- Penulis :
- Palupi Annisa Auliani
- Jumat, 23 Agustus 2013 | 06:43 WIB
Para korban serangan udara Pemerintah Berkuasa Suriah, Rabu (21/8/2013)
dini hari. Tak terlihat darah pada para korban tewas ini. - / SHAAM NEWS
NETWORK / AFP | - / SHAAM NEWS NETWORK / AFP
WASHINGTON, KOMPAS.com — Pemerintah Amerika Serikat, Kamis (22/8/2013), menyatakan belum dapat menentukan apakah rezim penguasa Suriah menggunakan senjata kimia yang diduga menewaskan ratusan warganya pada Rabu (21/8/2013) dini hari.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, mengatakan bahwa Presiden Barack Obama telah mengarahkan intelijen AS untuk mengumpulkan informasi tentang serangan yang dilaporkan terjadi di dekat Damaskus itu.
"Pada saat ini kami tidak dapat menyimpulkan penggunaan senjata kimia, tapi setiap menit kami fokus sejak peristiwa kemarin, melakukan segala sesuatu yang dimungkinkan atas kekuasaan kami untuk memastikan faktanya," kata Psaki.
Kelompok oposisi utama Suriah menuding rezim berkuasa Suriah telah menewaskan 1.300 orang menggunakan senjata kimia, dalam serangan militer di dekat Damaskus, Suriah, pada Rabu dini hari.
Sebelumnya, Obama menyatakan bahwa bila rezim Suriah menggunakan senjata kimia, maka otoritas pemerintah tersebut telah melanggar "garis merah". Namun, Washington sejauh ini belum mengambil tindakan atas beragam laporan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah.
"Jika laporan ini benar, maka itu akan menjadi tindakan keterlaluan dan mengerikan yang dilakukan terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim," kata Psaki. "Presiden tentu memiliki berbagai pilihan yang telah kita bicarakan sebelumnya bahwa dia pasti dapat mempertimbangkan dan tentu saja berdiskusi dengan tim keamanan nasional," imbuh dia.
Sumber :
AFP
Editor : Palupi Annisa Auliani
No comments:
Post a Comment