîya wa man sa`ida minhum wa man syaqîya shalâtan tastaghriqu ’l-`adda wa tuhîthu bi ’l-haddi shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ muntahâ wa lâ amadala wa lâ ’nqidhâ’a shalâtan dâ’imatan bi-dawâmika bâqiyatan bi-baqâika wa `alâ âlihi wa shahbihi kadzâlik wa ‘l-hamdulillâhi `alâ dzâlik

Allâhumma yâ Rabbî shalli `alâ Muhammadin wa ‘alâ âli Muhammad wajzihi Muhammadan `anna mâ huwa ahluhu.

Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin `adada mâ `alimta wa zînata mâ `alimta wa mil’a mâ `alimta.  

Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidinâ wa Mawlâna Muhammadin wa `alâ kulli nabiyyin wa `alâ Jibrâ`îla wa `alâ kulli malakin wa `alâ Abi Bakrin wa `alâ kulli waliyyin.


Shalawat al-Kâmil

Shalawat yang paling dimuliakan di mana para Awliyaullah mengatakan bahwa satu shalawat ini setara dengan 70,000 shalawat, dan di dalam Mazhab Syafi’ii mereka mengatakan bahwa shalawat ini mempunyai “ganjaran yang tak pernah berakhir,” karena Kesempurnaan Allah tidak mempunyai akhir!  Shalawat ini dibaca antara Maghrib dan Isya, khususnya untuk menghilangkan lupa dan memperkuat ingatan.    

Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidinâ Muhammadin wa `alâ âlihî kamâ lâ nihâyata li kamâlika `adada kamâlihi.

Ya Allah limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s) beserta keluarganya, sebagaimana tidak berakhir kesempurnaan-Mu, sebanyak bilangan kesempurnaan-Nya.



Daruud Syifaa’ untuk Bertemu dengan Nabi (s) di dalam Mimpi (Dibaca terus hingga Anda Tertidur)

Imam Sya’arani (r) meriwayatkan bahwa Nabi (s) bersabda, “Barang siapa yang bershalawat dengan cara seperti ini akan bertemu denganku di dalam mimpi, dan barang siapa yang bertemu dengan di dalam mimpi, ia akan bertemu denganku di Yawmil Hisab, dan barang siapa yang bertemu denganku di Yawmil Hisab, aku akan memberi syafaat padanya, dan barang siapa yang mendapatkan syafaatku, ia akan minum dari telagaku, Hawdh al-Kawtsar di Surga, dan barang siapa yang meminum dari al-Kawtsar ia akan terlindung dari api neraka.

Imam Sya’arani (r) berkata, “Aku harus membacanya,” dan aku membacanya sebelum tidur dan terus membacanya sampai aku tertidur.  Aku melihat bulan dan melihat wajah Nabi (s) yang mulia, dan aku berbicara dengan beliau.  Kemudian ghaba fi’l-qamar, aku merasa beliau berada di bulan hingga beliau menghilang.  Aku berdoa kepada Allah (swt) demi shalawat ini, agar Dia memberikan seluruh nikmat yang Ia berikan, bukannya nikmat yang biasa, tetapi nikmat yang Ia berikan kepada Sang Kekasih-Nya, Sayyidina Muhammad (s), yang Ia janjikan kepada setiap mu’min, dan aku merasa bahwa aku telah mendapatkannya. (Afdhal ash-Shalawat, halaman 58).  


اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى رُوحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَرْوَاحِ وَعَلَى جَسَدِهِ فِي الْأَجْسَادِ وَعَلَى قَبْرِهِ فِي القُبُورِ وَعَلَى آلِهِِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ


Allâhumma shalli `ala rûhi Sayyidina Muhammadin fil-arwâhi wa `ala jasadihi fil-ajsâdi wa `ala qabrihi fil-qubûri wa `ala âlihi wa shahbihi wa sallim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh Nabi Muhammad (s) di antara semua ruh, kepada jasadnya di antara semua jasad, dan kepada kuburnya di antara semua kubur dan limpahkanlah pula rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya. (Dalail al-Khayrat hari Rabu)

Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 27 Mei 2012


Shalawat Dzatiyyah

Orang yang mengetahui bahasa Arab akan mengetahui betapa dalamnya shalawat ini.  Allahumma shalli `alaa ‘dz-dzaat al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamthami laahuuti’l-jamaal.  Di sini diekspresikan bahwa tiada seorang atau apapun yang lebih indah daripada Nabi (s), beliaulah keindahan dari alam semesta ini dan beliaulah keindahan Surga dan di sini Allah mengirimkan doa dan pujian-Nya pada Dzat yang tiada seorang pun yang mengetahuinya karena ia tersembunyi dan kalian tidak bisa menembus hakikatnya tanpa mengetahui kode-kode rahasia yang diperlukan untuk membukanya.  Misalnya, jika kalian mempunyai berlian yang masih kasar, masih berupa batu besar, kalian hancurkan batu itu sampai mendapatkan batu mulianya.  Kalian dapat memotong dan membentuknya dengan indah.  Setelah itu kalian harus menggosoknya agar mengkilap.  Dia lalu menyebutkan Dzaat al-Muthalsam, Dzat yang tertutup yang tak seorang pun dapat membukanya, dan al-Ghayb al-Muthamtham, alam gaib yang tak seorang pun dapat mencapai atau membicarakannya.  Lalu disebutkan al-Laahuut al-Jamaal. “Laahuut” artinya apa yang terkandung di dalam bumi dan “Naasuut” adalah sambungan/penghubung dari bumi ke langit, pemunculan Kebenaran, yaitu Sayyidina Muhammad (s), di mana Allah menyandangkan beliau dengan sandangan Keadilan, Keindahan dan … dari manusia.

Insan al-azal fiii maa nasyiri maa lam yazal, “manusia yang hidup sejak masa azali hingga abadi, yang akan membuka rahasia nama-nama Surgawi dan Atributnya."  Fii qaalbi naasuut al- wishaal al-aqrab.  Dia membuka hanya kepada orang-orang yang mencapai koneksi antara kehidupan duniawi dengan kehidupan surgawi, Dia membuka kepada mereka ketika mereka bergerak menuju ke langit.  Yaa Allah shalli bihi.  Shalli bihi berbeda dengan shalli `alayh. Itu artinya bershalawat melalui dia. Shalli bihi minhu.  Bershalawat dari dia dan kepadanya; dari Nabi (s) kepada Nabi (s) dan di dalam dirinya, wa sallim, dan memberi salam perdamaian kepadanya. Amin.

Allâhumma shalli `ala ‘dz-dzât al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamtham lâhût al-jamâl nâsût al-wishâl thal`ati ‘l-haqq ka-sawbi insân al-azal fî nasyrî man lam yazal fî qalbi nâsût al-wishâl al-aqrab.  Allâhumma shalli bihi minhu fîhi `alayhi wa sallim.


Shalawat Ulul `Azhmi

Membaca shalawat ini 3 kali setara dengan membaca seluruh kitab Dalail al-Khayrat.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آدَم وَ نُوحٍ وَ إِبْرَاهِيمَ وَ مُوسَى وَ عِيسَى وَمَا بَيْنَهُمْ مِن النَّبِيّين وَالمُرْسَلِين صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيهِمْ أَجْمَعِينَ

Allâhumma shalli `ala Sayyidinâ Muhammadin wa Âdam wa Nûhin wa Ibrahîm wa Mûsa wa `Îsa wa mâ baynahum min an-Nabiyyîna wa ‘l-mursalîna shalawatullahi wa salamuhu `alayhim ajma`în.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), Nabi Adam (a), Nabi Nuh (a), Nabi Musa (s) dan Nabi `Isa (a) dan segala sesuatu yang ada di antara mereka.  Seluruh rahmat dan keselamatan Allah semoga tetap dilimpahkan kepada mereka semua.


Shalawat Kamaliya

Shalawat ini serupa dengan ash-Shalat al-Kaamil, tetapi berbeda dalam penambahan kata `aala aalihi `adada kamaalillaah wa kamaa yaliiqu bi kamaalihi, “sejumlah bilangan Kesempurnaan Allah dan pada kebesaran dari kata ‘kesempurnaan’ itu sendiri” di mana itu bukan seperti yang kita pahami tetapi lebih berupa pada Kesempurnaan Ilahiah yang tidak kurang sedikit pun atau tidak berlebih, level kesempurnaan tertinggi yang sifatnya ilahiah, dan bukan diciptakan.  Di dalam beberapa riwayat yang umumnya diikuti oleh Mazhab Syafi’i dan negeri-negeri di Timur Tengah pembacaannya mirip dan dikatakan bahwa shalawat ini tidak putus-putus pahalanya.  Untuk itu, mereka tidak dapat mengatakan bahwa shalawat ini setara dengan 600.000 shalawat, atau 1.000.000 shalawat, karena shalawat ini tidak ada habis-habisnya, karena kesempurnaan Allah tidak pernah berakhir, begitu pula dengan pahala dan fadilah shalawat ini.

اللهم صلّ وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله عدد كمال الله وكما يليق بكماله

Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ Sayyidina Muhammad wa `alâ âlihi `adada kamâlillâh wa kamâ yalîqu bi kamâlih

Ya Allah, limpahkan rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), dan kepada keluarganya sesuai dengan Kesempurnaan Allah dan sebagaimana layaknya kesempurnaan-Nya.


Shalawat untuk Berjumpa dengan Nabi (s) di dalam Mimpi:

Dan barang siapa yang ingin berjumpa dengan Nabi (s) di dalam mimpi, bacalah shalawat ini 71 kali dan ia akan berjumpa dengan Nabi (s) dan mencium wewangiannya yang suci.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا أَمَرْتَنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيهِ وَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُصَلَّى عَلَيهِ


Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin kamâ amartanâ an nushalliya `alayhi wa shalli `alâ Sayyīdinâ Muhammadin kamâ yambaghî an yushallâ `alayhi

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s) beserta keluarganya sebagaimana Engkau perintahkan kepada kami untuk bershalawat kepadanya dan limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s) sebagaimana beliau selayaknya diberkati!

Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 28 Mei 2012


Shalawat yang Setara dengan 100.000 Shalawat (dibaca 1 kali setiap hari)

Jika kalian membaca shalawat ini sekali, itu sama dengan membaca 100.000 shawalat yang kalian baca setiap hari:

Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin `abdika wa nabiyyika wa rasûlika an-nabiyy al-umiyy wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim taslîman bi qadri `azhamati dzâtika fî kulli waqtin wa hîn.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang umi, dan limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya sesuai dengan Kebesaran-Mu, setiap saat dan sepanjang waktu.

Sumber:


Shalawat yang Menghapuskan 100.000 Dosa Besar

Jika kalian membacanya sekali, Allah (swt) akan menghapuskan 100.000 dosa!  Allah (swt) akan mengampuni 100.000 dosa besar, min al-kabaair.  Dengan membaca sekali shalawat ini, Allah (swt) bahkan akan menghilangkan 100.000 dosa besar dan dengan 2 kali pembacaan, berarti 200.000 dosa besar, dan dengan 3 kali pembacaan, 300.000 dosa besar, dan dengan 10 kali pembacaan, berarti 1 juta dosa besar!

Allâhuma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ’s-sâbiqi li ’l-khalqihi nûruhu wa rahmatan li ’l-`âlamîna zhuhûruhu `adada man madhâ min khalqika wa man baqîya wa man sa`ida minhum wa man syaqîya shalâtan tastaghriqu ’l-`adda wa tuhīthu bi ’l-haddi shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ muntahâ wa lâ ’nqidhâ’a wa tunîlana biha minka ‘r-ridhâ shalâtan dâ’imatan bi-dawâmika bâqiyatan bi-baqâika

Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ’Lladzî malâ’ta qalbahu min jalâlika wa `aynahû min jamâlika fa-ashbaha farihan mu’ayyadan manshûran wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim taslimân wa ’l-hamdu lillâhi `alâ dzâlik

Ya Allah, limpahkanlah rahmat pada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang cahayanya mendahului semua ciptaan, yang kemunculannya merupakan rahmat bagi seluruh alam, dengan rahmat sebanyak ciptaan-Mu yang telah lalu dan yang masih ada, mereka yang beruntung dan mereka yang tidak, dengan rahmat yang melebihi semua perhitungan dan yang mencakup semua batas, rahmat yang tak terbatas, tidak berujung dan tidak berakhir, rahmat yang abadi sebagaimana Keabadian-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang kalbunya penuh dengan pengagungan kepada-Mu, yang matanya penuh dengan Keindahkan-Mu; agar ia menjadi bahagia, terdukung, dan penuh kemenangan, demikian pula kepada keluarganya dan sahabatnya dan limpahkanlah keselamatan sebanyak-banyaknya kepada mereka dan segala puji bagi Allah untuk semua itu! (Dala’il al-Khayrat hizib hari Rabu)


Untuk Bertemu dengan (Tajali) Tuhan di Dalam Mimpi (dibaca 1000 kali pada hari Jumat)

Dikatakan bahwa, “Barang siapa yang membacanya, di dalam mimpinya ia akan berjumpa dengan Tuhannya, atau malaikat, atau Nabi (s), atau ia dapat melihat maqamnya di Surga.”  Insya Allah siapa pun yang membaca shalawat ini seribu kali, Allah akan mengaruniakan kepadanya untuk melihat Tajali-Nya, atau Nabi-Nya, atau maqamnya di Surga.  Jika kalian tidak melihatnya, bacalah terus selama lima minggu,dan ini sudah dicoba, orang dapat melihatnya.

Allâhumma shalli `alâ Muhammad an-nabiyy al-ummiyy jazAllâhu `anna Muhammadan mâ huwa ahluh.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), nabi yang umi, semoga Allah memberi ganjaran pada Nabi Muhammad (s) dengan pahala yang  bermanfaat sebagaimana layaknya beliau.


Shalawat pada saat At-Tahiyyat

Nabi (s) bersabda bahwa siapapun yang membaca shalawat ini sekali setiap hari ia tidak akan merasakan sakharaat al-mawt, dan ruhnya akan pergi dengan lemah lembut, sebagaimana hadis mengatakan bahwa ruh seorang mukmin akan meninggalkan jasad seperti sehelai rambut yang ditarik dari adonan tepung, begitu mudahnya.  Jadi bacalah shalawat berikut ini bersama dengan shalawat Jawharat al-Kamaal paling tidak sekali sehari.

As-salâmu `alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakâtuh.

Wahai Nabi, semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan senantiasa tercurah padamu.


Shalawat as-Sa`adah (Shalawat Kebahagiaan)

Dari kitab Afdhal ash-Shalawaat karya Syekh Ahmad as-Saawii dikatakan bahwa jika kalian membaca shalawat ini sekali, kalian akan diberi ganjaran seolah-olah telah membaca shalawaat 600.000 kali dan jika kalian membacanya 70 kali sehari, kalian akan dibebaskan dari api neraka!

Allâhumma shalli wa sallim `alâ Sayyidinâ wa Mawlânâ Muhammadin `adada mâ fî `ilmillâhi shalâtan dâimatan bi-dawâmi mulkillâhi.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s) sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan Allah, dengan limpahan rahmat yang abadi, selama keabadian kerajaan Allah.

(Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 26 Mei 2012)


Shalawat Syifâ

Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil-qulûbi wa dawâ’ihâ wa `âfiyatil abdâni wa syifâ’ihâ wa nûril abshâri wa dhiyâ’ihâ wa `alâ âlihî wa shahbihî wa bârik wa sallim.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s), dokter hati dan obatnya, obat untuk badan dan penyembuhnya, cahaya batin dan sinarnya.  Semoga keberkahan dan keselamatan dilimpahkan kepada keluarga dan sahabatnya.


Shalawat al-Mahdi

صلاة المهد
اللهم صلي و سلم على نبينا محمدٍ عليه السلام صلاةً تدوم و تهدى إليه ما مر الليال و طول الدوام

Allâhumma shalli wa sallim `alâ nabiyyinâ Muhammad `alayhi ‘s-salâm, shalâtan tadûmu wa tuhda ilayh mâ marra ‘l-layâli wa thûla ‘d-dawâm

Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi kami Muhammad (s), dengan rahmat yang menetap dan dipersembahkan kepadanya, sepanjang malam-malam yang berlalu dan berlangsung selamanya.


Mawlana Syekh Hisyam berkata, “Jika kalian tidak bisa membaca (semua) katakanlah, ‘Yaa Rabbii nawaya mitsla maa nawa Mawlana Syaykh,’ ‘Yaa Allah, sebagaimana Mawlana Syekh membuat niat, kami membuat niat yang sama dengan beliau!" dan itu seolah-olah kalian telah membaca semua.  Itulah cara yang paling mudah, yaitu dengan mengatakan, "Sebagaimana Mawlana mempunyai niat, kami membuat niat yang sama,’ dan ini adalah jalannya para awliyaullah!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...