Friday, August 24, 2012

Hormati Orang Tuamu, Khususnya Ibumu - Respect Your Parents, Especially Your Mothers!


Hormati Orang Tuamu, Khususnya Ibumu
Mawlana Shaykh Muhammad Hisyam Kabbani qs
16 August 2012   Fenton Zawiya, Michigan
video: http://www.sufilive.com/Respect_Your_Parents_Especially_Your_Mothers-4521.html






Pesan Penting dan Sebuah Peringatan Keras / Setelah Dzikir Khatam Kwajagan

As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Audzubillahi minasy syaitanir rajim. Bismillahir Rahmanir Rahim.
Ini adalah pesan yang sangat penting yang datang kepada saya hari ini dari Mawlana Syekh Nazim qs, semoga Allah (swt) memberinya umur panjang, dan juga dari Grandsyekh Abdullah `ad-Daghestani (qs). Ini adalah sebuah peringatan untuk semua orang. Anda harus sangat berhati-hati terhadap pesan ini.

Beberapa orang mungkin tidak menganggap nasehat ini sebagai suatu hal yang penting, tapi pesan Mawlana ini benar-benar sangat penting. Meskipun mungkin terlihat seperti pesan yang sangat sederhana untuk semua orang, tapi pesan ini tidak sederhana di hadapan Allah (swt). Ini adalah masalah yang sangat berbahaya dan hampir semua orang terjatuh dalam bahaya didalamnya!

Pesannya adalah tentang perlakuan kalian terhadap orang tua kalian. Siapapun yang berteriak, memaki orang tua mereka, maka dia tidak akan melihat wajah Mawlana Syaikh Nazim qs pada Hari Penghakiman (Mahsyar) dan ia tidak akan mendoakan bagi mereka!

Allah (swt) telah menyeebutkan dalam Al-Qur'an yang Suci:

Wa qadaa rabbuka allaa ta `budu illaa iyyaahu wabi 'l-waalidayni ihsaanan immaa yablughanna` indaka' l-Kibara ahaduhumaa aw kilaahumaa falaa taqul lahumaa uffin wa laa tanharhumaa wa Qul lahumaa qawlan karim.

Tuhanmu telah menetapkan bahwa kalian tidak boleh menyembah selain Dia, dan kalian harus bersikap baik kepada kedua orang tua. Bila salah satu atau keduanya mencapai usia tuanya maka kalian tidak boleh berkata kasar dan kata-kata penghinaan atau mengusir mereka, tetapi perlakukanlah mereka dengan penuh penghormatan.
(QS. Al-'Isra, 17:23)

Mengatakan "Huh" kepada orang tuamu menunjukkan bahwa mereka adalah hal yang menyebalkan bagimu. Jika orang tua mengatakan sesuatu kepada kalian, bahkan hanya satu kata, dan kalian marah dan melawan orang tua, sementara Allah (swt) mengatakan dalam Al-Qur'an bahwa kita tidak boleh mengatakan "Huh" kepada orang tuamu, karena Allah (swt) akan melarang kita masuk kedalam surga-Nya, khususnya mereka yang yang memaki, dan menyumpahi orang tua mereka, baik ayahnya maupun ibunya!

Mawlana Syekh Nazim qs mengatakan ada tajjali (manifestasi) yang datang sekarang ini terutama dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Siapapun yang memaki di hadapan ibunya atau ayahnya, maka Nabi Muhammad (saw) tidak akan melihat dia di hari Mahsyar (Hari Penghakiman) dan Mawlana Syaikh Nazim qs tidak akan melihat wajahnya dan dia tidak akan mendapatkan syafa'atnya!


Banyak sekali anak-anak muda saat ini yang memaki orang tua mereka. Mereka memberontak melawan orantuanya dan melarikan diri dari rumah. Mereka pikir mereka memiliki pemikiran yang hebat dan orang tua tidak tahu apa-apa. Jika saya mendengar seseorang yang memaki ayah atau ibunya, maka saya akan melaporkannya kepada Mawlana Syekh Nazim qs dan Mawlana akan melaporkan kepada Nabi Muhammad (saw)! Ini adalah suatu peringatan yang keras, dan teguran Mawlana sangat keras dan kita mendapatkan izin untuk berbicara seperti ini, kita mendapatkan ijin dari Nabi Muhammad (saw), dimana beliau (saw) mengatakan:


Al-jannatu Tahta aqdaami 'l-ummahaat.
Surga terletak di bawah kaki ibu. (HR Bukhari, Muslim)

Kalian tidak akan dapat masuk surga, jika kalian bertgeriak memaki ibumu! Masih lebih baik menjadi orang yang dibuang di tempat sampah, dan anjing dapat memakannya. Berhati-hatilah. Nabi (saw) memperingatkan umat muslim untuk berhati-hati dan memahami bahwa ibu dan orang tua kalian adalah suci dalam pandangan Allah, karena mereka melahirkanmu, merawatmu Anda, memberi kalian makan, mereka menghabiskan hidup mereka demi menjagamu, mereka melakukan segala sesuatu untukmu sehingga kalian dapat hidup bahagia!

Lihatlah, sekarang kalian seperti melemparkan batu di wajah mereka dengan memaki dan marah kepada mereka dan menolak untuk mengikuti apa yang mereka nasehatkan dan katakan kepadamu, dan kalian memberikan berbagai masalah kepada mereka yang menyusahkan mereka dan juga meminta hal-hal yang tidak bermanfaat sama sekali. Lihatlah mereka membelikan kalian pakaian, perhiasan, sepatu, mobil, mereka membelikan segala sesuatu yang kalian butuhkan dan mereka menyekolahkanmu ke sekolah yang terbaik, tetapi pada akhirnya kau datang dan memaki mereka didepan  wajah mereka!


Saya mengatakan hal ini untuk pertama kalinya dan juga terakhir: "Siapa saja yang memaki dan menyumpahi orang tuanya khusunya ibunya, dan juga ayahnya, maka dia tidak akan masuk surgaNya, dan Nabi (saw) mengatakan bahwa pertama kali yang haris kalian hormati adalah ibumu. Jadi, kalian harus sangat berhati-hati dalam hal ini dan ingatlah bahwa jika Anda memaki dan marah didepan wajah mereka, maka Mawlana Syekh Nazim Adil Haqqani qs tidak akan melihatmu! Awliyaullah senantiasa melihat dan menjagamu dan ketika kalian marah kepada orang tuamu, maka mereka akan melemparmu dalam kesulitan. Maka malulah kalian pada dirimu sendiri disaat hari kiamat dan hari Mahsyar dan kalian akan menderita begitu banyak penyakit di dunya ini. Mengapa orang menderita berbagai penyakit? Hal ini karena energi negatif yang masuk dalam tubuh kalian akibat pertengkaran antara orang tua dan anak-anak mereka!


Jadi hari ini kalian harus membuat janji di dalam hatimu, berjanji di depan Nabi (saw), berjanji di depan Mawlana Syekh Nazim (qs), di depan Grandsyekh Abdullah Faiz `ad-Daghestani (qs) dan di depan semua orang! Katakanlah , "Yaa Rabbii, tubtu wa rajatu ilayh," Ya Tuhanku aku memohon ampunanMU, saya bertobat dan kembali kejalanMU! Maafkan kami Yaa Allah dan terimalah taubat kami".


Kalian harus berjanji mulai hari ini, tidak boleh ada pertengkaran antara kalian dengan orang tuamu. Jika kau melawan dari orang tuamu, maka saya akan memalingkan wajahku darimu dan kau akan terputus di dunya ini, kalian akan ditinggalkan sendirian, dan kalian tidak dapat menikah, memiliki anak-anak, kalian tidak akan menemukan istri atau suami, dan kalian akan sangat menderita! Jangan pernah marah sekalipun dalam menghadapi ibu atau ayahmu. Katakan "Samina, wa ata'na", "Kami mendengarkan dan kami taat." Apakah kalian akan mematuhi kata-kataku ini? (Ya!) Setiap orang, angkat tangan kalian! Fatihah.


Saat ini begitu banyak keluhan daatang dari seluruh murid dari seluruh dunia tentang masalah ini, sehingga sampai ke hati Mawlana Syaikh Nazim qs. Dan Grandsyekh `AbdAllah Faiz ad-Daghestani qs mengatakan (dan saya memberitahumu), "Jangan menjadikan kehidupan ibumu dan ayahmu masuk ke dalam penderitaan yang berat karena dirimu! Taatlah, dan jangan menjadi seorang anak yang selalu memberontak dan melawan orangtuamu. Jadilah anak yang baik, jadilah warga negara yang baik, jadilah orang yang baik yang setia kepada masyarakatnya, dan terutama untuk ayah dan ibunya.

Wa min Allahi 'at-Tawfiq, Bi hurmati' l-Habib, Bi hurmati 'l-Fatihah.



Respect Your Parents, Especially Your Mothers!
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani qs
16 August 2012   Fenton Zawiya, Michigan


Important Warning /After Khatm before Maghrib

As-salaamu `alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh. This is an important message that has come to me today from Mawlana Shaykh Nazim, may Allah (swt) give him long life, and from Grandshaykh `AbdAllah ad-Daghestani (qs). It is a warning for everyone. You have to be very careful about this message. Some people might not consider it important, but it is really important. It might look like a very simple message to everyone, but it’s not simple in front of Allah (swt). It is a dangerous issue and everyone is in the danger of falling into it!

The message is about treatment of one’s parents. Anyone who swears at their parents will not see Mawlana’s face on Judgment Day and he will not intercede for them! Allah (swt) has mentioned in the Holy Qur’an:

Wa qadaa rabbuka allaa ta`budoo illaa iyyaahu wabi ‘l-waalidayni ihsaanan immaa yablughanna `indaka ’l-kibara ahaduhumaa aw kilaahumaa falaa taqul lahumaa uffin wa laa tanharhumaa wa qul lahumaa qawlan kareem.
Your Lord has decreed that you worship none but Him, and that you be kind to parents. Whether one or both of them attain old age in your life, say not to them a word of contempt nor repel them, but address them in terms of honor.  (Surat al-’Israa, 17:23)

Saying “uff” shows that theirs is a matter which is disgusting for you. If the parents say something, even one word, the children rebel, whereas Allah (swt) said in the Holy Qur’an that we cannot even dare to say “uff” to them or He will prevent us from His Paradise, especially those who are swearing at their parents, both fathers and mothers!

Mawlana shaykh Nazim said there is a tajjali coming now in these last ten days of Ramadan. Anyone who swears in the face of his mother or father, the Prophet (saw) will not look at him on the Day of Resurrection! also, Mawlana will not look at his face and he will not get shafa`a, intercession!

Too many children today are swearing at their parents. They rebel and run away. They think they have the perfect mind and the parents don't know anything. If I hear that someone swore in the face of his father or mother, I will report it to Mawlana Shaykh and from him it will be reported to Prophet (saw)! When we are tough, we are tough, and when we get permission to speak, we get permission! The Prophet (saw) said:

Al-jannatu tahta aqdaami ’l-ummahaat.
Paradise lies under the feet of mothers. (Bukhari, Muslim)

You will not enter Paradise if you swear at your mother! It is better for such a person to be thrown in the dump, where dogs can eat him. Be careful. Prophet (saw) was very careful about the ummah understanding that mothers and parents are sacred, because they carried you, brought you up, nourished you, looked after you, they spent their lives for your sake, they did everything for you so you can be happy! Now you are throwing stones in their face by swearing at them and refusing to follow what they say to you, and you are making issues for them out of things that are not important at all. They buy you clothes, jewellery, shoes, cars; they buy you everything and they send you to the best schools, and at the end you come and swear in their faces!

I am telling you this for the first and last time: anyone who swears particularly at his mother, and including his father, will not enter Paradise, and Prophet (saw) first mentioned the honor of mothers. So you have to be very careful and remenber that if you swear at them in their faces, Mawlana Shaykh will be looking at you at that moment! Awliyaullah are looking at you and they will knock you down. You will be ashamed of yourself on the Day of Judgment and you will get lots of sicknesses in dunya. Why do people get sickness? It is due to the negative energy from these fights between parents and children!

So today you have to make a promise in your heart, a promise in front of Prophet (saw), in front of Mawlana Shaykh Nazim (qs), in front of Grandshaykh `AbdAllah ad-Daghestani (q0 and in front of everyone! Say, “Yaa Rabbee, tubtu wa rajatu ilayh, “O my Lord! I am asking for your Forgiveness, I repent and come back to You! Forgive me and accept my repentance.”

You have to promise from today, no fighting with your parents. If you fight from your parents, I will turn my face from you and then you will be disconnected in this dunya, you will be left alone, and you will not find marriage, children, you will not find a wife or a husband, and you will be miserable! Don’t ever get angry in the face of the mother or the father. Just say, samina wa atana, “We listen and we obey.” Are you obeying? (Yes!) Everyone, raise your hands! Fatihah.

A lot of complains from students all over the world about this issue are coming to Mawlana Shaykh’s heart. Grandshaykh `AbdAllah (q) is saying (for me to tell you), “Don’t turn your mother’s and your father’s life into misery! Be obedient, don’t rebel. Be a good citizen, a good person that is loyal to his country, his community, and to his father and mother.” Wa min Allahi 't-tawfeeq, bi hurmati 'l-habeeb, bi hurmati 'l-Fatihah.


Wednesday, August 22, 2012

Doa Jawsyan Kabir ( 1001 Asma Allah)


Doa Jawsyan Kabir ( 1001 Asma Allah)
http://www.youtube.com/watch?v=h_WaTUWXpz0&feature=share

Hizib ini memuat 1001 Nama (Allah). Diriwayatkan dari Ja’far Ash-Shadiq berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Hizib ini mengandung rahasia-rahasia agung yang tidak dapat dijangkau akal-pikiran”.

Diriwayatkan dari Amirul Mu’minin (Sayyidina Al
i ibn Abu Thalib), radhiyallahu ‘anhu wa karramallahu wajhah, berkata kepada putranya Al-Hasan: “Wahai, Putraku! Bersediakah engkau bila aku memberitahumu salah satu rahasia dari rahasia-rahasia kenabian?”

Al-Hasan menjawab: “Tentu, wahai Amirul Mu’minin”.

Sayyidina Ali berkata: “Malaikat Jibril ‘alaihis salam telah turun kepada Rasulullah Saw pada perang Uhud yang diberkahi. Hari itu adalah saat yang sangat panas, Nabi Saw membawa perisai yang amat berat sehingga beliau merasa tidak mampu membawa perisai tersebut karena suhu yang sangat panas. Kemudian beliau menengadahkan kepala ke langit dan berdoa kepada Allah SWT.

Beliau bersabda: “Tatkala aku berdoa kepada Allah SWT, aku melihat pintu-pintu langit terbuka dan turunlah Jibril As dan berkata:

“Wahai Rasulullah, (Allah) Yang Maha Luhur lagi Maha Tinggi menyampaikan Salam dan memberi kekhususan kepadamu dengan penghormatan dan kemulyaan serta berfirman kepadamu:

“Aku memberimu doa yang agung, yaitu doa Al-Jausyan”.

Kemudian aku bertanya: “Wahai saudaraku, Jibril! Doa yang agung ini khusus untukku atau untuk umatku secara umum?”

Jibril Menjawab: “Ini hadiah dari Allah SWT untukmu dan untuk umatmu semuanya”.

Lalu aku bertanya: “Apakah pahala yang diberikan dari doa ini?”

Kemudian Jibril menjawab: “Tidak ada yang mengetahuinya (dengan haqq) selain Allah SWT. Barang siapa membacanya dan membawanya ketika keluar dari rumahnya pada waktu pagi atau petang, atau pada waktu yang dikehendaki, maka diberilah ia pahala amal shaleh, (juga mendapat pahala) bagaikan membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur`an yang agung. Akan tetapi jika yang membacanya adalah orang yang taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya serta menjauhi segala syahwat dan kesenangan”.

Lalu aku bertanya (lagi): “Dan apakah Allah akan memberikan semua pahala tersebut kepada setiap orang yang membaca doa yang agung ini?”

Jibril menjawab: “Ya. Bahkan Allah akan memberikan setiap huruf yang dibacanya dengan pahala dua bidadari yang bermata lentik didalam surga yang penuh perhiasan. Ditambah lagi, sebagai janji dari Allah, ketika telah selesai membaca doanya, Allah akan membangun untuknya sebuah istana di surga, dan Allah akan memberikan pahala yang setara dengan empat Nabi; yaitu Ibrahim, Musa, Isa dan Engkau wahai Muhammad”.

Aku bertanya: “Wahai saudaraku Jibril! Pahala ini untuk orang yang membacanya atau membawanya?”

Jibril Menjawab: “Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan Haqq sebagai Nabi. Sesungguhnya (ada suatu tempat/planet) di ujung barat yang tanahnya putih, didalamnya tinggal segolongan makhluk yang senantiasa menyembah kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya selamanya. Mereka sampai merobek-robek kulitnya karena menangis.

Kemudian Allah mewahyukan kepada mereka: “Mengapa kalian takut dan tidak pernah berbuat durhaka sekejap mata pun”.

Mereka berkata: “Kami khawatir apabila Engkau murka kepada kami dan mengazab kami dengan api neraka”.

Nabi Saw bertanya: “Wahai saudaraku Jibril! Apakah mereka anak keturunan Adam?”

Jibril menjawab: “Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan Haqq sebagai Nabi. Mereka tidak ada yang mengetahui bahwa Allah telah menciptakan Adam dan iblis. Di tempat mereka, matahari terbit setiap 40 hari sekali. Mereka tidak makan dan tidak minum. Dan sesungguhnya Allah akan memberikan pahala yang setara dengan ibadah (yang) mereka (lakukan) kepada orang yang memiliki doa ini, jika pemilik itu adalah orang yang beriman lagi tulus-bersih dari segala cela.

Rasulullah Saw bertanya: “Wahai saudaraku Jibril! (apakah) Allah akan memberikan semua pahala ini?”

Jibril menjawab: “Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan Haqq sebagai Nabi. Sesungguhnya Allah membangun sebuah rumah di langit keempat yang dinamakan Baitul Ma’mur. Setiap hari 70.000 Malaikat memasukinya dan keluar dari rumah itu seraya tidak kembali lagi sampai hari kiamat. Dan sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi orang yang membaca doa yang agung ini, sedangkan ia adalah orang yang beriman lagi tulus, yang setara dengan pahala orang yang beriman laki-laki dan perempuan dari golongan jin dan manusia sejak saat mereka diciptakan oleh Allah sampai hari kiamat.

Jibril menambahkan: “Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan Haqq sebagai Nabi. Sesungguhnya sebuah rumah yang bila didalamnya terdapat doa yang agung ini tidak akan terkena bencana selamanya. Dan barang siapa yang menulisnya pada kulit rusa dan mengalungkan (menempelkan) pada orang yang sakit, akan sembuh dengan izin Allah Ta’ala”.

Aku bertanya: “Wahai saudaraku Jibril! Keutamaan ini semuanya untuk orang yang memiliki doa ini?”

(Jibril menjawab): “Barang siapa membaca doa yang agung ini lalu mati, maka matinya adalah mati syahid dan dituliskan untuknya pahala 900.000 orang yang mati syahid di darat maupun di laut. (Dan jika) dibaca pada malam hari, Allah akan memberi ampunan dan memberinya segala apa yang diminta dari kebutuhan-kebutuhan dunia dan akhirat”.

Kemudian aku berkata: “Wahai saudaraku Jibril! Tambahkanlah (keterangan) kepadaku!”

Jibril menjawab: “Demi Dzat Yang telah mengutusmu dengan Haqq sebagai Nabi. Aku telah bertanya kepada saudaraku Malaikat Israfil tentang keutamaan doa yang agung ini. (Malaikat Israfil menjawab): “Allah Ta’ala berfirman:

"Demi keperkasaan-Ku, demi keagungan-Ku, demi kemurahan-Ku, demi kemulyaan-Ku. Barang siapa yang beriman kepada-Ku dan membenarkan Muhammad sebagai seorang Nabi dan membenarkan doa yang agung ini, Aku akan memberinya pahala yang tidak ada yang dapat menghitungnya kecuali Aku. Aku adalah Dzat yang bila Aku menghendaki sesuatu maka Aku berfirman kepadanya: Jadi, maka terjadilah. Aku adalah Dzat yang bila Aku memberikan kepada salah satu hamba-Ku, Aku memberikan kepadanya dengan tanpa takaran, tanpa timbangan, dan tanpa hitungan. Dan jika salah satu hamba-Ku membaca doa yang agung ini, maka hilanglah kesusahan lahir dan kesusahan batin dengan izin-Ku".

Definisi Bidaah Mengikut Ahlul Sunnah wal Jamaah

Definisi Bidaah Mengikut Ahlul Sunnah wal Jamaah
 

Oleh: Sheikh DR. Gibril Fouâd Haddâd
 

Tulisan ini terbahagi kepada dua bahagian:
I. Definisi Bid‘ah oleh Imam al-Shafi’e (ra).

II. Pembahagian Bid‘ah di kalangan Ahlul Sunnah wal  Jamaah dan selainnya.
 

I. Definisi Bid‘ah Mengikut Imam Shafi’e:
Sumbangan besar Imâm al-Shâfi`î (ra) dalam ilmu Usul al-Fiqh ialah pembahagian beliau terhadap makna ‘perkara baharu’ (al-bid‘ah) dan ‘perkara baharu yang diadakan’ (al-muhdathât) iaitu samada ‘baik’ atau
‘buruk bergantung kepada samada perkara itu selari dengan Shari‘at.


Ini diriwayatkan secara Sahih dari dua muridnya yang terkenal pada zaman akhir kehidupan beliau iaitu,
pakar hadith Mesir, Harmala ibn Yahyâ al-Tujaybî dan al- Rabî` ibn Sulaymân al- Murâdî: Harmala menyebut, “Aku mendengar Imam al-Shâfi’e (r.a) berkata:
“Bid‘ah itu dua jenis ( al-bid‘atu bid`atân )” . “Bid‘ah yang dipuji ( bid‘ah mahmûdah ) dan bid‘ah yang
dikeji ( bid‘ah mazmûmah) .Apa yang selari dengan Sunnah itu dipuji ( mahmûdah ) dan apa yang bertentangan itu dikeji ( mazmûmah).”
 

Beliau menggunakan dalil dari kenyataan Saidina ‘Umar ibn al-Khattâb (r.a) kepada jemaah yang
mengerjakan Sembahyang Terawih di bulan Ramadân dengan katanya:
“Alangkah cantiknya bid‘ah ini!”


Al-Rabî` juga meriwayatkan kenyataan yang sama bahawa Imam Al-Shâfi`î berkata kepada kami:
‘Perkara baharu yang diada-adakan itu dua jenis (al-muh dathâtu min al- umûri darbâin):
Pertama, perkara baharu yang bercanggah dengan al-Qur’an atau Sunnah atau athar Sahabat atau ijmâ’
para ulama’, maka bid‘ah itu adalah sesat (fa hâdhihi al bid‘atu dalâlah).
 

Kedua, ialah perkara baharu yang diadakan dari segala kebaikan (mâ uhditha min al-khayr) yang tidak
bertentangan dengan mana-mana pun di atas, dan ini bukan bid‘ah yang dikeji (wa hâdhihi muhdathatun
ghayru madhmûmah).


`Umar (r.a) berkata terhadap sembahyang Terawih berjemaah di bulan Ramadhan:“Alangkah cantiknya bid‘ah ini!” bermaksud bahawa ‘perkara baharu’ yang diada adakan yang belum ada sebelum ini, tetapi ianya tidak bercanggah dengan perkara diatas (Al-Qur’an, Sunnah, athar Sahabat dan Ijma’).’”
 

Oleh itu, Imam al-Shâfie telah meletakkan suatu kriteria asas, yang perlu digunakan dalam menjatuhkan hukum terhadap sesuatu ‘perkara baharu’. Sehubungan dengan itu Imâm al- Haytamî, Qâdî Abû Bakr Ibn
al-`Arabî, dan Imâm al-Lacknawî seterusnya menyambung:
“Bid‘ah dari segi Shari‘atnya ialah apa jua perkara baharu yang diadakan yang bertentangan dengan hukum
yang diturunkan Allah, samada berdasarkan dalil-dalil yang nyata atau pun dalil-dalil umum”.


“Hanya Bid‘ah yang menyalahi Sunnah sahaja yang dikeji”.
“Bid‘ah ialah semua perkara yang tidak wujud dalam tiga kurun pertama Islam dan di mana ianya tidak
mempunyai asas bersumberkan empat sumber hukum Islam”.
 

Kesimpulannya, ianya tidak memadai bagi sesuatu perkara itu dikira ‘bid‘ah’ [dan sesat] hanya semata-mata kerana ianya ‘perkara baharu’; tetapi ianya perlulah juga dimasa yang sama bertentangan dengan Islam .

Sunday, August 19, 2012

7 Ayat Pengunci Pintu Neraka


 

Surat al-Fatihah mempunyai 7 ayat, dan pintu neraka juga ada 7. Setiap orang yang membaca Surat al-Fatihah, ia akan menutup ketujuh pintu neraka. Dan buktinya adalah ketika Jibril (a) berkata kepada Nabi (s), "Ya Muhammad! kuntu akhsha al-`adzaab `alaa ummatik. Aku harus mengatakan yang sesungguhnya kepadamu. Aku khawatir bahwa umatmu akan diberi azab karena terlalu banyak berbuat dosa" Segala sesuatu yang kalian lihat sekarang penuh dengan hal yang diharamkan, dan Jibril berkata, "Aku khawatir dengan umatmu bahwa mereka akan jatuh ke dalam hal yang diharamkan, tetapi ketika Surat al-Fatihah diturunkan, aku merasa aman bagi umatmu karena aku tahu apa yang dibawa oleh Surat al-Fatihah."

Jadi, Nabi (s) ingin agar umatnya mengetahui sehingga beliau bertanya, pada Jibril, "limaa? Mengapa?" Jibril menjawab, "Allah berfirman bahwa wa inna jahannam ... ia mempunyai 7 pintu, wa inna minkum illa waariduhaa, setiap orang akan masuk ke dalam api neraka. Setiap orang akan melewatinya, tetapi kemudian disebutkan wa inna minhum... juzun maqsuum. Ketika Surat al-Fatihah diturunkan, ia akan menutup ketujuh pintu tersebut. Bagaimana Allah (swt) akan memasukkan kalian ke dalam neraka bila Dia menurunkan wahyu kepada Nabi (s) untuk menutup pintu-pintu ini dengan Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim dan dengan Surat al-Fatihah, setiap ayat mengunci pintu-pintu ini. Jadi sekarang aku merasa aman bagi umatmu yaa Rasuulullah (s). [MSH, 10 Ags 2012]

Bersujud di bawah 'Arasy

Setiap Mukmin yang tidur dalam keadaan berwudu, lalu membaca 3 Surat al-Ikhlash, Falaq dan Nas lalu surat al-Fatihah, ruhnya akan bersujud di bawah `Arasy. [MSH, 11 Ags 2012]

Wewangian Favorit Mawlana

Wewangian Favorit Mawlana
·              English
·              Français
 
Pertanyaan:
AsalamualaikumWRWB,
Semoga Allah memanjangkan umur Mawlana dan memberikan kesehatan yang baik.  Attar apakah yang paling disukai Mawlana Syekh Nazim (q)? JazakAllah.
Semoga Allah memberkatimu dan mengumpulkan kita bersama Mawlana di dunia dan akhirat.
 
Jawaban:
`Alaykum Salam,
Tea Rose.
 
Hajj Gibril Haddad
http://eshaykh.com/sufism/mawlanas-favourite-scent/
Buy Now! TEA ROSE from Amazon

NASA Menyembunyikan Misteri Di Sebalik Kota Mekah

NASA Menyembunyikan Misteri Di Sebalik Kota Mekah


Firman Allah Ta’ala yang bermaksud: “Allah telah menjadikan Kaabah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia.” (Surah Maa’idah: 97)

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah yang terletaknya Kaabah adalah pusat kepada planet Bumi.”
Sebenarnya di dalam Al-Quran terlebih dahulu membicarakan perkara ini, sebagai hamba Allah yang diberikan akal fikiran perlulah meneliti dan berfikir disebalik rahsia-rahsia yang terkandung didalam ayat-ayat suci Al-Quran Al-Karim.

Diantara Kalam-kalam Allah Ta’ala mengenai Mekah Pusat Bumi

Firman Allah yang bermaksud:
“Demikianlah Kami wahyukan kepadamu al-Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Mekah) dan sekalian penduduk dunia di sekelilingnya (negeri-negeri di sekelilingnya).” (asy-Syura: 7)

Kata “Ummul Qura” bererti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya, menunjukkan Mekah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya.

Lebih dari itu, kata “ummu” (ibu) mempunyai erti yang cukup penting dan luas di dalam peradaban Islam. Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Mekah juga merupakan sumber dari semua negeri lain serta keunggulan di atas semua kota.

Allah berfirman lagi yang bermaksud:
“Wahai jin dan manusia, jika kamu sanggup menembusi (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusinya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan).” (ar-Rahman: 33)

Kata “aqthar” adalah bentuk jamak dari kata “qutr” yang bererti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Berdasarkan ayat ini dapat difahami bahawa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Mekah berada di tengah-tengah bumi, dengan itu bererti bahawa Mekah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadis yang menerangkan bahawa Masjidil Haram di Mekah, tempat kaabah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan yang membentuk bumi.

Nabi Muhammad SAW bersabda maksudnya: “Wahai orang-orang Mekah, wahai orang-orang Quraisy , sesungguhnya kamu berada di bawah pertengahan langit.”

Berdasarkan penelitian di atas, bahawa Mekah berada pada tengah-tengah bumi (pusat dunia), maka benar-benar diyakini bahawa Kota Suci Mekah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. – (Dipetik dari Eramuslim “Makkah Sebagai Pusat Bumi” Oleh Dr. Mohamad Daudah)
Neil Amstrong membuktikan bahwa kota Mekah yang terletaknya Kaabah adalah pusat kepada planet Bumi, sedangkan Al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu telah berbicara mengenai kota Mekah dan kaabah adalah pusat bumi ini.
Ketika kali pertama Neil Amstrong melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata bertumpu di area yang sangat gelap, dan di manakah ia berpusat?.” Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.
Para angkasawan telah menemui bahawa planet Bumi itu mengeluarkan satu radiasi, secara rasmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut hilang dan seperti ada alasan tersembunyi di sebalik penghapusan lama web tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyatalah radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, dan tepatnya berasal daripada Kaabah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berakhir). Perkara ini terbukti ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjutan. Para peneliti Muslim mempercayai bahawa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Kaabah di planet Bumi dengan Kaabah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, terdapat suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, di mana apabila kita mengeluarkan kompas di kawasan tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali kerana daya tarikan yang sama besar antara kedua kutub .
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka dia akan hidup lebih lama, lebih sihat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan graviti. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Kaabah, maka seakan-akan diri kita dicas oleh suatu tenaga misteri yang menyebabkan kita bertenaga ketika mengelilingi kaabah dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya menyatakan bahawa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga boleh terapung di air. Di sebuah muzium di negara Inggeris, terdapat tiga buah potongan batu tersebut (dari Kaabah) dan pihak muzium juga mengatakan bahawa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem suria kita.

Rasulullah SAW bersabda:
“Hajar Aswad itu diturunkan dari syurga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam.” (Jami’ al-Tirmidzi al-Hajj)
“Hajar Aswad dari batu-batuan Syurga dan tidak ada suatu benda di bumi yang turunnya dari Syurga selain batu itu.” (HR. Thabrani)
Wallahu’alam….

Saintis Membuktikan Nabi Musa Membelah Laut

Saintis Membuktikan Nabi Musa Membelah Laut


Hiasan
Di antara peristiwa yang berlaku pada 10 Muharram ialah selamatnya Nabi Musa dan Bani Israel dari Firaun dan tenggelamnya Firaun dan bala tenteranya dalam Laut Merah.Ayat 50 surah al-Baqarah menceritakan hal ini dan hadis Nabi menerangkannya.
Saintis Barat mengemukakan teori angin bertiup yang membelah Laut Merah untuk Nabi Musa (lihat youtube). Mereka mengkaji tetapi mereka tidak beriman sepenuhnya dengan ajaran Musa itu sendiri. Di antara ajarannya ialah apabila tiba Nabi akhir zaman-Ahmad/Muhammad, maka berimanlah dengannya tetapi itu tidak berlaku. Saintis Barat hanya menjadi seperti Yahudi yang berpuasa pada 10 Muharram meraikan Nabi Musa tetapi menolak ajaran Taurat lain.

Apa beza dengan umat Islam yang berpuasa sunat pada hari Asyura atau membuat bubur asyura malah mempertandingkannya seperti di Kemaman tetapi menolak ajaran al-Quran selain puasa?

Imam Muslim meriwayatkan daripada Ibn Abbas bahawa Nabi SAW tiba di Madinah. Baginda mendapati Yahudi berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram). Baginda bertanya; ‘Hari apa yang kamu puasa ini?’
Jawab Yahudi: ‘Hari ini hari mulia. Allah menyelamatkan padanya Musa dan kaumnya, serta menenggelamkan Firaun dan kaumnya. Lalu Musa berpuasa pada hari Aasyura sebagai tanda syukur. Lalu kami berpuasa padanya.’ Sabda Nabi SAW : ‘Kami lebih berhak dan utama dengan Musa daripada kamu.’ Nabi berpuasa dan memerintahkan para Sahabat berpuasa juga. At-Tirmizi berkata:
Diriwayatkan daripada Ibn Abbas bahawa Baginda bersabda: ‘Puasalah hari ke 9 dan 10, serta jangan sama dengan Yahudi’. Hadis ini menjadi hujjah bagi Imam Shafie, Ahmad bin Hanbal dan Ishak. (Tafsir al-Munir j1 ms 163)
Hadis tentang Yahudi di atas ada perbahasannya seperti yang disebut oleh Imam Nawawi dalam syarah hadisnya. Yang penting ialah berpuasa sunat atau membuat bubur asyura dalam keadaan sedar dengan apa yang dibuat dan menghayati Islam secara syumul, bukan hanya buburnya. Demikian juga mukjizat Nabi Musa as yang mendahului bukti saintifik. Kita membenarkan mukjizatnya walaupun tiada bukti saintifik.

Lakaran artis menunjukkan angin kuat dari timur telah menyebabkan air lagun (kiri) dan sungai (kanan) ‘berpusing’ dan membentuk dinding air dekat Laut Merah.

Saintis-saintis di AS membuktikan kebenaran kisah Nabi Musa membelah laut seperti yang diceritakan dalam kitab suci al-Quran dan Injil, lapor sebuah akhbar.

Satu kajian oleh sepasukan penyelidik yang diketuai saintis Carl Drews dari Pusat Penyelidikan Atmosfera Nasional di sini, mendapati fenomena itu tidak bercanggah dengan hukum fizik.

Kitab al-Quran menceritakan bahawa Nabi Musa membelah laut dengan menghentakkan tongkatnya ke tanah semasa baginda dan kaum Bani Israel terperangkap di antara pasukan tentera Firaun yang sedang mara dan laut di hadapan mereka.

Kumpulan saintis itu yang mengkaji beberapa peta kuno Delta Sungai Nil mendapati laut terbelah itu merujuk kepada sebuah lagun yang kini dikenali sebagai Tasik Tanis di selatan Laut Mediterranean dekat Laut Merah dan satu cawangan Sungai Nil.

Kini, dengan menggunakan simulasi komputer, saintis-saintis itu menunjukkan bahawa laut berkenaan terbelah dua melalui proses tiupan angin kencang yang dikenali sebagai angin timur bertiup selaju 100.8 kilometer sejam (km/j) selama 12 jam menyebabkan aliran air sungai dan lagun itu berpusing balik lalu membentuk seperti dinding air.

Satu model lautan komputer kemudian digunakan sebagai simulasi bagi melihat kesan angin yang bertiup semalamam ke atas air sedalam beberapa meter itu.

Selama empat jam, tiupan angin tersebut menghasilkan jambatan darat sepanjang 3.2 kilometer (km) dan selebar 4.8km.

Sejurus selepas angin timur reda, air lagun dan sungai itu kembali mengalir ke tempat asal seperti ombak tsunami.

Hasil kajian saintis berkenaan disiarkan di internet oleh Jurnal Public Library of Science ONE. – Agensi

Khotbah Jumat Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)

Catatan (Tidak Lengkap) dari Khotbah Jumat Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)
17 Agustus 2012

alhamdulillah nasta`iinuhu wa nastahdiih...
ayyuhal mu’minuun wal-haadhiruun itaqullah wa athi`uuh...

Wahai ahbab an-Nabi (s), Ramadan telah berakhir dan Syawwal berada di depan pintu, dan kita memohon kepada Allah untuk membukakan bagi kita tajali dari bulan yang diberkati ini. Allah (swt) berfirman, “Ramadan adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan member pahala untuknya. Ramadhaanu lii wa anaa ajzii bihi.”

Alhamdulillah Ramadan telah berakhir dan yang menjadi urusan kita adalah apakah Ramadan kita akan diterima atau tidak, tetapi dari Rahmat Allah Yang Mahaluas, Dia akan mengaruniai kita dengan menerima Ramadan kita. Nabi (s) bersabda, “10 hari pertama Ramadan adalah rahmat, sepuluh kedua adalah ampunan dan sepuluh terakhir adalah pembebasan dari api neraka. Jadi ini adalah sepuluh hari terakhir sehingga mereka yang berpuasa akan dibebaskan dari api neraka.

Dan di bulan Ramadan, sebagian besar waktu kalian diisi dengan puasa dan salat dan Allah berfirman di dalam kitab suci al-Qur’an, “inna ash-shalaata tanhaa `anil-fahsyaai wal-munkar – sesungguhnya salat akan mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan di bulan ini Nabi (s) diutus untuk melakukan salat tarawiih dan qiyam al-layl dan salat tarawiih dilakukan bersama jemaah kecuali kalian sedang dalam perjalanan atau sakit. Mengapa bersama jemaah? Karena jika dilakukan sendiri, bisa jadi itu tidak diterima, tetapi bersama jemaah itu akan diterima karena Allah berfirman, “Yad’ullaaha ma’al jami’ah, “Tangan” Allah berada di atas jemaah atau “Tangan” Allah bersama jemaah.” Ini bukanlah tangan dalam arti fisik tetapi melambangkan Rahmat Allah dan Cinta Allah. Barangkali demi satu orang di dalam jemaah, bahkan mungkin demi seorang anak kecil di dalam jemaah, Allah akan membuat salat kita diterima.

Itulah sebabnya mengapa dikatakan bahwa salat sangat penting di bulan Ramadan karena itu adalah syawaariq al-anwaar, cahaya yang muncul dari cakrawala, dari Cahaya Allah, Nuur Allah. Cahaya itu akan muncul dalam setiap salat yang kalian lakukan secara berjamaah dan cahaya itu akan membusanai kalian. Dan Nabi (s) bersabda, “Ketika aku salat, itu adalah waktu yang paling membahagiakan,” karena itu adalah tempatnya bermunajat, tempatnya kalian berbicara kepada Allah secara langsung, dan tak seorang pun berada di antaranya. Kita meminta agar salat kita diterima demi Sayyidina Muhammad (s). Jika doa kalian baik maka salat kalian baik. id`u Allah mukhlishiina lahu ad-diin. Sebutlah Allah dengan keikhlasan kepada agama-Nya. Dan kita tahu bahwa agama yang diridai Allah adalah Islam. inna ad-diina `indallahi al-Islam. Jadi, jika kita ikhlas dengan Islam, kita ikhlas dengan Muslim, dan jika kita ikhlas dengan Muslim kita ikhlas dengan Mukmin, dan kemudian kita ikhlas dengan Allah. Jadi untuk mengetahuinya, kalian harus mengecek apakah salat kalian diterima.

Jika kalian malas untuk salat, kalian berusaha untuk menundanya dan menundanya, kalian katakana 10 menit lagi, kemudian 10 menit lagi, lalu 10 menit kemudian sudah ‘Ashar. Ketika kalian seperti ini, Setan berada di sana. Ketahuilah bahwa ia siap untuk menyerang kita. Jika salat kalian adalah salat yang (dikerjakan dengan) malas, ketahuilah bahwa salat kalian mungkin tidak akan diterima. Tetapi bila salat kalian dilakukan dengan iman, maka segera setelah Allahu akbar, Allahu akbar, kita segera berdiri untuk salat, salat itu akan diterima. Dan setiap salat yang tidak mencegah kalian dari perbuatan keji dan munkar, maka itu bukanlah salat karena jika kalian salat, kalian harus memilih, apakah aku akan berada di sisi iman atau tidak. Jika salat kalian tidak menghentikan kalian dari perbuatan dosa, maka itu tidak dapat diterima. Tetapi jika salat kalian menjadikan kalian sebagai Mukmin yang lebih baik dan Muslim yang lebih baik, berarti salat itu mencegah kalian dari perbuatan dosa.

Dan Abu Darda (r) berkata, “Setiap napas yang aku hirup dan aku keluarkan tidak dalam keadaan mengingat Allah atau tanpa zikrullah, maka itu adalah hasratan `alayya situasi yang buruk bagiku seolah-olah aku terjerembab ke dalam lumpur.” Zikrullah adalah permata. “Jika aku bernapas tidak dengan zikrullah, dalam setiap tarikan dan hembusan napas berarti aku telah menyia-nyiakan napasku dan menyia-nyiakan hidupku, seolah-olah permatanya jatuh ke dalam tempat sampah.”

Dan Allah berfirman bahwa segala sesuatu adalah dihitung, addahum wa ahsaahum `adda. Berapa umur kalian, ini adalah untuk orang-orang di dunia, tetapi berapa napas yang kalian hirup dengan zikrullah, itulah yang akan dihitung. Dan pada suatu ketika ada seorang pria yang berziarah ke makam dan ia berdoa untuk penghuni makam itu. Ia adalah seorang ulama yang wafat dalam usia 85 tahun, tetapi tiba-tiba datang seseorang yang mengatakan bahwa ulama itu wafat dalam usia 10 tahun, dan yang lain wafat dalam usia 5 tahun, padahal sesungguhnya ia wafat dalam usia 70 tahun. Jadi ia bertanya, “Apa maksudmu?” Dan ia berkata, “Apakah engkau tidak mengetahui tentang hadis Abu Darda (r) bahwa napas yang dihirup dan dikeluarkan tanpa zikrullah adalah sia-sia.

Dan bulan ini adalah bulannya umat, sebagaimana hadis, “Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban bulannya Nabi (s) dan Ramadan adalah bulan umatku.” Dan 10 hari terakhir di bulan Ramadan adalah itqun min an-naar.

...inama huwa hadza al-`ilm laysa huwa qalqalah, ilmu ini bukan hanya qalqalah, cara membaca dengan merdu, tetapi di dalam pelajaran kalian melihat diri kalian sendiri untuk membuat qalqalah. Tetapi ibn `Ajiba (r) berkata bahwa ini bukanlah cara untuk membaca dengan qalqalah, tetapi itu adalah rasa, dan untuk salat bersama dengan orang-orang yang berada di jalan Allah dan Allah bersama dengan orang-orang yang mengingat-Nya. Itu bukanlah syirik, tetapi itu adalah hadis suci yang diturunkan kepada Nabi (s). Lakukan apa yang ingin kalian lakukan dan katakan apa yang ingin kalian katakan mengenai Nabi (s) setinggi-tingginya. Itu bukanlah syirik! Syirik itu adalah bila kalian mengatakan bahwa Allah mempunyai anak. Ada banyak cara untuk mendorong orang untuk meningkatkan ibadah. Melakukan nawaafil bukanlah hal yang syirik! Tetapi syirik yang harus diwaspadai adalah bila mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, seperti Kristen mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah, dan Uzair adalah anak Tuhan, sebagaimana yang dikatakan oleh Yahudi.

Dan siapa yang ingin mengetahui posisinya di Hadirat Allah, ia harus memperhatikan kehadirannya di dalam salat. Saya melihat banyak orang yang melakukan salat ketika membaca Surat al-Fatihah dan kemudian Surat lalu ruku, mereka melakukannya dengan cepat dan hanya setengah ruku, saya tidak tahu mengapa, itu seperti ayam yang mematuk-matuk tanah untuk mencari sesuatu. Kalian membuat salat kalian seperti itu, itu tidak bisa diterima. Jika kalian menginginkan dunia, jangan melakukan salat seperti itu, karena itu tidak diterima. Ketika saya berusia 15-16 tahun, saya suka melakukan salat seperti itu, tetapi kemudian mendapatkan (hukuman dengan) tongkat setelahnya. Jangan bermain-main dengan salat. Kalian harus melakukan ruku dan sujud dengan baik, wudu pun begitu, jangan melampaui batasan-batasan dalam salat, karena Allah tidak menyukainya.

Ibn `Abbas (r), salah seorang muhaddis terbesar dan juga mufassir kitab suci al-Qur’an berkata, “Jika kalian melakukan salat dan tidak merasakan ketakutan terhadap Allah, dan jika kalian membaca kitab suci al-Qur’an tanpa merasakan ada informasi tertentu, maka kalian harus menangis! Dan jika disebutkan Allah, tetapi tidak ada tangisan yang keluar, lemparkanlah debu dan tanah ke kepala kalian. Pastikan kalian merasakan kotornya tanah tadi karena kalian tidak bisa dipercaya, dan menangislah atas dosa-dosa kalian dan mintalah kepada Allah agar diberikan kalbu yang lain. Artinya menggantikan kalbu kalian dengan kalbu yang lebih baik.

Dan Nabi (s), ketika beliau salat, beliau biasa beristighfar dan mengucapkan, subhanallah, alhamdulillah dan Allahu akbar. Ini akan melengkapi salat. Dan barang siapa yang setelah itu mengucapkan, la ilaha ill 'Llah wahdahu laa syariika lah lahul-mulku wa lahul-hamd wa huwa `ala kulli syay’in qadiir, Allah akan mengampuni dosa-dosanya bahkan jika dosa-dosa itu seperti buih-buih di samudra.

Wahai Muslim, kita berada di akhir zaman, dan semoga Allah mengaruniakan kita dengan … Allah berfirman, katakanlah (wahai Muhammad): jika engkau ingin mencintai Allah, ikutilah aku dan Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.

alhamdulillahI rabbil-`alamiin... Di dalam amplop ini berisi uang fitrah yang akan diberikan kepada beberapa orang di sini. Semoga Allah menerima fitrah kita bersama dengan puasa kita dan semoga Allah menerima fitrah kita, zakat al-fitr dan menerima salat kita dan puasa kita dan tarawiih dan setiap napas yang telah kita lakukan menjadi fitrah demi Sayyidina Muhammad (s) dan Allah adalah Yang dapat membuat segala sesuatu dapat diterima. Jadikanlah kami teguh di dalam iman dan Islam dan ihsan dan dekatkan kami dengan Surga, demi Nabi (s) dan demi Ramadan yang penuh berkah ini, semoga Allah menerima zakat kita dan fitrah kita dan mejadikannya dari yang imitasi menjadi zakat dan fitrah sejati dan semoga Allah tidak meninggalkan satu dosa pun, kecuali ia telah diampuni dan kesulitan apapun kecuali ia dapat diselesaikan dan semoga Allah memudahkan urusan kita dan memanjangkan umur kita untuk mencapai al-Mahdi (as). ...

Jadikanlah kami untuk mudah membaca kitab suci al-Qur’an dan jadikanlah ia sebagai petunjuk bagi kami dan cahaya di jalan ini dan kumpulkanlah kami bersama Nabi (s) di dunia dan akhirat, jadikanlah beliau (s) bersama kami setiap saat dan setiap waktu, dan ubahlah keadaan kami dan keluarga kami dan anak-anak kami dan semua saudara kami dan kerabat kami… jadikan kami semua di bawah syafaatmu yaa Rasuulallah! Dan kebenaran sejati yang dapat dikatakan oleh seorang hamba adalah bahwa tidak ada sesuatu yang dapat menahan kami dari apa yang Engkau berikan wahai Tuhan kami dan tidak ada yang dapat memberi kami dari apa yang Engkau tahan wahai Tuhan kami, panjangkanlah umur kami. Engkau adalah penyokong kami, dan penolong kami, ampnilah kami dengan rahmat-Mu. Kirimkanlah Shahib az-Zaman demi rahasia dari Surat al-Fatihah.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...