Saturday, August 24, 2013

Pekerjaan Apapun yang Bukan Untuk Allah Tidak Akan Membawa Kebaikan

Pekerjaan Apapun yang Bukan Untuk Allah Tidak Akan Membawa Kebaikan
Mawlana Syekh Nazim Adil Haqqani qs
20 Agustus 2013 - Lefke Cyprus




Bismillahir Rahmaanir Rahim,"Setiap hari, manusia di dunia ini selalu diintai bahaya yang mungkin saja akan menghancurkannya, bahkan di setiap langkah yang ia ambil atau dia kerjakan". Silakan lanjutkan nasehatmu wahai Shah Mardan. Disetiap tempat ia melangkah, akan ada bahaya, ada banyak jebakan setan. Maka berhati-hatilah! Di dunya begitu banyak jebakan di setiap langkah yang kalian ambil.

Siapakah yang menaruh jebakan dan perangkap itu? Setan yang menaruhnya, karena setan sangat cemburu kepada Manusia, dan setan meletakkan perangkap di mana-mana. Maka bukalah mata Anda! Ada perangkap di mana-mana. Setan juga bersumpah: "Aku tidak akan membiarkan anak-anak Adam menemukan kenyamanan di dunya ini"-alaihima yastaik, semoga Allah menghukum setan denga apa yang layak baginya.

Setan berkata, "Aku akan memasang berbagai perangkap". Ok, Anda mungkin memasang perangkap tetapi tindakan pencegahan yang diberikan Allah (swt) akan melindungi Manusia terjatuh kedalam perangkap setan, dan hal ini telah diberitahu kepada seluruh anak-anak Adam. Jika kalian mengucapkan, Bismillahir-Rahmanir-Rahim (Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), setiap kali kalian akan mengerjakan sesuatu, maka kalian tidak akan jatuh ke dalam perangkap setan".

Jangan tidur! Jangan lalai, karena jika kalian lalai dan tertidur, maka Anda akan jatuh ke dalam perangkap setan. Hari ini seluruh umat manusia terjebak dalam berbagai perangkap setan dari segala arah, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa maupun sebagai Jama'ah, berbagai golongan, setiap Manusia terjebak dalam perangkap setan. Sunguh tidak sesuai bagi manusia jika dia jatuh ke dalam perangkap setan, karena Manusia adalah Kalifah, manusia adalah Sultan, maka tidak cocok bagi Sultan terjatuh dalam perangkap setan.

Sungguh tidak benar jika manusia, jika sultan terjebak dalam perangkap tikus. Siapakah yang tertangkap dalam perangkap? Mereka adalah hewan yang lalai. Siapapun yang tidak lalai dan senantiasa waspada maka dia tidak akan tertangkap oleh pernagkap setan.

Mari kita mengucapkan Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Setiap melakukan segala sesuatu mulailah dengan Bismillahir Rahmanir-Rahim, kata-kata ini akan banyak memberikan manfaat dan keuntungan. Orang-orang hari ini melakukan segala sesuatu tanpa Bismillahir Rahmaanir Rahim, maka apapun yang mereka lakukan tidak memberi mereka keuntungan. Jika dia adalah seorang petani, ia tidak dapat menemukan hasil seperti apa yang dia inginkan. Jika dia peternak, atau penggembala, dia tidak bisa mendapat seperti apa yang dia inginkan. Jika ia bekerja di pemerintahan, segala kebutuhannya tidak dapat dipenuhi.

Bahkan seandainya dia menjadi Presiden, dan mengatakan "Biarkan aku menjadi pemimpin rakyat", tetap saja ia tidak pernah merasa puas, karena apapun yang dia kerjakan bukan karena Allah swt dan bukan untuk Allah (swt). Setiap pekerjaan pemimpin yang tidak ditujukan untuk keridhoan Allah (swt) maka tidak akan pernah memuaskan rakyatnya. Jika Anda mengambil langkah semata hanya untuk Allah, maka pintu-pintu akan terbuka, dan kalian berubah seolah memilki kekuatan naga, atau kalian menjadi seperti seekor singa. Tetapi jika Anda bekerja tidak untuk Allah, maka bahkan kalian tidak memiliki kekuatan seekor semut.

Di dunia yang kotor ini, manusia bangun dan berlari menuju ke sana sini, mengejar dunia ini, bagaimana bisa seperti ini, apapun yang kalian lakukan tidak pernah dapat terpenuhi. Mereka tidak menemukan kenyamanan. Baik dia belum menikah atau sudah menikah.

Jika dia sudah menikah, maka meskipun mereka memiliki anak atau tidak mempunyai anak segala usaha yang dia kerjakan tidak membawa hasil. Karena pekerjaan yang mereka lakukan bukan karena Allah, maka tidak akan pernah memberikan manfaat dan kebaikan. Masya Allah.

Wa min Allah at Tawfiq

Friday, August 23, 2013

Mengapa Perusahaan Bersama Hancur

Mengapa Perusahaan Bersama Hancur
Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs
27 Agustus 2012 - Lefke Cyprus


Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs
Audzubillahi minasy syaithanir rajim, Bismillahir Rahmaanir Rahim.

Banyak perdagangan dan dunia bisnis hari ini mereka melakukan begitu banyak trik yang menipu satu sama lain. Jika dua atau tiga orang bergabung dan membuat suatu bisnis, tidak lama kemudian mereka berpisah dan berkelahi satu sama lain. Mereka mengklaim bahwa mengapa dia dapat banyak dan saya lebih sedikit, dia mengambil hakku, dia tidak bekerja, demikianlah mereka mengklaim satu sama lain.

Bahkan ini terjadi lebih banyak dan lebih buruk diantara sesama muslim. Setan menyerang dan memburu umat muslim jauh lebih sering dan lebih agresif. Maka tak ada lagi usaha bersama mereka yang berumur panjang dinegara ini. Kita tak pernah mendengar bahwa usaha bisnis perusahaan ini berlangsung 30, 40, 50 tahun atau 100 tahun. Bisnis mereka hanya berumur 3-5 tahun saja kemudian berpisah dan bangkrut, mereka bahkan saling memusuhi dan menjauh satu sama lain. Dan berkata, kau melakukan dengan jalanmu dan aku melakukan dengan jalanku. Padahal ketika mereka memulai bisnis bersama mereka saling bersahabat dan bahagia satu sama lain.

Maka saat ini buatlah perjanjian bersama, karena Allah swt menyukai hal seperti ini, tulislah perjanjian kerja bersama tersebut, dia akan mendapat bagian sebanyak ini, aku dapat bagian sebanyak ini, kemudian buatlah kesepakatan bersama untuk menerima perjanjian itu. Dan perjanjian itu berlaku ketika bisnis sedang baik atau buruk.

Tetapi lihatlah saat ini, sebagian terbesar mereka tidak membuat kesepakatan perjanjian bersama ini, bahkan jika mereka membuatnya, mereka tidak menaruh perhatian yang serius mengenai hal ini. Dan rahasia dari bisnis bersama adalah ketika bisnis menjadi sangat sukses maka janganlah kalian menjadi serakah. Sifat Serakah tidak disenangi Allah dan bukan perbuatan yang baik.

Ketika bisnis sukses satu sama lain berkata, saya yang mengerjakan ini sementara dia tidak bekerja. Maka kemudian bisnis bersama kalian akan jatuh, karena sudah tidak ada keberkahan lagi. Rahasia itu adalah jika kebohongan dan keserakahan terjadi, maka tidak ada keberkahan. Yang satu mengambil seluruh bagian dan yang lain tidak menerima apapun, bahkan kalian mengusir rekan bisnismu dan akhirnya kalian jatuh bangkrut.

Allah tidak memberikan kesempatan kepada kalian disetiap saat. Isilah waktu kalian dengan bekerja untuk mendapat rezeki kalian ketika keran itu terbuka. Bukan malah mengatakan aku yang mengambil semua dan kalian tidak akan mendapat bagian ini.

Seharusnya ketika kalian mendapat keuntungan yang besar maka berikan kepada yang lain keuntungan yang sama sesuai kesepakatan kerja meskipun misalnya pada saat itu dia tidak bekerja, sehingga mereka dapat memperoleh rezekinya masing-masing. Kebanyakan manusia ketika bisnis mereka berkembang dengan baik, mereka menjadi serakah. Dan akhirnya setelah 3-5 tahun mereka jatuh bangkrut. Mengapa hal ini terjadi?

Ketika penjualan bagus, mereka menjadi serakah dan mengurangi mutu produknya dengan tujuan untuk meraih keuntungan lebih banyak. Meskipun konsumer untuk tahun pertama dan kedua tidak meyadari penurunan mutu tersebut, namun pada akhirnya mereka merasakan bahwa kalian telah membohongi mereka dengan mengurangi mutu sehingga akhirnya mereka meninggalkanmu. Dan kalian jatuh bangkrut. Sangat sedikit mereka yang jujur dan memilki adab, kejujuran dan budi pekerti yang baik dalam berbisnis. Kebanyakan mereka bersiasat licik untuk memperoleh keuntungan lebih besar.

Lihatlah banyak perusahaan besar asing (barat) yang bisa bertahan selama lebih dari 100 tahun dan anehnya ini terjadi pada perusahaan non muslim, karena mereka selalu mempertahankan mutunya dan bahkan mereka tak akan mau merubah mutu sekecil apapun untuk meningkatkan keuntungan mereka. Contohnya, lihatlah sebuah perusahaan minuman terbesar didunia, mereka bertahan ratusan tahun karena dapat mempertahankan mutunya. Bahkan seandainya keuntungan yang mereka dapatkan lebih sedikit mereka tetap bertahan untuk tidak menurunkan mutunya. Dibandingkan dengan perusahaan lokal disini, mereka mengurangi mutunya bahkan saat usaha mereka berkembang dan akhirnya mereka ditinggalkan.

Maka kalian harus melihat contoh yang baik dari perusahaan besar yang tidak mengurangi mutu, tetapi lihatlah ketika untung besar malah mengurangi mutu untuk mendapat keuntungan lebih besar. Maka Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wasalam berkata,"Siapapun yang menipu, maka mereka bukan bagian dari kami". Dan ketika kalian menipu dalam produk kalian, maka kalian jatuh kedalam yang haram dan seketika kalian juga yang pertama kali merasakan kerugian itu.

Sama halnya ketika kalian melakukan ibadah, kemudian mereka menipu, maka kalian sendiri yang akan menerima balasannya pertama kali. Proses Hukuman Akhirat sama dengan hukuman dunia ini. Dijaman Nabi (saw), ada dua orang bersaudara yang membuat bisnis bersama dan ini disebutkan dalam sebuah hadist syarif. Mereka bekerja bersama dan seseorang datang kepada Nabi (saw), berkata, "Yaa Rasulullah (saw), ketika saya bekerja, saudara saya tidak bekerja". Dan Nabi (saw) berkata,"Allah lebih mengetahuinya, mungkin saja kau mendapatkan rezekimu dengan keberkahan dari saudaramu itu". Dan hal ini merupakan sesuatu hal yang besar, sebuah tanda yang besar bahwa Nabi (saw) memberikan tanda-tandanya.

Begitu banyak manusia melakukan apa yang kalian kerjakan, bisa saja 1 juta atau 1 miliar orang melakukan pekerjaan yang sama seperti yang kalian kerjakan, tetapi siapapun yang Allah swt berikan keberkahan maka dia akan berkembang baik. Segala sesuatu dalam genggamanNya. Ketika kalian mengklaim,"Ini berkat ideku dan aku yang bekerja keras". Tidak bukan seperti itu keberkahan terjadi.

Seperti yang kami katakan sebelumnya, jika kalian bekerja atau memiliki bisnis bersama, maka jangan hancurkan dengan mengikuti nafsu ego kalian, ketika kalian berkata,"Aku yang mengerjakan semua ini, dan aku paham bisnis ini sementara kau tidak bekerja sama sekali". Ketika bisnis berjalan baik, lanjutkan dengan cara yang sama, jangan rubah apapun, jangan kurangi mutu. Berterimakasihlah kepada Allah dengan bersyukur, maka keberkahan akan bertambah. (Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs, 27 Agustus 2012).

Persiapkan Dirimu untuk Kedatangan Sayyidina al-Mahdi (as)

Persiapkan Dirimu untuk Kedatangan Sayyidina al-Mahdi (as) 
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani qs
22 Agustus 2013 Lefke, Siprus
 
 

Dzuhur Suhbah

A `uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani' r-Rahiim. Nawaytu 'l-Arba `in, nawaytu' l-` itikaaf, nawaytu 'l-khalwah, nawaytu' l-`uzlah, nawaytu 'r-riyaadah, nawaytu' s-suluk, lillahi ta` alaa fi haadza 'l-masjid .


أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم

Ati `ullaha wa ati`u'r-Rasula wa uli' l-amri minkum.
Taatilah Allah, taatilah Rasul, dan patuhi mereka yang berwenang diantara kamu. (QS. An-Nisa, 4:59)

Di Masjid Mawlana Sayyidii Syekh Nazim al-Haqqani (qs), suaranya sama di sini, di Indonesia, Amerika, Inggris, di Timur Jauh, semua sama: tidak sempurna kecuali di satu masjid di Indonesia, di Masjid Bank Indonesia, masjid ini dimiliki oleh Bank, sistem suaranya sangat baik

A `uudzu billahi minasy-Syaythaani 'r-rajiim. Bismillahi 'r-Rahmaani' r-Rahiim. As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
 Kuntu fi haalati muraqaba, `Indama dhakhaltu illa hadrati sayyidi Syaikh Muhammad Nazim al-Haqqani, ataalallahu` umroo. Faqaad kaanat lahzhatu 'l-Sukun, sukunun kamil, illa min sawti Sayyidii Syaikh fi' l-bukaa, fa-fa-nadhartu wajadtu kullu shayyin ... Baterainya habis  dan baterai kami habis juga.

Alhamdulillahi Rabbi 'l-`alamin, wa' s-salaatu wa 's-salaamu` alaa Ashrafi' l-mursalina Sayyidina wa Nabiyyina Muhammadin wa `alaa aalihi wa sahbihi ajma`in.

Kamaa kuntu fi kulli sabaaha, ahdur bi hadrati Syaikh Muhammad Nazim `Adil al-Haqqani, Ataa 'Lllahu` umroo, wa naf `ana bi barakaatih wa anfa` naa bi anfaasihi' l-quddsiyya. Huwa nurun `ala nur, yahdillahu man yashaa fal-Lahu subhaana wa ta` ala yakhudhun bi yadihi bi 'n-nur, wa' n-nur huwa Muhammad (saw), sebuah yahdi ummata 'l-habibi' l-mustafa bi risaalat an-nabi (saw) wa `alaa aalihi wa sahbihi wa sallam, al-risaalati 'l-haqqaaniyya, ar-risaali' n-nuraaniyya, ar-risaalati 'Llati t` uti kulla dhi haqqin haqqaha. Wa ra `ayytu Mawlana Syekh mugrabiqan bi 'd-dumu` i `indahu kaannahu yaraa kullu shayyin walam asmaa illa sawtahu Sawt bukaaihi, fa` ariftu hunalika shayyun jasim.

Aku sedang berada dalam keadaan meditasi ketika aku memasuki kehadirat Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani qs, semoga Allah memberinya umur panjang, dan aku sedang dalam keadaan sangat tenang, dimana kau mendengar suara Mawlana Syekh Nazim qs menangis, dan aku menatapnya dan Saya menemukan segalanya ..

Setiap hari saya memasuki kehadiran Sayyidii Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani qs di pagi hari, dan dia bagaikan Nur, Cahaya diatas Cahaya, dan Nabi (saw) adalah cahaya, yang mengirim pesan Islam, Pesan Kebenaran dan pesan yang memberikan semua hak-haknya. Aku melihat Mawlana menangis demikian berat, seolah-olah ia hilang dari segala sesuatu dan aku tahu ada sesuatu yang berat yang dipikirkannya.

Saya memulai ceramah ini dalam bahasa Arab, karena bahasa Arab memberikan rasa yang lebih, dan saya merasa ketika itu ada sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang membuat tubuh saya merinding, merasa berada dalam bahaya!  Tubuhku merinding mendengar Mawlana Syaikh Nazim menangis, dan tangisan itu tidak biasa. Saya tidak bisa bergerak, saya membeku dan aku tidak mampu untuk mengatakan, "Salaam` alaykum" kepadanya. Lidahku terasa membeku. Saya hanya mendengar dia menangis dan menatapku dan tidak mengatakan apa-apa dan saya melihat diri saya tidak dapat mengatakan apa-apa.

Hal ini seperti ketika Anda sedang berada di gurun pasir sendirian, dimana tidak ada seorang pun, kecuali hanya Mawlana Syaikh Nazim qs, penampakannya sangat tinggi, begitu tinggi, dan dia melihat kepadamu, kalian begitu kecil dan Anda merasa diri anda sangat kecil, aku merasa seperti aku adalah orang kate, sementara bagian wajah Mawlana sangat tinggi melampaui tingginya langit .

Kamarnya di mana ia sedang duduk sangat panas, lebih panas daripada di sini, tapi aneh kau tidak merasa kepanasan, kau merasakan udara yang sejuk. Padahal tidak ada AC karena Mawlana tidak suka menggunakan AC. Saat itu waktu terasa berjalan begitu lama, seperti jika kau merasa waktu yang sangat lama di sana. Lalu tiba-tiba, Mawlana berkata, "Hisyam, datang ke sini!"

Satu kakiku ingin maju ke depan sementara kaki yang lain ingin mundur ke belakang sepuluh langkah, Anda tidak tahu apa yang terjadi, tetapi pasti sesuatu yang begitu besar, bahaya apakah? Apakah bahaya sudah begitu dekat atau ada masalah di mana saja, atau bahaya yang mungkin sangat besar yang akan menimpa setiap orang? Saya memiliki begitu banyak pikiran dibenak saya: jenis bahaya seperti apa yang ingin Mawlana bicarakan? Saya merasa Mawlana ingin berbicara tentang marabahaya yang akan datang.

Ketika dia memanggil saya dan cara dia memanggil saya, seperti singa yang mengaum di hutan, apa yang terjadi? Semua binatang akan takut dan meleleh! Suaranya datang dari kehadiran-Nya, seperti saat Nabi Muhammad (saw) berada didalam Laylat al-Israa 'wal-Mi`raaj dan ia mendengar suara Sayyidina` Ali (ra), yang bergelar Asadullah al-Ghaalib, dia singanya Allah dan dengan kekuasaan-Nya, dia membawa segalanya untuk menuju yang haqq!

Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (ra) adalah salah satu yang distempel dengan sebutan tasdiq, menyatakan semuanya, (dan itu) seolah-olah ia memiliki itu, saya tidak ingin mengatakan sebuah kata yang mungkin (membingungkan) seseorang, saya hanya menyeimbangkan kata-kata, tidak berkata-kata yang kemudian dapat menimbulkan masalah. Seolah-olah itu tajalli, manifestasi pada saat itu, yang merupakan 'haal' dalam bahasa Arab, keadaan trance, keadaan tafakkur, keadaan Realitas, yang telah Mawlana masuki.

Suara itu bukan suara yang biasa, itu bukan suara duniawi, melainkan lebih dari itu dan Anda tidak bisa menjelaskan itu. Anda bisa mengatakan saat hening, tapi untuk memahami hal-hal yang datang dan saat dia menerimanya. Dia berkata, "Saya terima hari ini." Saya merasa ada sebuah bahaya, dan sekarang saya merasa lebih berbahaya, sesuatu yang sangat berbeda dari biasanya. Itu sebabnya saya terkejut ketika saya datang kesini, dan saya melihat begitu banyak orang di Lefke.

Biasanya hanya ada 10-15 orang saja, sekarang sudah dipenuhi manusia, artinya Mawlana menarik mereka melalui Realitasnya, Hakikat al-Jazbah, sehingga orang-orang yang ia tarik untuk hadir disini, untuk memiliki rasa realitas itu dan mereka telah diberikan penghormatan karena usaha mereka yang keras yang telah mereka kerjakan, dan yang mereka lakukan untuk menyebarkan ajaran Mawlana Syekh Nazim keseluruh dunia, saya melihat orang-orang dari seluruh penjuru dunia. Dia membawa mereka untuk mendengarnya.

Ketika Anda memiliki makanan di panci dan dimasak dengan baik dan masih panas, maka makanan itu memiliki kesegaran rasa yang berbeda daripada ketika makanan itu sudah dingin. Makanan yang segar lebih enak daripada makanan yang tidak segar, atau basi, atau apa pun. Makanan yang tidka segar yang Anda peroleh nanti, maka makanan itu menjadi tidak segar sebagaimana makanan yang baru dihidangkan dari kompor yang penuh dengan vitamin yang segar didalam makanan Anda.

Dia berkata, "Hisyam, datanglah!" Dan saya datang, dimana satu kaki ingin melangkah kedepan, sementara sepuluh langkah kaki ingin mundur kebelakang. Dia duduk di kursinya sendirian. Dia berkata, "Ghairatullah!" Itu adalah kata yang sangat berbahaya, "datanglah Ghairatullah dan datang lebih dekat sekarang." Ghairatullah, saya tidak tahu kata ini dalam bahasa Inggris yang sesuai untuk menterjemahkan Ghairatullah, Anda dapat mencarinya di Internet.

Allah tidak ingin berbagi dengan siapa pun, khususnya hatinya orang yang beriman. Saya akan memberikan contoh sehingga kalian dapat memahami arti dari Ghiratullah (Allah Yang Maha Pencemburu). Allah (swt) memisahkan Sayyidina Yaqub (as) dari Sayyidina Yusuf (as) karena cinta yang besar dihati Sayyidina Yaqub (as), kepada anaknya Nabi Yusuf as mengalahkan cintanya kepada Allah. Dia berkata kepadanya, "Jangan membagi cintamu menjadi dua". Kau harus memilih cinta kepada-Ku atau kepada Yusuf, pilihlah! Dan kau memilih Yusuf, oke. "Lalu Nabi Yakub as dipisahkan selama 37 tahun dengan anaknya Yusuf as, sampai ia menyadari bahwa Allah sangat posesif kepada  hamba-Nya yang dicintaiNya. Dia menginginkan keselamatan bagi hamba-Nya, dan itu yang harus dimiliki oleh Nabi Yakub as dan tidak ada orang lain yang boleh dicintai selain kepada Allah semata! Jangan menempatkan dua cinta dihatimu!

Mawlana Syaikh Nazim qs berkata, "Syekh Hisyam, Ghairatullah!" Dan dia tidak mengatakan hal seperti ini setiap kali, itu sangat jarang. Ini berarti bahwa Allah akan mendatangi dua golongan manusia: satu golongan dengan balas dendam kemarahan Ilahiah dan satu kelompok lagi dengan ganjaran pahala. Satu kelompok akan dihargai dan satu kelompok akan dihukum oleh Allah (swt), Dia akan membalas dendam kepada mereka. Mawlana berkata, "Tidak ada jalan tengah, selesai, semua akan habis! Tadi malam saya tidak tidur. "

Meskipun mereka yang melayani Mawlana Syaikh Nazim qs melihat matanya tertutup, tetapi ia tidak dalam kondisi tidur. Pada remote control kita melihat tombol yang mengatakan "mode" dan kita dapat memilih mana yang kita inginkan: kondisi udara atas atau kebawah. Hatinya terbuka untuk itu, Ghairatullah khusus yang datang dari Surga melalui hatinya adalah untuk memahami apa yang akan terjadi di masa depan.

Dia berkata, "Ini adalah bulan Syawal tara al-ahwaal, di bulan Syawal setelah Idul Fitri, Anda akan melihat hal yang paling aneh dan mengerikan akan terjadi dibumi." Dia berkata, "Kemarin malam adalah saat yang paling menakutkan dalam hidup saya! "Begitu besar ketakutan itu!

Berapa kali Mawlana Syekh Nazim qs mengalami ujian kesulitan dalam hidupnya! Mereka pernah menghukum Mawlana untuk masuk penjara selama 107 atau 117 tahun penjara, karena Mawlana mengumandangkan azan diberbagai masjid. (Dimasa Kemal Ataturk, azan dalam bahasa arab dilarang diseluruh Turky), dan mereka mengeluarkan putusan hukuman penjara terhadap dirinya selama 117 tahun penjara karena mengumandangkan azan dalam bahasa Arab, dimana ketika itu mengumandangkan azan adalah perbuatan yang ilegal.

Satu minggu sebelum hukuman dijatuhkan, Perdana Menteri baru, Adnan Menderes, dipilih dan berkuasa dan perintah eksekutif datang bahwa adzan diperbolehkan untuk dikumandangkan dalam bahasa Arab di semua Masjid di Turki! Sehingga akhirnya hukuman Mawlana dibatalkan, dan ia tidak jadi masuk penjara.

Bahkan saat-saat di dalam penjara tidak begitu mengerikan bagi Mawlana, seperti peristiwa tadi malam, ketika Mawlana berkata, "Ghairatullah, hati-hati, sudah tidak ada waktu lagi!" Dia gemetar dan aku membeku, tak bisa bergerak kanan atau kekiri, kedepan atau kebelakang. Seolah-olah tubuh saya telah dirantai, berdiri di satu tempat. Dia berkata, "Pembalasan Allah akan datang dan Dukungan Allah akan datang".

Ada dukungan untuk semua orang yang hatinya damai dan mengikuti jalan yang lurus, jalan orang beriman, jalan orang mu'min, dan tidak ikut campur yang menyebabkan pertumpahan darah. Dan ada hukuman balas dendam bagi mereka yang menyebabkan pertumpahan darah, dan balas dendam Ilahiah ini akan terjadi di Syam sampai ke daerah Hama, dan Homs dimana Makam Sayyidina Khalid bin Walid (ra) berada dan mereka telah menghancurkannya.

Para Sahabat (ra) dan awliyaullah tidak layak diperlakukan seperti itu. Nabi (saw) tidak melakukan seperti itu! Anda tidak dapat menyentuh dan menyakiti para Sahaabat (ra)! Anda tidak boleh menyakiti para Sahaabat (ra). Karena Anda tidak dapat memilih sendiri di atas orang lain, Sayyidina Khalid bin Walid (ra) tidak melakukan apa-apa, tetapi semua sahabat lainnya tidak menerimanya.

Sayyidina Khalid bin Walid (ra) hanya mengatakan, "Tidak apa-apa, mereka menghancurkan kuburan saya, tidak apa-apa mereka menghancurkan saya, tapi diri saya berada di Tangan Allah." Tapi Sahabat (ra) yang lain pada masanya, para Sahaabat Nabi (saw), mereka tidak menerima penghancuran yang terjadi pada makam Sayyidina Khalid bin Walid (ra) dan mereka meminta Nabi (saw) untuk mengajukan apa yang terjadi dan seruannya tersebut diteruskan melalui syafaat Nabi (saw) ke Hadirat Ilahi!

Dan sebagaimana Nabi (saw) telah memprediksi 1400 tahun yang lalu bahwa pertempuran besar akan terjadi dari Syam akan ke Hama, ke Homs, Aleppo, Antakya, keseluruh wilayah itu, Wadi `Umuq, dimana Nabi (saw) sebutkan namanya dalam sebuah hadits otentik, bahwa akan ada pertempuran besar antara Muslim dan Bani Asfar (Rusia). Ini akan terjadi antara Muslim sejati, bukan muslim sekuler atau mereka yang tidak menerima Islam. Dimana Muslim hanya tinggal namanya, semua jalan ke Wadi `Umuq, dan orang-orang yang datang dari Laut Hitam, menghadap ke daerah ex-Uni Soviet, datang bersama-sama dengan Cina, Bani Asfar, mereka akan menjadi satu kelompok dan Kaum Muslim akan melawan mereka, menaklukkan dan menang atas mereka.

Saat itu ia berkata, "Berbahagialh, Sayyidina Mahdi (as) akan datang!" Saat itu, ketika ia mengatakan bahwa Sayidina Mahdi as akan datang, kata-kata itu seolah-olah membebaskan saya dari rantai yang mengikat seluruh badan saya yang membuat saya membeku dihadapannya. Dia berkata, "Duduklah! Ghairatullah, dari Kasih Sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya, Dia membantu mereka yang tulus, dan mereka yang terluka atau terbunuh. "

Mawlana  bertanya, "Apakah sesuatu yang besar terjadi kemarin?"
Aku berkata, "Ya Mawlana."
Mawlana berkata, "Apakah yang terjadi?"
Aku berkata, "1.300 orang dibunuh oleh senjata kimia dan 4.700 telah terluka,"

Mawlana berkata, "Tidak, tidak benar jumlah itu!"
Saya berkata pada diri sendiri, "Benar, itu adalah apa yang mereka katakan dalam berita:. 6.000 orang kemungkinan terluka dan terbunuh"

Dia berkata, "Tidak, katakan padaku apa yang mereka katakan hari ini."
Dan aku berkata, "Sebelum saya datang, demikianlah yang dilaporkan di TV berita yang resmi dinyatakan bahwa hingga 9.000 dilaporkan mati dan terluka dan setengah dari mereka, 1.300 meninggal, setengah dari 9.000 yang tersisa, setengah itu kemungkinan akan mati juga. "

Dan dia berkata, "Ini adalah awal. Ada bahaya lebih besar yang akan datang, dan kemudian akan berakhir. Mu'min akan didukung dan Allah akan menghukum non-mu'min, mereka yang tangannya telah menjadi alat berbagai pertumpahan darah, itulah yang terjadi di Hama.

Dan Mawlana mengatakan, "Hal ini bukan qadaa'an mu`allaq (Takdir yang bisa diubah), "Aku tidak tahu apakah semua orang mengerti apa itu," tapi itu qadaa'an mubram. "Ada dua macam kehendak ilahi. Qadaa Mu `allaq adalah salah satu jenis kehendak ilahi bahwa Anda mendapatkan apa yang Anda layak karena Anda telah melakukan sesuatu, Anda mendapatkan sesuatu, sebab dan akibat. Itulah Qadaa'n Mu `allaq: jika Anda membunuh seseorang, maka Allah akan mengirimkan seseorang untuk membunuh Anda. Qadaa'an Mu `allaq dapat diubah, dapat dibebaskan.

يمحو الله ما يشاء ويثبت وعنده أم الكتاب

yamhulla mayyashaa wa yuthbit, wa `inndahu ummu 'l-Kitaab,
Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh). (QS: Ar-Ra'd Ayat: 39)

Allah berfirman dalam Al Qur'an, "Allah menghapus apa yang Dia Kehendaki, wa yuthbit, dan menegaskan apa yang Dia Kehendaki." Allah bisa melakukan itu, Hanya Dia Yang Satu yang bisa melakukan itu, Ia adalah Dia Sang Maha Pencipta! Dia menulis kehendak-Nya pada Anda, pada semua orang, dan itu telah disebutkan. Tapi Qadaa'an Mubram tidak ada yang bisa berubah, tidak ada! Ketika Dia memutuskan bahwa ini adalah masalah di bawah Qadaa'an Mubram, tidak ada Nabi atau wali yang dapat mengubah itu.

Mawlana Syekh Nazim qs berkata, "Ini adalah Qadaa'an Mubram." Hal ini akan terjadi, perintah telah datang untuk membalas dendam kepada mereka yang melakukan pertumpahan darah, dan setiap orang yang membunuh orang tak bersalah, membunuh semua Muslim dan mukmin. Dia berkata, "Hati-hati, beritahu semua orang untuk berhati-hati pada perilaku mereka, jangan berpihak, biarkan dan serahkan masalah tersebut pada Allah (swt). Ini adalah awal. "Dia berkata," Pergilah sekarang dan informasikan mereka, informasikan kepada siapapun yang Anda inginkan. "

Saya sudah salat sunnah dan aku menunggu untuk salat Zhuhr dan dia berkata, "Pergilah salat Zhuhur dan informasikan kepada semua orang-orang, hanya yang telah saya katakan, dan Mawlana masih dalam keadaan menangis dan tidak berhenti menangis, berbagai jenis tangisan, terus menerus,  tidak berhenti, kecuali saat ia menjelaskan hal ini dan di-antara percakapan itu Mawlana terus menangis juga.

Semoga Allah (swt) memperbaiki diri kita, untuk bersama dengan mereka yang damai dan bersama orang yang tak berdosa! Jika Anda menonton berita, Anda akan melihat semua anak-anak ini, ratusan dan mereka mengatakan lebih dari 25% dari mereka yang dibunuh (di Suriah) adalah anak-anak wanita maupun lelaki,  apakah yang mereka lakukan? Tidak ada! Mereka sedang salat Subuh! Lihatlah berapa banyak mereka para tiran yang zalim, menyerang orang yang sedang salat Subuh, dan dikatakan bahwa 18-19 roket datang membawa senjata kimia ke berbagai desa di sekitar Damaskus.

Berbahagialah karena Allah melindungi kita dengan berkah Mawlana! Kami aman, tetapi Anda tidak tahu mereka yang menderita. Mereka yang langsung meninggal maka penderitaan mereka telah selesai ketika mereka meninggal, tetapi ada seseorang yang menderita dan sedang sekarat setiap saat. Ada perbedaan besar antara orang yang meninggal dan seseorang yang berada di penjara, dimana seseorang yang tidak bersalah hatinya tulus murni dilemparkan kedalam penjara, maka dia bagaikan sedang sekarat setiap saat, karena mereka menyiksanya, mereka yang tidak bersalah setiap saat berada dalam penderitan sementara orang yang meninggal mereka sudah mati tanpa merasakan penderitaan lagi.

Semoga Allah memberi kita bimbingan untuk tidak berbicara kepada satu sama lain dengan menjelek-jelekkan mereka, karena hal ini akan menyakiti semua orang, seperti setiap hari Anda dibunuh akibat fitnah itu! Semoga Allah mengampuni kita. Semoga Allah menyelamatkan semua murid Mawlana Syekh untuk bersamanya di dunia dan akhirat! Semoga Allah membuka hati kita untuk mencintai satu sama lain tanpa berkata apapun yang buruk, dan semoga Allah mengampuni kita dan semua orang. Dan semoga Allah mengampuni saya, memaafkanmu dan semua murid Mawlana dan memaafkan setiap manusia insya-Allah. Bi hurmati 'l-habib, bi hurmati' l-Fatihah.

Pesan ini saat ini adalah sangat penting, dan menjadi tugas kita, jadi jangan katakan, "Apa yang terjadi jika peristiwa itu ternyata tidak terjadi." Jangan memiliki keraguan di dalam hati Anda, karena jika Anda menunggu selama hidup anda maka menunggu itu sebagian dari ibadah.

intizhaaru al faraju `ibadah,
Nabi (saw) mengatakan, "Untuk menunggu, adalah ibadah dengan kemudahan.

Jadi, ketika Anda mengharapkan sesuatu terjadi dan Anda bekerja untuk itu, seperti menunggu Sayyidina Mahdi (as) akan datang, mengapa tidak? Ini berasal dari hadits Nabi (saw) ada di mana-mana, jadi mengapa kita harus menyembunyikannya? Tetaplah berada dijalan Sayidina Mahdi (as), artinya tetap sejalan dengan ajaran Nabi (saw) untuk siap setiap saat ketika Sayyidina Mahdi (as) datang, dan Allah mengirimkan dia bukan sebagai utusan atau nabi, tetapi sebagai cucu dari Nabi Muhammad (saw), alhamdulillah!

Dan sebagai contoh, jika orang bertanya, "O, itu tidak terjadi," dalam hadits Nabi (saw). Dia menyebut para Sahabat (ra) di Madinatu 'l-Munawarrah dan ia memberitahu mereka tentang munculnya Dajjal, Anti-Mesias, al-Massih ad-Dajjal, dan dia mengkonfirmasikan (meyakinkan) para sahabat (ra) bahwa " Dia datang dalam waktu Anda, jika tidak maka waktu kemudian, tapi dia akan datang. "Sahabat (ra) berkata," Cara Nabi (saw) berbicara, kami merasa bahwa Dajjal Anti-Mesias seolah-leh sudah berada dibalik pohon-pohon palem di belakang kami dan kami mencari di belakang kami, dan ia akan datang dari menyerang kita! "

Dapatkah Anda mengatakan bahwa Nabi (saw) tidak mengatakan kebenaran? Tidak, astagfirullah, tapi ia sedang mempersiapkan generasi ke generasi sampai Dajjal Anti-Mesias datang. Ini berarti Anda akan menemuniya, jika Anda berada di masa Sayidina Mahdi (as) dan Sayyidina 'Isa (as) ketika ia membunuh Dajjal Anti-Kristus, maka Anda akan dihormati, jika Anda mati sebelum itu dan Anda berniat melakukannya untuk menunggu Sayidina Mahdi as sepanjang hidup Anda untuk bersamanya, maka Anda akan dihargai sama seperti seolah-olah Anda berada di masanya. Semoga Allah (swt) mengampuni kita dan memberkati kita dan membuat niat kita menjadi niat baik. Bi hurmati 'l-habeeb, bi hurmati' l-Fatihah.

Wa min Allah at Tawfiq


http://www.youtube.com/watch?v=tZNhkt9_rWg (Preview) © Copyright 2013 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.

Jika Serangan Senjata Kimia di Suriah Benar, Perancis Akan Bereaksi


Menteri Luar Negeri Perancis, Laurent Fabius. | PATRICK KOVARIK / AFP

Kamis, 22 Agustus 2013 | 16:28 WIB


PARIS, KOMPAS.com — Perancis akan bereaksi dengan "kekuatan" jika pembantaian menggunakan senjata kimia di Suriah terbukti benar. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, Kamis (22/8/2013), seperti dikutip AFP.

"Jika itu (serangan senjata kimia) terbukti, maka Perancis menyatakan harus ada sebuah reaksi," kata Fabius.

Lebih jauh Fabius mengatakan, reaksi yang dimaksudkannya adalah reaksi dengan "kekuatan", tetapi dia menegaskan sangat tidak mungkin mengirim pasukan militer ke Suriah.

Pada Juni lalu, Fabius sempat memunculkan kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk menghancurkan pusat produksi senjata kimia Suriah, setelah Perancis memastikan Damaskus memiliki senjata kimia.

Namun, dalam pernyataan terbarunya, Fabius tidak menyinggung soal kemungkinan intervensi militer di Suriah terkait kepemilikan senjata kimia.

"Jika Dewan Keamanan PBB tidak mengambil keputusan, maka saat ini keputusan harus diambil dengan cara lain. Bagaimana caranya? Saya tak ingin berbicara lebih jauh lagi," kata dia.

Saat ini, DK PBB tengah mencari kejelasan soal klaim serangan senjata kimia itu. Namun, para diplomat di PBB mengatakan DK PBB tidak akan bisa menghasilkan deklarasi bulat karena tentangan dari China dan Rusia, yang selama dua tahun terakhir mati-matian membela Damaskus.

Dalam kondisi ini, lanjut Fabius, Rusia harus menunjukkan tanggung jawabnya.

"Kita tengah berada dalam fase di mana dunia harus yakin bahwa anggota DK PBB tetap konsisten. Semua mengatakan senjata kimia tak boleh digunakan. Semua negara menandatangani konvensi internasional soal pelarangan senjata kimia, termasuk Rusia," papar Fabius.

Sebelumnya, kelompok oposisi Suriah mengklaim 1.300 orang tewas setelah pasukan rezim Bashar al-Assad menyerang kawasan Ghouta di pinggiran Damaskus dengan menggunakan senjata kimia.


Sumber : AFP
Editor : Ervan Hardoko 
 

Amerika Belum Bisa Pastikan Penggunaan Senjata Kimia di Suriah


  • Penulis :
  • Palupi Annisa Auliani
  • Jumat, 23 Agustus 2013 | 06:43 WIB

 
Para korban serangan udara Pemerintah Berkuasa Suriah, Rabu (21/8/2013) dini hari. Tak terlihat darah pada para korban tewas ini. - / SHAAM NEWS NETWORK / AFP | - / SHAAM NEWS NETWORK / AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Amerika Serikat, Kamis (22/8/2013), menyatakan belum dapat menentukan apakah rezim penguasa Suriah menggunakan senjata kimia yang diduga menewaskan ratusan warganya pada Rabu (21/8/2013) dini hari.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, mengatakan bahwa Presiden Barack Obama telah mengarahkan intelijen AS untuk mengumpulkan informasi tentang serangan yang dilaporkan terjadi di dekat Damaskus itu.
"Pada saat ini kami tidak dapat menyimpulkan penggunaan senjata kimia, tapi setiap menit kami fokus sejak peristiwa kemarin, melakukan segala sesuatu yang dimungkinkan atas kekuasaan kami untuk memastikan faktanya," kata Psaki.
Kelompok oposisi utama Suriah menuding rezim berkuasa Suriah telah menewaskan 1.300 orang menggunakan senjata kimia, dalam serangan militer di dekat Damaskus, Suriah, pada Rabu dini hari.
Sebelumnya, Obama menyatakan bahwa bila rezim Suriah menggunakan senjata kimia, maka otoritas pemerintah tersebut telah melanggar "garis merah". Namun, Washington sejauh ini belum mengambil tindakan atas beragam laporan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah.
"Jika laporan ini benar, maka itu akan menjadi tindakan keterlaluan dan mengerikan yang dilakukan terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim," kata Psaki. "Presiden tentu memiliki berbagai pilihan yang telah kita bicarakan sebelumnya bahwa dia pasti dapat mempertimbangkan dan tentu saja berdiskusi dengan tim keamanan nasional," imbuh dia.

Sumber : AFP
Editor : Palupi Annisa Auliani 
 

Prepare for Sayyidina al-Mahdi (as) and Be Peaceful

Prepare for Sayyidina al-Mahdi (as) and Be Peaceful
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
22 August 2013 Lefke, Cyprus




Zhuhr Suhbah

A`oodhu billahi min ash-Shaytaani 'r-rajeem. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Raheem. Nawaytu 'l-arba`een, nawaytu 'l-`itikaaf, nawaytu 'l-khalwah, nawaytu 'l-`uzlah, nawaytu 'r-riyaadah, nawaytu 's-sulook, lillahi ta`alaa fee haadha 'l-masjid.

أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ
Atee`oollaha wa atee`oo 'r-Rasoola wa ooli 'l-amri minkum.
Obey Allah, obey the Prophet, and obey those in authority among you. (Surat an-Nisa, 4:59)

Masjid Sayyidee Shaykh Mawlana Shaykh Nazim al-Haqqani (q), the sound is the same here, in Indonesia, America, England, in the Far East, all the same: not perfect except in one mosque in Indonesia, the Bank of Indonesia Mosque, which is owned by a Bank, the sound system is very good

A`oodhu billahi min ash-Shaytaani 'r-rajeem. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Raheem. As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.

Kuntu fee haalatee muraqaba, `indama dhakhaltu illa hadratI sayyide shaykh Muhammad Nazim al-Haqqani, ataalallahu `umroo. Faqaad kaanat lahzhatu ‘l-sukoon, sukoonun kaamil, illa min sawtee sayyidee Shaykh fi ‘l-bukaa, fa-nadhartu fa-wajadtu kullu shayyin… The battery is finished and our batteries are finished also).

A`oodhu billahi min ash-Shaytaani 'r-rajeem. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Raheem.
Alhamdulillahi Rabbi 'l-`Alameen, wa ’s-salaatu wa ’s-salaamu `alaa ashrafi 'l-mursaleena Sayyidina wa Nabiyyina Muhammadin wa `alaa aalihi wa sahbihi ajma`een.

Kamaa kuntu fee kulli sabaaha, ahdur bi hadratee shaykh Muhammad Nazim `Adil al-Haqqani, ataa’ Lllahu `umroo, wa naf`ana bi barakaatih wa anfa`naa bi anfaasihi ‘l-quddsiyya. Huwa noorun `ala noor, yahdillahu man yashaa fal-Lahu subhaana wa ta`ala yakhoodhun bi yadihi bi ‘n-noor, wa ‘n-noor huwa Muhammad (s), an yahdee ummata ‘l-habeebi ‘l-mustafa bi risaalat an-nabi (s) wa `alaa aalihi wa sahbihi wa sallam, al-risaalati ‘l-haqqaaniyya, ar-risaali ’n-nooraaniyya, ar-risaalati ’Llatee t`utee kulla dhi haqqin haqqaha. Wa ra`ayytu Mawlana Shaykh mugrabiqan bi ‘d-dumoo`i `indahu kaannahu yaraa kullu shayyin walam asmaa illa sawtahu sawt bukaaihi, fa `ariftu hunalika shayyun jaseem.

I was in a state of meditation when I entered the presence of Mawlana Shaykh Muhammad Nazim al-Haqqani, may Allah grant him long life, and I was in state of complete tranquility except the sound of Mawlana Shaykh crying, and I looked at him and I found him everything.. The mic batteries finished and our batteries are finished!

A`oodhu billahi min ash-Shaytaani 'r-rajeem. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Raheem.
Alhamdulillah rabbil-`alameen was-salat was-salam `ala sayyid al mursaleen...

Every day I was entering the presence of Sayyidee Mawlana Shaykh Muhammad Nazim al-Haqqani in the morning and he is Noor, Light upon Light, and the Prophet (s) is Light, who sent the Message of Islam, the Message of Truth and the message that gives everyone his rights. I saw Mawlana crying heavily, as if he was absent from everything and I knew there was something heavy.

I began in Arabic, because the Arabic language will give the taste that you feel sometimes, and it is not normal, something that makes your body feel that, O! You might be in danger! Goosebumps appear everywhere in your body from the way he was crying. I was unable to move, I was frozen and I was unable to say, “Salaam `alaykum,” as my tongue was frozen. I was only hearing him crying and looking at me not saying anything and I was looking at me not saying anything. It is like you are in a desert: there is no one except him, like very high, tall and looking at you, you are a midget and you feel yourself, I felt like I was a midget and his head was moving through the skies.

His room is hot where he was sitting, hotter than here, but you don’t feel it hot, you feel cool air. There is no air conditioner as he doesn't like air conditioners, so it was a moment that, to me, in that moment I began to feel as if it was so many hours, as if you are feeling a long time there. Then suddenly, out of that feeling he said, “Hisham, come here!”

One foot forward and might be ten feet backward, you don’t know what is happening, but must be for sure something that is so big, danger, but what kind of danger? Is it a danger of a nearby problem or a problem anywhere, or a danger of something that might come big on everyone? I began to have many many thoughts: what kind of danger he wants to speak about? I am feeling a danger and he wants to speak about it.

When he called me and the way he called me, like a lion roaring in the jungle, what happens? All the animals will melt down! His voice was coming from the presence he was in, like when the Prophet (sas) was in Laylat al-Israa’ wa 'l-Mi`raaj and he was hearing the voice of Sayyidina `Ali (ra), who is Asadullah al-Ghaalib, he is the lion and with the power with him he brings everything to haqq!

Sayyidina Abu Bakr as-Siddiq (ra) is the one that stamps with tasdeeq, certifies everything, (and it was) as if he has that, I don't want to say a word that might (confuse) someone, as I balance words, not to throw words and then have problems. (It was) as if that tajalli, that manifestation at that moment, that is a ‘haal’ in Arabic, a state of trance, a state of tafakkur, state of Realization, a state of Reality that he has been in. That voice cannot be a normal voice, that is not an Earthly voice; it is more than that and you cannot describe that. You can say it is a moment of silence, but hours of understanding things coming from him that he is receiving.

He said, “I received this today.” I was feeling danger and now I am feeling more danger, that it is dangerous now, something must come out very different from usual. That is why I was surprised when I came, I saw so many people. Usually there are only 10-15 people, now it is full; it means he pulled them through his Reality of Jazbah, of Attraction, those whom he pulled to be present to have a taste of that reality and they have been rewarded for their hard work they have done for Mawlana Shaykh throughout the world, as I see people from all parts of the world. He brought them to hear that, because to hear it, when you have food in a pot and it is cooked well and it is hot, it has a different taste than when it is cold. Fresh food is more tasty than food which is not fresh, stale, whatever. A food that you can get it later, it is not going to be as fresh as live food as with living vitamins in the food you are getting it fresh.

He said, “Hisham, come!” and I came one foot forward, ten feet back. He is sitting on his chair by himself. He said, “Gheeratullah!” That is a dangerous word, “Gheeratullah came and coming more now.” Gheeratullah, I don’t know the correct English word for Gheeratullah, you can look it up on the Internet. Allah doesn't like to share anyone with the heart of the believer. I will give an example so as to understand the meaning of Gheeratullah. Allah separated Sayyidina Ya`qub (a) from Sayyidina Yusuf (a) because Gheeratullah is in the heart Sayyidina Ya`qub (a), saying to him, “No, you must not split your love to two. It will be either to Me or to Yusuf, choose! You choose Yusuf, okay.” Then he went through 37 years of separation, until he realized that Allah is possessive of His servant. He wants his servant to be possessed by Him and no one else! Don’t put two there!

Mawlana said, “Shaykh Hisham, Gheeratullah!” and he does not say this every time, it is very rare. It means that Allah is reaching two kinds of people: one with revenge and one with reward. One group will be rewarded and one group will be punished by Allah, He will take revenge from them. He said, “There is no middle way, it is finished! Last night I didn’t sleep.”

Although those who are serving him see his eyes closed, he is not in sleeping mode. On the remote control we see the button that says “mode” and we may choose which one we want: air condition up or down. His heart, his mode was open for that special Gheeratullah that is coming from Heavens through his heart to understand what is coming in front of us.

He said, “This is Shawwal tara al-ahwaal, in Shawwal the month of `Eid al-Fitr, you will see the most strangest and terrifying things happening.” He said, “Yesterday night was the most terrifying moment in my life!” That is big! How many times did Mawlana Shaykh face difficulties! They judged him for 107 or 117 years in prison, they issued a judgment against him for making adhaan in Arabic, which was illegal at that time as it must be in Turkish and not in Arabic, otherwise you may go to prison.

So he went to a masjid in Nicosia that was a church before and called the adhaan in Arabic. They took him to prison for the (assigned) duration of 107 or 117 years. One week later, a new prime minister, Adnan Menderes, came to power and the executive order came for the adhaan to be called in Arabic in all masajid! So then they had no right to keep Mawlana in prison.

Even those moments in prison were not as terrifying as last night when Mawlana said, “Gheeratullah, be careful, no time!” He was shaking and I was frozen, unable to move right, left, front or back. It was as if I had been chained, standing in one place. He said, “Allah’s Revenge came and Allah’s Support came. There is support for everyone who is peaceful and follows the way of imaan, mu’mins, and did not interfere in bloodshed. And there is revenge for those who caused bloodshed and that revenge is going to be from Sham up to the area of Hama, Homs. The grave of Sayyidina Khalid ibn Waleed (ra) is there and they destroyed it.

The Sahaabah (ra) and awliyaullah did not like that, Prophet (sas) did not like that! You cannot touch a Sahaabi (ra)! You touched a Sahaabi (ra)? Because you cannot prefer yourself above others, Sayyidina Khalid ibn Waleed (ra) is not going to do anything, but all other Sahaabah (ra) did not accept that. Sayyidina Khalid ibn Waleed (ra) is not saying anything, “It is okay, they destroyed my grave, they destroyed me, but I am in Allah’s Hands.” But the other Sahaabah (ra) who were in his time, Sahaabat an-Nabi (sas), as we all know there are (now) no more Sahaabah (ra), in their holy graves they never accepted what happened to Sayyidina Khalid ibn Waleed (ra) and they requested the Prophet (sas) to appeal for what happened and his appeal was forwarded through shafa`atu ’n-Nabi (sas) to the Divine Presence!

And as the Prophet (sas) predicted 1400 years ago that a big fight would go from Sham to Hama, to Homs, Aleppo, Antakya, all that region, Wadi `Umuq which the Prophet (sas) mentioned by name in an authentic hadith that there will be a fight between Muslims and Bani Asfar. It will be between real Muslims, not secular ones or those who don’t accept Islam and are Muslim only by name, all the way to Wadi `Umuq, and with the people who come from the Black Sea, facing up to the area of the ex-Soviet Union, coming together with the Chinese, Bani Asfar, they will be one group. The Muslims will fight, conquer and win over them.

At that time he said, “Be happy, Sayyidina Mahdi (as) is coming!” That moment when he said that, it was as if I was released from that chain and from being frozen. He said, “Sit! Gheeratullah, out of Allah’s Love to His servants, He is helping those who are innocently wounded or killed.”

He asked, “Did anything happen yesterday?"
I said, “Yes.”

He said, “What is the news?”
I said, “1,300 were killed by chemical weapons and 4,700 have been wounded,”

He said, “No, not correct!”
I said to myself, “I am correct, that is what they said in the news: 6,000 people between the wounded and killed.”

He said, “No, tell me what they said today.”
And I said, “Before I came, it was reported on the flash news that officially it is declared that up to 9,000 were reported between the dead and injured and half of those, after 1,300 died officially, half of the 9,000 that are left, half might die also. ”

And he said, “This is the beginning. There is more coming, and then it is going to end. Mu’mins will be supported and Allah will punish non-mu’mins, those whose hands have been into bloodshed.” So that is in Hama.

And Mawlana said, “It is not qadaa’an mu`allaq,” I don’t know if everyone understands what that is, “but it is qadaa'an mubram.” There are two kinds of divine will. Qadaa Mu`allaq is one kind of divine will that you get what you deserve: you do something, you get something, cause and effect. That is Qadaa’n Mu`allaq: if you kill someone, Allah sends someone to kill you. Qadaa’an Mu`allaq can be changed, it can be waived,

يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ
yamhulla mayyashaa wa yuthbit, wa `inndahu ummu ’l-kitaab,
Allah doth blot out or confirm what He pleaseth: with Him is the Mother of the Book. (Surat ar-Ra`d, 13:36)

Allah said in Holy Qur’an, “Allah erases what He Wills, wa yuthbit, and confirms what He Wills.” Allah can do that, He is the Only One who can do that, He is the Creator! He wrote His Will on you, on everyone, it has already been mentioned. But Qadaa’an Mubram no one can change, no one! When He decides that this is matter is under Qadaa’an Mubram, no prophet or wali can change that.

Mawlana Shaykh said, “This is Qadaa’an Mubram.” It is happening, the order has come to take revenge from those who did bloodshed, from everyone who killed innocents, from everyone killing Muslim and mu’min. He said, “Be careful, tell everyone to be careful on their behavior, don’t take sides, leave the matter to Allah (swt). It is the beginning.” He said, “Go down now and inform them, inform whom you want.”

I had already prayed the sunnah and I waited to pray Zhuhr and he said, “Go pray Zhuhr and inform the people what I just told you,” and he was still crying non-stop and a different type of crying, continuously, non-stop, except when he explained this and in-between the conversation he was crying as well.

May Allah (swt) correct us, not to be on sides, to be with peaceful and innocent ones! If you watch the news you see all these children, hundreds and hundreds, they say 25% of those being killed (in Syria) are children, women, men, what they did? Nothing! They were praying at Fajr time! Look how much they are tyrants, (to attack) people praying Fajr, and it is said that eighteen to nineteen rockets came carrying chemical weapons to different villages around Damascus. Be happy Allah is protecting us with Mawlana’s barakah!

We are safe, but you don’t know those who are suffering. Those who died are dead, as their suffering is finished when they died, but someone who is suffering is dying every moment. There is a big difference from one person who died and from one person who is in prison, because someone innocently thrown in prison he is dying every moment, because they are torturing that innocent one every moment and the one who died is dead.

May Allah give us guidance not to speak about each other and backbite them, because it hurts everyone, like every day you are dying from that backbiting! May Allah forgive us. May Allah keep all mureeds of Mawlana Shaykh together in dunya and Akhirah! May Allah open our hearts to love each other without saying anything (bad), and may Allah forgive us and everyone. And may Allah forgive me, forgive you and all mureeds of Mawlana and forgive every human being inshaa-Allah.

Bi hurmati 'l-habeeb, bi hurmati 'l-Fatihah.

This message of today is very important, our duty, so don’t say, “What happened, it didn't happen.” Don’t have these doubts in your hearts, because if you went through your life, directly your life to wait for.

انتطار الفرج عبادة
intizhaaru al farajoo `ibaadah,
The Prophet (sas) said, “To wait for an ease or to be relaxed is worshipness.”

So when you are expecting something to happen and you work for it, like Sayyidina Mahdi (as) is coming, why not? It is hadith of Prophet (sas) everywhere, so why we have to hide it? Keep in line of Mahdi (as), it means keep in line of the teaching of Prophet (sas) to be ready at any moment tha Sayyidina Mahdi (as) comes, Allah sends him, not as a messenger or a prophet, but as the grandson of Prophet (sas), alhamdulillah!

And the example, if people ask you, “O, it didn’t happen,” is in the hadith of Prophet (sas). He called the Sahaabah (ra) in Madinatu ‘l-Munawarrah and he was telling them about the appearance of the Anti-Messiah, al-Massih ad-Dajjal, and he was so confirming (convincing) to the Sahaabah (ra) that “He is coming in your time, if not your time then later, but he is coming.” So the Sahaabah (ra) were saying, “The way he (sas) was speaking, we were feeling that the Anti-Messiah was in the palm trees behind us and we were looking behind us (wondering) which palm tree he was going to come from to attack us!”

Can you say that Prophet (sas) didn’t say the truth? No, astagاfirullah, but he was preparing generation after generation until the Anti-Messiah comes. It means you will, if you were in the time of Mahdi (as) and Sayyidina `Isa (as) when he kills the Anti-Messiah, you will be rewarded if you die before that and if you did all your life for that, you will be rewarded the same, as if you were in his time.

May Allah (swt) forgive us and bless us and make our intentions good intentions.

Bi hurmati 'l-habeeb, bi hurmati 'l-Fatihah.


© Copyright 2013 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.

http://sufilive.com/Ya_Gheeratullah-5188.html
© Copyright 2013 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.

Monday, August 19, 2013

Kutbah Idul Fitri

Kutbah Idul Fitri
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs
8 Agustus 2013, Michigan

Mawlana Shaykh Hisyam Kabbani qs

Bismillahir Rahmaanir Rahim

Wahai hamba Allah Ramadhan telah berlalu dan Syawal telah datang, Syawal adalah bulan dimana akan banyak terjadi perubahan di bumi. Sebagaimana Nabi (saw) mengatakan, ada terlalu banyak perubahan di bumi, dan tanda akhir zaman antara lain si pembunuh tidak tahu mengapa dia membunuh seseorang dan yang dibunuh tidak tahu mengapa ia dibunuh. Hal ini adalah apa yang kita lihat saat ini, kita harus berada jauh dari kezaliman itu dan tinggal bersama masyarakat kita sendiri, dan tidak ikut campur untuk mengatakan apa yang salah dan apa yang benar.

Kita memohon kepada Allah swt untuk menerima puasa kami dan merubah puasa kita dari puasa yang imitasi menjadi puasa yang sejati. Puasa kita telah tercampur dengan begitu banyak dosa, dan itu menjadi seperti sup. Semoga Allah menerima ramadan kita dan mengubah puasa Ramadan yang imitasi dan memberikan kita puasa Ramadhan yang sejati.

Dan hari ini adalah hari Idul Fitri diseluruh dunia, dan kita merayakan dengan semua orang hari ini dan itu adalah hari untuk bersukacita dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Setiap hari kita melihat para ilmuwan di seluruh dunia dimana sebagian besar, jika mereka bukan Ulama yang benar, mereka membuat hal-hal untuk menyenangkan orang lain, kita menyebutnya di arab mudahala. Berpura-pura Anda mencintai orang tetapi dibelakangnya Anda mencoba untuk memfitnah mereka. Didepan mereka berkata yang baik tetapi di belakangnya Anda membuat fitnah.

Kita harus berhati-hati untuk tidak jatuh ke dalam fitnah dan dalam kebingungan mereka. Nabi (saw) berkata, fitnah tertidur dan Allah mengutuk orang-orang yang membangunkan dan membawa fitnah itu. Dan banyak didalam masyarakat dimana setan membuat begitu banyak fitnah untuk merusak dan memecah belah umat. Dan serangan fitnah itu seperti parasit, mereka tinggal didalam darah seseorang, seperti bakteri. Mereka tidak dapat hidup sendiri tetapi harus hidup dari darah orang lain. Mereka tufayliyin, mereka hidup dari orang lain dengan menyumpahi orang dengan kata-kata buruk, dan kata-kata mereka adalah kecurangan.

Dan orang-orang ini mengatakan hal di akhir ramadan untuk mengatakan hal-hal yang tidak bisa diterima dan menyebabkan puasa kita menjadi batal. Kita harus sangat berhati-hati dan saya akan menghubungkan dengan hadits Nabi (saw): "Jabir meriwayatkan bahwa Nabi (saw) berkata, innama ahabakum Ilaya wa aqrabakum Ilaya yawm al-Qiyamah ahsanakum akhlaaqan". "Orang yang paling kucintai dan dekat denganku pada hari kiamat adalah mereka yang memiliki perilaku yang baik, tidak berbicara dengan kebencian, selalu membuat orang bahagia dan tidak membuat orang terpecah-pecah menjadi sharzama, menjadi berbagai golongan, melainkan untuk bersatu, karena Allah swt mengatakan dalam Quran yang suci:

w `atasimu bi hablillahi jami` wa laa yyan tafaraqu".
"Berpegang teguh pada tali Allah dan jangan terpisah".

Setiap bulan Ramadan kita diajarkan untuk mengendalikan nafsu dengan menjaga mulut kita, menutup rapat mulut kita, karena setiap kali kita membuka mulut kita, sesuatu yang buruk yang kita katakan dan sudah pasti Allah tidak suka. Dan malaikat akan menyampaikan perbuatan itu ke Hadirat Ilahi. Dan jika amal itu bersih dan murni, maka amal itu diterima tapi jika tidak, maka ia akan dilemparkan wajah kita.

Dan Nabi (saw) berkata, "wa inna min abghadakum", "manusia yang terburuk dan orang yang paling menjijikkan, dan aku benci adalah orang-orang yang sangat jauh dariku pada hari kiamat, aku tidak akan melihat wajah mereka dan mereka berada di baris belakang ketika saya memberikan syafa `at, meskipun mereka akan masuk surga. Aku benci orang-orang itu, aku tidak tahu apa yang mereka katakan dan mereka membuat iblis sebagai gambar manusia terhormat, dan mengatakan orang yang mengikuti iblis itu sebagai awliyaullah. Untuk memjadikannya setan yang terburuk yang dapat Anda bayangkan.

Nabi (saw) mengtakan manusia tersebut sebagai falfarkhun. Mereka memalsukan dan membuat kesalahan ketika mereka berbicara dengan orang. Mereka mengulangi frase lengkapnya dan mengatakan lagi dan lagi dan tidak ingat apa yang mereka katakan di awal. Rasulullah (saw) melarang kita melakukan hal-hal seperti itu. Anda tahu bahwa ini adalah seperi strategi perang mereka, dalam rangka untuk menyerang, mengelabui musuh untuk menyerang. Trik orang ini tidak jujur, hanya untuk memecah belah dan menaklukkan', meskipun mereka memakai pakaian sunnah dengan sorban besar dan `jubbah` mereka adalah Munafiqun sebagaimana Nabi (saw) menggambarkan mereka, ketika mereka berbicara mereka berbohong, ketika mereka dipercaya mereka mengkhianati. Dan khususnya kepada mereka yang di akhir ramadan mengatakan di internet sesuatu yang tidak benar.

Nabi (saw) mengatakan, orang yang sangat jauh dari saya, al-mutashadiqun adalah orang-orang yang tidak menjaga kehormatan hamba Allah. Mereka mengatakan hal-hal yang baik didepan mereka dan di belakang mereka mengatakan yang buruk. Dan mutafayhiqun, adalah orang-orang yang mengisi mulut mereka, dan mempersiapkan diri untuk berbicara dengan sampah yang lengkap dan ketika mereka berbicara orang mengenali kata-kata mereka tidak benar hanya untuk memecah belah umat. Dan terakhir mutakabirrun adalah mereka yang bangga, mereka mengatakan kita sudah mati, kita berada dalam ruh kita. Mereka membayangkan hal-hal dalam pikiran mereka karena mereka bipolar (paranoid skizoprenia), dan menyebarkan penyakit ini kepada ummat.

Dan mereka yang tidak memiliki latar belakang Sufi, mereka memecah belah umat dan mereka mulai berkelahi satu sama lain. Bahkan keempat madzhab digunakan untuk saling menyerang satu sama lain. Mereka arorgan dalam pengetahuan mereka, untuk menyerang orang lain karena mereka tidak mengerti apa yang mereka katakan. Semua jalan mazhab memimpin kalian ke satu tempat, dan jadi jika kalian Mazhab Maliki, Anda harus menghormati Mazhab Syafi`i,  dan jika Anda bermazhab Hanbali menghormati Mazhab Hanafi.

Ketika Imam Syafi'i pergi mengunjungi Baghdad ke masjid dan makam Sayyidina Imam Abu Hanifah, karena menghormati mazhab itu, di mana mereka tidak melakukan do'a qunut ketika salat Subuh, sehingga ia menghindari melakukan Qunut subuh. Kita tidak bisa mengatakan bahwa seseorang salah. Tidak, kita percaya pada ijithad Imam Hanafi dan pengikut mereka. Itulah yang diajarkan Islam.

Islam tidak mengajarkan agar kalian terpecah belah. Dan mereka posting di internet mencoba untuk membuat seseorang terlihat buruk, dan mereka berbohong pada Nabi (saw) dan mereka tidak mengatakan Nabi (saw) membuat tanda tangannya di atasnya, dan jika Anda mengkoreksinya menunjukkan kepada kita bahwa tanda tangan, mereka mengatakan hal-hal yang membuat orang terlihat gila. Dan Nabi saw mengatakan dalam hadits lain  : "inna Allah awhaa ilayya an tawada". Allah swt mengungkapkan kepadaku untuk menjadi rendah hati. Tidak memecah belah umat menjadi 2, 3, 4 golongan. Hal itu bertentangan dengan ajaran Islam untuk mengadu domba dan memberi mereka suatu pemahaman dan mereka pikir Anda Waliullah, tetapi Anda menipu mereka.

Jangan mengatakan bahwa saya menerima dari Nabi (saw), padahal anda berbohong, jangan mengatakan Anda terima dari Sahabat, padahal Anda berbohong. Saya tidak mengatakan tidak ada orang yang dapat menerima inspirasi dari Nabi (saw) dan dari Sahabat, tetapi tidak untuk mengatakan, jangan berkata kita berada dilingkaran dalam, Tidak seperti itu, setiap Muslim adalah berada di lingkaran dalam, setiap muslim ada di hadapan Nabi (saw). Tidak ada yang boleh menyerang orang lain, karena kita semua dari Ummat an-Nabi (saw).

Dalam hadis Bukhari dan Muslim, Nabi (saw) mengatakan, laa yadkhul al-jannnat namaaman. Mamam, orang yang tidak akan masuk surga adalah orang yang menyebarkan desas-desus fitnah dan gosip palsu dan tuduhan palsu. Allah akan menghukum mereka yang menyebarkan fitnah dan menzalimi orang yang tidak bersalah. Mereka melakukan itu hanya dalam rangka untuk mengesankan orang lain.

Dan akhirnya sebuah hadits yang penting bagi kalian, karena kalian akan ditanya tentang hal ini, terutama mengenai anak-anak kalian. Nabi (saw) melewati 2 kuburan, dan kedua mayat sedang dihukum didalam kuburnya. Dan Nabi (saw) mengatakan, mereka berada dalam hukuman dan bukan karena  sesuatu yang besar menurut kita, tetapi itu besar dihadapan Allah. Allah menghukum mereka dengan membakar mereka.

Ada sebuah kuburan, karena makam telah penuh dan mereka harus menguburkan mayat ditumpuk satu sama lain. Sehingga mereka menggali kuburan dan menemukan salah satu mayat yang telah dibakar. Nabi (saw) berkata, orang ini dihukum karena menyebarkan desas-desus palsu dan kebohongan mana-mana dan yang satunya dihukum bukan karena hal yang besar, tapi itu besar dihadapan Allah dan Allah tidak menyukainya.

laa yastatilu min bawlihi.
Ia tidak menutup dirinya dan tidak membersihkan dirinya saat kencing.

Pakaiannya penuh bekas kencing itu dan dia tidak mengunakan air untuk membersihkan dirinya sendiri. Banyak umat Islam hari ini tidak mencuci dengan air setelah membuang air kencing, dan pergi mengambil wudhu dan salat. Anda harus mengajarkan anak-anak Anda bagaimana untuk membersihkan diri setelah buang air kecil. Semoga Allah membuka mata kita, karena kalian akan dimintai pertanggung jawabannya pada hari kiamat.

Wa min Allah at Tawfiq

Kutbah Eid
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs
8 Agustus 2013, Michigan


Bismillahir Rahmaanir Rahim

O servants of Allah Ramadan has passed us and Shawwal has appeared the month in which too many changes will be happening on earth. as the Prophet (s) said, there are too many changes on earth that the killer doesn't know why he killed and the killed doesn't know why he was killed. This is what we are seeing today, we have to be away from that and stay with our own communities, and not to go into what is wrong and what is right.

We ask Allah to accept our fasting and change from imitated fasting to real fasting. our fasting is blended wtih too many sins it is becoming a soup. May Allah accept our ramadan and change as He did in previous Ramadans form imitated Ramadan to real Ramadan. And today is day of Eid all over the world we are celebrating with everyone this day and it is day to rejoice and spend with family and every day we see scholars around the world that most of it, if they are not right scholars they make up things in order to please others, we call it in arabic mudahala. To pretend you love people but on back side you try to put them give them nice tongue but on the other side you make a fitna. Those people we must be careful not to fall into their fitna and confusion.

The Prophet (s) said, fitna is dormant and Allah curses those who bring it up. And in too many communities shaytan making too much fitna in order to spoil it and divide it and attack it. Like parasites, they live on blood of people, like bacteria. They dont live by themselves but have to live off someone else. They are tufayliyeen, they live off others and throw words, and in their words is some kind of cheating.

And these ones will say thing in last of ramadan to say things not accepted and cause our fasting to be void. We have to be very careful and I will relate this hadith of the Prophet (s): Jabir related that the Prophet (s) said, innama ahabakum ilaya wa aqrabakum ilaya yawm al-qiyamah ahsanakum akhlaaqan. The ones most beloved to me and closest to me on Day of Judgment are those with good manners, not speaking with hate, make people happy and not make people divided into sharzama, division, but rather to unite.

As Allah swt said in Holy Qur'an: w`atasimoo bi hablillahi jami`yyan wa laa tafaraqoo. Hold fast to rope of Allah and dont separate. Every Ramadan we are taught to polish our egoes by keeping our mouth zipped. Because every time we open our mouth something will come for sure that Allah does not like. And angels will convey that `amal to Divine Presence. And if that `amal is pure it is accepted but if not it is thrown in our faces. And the Prophet (s) continued, wa inna min abghadakum, the worst most disgusting people, despised by me and the people who are very far from me on Day of Judgment I will not look at their faces and they are at back rows when I do shafa`ah, though they will enter Paradise. I hate those people. They dont know what they are saying and they make the devil as honorable picture of human beings and in picture of awliyaullah.

To make devils the worst that you can imagine. Those people the Prophet (s) called falfarkhoon. They falsify and make mistakes when they talk to people. They repeat a phrase they said again and again and don't remember what they said at beginning and attribute to Rasoolullah (s). The Prophet (s) prohibited to make things up. You know that is strategy of war, in order to attack. Trick the enemy in order to attack. These people trick honest people in order to 'divide and conquer'. These people 'divide and conquer' even though dressed in sunnah clothes and big turban and in `jubbah`. They are munafiqoon as the Prophet (s) described them; when they speak they lie; when they are entrusted they betray.

And especialy those who in end of ramadan are putting things on internet that are not correct. The Prophet (s) said the farthest ones from me, al-mutashadiqoon. Those who dont keep the honor Allah's servants. They say things that are fascinating and behind they are. And the mutafayhiqoon, those how fill their mouth, prepare to speak fill with complete garbage and when they speak people recognize their words are not correct but for division of Ummah. And finally the mutakabirroon, those who are proud, they say we are already dead, we are in our spirits. They imagine things in their mind as they are bipolar, and spread it among the ummah.

And those who dont have background in Sufi order they will divide the ummah and they begin to fight. Even the four madhahib students used to fight each other. It is well known that those who are arorgant in their knowledge will begin to fight the others because they dont understand what they say. But all roads are leading to one place. And so if you are Madzhab Malik you must respect Shafi`I. And when you are Hanbali respect the Hanafi. etc.

When Imam Shafi`I went to visit Baghdad mosque and grave of Sayyidina Imam Abu Hanifa, out of respect to his school, where they dont do the du`a qunoot in Fajr, so he avoided doing that. We cannot say that one is wrong. no we trust in their ijithad and folow. That is what Islam teaches. Islam does not teach division. And those posting on internet trying to make one person look bad, and they are lying on the Prophet (s), and they are saying the Prophet (s) is making his signature on it, and if you are correct show us that signature.

O Muslims dont listen to those who are muta shawiqoone, they say things that make people look crazy. And he said in another hadith inna Allah awhaa ilayya an tawada`. Allah has revealed to me to be humble, not to divide people and the ummah into 2, 3, 4 groups. It is against the teachings of Islam to go to people who are sheep and give them somehting and they think you are waliullah. But you are deceiving them. Dont say I am recieving from the Prophet (s), you are lying. Dont say you receive from Sahaba, you are lying. I don't say there are not people who receive inspirations from the Prophet (s) and from Sahaba, but not to say...not to say we are inner circle, the core of what we believe. No, every Muslim is in the core and every Muslims is in presence of the Prophet (s). No one should attack the others. We are all from Ummat an-Nabi (s).

In hadith in Bukhari and Muslim the Prophet (s) said, laa yadkhul al-jannnat namaaman. A namam will not enter Pradise. That is the one in the group who see how he can penetrate through heart of group to being on his side and by spreading false rumors and false accousatoins. Allah is going to punish those who spread fitna around the ummah and opppress innocent people. They are doing that in order to impress on others. And finally this hadith, is important for you will be asked about this especially regarding your childrens. and the Prophet (s) passed by 2 graves. And both the dead bodies were being punished.

And the Prophet (s) said, they are in punishment and it is not for something big, but despite that it is big. Allah punishing them by burning them. There was a cemetery I know that was full and they need to put bodies next to each other. So they dug up one grave found the bodies which have been burnt. The Prophet (s) said, these are being punished, one due to spreading false rumors and lies everywhere and the 2nd one punished because it is not big, but it is big. Allah does not like it.

Laa yastatiloo min bawlihi. He doesnt cover himself when peeing. And his clothes get full of that pee and he doesn't putwater to clean himself. Many Muslims today dont wash with water but pull up and go and make wudu and pray. You have to teach your children how to clean themselves from urine. May Allah open our eyes, because you are responsibility on Day of Judgment.

Wa min Allah at Tawfeeq

Wird For Egyptians

Wird For Egyptians

يا كاشِف الهم و مُفرج الغم و مُجيب المضطرين اكشف هَمَّ المسلمين 

Ya Kashifa-l Hammi, wa Mufarrija-l ghammi, wa Mujiba-l mudttarin ikshif hamma-l Muslimin
 

Mawlana Shaykh Nazim Adil Haqqani qs, asked the people of Egypt and all Muslims in similar conditions to read this duaa 100x everyday. Mawlana said an opening is coming soon and no more permission for those making fitna among Muslims to continue or even to appear again..

Sebuah Pengumuman Penting

Sebuah Pengumuman Penting
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
15 Agustus 2013 Lefke, Siprus

Sebuah pengumuman hanya lima menit, setelah itu zikir.

Alhamdulillah bahwa Allah (swt) telah mengilhami Mawlana Syekh Nazim, semoga Allah memanjangkan umurnya, Sulthan al-Awliya, Sayyidina asy-Syaykh Nazim al-Haqqani (q) khalifatu asy-Syekh Grandsyekh `Abdullah al-Fa'iz ad-Daghestani (q), beliau memberi kita permata. Beliau memberi kita sesuatu yang berasal dari Hadirat Ilahi dan yang berasal dari hadirat suci Nabi (s) dan beliau telah sering kali mengumukan, dan kita ingin mengatakan bahwa kita sangat beruntung dan kita bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Mawlana Syekh Sulthan al-Awliya!

Dan beliau memberi kita sesuatu yang begitu dekat dengan kalbu kita dan beliau memberikannya kepada semua orang di dalam tarekat ini dan beliau memberikannya kepada semua orang yang mengatakan, “Syekhku adalah Sulthan al-Awliya, Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani (q)." Beliau memberi seseorang untuk membimbing kita, insyaa-Allah dengan panjang umurnya Mawlana, dengan panjang umur dan panjang umurnya Mawlana, Allah adalah Kariim. Sayyidina Nuh (a) hidup selama 950 tahun, Sayyidina Musa (a) hidup selama 300 tahun. (Bila) Allah ingin memberi, Dia akan memberi, jadi semoga Allah memanjangkan umur Mawlana!

Jadi beliau memberi kita putranya, Syekh Mehmet, dan saya sangat gembira bahwa beliau memilihnya untuk mewakilinya dan beliau memilihnya untuk menjadi khalifahnya, insyaa-Allah, tetapi kita tetap dapat memohon kepada Allah agar memanjangkan umur Mawlana dan memberinya kebahagiaan kepadanya, dan kepada anak-anaknya.

Dan beliau juga memberi kita putranya yang lain, yang juga paman saya, Syekh Bahauddin untuk menjadi salah satu pilar. Sejak kanak-kanak, ketika saya masih muda, saya biasa membaca nama-nama awliyaullah di mana Grandsyekh `Abdullah al-Fa'iz ad-Daghestani (q) mempunyai sebuah kitab dari Sayyidina Syekh Syarafuddin (q), kita selalu membaca 'Muayyad ad-Diin,' dan kita biasa bertanya, “Siapakah itu Sayyidi, Muayyad ad-Diin?” dan beliau berkata, “Ia adalah salah satu dari anak-anak saya.” Dan kami pikir itu adalah Bahaudiin tetapi ternyata Syekh Muhammad (Mehmet)! Dan mereka berdua, saya bahagia telah tinggal bersama mereka selama bertahun-tahun.

Dan kita sangat gembira melihat Mawlana Syekh Nazim selalu menunjuknya. Jadi Bahauddin akan menjadi menterinya dan Muhammad akan menjadi mursyidnya dan mursyid bagi kita semua, dan kita semua adalah pengikutnya dan mari kita perbarui bay’at kita kepada Mawlana Syekh melalui Syekh Mehmet. Bismillah. Y’Allah, Khalii Baha!

[Syekh Mehmet membacakan bay’at.]

[Khatm]


http://www.sufilive.com/rnd.cfm?m=5179
© Hak cipta 2013 oleh Sufilive. Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Transkrip ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta internasional. Mohon menyebutkan Sufilive ketika membagi transkrip ini. JazakAllahu khayr.

The Rights of Prayer

The Rights of Prayer
The Fiqh of Islam, Vol 9, Ramadan Series 2013
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani qs
18 July 2013 Fenton Zawiya, Michigan


 
Suhbah after Fajr

A`oodhu billahi min ash-Shaytaani 'r-rajeem. Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Raheem. Nawaytu 'l-arba`een, nawaytu 'l-`itikaaf, nawaytu 'l-khalwah, nawaytu 'l-`uzlah, nawaytu 'r-riyaadah, nawaytu 's-sulook, lillahi ta`alaa azheem fee haadha 'l-masjid.

أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ

Atee`oollaha wa atee`oo 'r-Rasoola wa ooli 'l-amri minkum.
Obey Allah, obey the Prophet, and obey those in authority among you. (Surat an-Nisa, 4:59)

Ita`tullah waajibatun `alaa kulli insaan laysa `alaa kulli muslim faqad, “Obedience to Allah is a must on every person, not only for Muslims, but for everyone,” and to do what He ordered us to do. We mentioned yesterday in the previous session about salaat, how much the prayer is a very delicate matter, that it is not something that you don’t give any attention because you must remember. Anyone who wants to go to pray must prepare all his ammunition to fight Shaytan, because Shaytan is not going to let us pray correctly. When you pray you pray, but there are differences between what you have done between one and another, like the differences between Heavens and Earth there are differences. Someone whose heart Shaytan cannot enter is not like the one whose heart Shaytan enters. The one whose heart Shaytan does not enter compared to the one whose heart Shaytan enters is like the difference between Heavens and Earth. That is why prayers are so important, as we mentioned before in the hadith of Prophet (s):

بَيْنَ الْكُفْرِ وَالْإِيمَانِ تَرْكُ الصَّلَاةِ

Maa bayn al-kufr wa 'l-imaan tarku ’s-salaat.
What is between disbelief and belief is the leaving of prayers. (Tirmidhi)

“Between kufr and faith, non-believers and believers, are those who leave their prayers; they are unbelievers.” May Allah (swt) protect us as there is no protection except from Allah (swt)! For this reason, as soon as you say “Allahu Akbar” and begin to recite Fatihah, Shaytan enters. Try and check what comes to your heart: all kinds of gossips and different matters come in the mind as if he is speaking in your ears, “Do you remember that day when I showed you my love, I took care of you?” Yes, the Cursed One! You took care of us, you brought us from Heavens to Earth! He enters, as Allah lets him to enter for some and for others stops him from entering. This does not mean that He lets Shaytan take revenge from others, no! It means Allah does not protect the one whose heart is weak and so He lets Shaytan enter, whereas the one who tries his best with with full ammunition, making wudu and praying the prayer as it should be, will have a struggle between him and Shaytan and he will win, because he is focusing on Allah (swt)!

I heard a story, an athar, not a hadith, from Grandshaykh `AbdAllah, may Allah bless his soul, that one day the Prophet (s) was sitting with the Sahaabah (r), as he always used to sit with them as a family in suhbat, companionship; they were Ashaab, Companions to him. He (s) said, “Whoever can pray two raka`ats without distraction, I will give him my jubba, cloak.” And as I said, this is a story; sometimes stories are correct and sometimes things in them have been changed, but because it has wisdom we will mention it, no problem. So everyone was trying to pray two raka`ats and none of them were successful in preventing distraction as something happened at that time and distracted them.

Then Sayyidina `Ali (r) said, “I will pray two raka`ats and I will not be distracted.” He said “Allahu Akbar...” and prayed with complete presence to the Prophet (s) and to Allah (swt). When he finished his prayer and wanted to say, “As-salaamu `alaykum wa rahmatullaah,” immediately a distraction came (when he thought), “Which cloak is the Prophet (s) going to give me? The red one, the black one or the green one?” Prophet (s) said, “It is finished, you lost.”

That is a story, what we call lateefa, with humor; it is a teaching for us to know that we have to struggle, but the only thing is not to go along with the distraction. When Shaytan tries to distract you stop him by moving your focus, because sometimes when you are distracted your focus is on the distraction and you move it quickly back to normal. Sometimes it goes away if you blink your eyes, but don’t go along with the distraction as that’s where it is not accepted. You have to remember that your heart is owned by Allah (swt) and Allah does not like partnership, so if you listen to Shaytan you are partnering with him, you are putting Shaytan as the focus and Allah (swt) does not like that!

As you all know the story of Sayyidina Ya`qoob (a), when his children took Sayyidina Yusuf (a) with them for a sayd, shooting deer, hunting with their bows and arrows. They took Yusuf (a) although the father didn’t want that, but in any case, they took him and threw him in the well. Some scholars say it was from when he was young that some merchants took him from the well and sold him to the governor of Egypt, where he remained for thirty years. Sayyidina Yusuf’s (a) father was crying and crying, until he became blind. He never found Yusuf (a), but he felt he was there and told his sons to go and find him until finally they did. The wisdom of that is Allah doesn’t like anyone to share their heart with anyone except Him! Sayyidina Ya`qoob (a) used to have too much love to his son Yusuf (a); Allah doesn’t like anyone’s heart, especially a prophet, to be other than a house for Allah (swt), to share the heart with other than Him. So that’s why when we pray, we must not share our heart with the enemy of Allah; our hearts must be khaalisan li wajhillah, pure and sincere to Allah (swt).

That is why a group of people called al-Muhiboon said, yaquloona nusalli fa nastareeh, “When prayers come we take wudu and run to pray quickly, because we feel relaxed in our prayer.” On the contrary to us, we are lazy to pray. We feel in our self all kinds of negativity and laziness that will dress us at the time of prayer in order to keep delaying and delaying. I don’t say, “You are missing it,” but “delaying,” and some people even miss it. That group of people who delayed it are the lazy ones, those who do not really love Allah and love the Prophet (s)!

Al-Muhiboon, the Lovers, wait for the prayer from time to time and for them the time between the two prayers is so long! They feel, “When is it going to come, when is it going to come because we feel relaxed between the Hands of Allah (swt)!” So, qaala Rasoolullaahi (s), one day he said, “Yaa Bilaal, arihnaa bis-salaat, relieve us with the prayers, call the adhaan, let us pray, we want to be relieved.” And the Prophet (s) said:

قرة عيني في الصلاة

Qurrati `aynee fi 's-salaat.
The coolness of my eyes is in the prayers. (Ahmad, Nasa’i)

Qarrat `aynee fi 's-salaat,“The thing most dear for my eyes is prayer, because I am there between the Hands of Allah (swt).” Prayers are the mi`raaj of mu’min and as it is said, only the Prophet (s) has Mi`raaj that he went to Allah (swt), and not only went, but is still going in Ascension, physically and spiritually! The only mi`raaj for Muslims is when they pray, as they ascend spiritually depending on how much power or ammunition they have against Shaytan. Allah will protect them and their salaat is like an ascension to Allah.

The Prophet (s) said, “salaat is the dearest thing to me,” so how was he feeling between the two prayers? His patience was so strong, wanting for the second prayer to come as soon as possible in order that he will be relaxed another time. Wa amma salaatu ‘l-mufritu ‘l-mudayyi`u ‘l-hukookiya hudoodiyaa, fa taqool dayya`aqallah kamaa dayya`atih, “The one who doesn’t care for his salaat, who is lazy, at the end of his prayer the prayer will say to him, ‘May Allah make you lost, as you lost me.’” So it means our prayers have to be perfectly done, not like roosters (pecking) their heads up and down! One time the Prophet (s) saw one of the Sahaabah (r) praying, standing and moving quickly, and said to him, “Don’t be like a rooster, picking the food quickly, raising and lowering your head. Repeat that prayer as it is not accepted.”

And it is said in a hadith of Prophet (s):
ما من مؤمن يتم الوضوء إلى أمكانه ثم يقوم إلى الصلاة في وقتها فيؤديها لله عز و جل لم ينقص من وقتها وركوعها وسجودها ومعالمها شيئا إلا رفعت له إلى الله عز و جل بيضاء مسفرة يستضيء بنورها ما بين الخافقين حتى ينتهي بها إلى الرحمن عز و جل ومن قام إلى الصلاة فلم يكمل وضوءها واخرها عن وقتها واسترق ركوعها وسجودها ومعالمها رفعت عنه سوداء مظلمة ثم لا تجاوز شعر رأسه تقول : ضيعك الله كما ضيعتني ضيعك كما ضيعتني

Maa min mu’minin yutimmu ‘l-wudoo’ ilaa imkaanihi thumma yuqoomu illaa ‘s-salaati fee waqtihaa fa yu’addeeha lillaahi `azza wa jall lam yanqus min waqtihaa wa rukoo`ihaa wa sujoodihaa wa ma`aalimihaa shayy’an illaa rufi`at lahu illa ’Llahi `azza wa jall baydaa’a musfiratun yastadee’ bi-noorihaa maa bayna ‘l-khaafiqayni hattaa yantahiyy bihaa ila ‘r-rahmaani `azza wa jalla. wa man qaama ila ‘s-salaati falam yakmil wudoo’ihaa wa akharrahaa `an waqtihaa wa ‘staraqa rukoo`ihaa wa sujoodihaa wa ma`aalimihaa rufi`at `anhu sawdaa’u muzhlimatun thumma laa tajaawaz sha`ru raassihi taqool: day`aka’Llaahu kamaa day`atanee day`aka kamaa day`atanee.

“Anyone who perfects his wudu,” and there are conditions for wudu, as well. Some people put water only part way up their arms. No, it must come up past the elbow and as much as it is high up where the water reaches, there will be noor coming on the Day of Judgment from wherever that water reached. That is why you will be known from the light of wudu coming from your body parts that you are mu'min, from Ummat an-Nabi (s). So when you do your face, you make sure you do your whole face; when you do your hands, when you do your feet, not just a little bit of water and finish!

So, perfect the wudu up to its amkaanihaa, where it is assigned for the water to reach and even beyond, up on the arm. “Then he stands up going to pray and then, fa yu’addeeha lillaahi `azza wa jall lam yanqus min waqtihaa wa rukoo`ihaa wa sujoodihaa, “Nothing will be less, he will give it its full conditions, its full rights for the prayer.” You pray slowly and give the prayer its time. “Give the prayer its ruku`, its sujood, and at this time the prayer will be raised to Allah (swt) by angels, white, shining with light,” yastadee’u bi-noorihaa maa bayna ‘l-khaafiqayn, “With its light it will fill the universe until it reaches the Presence of Allah (swt).

On the contrary, if someone went to pray and he did not perfect his wudu and delayed it from its time, and you steal from the prayer by not giving the qiyaam, ruku` and sujood its right; you are stealing, as if stealing something from someone, you are stealing something from your prayer and it will be raised black, darkened in darkness and does not reach up to the hair on your head,” that is the maximum that it reaches. The other one goes white with a lot of light when you perfect it and it goes all the way between the Hands of Allah (swt). This one will not raise above your head and will say to you, day`aka’Llaahu kamaa day`atanee, “May Allah leave you as you left me! May Allah (swt) punish you because you didn’t give me my right!”

The salaat that is accepted by Allah (swt) is a salaat that is like someone, tuleequ li-rabbihi ta`alaa, that is fit for Allah’s (swt) right, like you go to meet someone and you wear the best dress. Also, when you go to your prayer you must know that you are between the Hands of your Lord, so you must give the best perfection in your salaat. What is accepted from people are two kinds of `amal: one an yusalli ‘l-`abdi ya`amal saa’irat ta`aat, “For the servant of Allah (swt) to pray and to do all kind of orders,” to be obedient to Allah and his heart has to be always in Divine Presence. And second, dhaakiran lillahi `azza wa jalla `alaa ‘d-dawaam, “Always he must remember Allah (swt), doing dhikrullah non-stop.” This person, this servant of Allah (swt), Allah will receive his `amal and accept it and He will protect him and bring him near to Him, as Allah (swt) said in the Holy Qur'an:

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاء اللّهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ

Alaa inna awliyaaullaahi laa khawfun `alayhim wa laa hum yahzanoon.
Behold! Verily on the Friends of Allah there is no fear, nor shall they grieve. (Surah Yunus, 10:62)

So Allah (swt) will protect those people and open for them in every salaat you pray in the right way, that salaat is the key for one Paradise. That key has its own code; it will not open anyone else’s Paradise, only yours. That has a code and you put the key inside and that Paradise will open specially for you. On the other hand, the one who prays with heedlessness is praying with his body, but his mind is somewhere else; you are praying, you are Muslim, but you are not reaching the level that Allah accepts your prayer.

Why was there a fight between Cain and Abel, Qaabeel wa Haabeel? Because Allah (swt) accepted from one of them his sacrifice and not from the other. When Allah asked them to offer a sacrifice, Haabeel offered the best ram that he had and put it on the altar. At that time, the fire would come down and take the animal; that was a sign that it is accepted, that was in their time and that was the situation. So Habeel got the best one and put it on the altar, then Qaabeel came and found an animal that had no eye, no ear, deaf, the worst of them and was sick, and that one he put on the altar. Then the fire came and took Haabeel's sacrifice. So Allah (swt) accepted from one and did not accept from the other:

فَتُقُبِّلَ مِن أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ

Fa tuqubbila min ahadihimaa wa lam yutaqabbal min al-aakhari.
It was accepted from one, but not from the other. (Surat al-Maidah, 5:27)

So he accepted from the one who showed more love and respect for Allah (swt), and so the prayer is like the ram: you have to have the best that you can give for sadaqa, charity, or the best that you give as a gift. Just like when some people collect for the masaajid, they put pennies in the charity box for the mosque, for what? Are you bargaining with Allah (swt)? Give the best you have, not pennies! When you put charity, you are going to get Paradise so put whatever you have, the best you have give from that. How many pennies they count? Many. So what will happen? In that prayer the body is praying, but the mind is not there, it will not be raised, but it will be put on the side until the Day of Judgment and then Allah will look at it at that time if it is okay or it is not good. The one whose heart is present, Allah will accept immediately and then give him one key for Paradise, key after key, until it becomes from “the friends of Allah, on them there is no fear, nor shall they grieve.” Allah supports them.

This is why from the Principles of Prayers, it is said that prayer is on five levels:

1. The first level is, martabat azh-zhalim fi ’s-salaati li nafsihi al-mufrid, the Level of the Oppressor, li nafsihi al-mufrid, that he went so far from his prayer that he did not give it its full rights, he wasted his prayer. The one that did not complete the wudu and did not pray in time and did not respect its limits and principles, that one is called martabat azh-zhaalim, the Level of an Oppressor, “The one who oppressed himself with his prayer.” And spiritually if you want to advance you cannot oppress your prayer! Some people think they are awliyaullah and their prayers are not completed as it should be; their prayer must not be like a rooster, it has to be respectfully done that Allah (swt) will accept.

2. The second level is, man yuhaafizh `alaa mawaqitiha wa hudoodihaa wa arkaaniha wa zhaarihaa wa wudoo`iha, “The one who has kept the limits and the principles of the prayer and perfected his wudu, but...” wa laakin dayyi`aa mujaahadata nafsihi fi ’l-waswasa, “...lost his prayer time with an absent mind by always listening to and going along deeper and deeper with the gossips, whispers and wishes of Shaytan.” Therefore, when such whispers come don’t follow them, focus on your prayer. Therefore, I believe that where one school of thought says, “Don’t recite after the imam, as the imam recites,” that is one school of thought, but sometimes you like to recite along with the imam, as when you are saying nothing Shaytan comes quickly and whispers, whereas if you are reciting along with the imam and focusing on what you are saying, that diminishes the power of Shaytan. So that second one is going along with the whispers of Shaytan and his heart is not present, although his prayers follow the principles of wudu and prayer.

3. The third level is the one who keeps and perfects the limits and principles of prayer and wudu and is struggling, mujaahadah, against himself in order to throw away the whispers of Shaytan when they come to his ear. So he is busy with his ammunition to attack on Shaytan in order for him not to steal his prayers. This prayer will be considered fa huwa salaati fi ‘l-jihaad, “He is in a situation of doing prayers and struggling against himself,” Jihad an-Nafs.

4. The fourth level is the one who prays on time, perfects the rights and principles of prayer and wudu, and goes deeply into istighraaq, fully present in Allah’s Divine Presence, and does not let Shaytan steal anything and all his care is how to perfect his salaat. He is the real `abd and will enter into the Level of `Uboodiyya to Allah (swt).

5. The fifth level is the one who does all the prayer with its perfection and does not struggle with ammunition against Shaytan, as he is now free from the whispers of Shaytan. He in fact takes his heart from his body and puts it at the threshold of the Divine Presence! This is your door, by entering the Divine Presence. He looks through his heart, focusing on Allah’s Beautiful Names and Attributes and filling his heart with the Love and Greatness of Allah (swt). Anyone who looks at him will understand that all these whispers and gossips have been taken away and Allah has prevented it to attack him through Shaytan, Allah will protect that person. It is said that his salaat is better than all the four previous kinds, like the difference between Heavens and Earth!

These are the five levels of salaat, and inshaa-Allah we will continue later. So the first level fi’l-qismu awwal mu`aqqab, will be punished. The second group is not punished, but judged by Allah, “Why did you do that?” he will still be okay. For the third level, Allah will mukaffir `anhu, erase his sins. The fourth level will be granted rewards and Heavens from Allah (swt). The fifth level, al-muqarrab min rabbihi li-annahu ja`ala rabbahu qurrata `aynahu fi 's-salaat, will be brought very near to the Divine Presence, as he is following in the footsteps of Prophet (s) where he said, “The best of my time is when I am in prayer, because I am between the Hands of Allah (swt).” May Allah forgive us and bless us. We will continue inshaa-Allah in the next session.

Wa min Allahi 't-tawfeeq, bi hurmati 'l-Fatihah.


http://www.sufilive.com/The_Rights_of_Prayer-5137.html
© Copyright 2013 Sufilive. All rights reserved. This transcript is protected
by international copyright law. Please attribute Sufilive when sharing it. JazakAllahu khayr.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...