Rahasia Isra Miraj pada 27 Rajab
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS
Jakarta, September 2004
Audzubillahi minasy syaithanir rajim, Bismillahir Rahmaanir Rahim
Allah
SWT mengirimkan Kitab Suci al-Qur’an untuk menyiapkan umat Nabi (saw),
mengapa Allah SWT memanggil Nabi SAW pada tanggal 27 Rajab untuk Isra
Mi’raj? Ada rahasia di balik tanggal tersebut. Mengapa tidak
diturunkan pada tgl 25 atau 23 Rajab? Laylat Isra Mi’raj, 27 Rajab
adalah sesuatu yg tetap. Kita berpuasa pada tanggal 27 Rajab. Setiap
kita melewati 27 Rajab atau 27 Ramadan hati kita senang tetapi kita tak
pernah bertanya?
Awliya bertanya, “Mengapa Ya Allah SWT,
apa Rahasia di balik tanggal 27 tersebut?” Dan Allah SWT memberi
jawaban kepada mereka melalui Nabi Muhammad SAW. “Setelah 27 adalah 28,
dan alfabet Islam seluruhnya berjumlah 28 huruf, di mana huruf ke-28
adalah Ya.” Artinya pada malam ke-27 Allah SWT membawa Nabi SAW untuk
Isra Mi’raj dan untuk mempersiapkan beliau untuk malam ke-28. Huruf
ke-28 adalah huruf terakhir, yaitu “Ya”, yang berasal dari nama Nabi
Muhammad SAW, “Yaasin”, atribut beliau yang paling istimewa.
Alif
adalah huruf pertama dalam abjad dan merupakan simbol awal. Nama Allah
SWT diawali dengan alif. “Dari Alif hingga Ya, Aku siapkan engkau,
wahai Nabi SAW, untuk ke-28 Samudra Ilmu Allah SWT.” Allah SWT
menyandangkan pakaian Ilmu Allah SWT kepada Nabi SAW. Sesuatu yang
berasal dari akhirat dimulai dengan Alif, Islam dimulai dari huruf alif,
Ihsan diawali dengan alif, Iman diawali dengan alif. Sementara
Muhammad SAW, diawali dengan huruf mim. Islam yang diawali alif,
menjadi Muslim yang diawali mim, Iman yang diawali alif menjadi Mukmin
yang diawali mim, oleh sebab itu, di antara alif dan mim adalah area
transisi di mana Allah SWT mempersiapkan Nabi SAW.
Huruf
terakhir Ya merupakan nama awal Nabi SAW, Yasin. Yasin adalah
jantungnya Al-Qur’an, Intisari Al-Qur’an, ketika manusia mati mereka
membacakan surah Yasin (akhir huruf dalam abjad Islam dan akhir
kehidupan dibacakan Yasin). Allah SWT berikan rahasia setiap huruf dari
surat Yasin tersebut, di dalam setiap huruf Al-Quran berarti lebih dari
500.000 makna. Setiap alif bisa berarti berbagai macam makna sesuai
tempatnya. Setiap huruf di dalamnya mempunyai arti-arti sendiri, setiap
huruf seperti cahaya ilmu pengetahuan.
Tak semua
hamba-Nya mengetahui rahasia ilmu tersebut, seperti perumpamaan bahwa
Ilmu Nabi SAW tak setetes pun dari Samudra Ilmu Pengetahuan Allah SWT,
dan ilmu Sahabat dibanding Nabi SAW seperti setetes dari samudra ilmu
Nabi SAW dan ilmu awliya dibanding sahabat seperti setetes dari ilmu
sahabat, demikian pula ilmu ulama dibanding ilmu awliya seperti setetes
dari samudra ilmu awliyaullah.
Kita mengetahui bahwa ilmu
kita sangatlah sedikit, kita tidak mengetahui hal itu semua, tetapi
tetap saja kita arogan bahwa kita orang yang berilmu, congkak. Kita
merasa diri kita orang penting, kita ingin orang mengetahui kita orang
yang berilmu. Lebih baik bagi kalian bila kalian duduk di pojok,
menghinakan diri dan merasa tak mengetahui apapun. Jangan membanggakan
diri kalian di hadapan orang lain, karena ketika kalian membanggakan
diri, maka Iblis segera masuk ke dalam diri kalian. Nabi SAW adalah
manusia yang sangat merendahkan dan menghinakan diri di hadapan Allah
SWT, sehingga Allah SWT mengangkat derajat beliau.
Jika
seseorang bersifat rendah hati maka Allah SWT akan mengirimkan orang
tersebut hamba-hamba- Nya yang terbaik dari para waliullah untuk
membimbingnya. Tetapi kepada hamba-Nya yang arogan—takabur, Allah SWT
pun mengirimkan orang-orang- Nya juga, dari segi kuantitas—banyak,
tetapi mereka bukanlah hamba-hamba- Nya yang terbaik, para awliya-Nya.
Kita boleh berbangga karena kita mencintai Nabi SAW, kita boleh bangga
karena kita memeluk Islam, tetapi kita tidak boleh berbangga karena amal
kita. Amal yang kita banggakan akan kembali kepada kita bila kita
menyombongkan amal di hadapan orang lain atau di hadapan-Nya.
Seperti
juga kita tahu nama-nama hewan, seperti keledai atau singa. Maka
seperti Singa, ia memiliki ribuan nama yang sama, di Inggris disebut
Lion, di Perancis Leon, ada berapa banyak bahasa di dunia ini? Bila di
Cina saja ada ribuan bahasa. Maka singa pun memiliki begitu banyak nama.
Begitu pula siapa namamu??!! Ketika orang menanyakan nama kita, kita
membuka KTP, Kartu nama, Oo..Sunarto, Suharto, Bambang. Kita bahkan
kadang tak tahu siapa yang memberikan nama kita, siapa yang memberikan
nama kalian?, kita tak tahu nama kita sesungguhnya, hanya Allah SWT yang
tahu nama kita sebenarnya. Allah SWT memberikan nama hanya kepada Nabi
Muhammad SAW dan nabi-nabi yang tercantum di dalam Al-Quran. Tetapi
kita tak mempunyai nama dan identitas itu. Nama kita hanya berasal dari
orang tua kita. Kita tidak memiliki kejelasan status kita di dunia
ini, kita tak memiliki nama, kita adalah nothing, tetapi tetap saja
sombong dan membanggakan diri di hadapan mahluk maupun di hadapan- Nya.
“Siapa
yang mengetahui dirinya mengetahui Tuhannya”, bahkan saat ini pun kita
tidak tahu apa nama kita. Mereka pikir diri mereka Ulama, Syekh Besar,
politisi. Wahai manusia letakkan dirimu serendah mungkin, janganlah
sombong di hadapan mahluk-Nya bahkan di hadapan Allah SWT. Bila kita
meletakkan diri kita serendah mungkin, maka Allah SWT akan mengangkat
derajat kita. Ketika Allah SWT membuka hati hamba tersebut, maka hamba
itu menjadi awliya-Nya, maka pada saat itu Allah SWT memberikan
rahmat-Nya kepada para awliya-Nya. Wali-wali Allah SWT tidak pernah
bersedih hati.
Jika kita berniat mencari wali Allah, maka
kita pasti akan menemukan mereka. Mereka bisa datang melalui mimpi, atau
melalui berbagai cara lain, tetapi kita harus mulai dengan niat untuk
menemui mereka, dan ketika awliya berada di hadapan kita, jangan
lepaskan kesempatan itu. Saya hanya seperti kalian, saya bukan wali,
saya pun mencari wali, saya tidak pernah mengatakan bahwa diri saya
adalah seorang wali, hasha! Saya memang berada di pintu seorang wali,
yaitu Mawlana Syekh Nazim QS. Saya bukan apa-apa, selama 55 tahun saya
mengikuti seorang wali besar, Sulthanul Awliya Mawlana Syekh Muhammad
Nazim Adil Haqqani QS, beliaulah yang membawa kita semua ke hadirat Nabi
SAW.
Ilmu yang saya berikan kepada kalian, berasal dari
beliau. Mata tak mungkin berada di atas alis, tak pernah!! Dialah
Syekh Nazim QS, pembimbing kita semua, Syekh kita semua, Sultan untuk
kita semua. Kita semua adalah murid beliau. Jika beliau ingin membuka
hati kita untuk berbicara maka beliau akan memberikan otoritasnya kepada
hati kita dan kita bisa berbicara. Setiap orang senang mendapat
buah-buahan segar, mereka tak suka dengan buah yang sudah busuk, buah
yang tidak segar. Awliyaullah selalu mendapatkan buah yang segar untuk
kalian, karena hati mereka selalu tersambung kepada para sahabat, Abu
Bakar ash-Shiddiq RA, Ali bin Abi Thalib RA, KW dan mereka
mendapatkannya dari hati Rasulullah SAW.
Dengan kerendahan
hati para awliya, maka Allah SWT memberi mereka ilmu untuk membimbing
dan memperbaiki umat. Mereka tak perlu mempersiapkan makalah untuk
bicara di hadapan orang-orang. Makalah untuk orang biasa, sedangkan
ilmu awliya berasal langsung dari Nabi SAW. Makalah ulama, profesor
tidaklah seperti buah yang segar tidak baru, sedangkan yang disampaikan
awliya adalah informasi yang masih segar yang berasal dari Syekhnya dan
itu semua berasal dari hati Rasulullah SAW.
Dengan jalan
itu mereka selalu menerima informasi yang segar yang disampaikan kepada
kita, informasi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan saat itu juga.
Syekh kita mempunyai begitu banyak wakil yang mempunyai otoritas untuk
menyampaikan hal tersebut. Allah SWT memiliki 124.000 wali, setiap wali
memiliki level yang berbeda, dari yang terendah hingga tertinggi. Semua
wali dari yang terendah hingga tertinggi mampu melihat cahaya
Rasulullah SAW, cahaya itu bersinar begitu terangnya. Cahaya itu selalu
kontinu mengalir ke hati para awliya seperti air terjun. Janganlah
kalian bayangkan bahwa cahaya hanya mempunyai 20 warna saja, tetapi bisa
berjuta-juta warna.
Setiap wali melihat cahaya warna yang
berbeda sesuai dengan levelnya masing-masing. Kadang-kadang ada wali
yang tingkatannya terendah hanya bisa menangkap dua warna: biru dan
merah saja, sementara yang lain hanya kuning dan hijau saja. Tetapi
sebenarnya di antara dua cahaya tersebut ada berjuta-juta warna lainnya.
Awliya, ketika melihat hati Nabi SAW mereka melihat cahaya. Tetapi
awliya yang levelnya paling tinggi, wali yang memiliki level tertinggi
dapat melihat jutaan cahaya, tetapi ia pun sangat rendah hati. Karena
kerendahan hatinya itu, ia tidak mengatakan jutaan warna, jutaan
informasi yang ia dapatkan dari hati Rasulullah SAW. Ia dapat melihat
dan menyampaikan, ia bisa mengambil ilmu yang tersembunyi dari hati Nabi
SAW. Di setiap jutaan waktu akan terjadi jutaan cahaya yang berbeda,
begitu pula jutaan informasi yang berbeda.
Setiap wali
diberi anugerah yang berbeda-beda, meskipun levelnya berbeda mereka
memiliki penampilan yang sama. Sehingga kadang mereka yang berada di
level terendah menyangka dirinya sama. Wali di level tertinggi atau
terendah bisa menyerap informasi dari hati Rasulullah SAW untuk
disampaikan kepada kita semua. Dari wali tertinggi yang memiliki jutaan
cahaya, maupun yang terendah, yang hanya mampu menangkap satu atau 2
warna, penampilan mereka adalah sama. Setiap wali bisa saja mempunyai
1000 wakil untuk menyampaikan informasi dari hati Nabi SAW. Meskipun
demikian setiap wali memiliki cahaya yang berbeda-beda, bisa saja wali
di area ini hanya melihat warna merah, sementara yang lain biru dan
lain-lain. Tetapi mereka terlihat sama walaupun sebenanrnya berbeda.
Wali di level yang lebih rendah mengira bahwa dirinya sama dengan wali
yang lain, tetapi wali di level yang lebih tinggi, mereka dapat
mengetahui di mana posisi mereka sebenarnya.
Setiap wali
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk bicara. Meskipun demikian
di hadapan Syekh Nazim QS mereka tampak sama, tetapi Syekh mengetahui
kemampuan mereka, jadi kita jangan mencampur-adukkan mereka seolah-olah
sama padahal mereka memiliki kemampuan yang berbeda satu sama lain
sesuai levelnya masing-masing. Kemampuan ilmu itu berasal dari hati
Mawlana Syekh Nazim QS, Sultan kita.
Mawlana Syekh Nazim
qs mengatakan bahwa pada tanggal 27 Rajab akan terjadi pembukaan yang
besar kepada umat. Setiap tiran, penguasa yang zalim akan kalah. Bukan
hanya tiran dari golongan non muslim tetapi juga dari seluruh
makhluk-Nya. Tiran non muslim maupun tiran muslim akan kalah, musnah,
dan orang yang memperoleh pengampunan akan menggantikan posisi mereka.
Pembukaan
ini dimulai pada tanggal 27 Rajab, dan pada tanggal 15 Sya'ban seluruh
umat akan mengetahui informasi ini. Siapa pun yang menggunakan Islam
untuk keuntungan mereka, akan dibersihkan satu per satu untuk kemunculan
Sayyidina Imam Mahdi AS, tidak akan ada penundaan lagi. Penderitaan
umat telah sangat berat. Dari informasi melalui hati Syekh Nazim QS,
bulan Rajab ini adalah waktu yang sangat penting, awliyaullah menerima
informasi bahwa pada tanggal 27 Rajab akan dimulai penghancuran terhadap
para tirani tersebut.
Bisa saja ada kejadian-kejadian
yang luar biasa besar di hadapan kita, kejadian yang tak pernah
diperkirakan kita semua. Dan pada tanggal 15 Sya'ban umat akan menerima
informasi apa yang sedang terjadi. Zaman ini adalah zamannya Imam Mahdi
(as), banyak ulama yang mengatasnamakan agama untuk kepentingan
politik. Mereka akan dihancurkan satu per satu, tahap demi tahap. Bulan
Rajab adalah pembalasan kepada para tiran tersebut.
Berbahagialah
khususnya mereka yang telah melaksanakan khalwat. Mereka seperti
bintang yang bersinar, dan menjadi yang baik di antara kita, peganglah
tangan mereka.
Wa min Allah at Tawfiq