Thursday, September 26, 2013

Jasad Para Syuhada Yang Selalu Dijaga Oleh Allah Swt

Jasad Para Syuhada Yang Selalu Dijaga Oleh Allah Swt

PADA tahun 1932 (atau tahun 1351H), raja Iraq yang bernama Shah Faisal I bermimpi dimana dalam mimpinya ia ditegur oleh Hudhaifah al-Yamani (salah seorang sahabat Nabi) yang berkata:

“Wahai raja! Ambillah jenazahku dan jenazah Jabir al-Ansari (juga salah seorang sahabat nabi) dari tepian sungai Tigris dan kemudian kuburkan kembali di tempat yang aman karena kuburanku sekarang dipenuhi oleh air; kuburan Jabir juga sedang dipenuhi oleh air.”

Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang pada malam-malam berikutnya akan tetapi Raja Faisal I tidak peduli dengan mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dalam kehidupannya yang berupa urusan-urusan kenegaraan. Pada malam ketiga Hudhaifa al-Yamani hadir dalam mimpi Mufti Besar Iraq. Hudhaifa al-Yamani berkata dalam mimpi sang Mufti itu:

“Aku telah memberitahu raja dua malam sebelumnya untuk memindahkan jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak peduli. Beritahukanlah kepada raja agar ia mau sedikit berempati untuk memindahkan kuburan-kuburan kami.”

Lalu setelah mendiskusikan masalah ini, Raja Faisal, disertai oleh Perdana Menteri dan Mufti Besar bermaksud untuk melaksanakan tugas ini. Diputuskan bahwa Mufti Besar akan memberikan fatwa mengenai hal ini dan Perdana Menteri akan memberikan pernyataan kepada pers supaya semua orang tahu tentang rencana besar ini. Kemudian diumumkan kepada umum bahwa rencana ini akan dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Dzhuhur dan Ashar. Kuburan kedua sahabat Nabi itu akan dibuka dan jenazahnya (atau mungkin kerangkanya) akan dipindahkan ke tempat lain.

Karena pada waktu itu sedang musim haji, maka para jamaah haji juga ikut berkumpul di kota Mekah. Mereka meminta Raja Faisal I untuk menunda rencana itu selama beberapa hari agar mereka juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri proses ekskavasi dari kedua tubuh sahabat nabi itu. Mereka ingin agar proses ekskavasi itu ditunda hingga mereka selesai beribadah haji. Akhirnya Raja Faisal setuju untuk menangguhkannya dan mengundurkannya hingga tanggal 20 Dzulhijjah.

Setelah shalat Dzuhur dan Ashar, pada tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351 (Hijriah) atau tahun 1932 Masehi, orang-orang berdatangan ke kota Baghdad. Yang datang bukan saja kaum Muslimin melainkan juga kaum Non-Muslim. Mereka berkumpul di kota Baghdad hingga penuh sesak. Ketika kuburan Hudzaifa al-Yamani dibuka segera mereka melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air di dalamnya. Tubuh Hudzaifa al-Yamani diangkat dengan menggunakan katrol dengan sangat hati-hati agar tidak rusak dan kemudian jenazah yang tampak masih sangat segar itu dibaringkan di sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan kehormatan untuk mengangkat tandu itu bersama-sama dan kemudian meletakkan jenazah segar itu ke sebuah peti mati dati kaca yang dibuat khusus untuk menyimpan jenazah-jenazah itu. Tubuh Jabir bin Abdullah Al-Ansari juga dipindahkan ke peti mati dari kaca yang sama dengan cara yang sama hati-hatinya dan dengan segenap penghormatan.

Pemandangan yang sangat menakjubkan itu sekarang sedang dilihat oleh banyak orang laki-laki dan perempuan, muda dan tua, miskin dan kaya, Muslim dan Non-Muslim. Kedua jenazah suci dari sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal kaum Muslimin ini kelihatan masih segar dan tak tersentuh bakteri pengurai sedikitpun. Keduanya dengan mata terbuka menatap kedepan menatap kenabian yang mana keduanya membuat para penonton terperangah dan tak bisa menutup mulutnya.

Kebisuan mengharu biru … Mereka seolah tak percaya atas apa yang mereka saksikan pada hari itu.

Selain tubuh keduanya yang tampak segar bugar, juga peti mati mereka yang juga tampak masih utuh dan baru; juga pakaian yang mereka kenakan pada saat dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat sekilas seolah-olah kedua sahabat nabi dan pahlawan Islam ini masih hidup dan hanya terbaring saja.

Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan dikebumikan kembali di kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan sahabat sejati nabi lainnya yaitu Salman Al-Farisi yang terletak di SALMAN PARK kurang lebih 30 mil jauhnya dari kota Baghdad. Kejadian ajaib ini sangat mengundang kekaguman para ilmuwan, kaum filsafat, dan para dokter. Mereka yang biasanya sangat sering berkicau memberikan analisa sesuai dengan bidangnya masing-masing, kali ini tertunduk bisu terkesima dengan kejadian yang teramat langka.

Salah satu dari mereka ialah seorang ahli fisiologis dari Jerman yang kelihatan sekali sangat tertarik dengan fenomena ini. Ia sangat ingin melihat kondisi tubuh jenazah kedua sahabat nabi itu yang pernah dikuburkan selama kurang lebih 1300 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia serta merta langsung mendatangi Mufti Besar Iraq. Sesampainya ia di tempat dimana peristiwa akbar itu terjadi, ia langsung memegang kedua tangan sang Mufti dengan eratnya sambil berkata: “Bukti apalagi yang bisa lebih menguatkan bahwa Islam itu benar. Aku sekarang akan masuk Islam dan tolong ajari aku tentang Islam.”

Di hadapan orang banyak beribu-ribu jumlahnya yang menyaksikan dirinya, dokter dari Jerman itu menyatakan keIslamannya. Demi melihat itu banyak orang lainnya yang beragama Kristen atau Yahudi turut juga menyatakan diri sebagai Muslim pada saat itu karena mereka telah melihat bukti yang sangat nyata dipampangkan di depan mereka. Ini bukan yang pertama dan terakhir. Masih banyak lagi kaum Nasrani dan Yahudi serta dari agama lain yang berbondong-bondong masuk Islam karena telah menyaksikan atau turut mendengar kejadian aneh nan menakjubkan. [yudi bahctiar/Islampos]

Syahadatnya Wanita Inggris Penyebar Islam di Kalangan Kerajaan Inggris

Pengajaran Jarak Jauh Mursyid Sejati 
(Syahadatnya Wanita Inggris Penyebar Islam di Kalangan Kerajaan Inggris )
Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani 
Philadelphia 10.5.1994
Taken from www.mevlanasufi.blogspot.com
 
 
Grandsyaikh Abdullah ( semoga Allah memberkahi rohnya) sedang duduk di sebuah pertemuan para ulama pada
suatu hari. Beliau bukanlah seorang akademis, namun beliau mampu melimpahkan pengetahuan  dari dalam hati
kepada para ulama. Mereka datang dan mendengarkan Grandsyaikh karena mereka sadar bahwa apa yang
disampaikan Grandsyaikh adalah pengetahuan spiritual tingkat tinggi. Ulama waktu lampau selalu menerima
spiritualitas, hanya ulama zaman sekarang yang tidak menerimanya karena telah diracuni oleh pengaruh
Wahhabi, khususnya di Eropa dan Amerika, mereka tidak percaya akan spiritualitas. 
 
Seorang wanita masuk ke ruang pertemuan. Berbusana cantik dan tidak berkerudung. “Apakah beliau yang
bernama Syaikh Abdullah ? “ Ketika mereka menjawab “ya” wanita itupun menghampiri Grandsyaikh  lalu
memeluk, mencium beliau dan kemudian menangis. Para ulama yang hadir mulai berbisik-bisik, “ Pemandangan
macam apa ini ? darimana asal wanita itu ?   Mereka gusar dan ingin mengetahui apa yang terjadi. Hal
seperti itu sangat tidak dibenarkan ( mencium dan berpelukan bukan muhrimnya -  penerj.) Namun itulah
yang terjadi. 
 
“ Ajari aku seperti Anda pernah mengajari wanita asal Bombay itu.”  kata wanita itu. Grandsyaikh pun
menjawab, “ Sebelum aku menjawabnya, ceritakan apa yang terjadi pada mereka yang hadir disini.” 
Grandsyaikh harus meredam keraguan di dalam hati mereka yang hadir, semua pasti ada penjelasannya. 
 
Wanita itupun bercerita :  “ Aku ini orang Scotlandia. Suatu hari aku menerima sepucuk surat dari seorang
wanita asal Bombay. Dia menulis : ‘Kamu harus mencapai apa yang telah aku capai; jika kamu mencari
spiritualitas dan kenyataan hakiki, kamu harus datang menemuiku.’  Namun dia tidak memberi alamat. Ketika
aku membacanya, aku sungguh terkejut. Aku telah mencari spiritualitas sejak lama, tapi tidak berhasil.
Aku tidak menemukan spiritualitas pada Kristen, Yahudi, Budhisme maupun Hindu atau aliran-aliran lain.
Aku telah mendalami semuanya dan tidak mencapai apapun. Hanya satu yang belum aku pelajari yaitu
Islam.” 
 
Wanita itu tidak mau mempelajari Islam karena ada semacam alergi” pada agama ini. Janganlah lari dari
Islam. Islam adalah sesuatu hal dan penganutnya adalah masalah lain. Islam adalah agama cinta kasih dan
perdamaian.  Diapun melanjutkan ceritanya : “ Yang saya tahu dari surat itu hanyalah bahwa wanita itu
berasal dari Bombay. Sebulan kemudian aku menerima surat yang kedua. Kali ini dia menyebut tentang
seorang Syaikh di Damaskus, Syria tanpa menyertakan alamat dan nama beliau. Bulan yang ketiga wanita itu
kembali menulis surat yang isinya seperti ini ,” Jika kamu ingin tahu siapakah orang yang aku katakan,
datanglah padaku dan aku akan mengajarimu apa yang telah beliau ajarkan setiap harinya kepadaku,
mengajari aku ibadah 5 kali sehari dan juga tentang spiritualitas. Datanglah dan aku akan kirim kamu
kepada beliau.’ Kali ini dia menyertakan alamatnya.  Segera aku naik pesawat menuju Bombay. Namun ketika
sampai disana, mereka mengatakan bahwa wanita itu telah meninggal dunia – tepatnya  sehari setelah dia
mengirim surat terakhirnya padaku. “ 
 
“ Mereka bercerita tentang putri wanita itu yang hidup di hutan, di kediaman aslinya. Aku sewa sebuah mobil
dan pergi memasuki hutan itu. Dan aku bertemu dengan putrinya. Katanya : ‘Aku tidak tahu apapun tentang
ibuku, kecuali setiap malam seorang syaikh sering datang kesini. Dia memakai turban putih dan berjenggot
putih. Dia mengajari ibuku beribadah 5 kali sehari dan memberi kewajiban-kewajiban pada ibuku untuk
dikerjakan keesokan harinya. Dia duduk bersama ibuku dan mengajari hal-hal spiritual yang aku tidak paham
sama sekali. Setelah beberapa lama, diapun pergi dan ibuku tetap tinggal didalam kamarnya.’ “
 
“Kami masuk kedalam kamarnya dan kami temukan catatannya serta selembar foto seorang syaikh.
Putrinya mengatakan ‘ Ini dia syaikh yang sering datang  setiap malam.’  Aku mengambil foto itu dan
ternyata dibaliknya ada tulisan : Abdullah Daghistani, Dimasqh, Tal’at  Shura dan alamat lengkapnya. Aku
tidak kembali ke London. Aku langsung naik pesawat menuju Damaskus. Di Damaskus aku menemukan pegunungan
tempat syaikh tinggal dan sampailah aku disini. Oh Grandsyaikh, Anda harus mengajari aku apa yang telah
Anda ajarkan pada wanita Bombay itu.”  
 
Semua yang hadir sangat terkejut karena yang mereka tahu Grandsyaikh tidak pernah meninggalkan rumah.
Kapan dan bagaimana beliau pergi ke Bombay setiap harinya ? dengan kekuatan seperti apa ?  beliau ada di
rumah dan di Bombay pada saat yang bersamaan. Wanita itu berkata,” Aku tidak akan meninggalkanmu.” 
Sekarang semua ulama yang hadir merasa tenang dan ingin mendengar kisahnya lebih lanjut, namun
Grandsyaikh berkata,” Pergilah ke kamar tamu dan istirahatlah dulu, makan, mandi dan setelah itu
kembalilah kesini.” Setelah istirahat, wanita itupun kembali menemui Grandsyaikh. Semua orang di ruangan
itu duduk menunggu dengan sabar. 
 
Kata Grandsyaikh, “ Oh anakku, apa yang Nabi saw katakan padaku saat ini, aku akan sampaikan padamu.
Jika Nabi muncul saat ini – bukan secara spiritual, tapi secara nyata bagi semua orang – maka dia akan
memerintahkan kamu persis seperti apa yang akan aku sampaikan padamu. Ini semua dari beliau, jika kamu
tetap menjaga di jalan itu, maka kamu akan mampu bertemu dan melihat Nabi. Jangan melihat orang-orang
muslim,  kamu tidak ada urusan dengan mereka. Siapapun yang ingin menjadi seorang muslim harus mengikuti tiga
kewajiban ini, jika kamu menerimanya, kamu akan bersama Nabi dan para Awliya – jangan dengarkan yang
lain.”
 
Pertama,  begitu kamu membuka mata saat bangun pagi ucapkan : Ashhadu an la ilaha illa-l-Lah wa ashhadu
anna Muhammadan rasulu-l-Lah ( Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. )
Kemudian minta ampun pada Allah dan bacalah berulang kali Astaghfiru-l-Lah, sebagai pelindungmu sepanjang
hari agar tidak terjatuh dalam dosa.
 
Kedua, kamu hanya perlu  mengetahui ibadah 5 kali yaitu; sebelum matahari terbit, siang hari, satu  atau
dua jam sebelum matahari tenggelam, ketika matahari tenggelam dan satu jam setelah matahari tenggelam.
Kerjakan 5 kali sujud saja, satu kali setiap ibadah. Ucapkan : “Allahu akbar,” dan bersujudlah. Pada saat
sujud katakan : “ Ya Allah, Engkaulah Tuhanku dan aku hamba-Mu, aku mengimani-Mu, mengimani semua
Utusan-UtusanMu dan mengimani Utusan-Mu Muhammad saw.” Hanya itulah yang perlu kamu ucapkan, tidak perlu
bacaan lain. Lakukan hal ini pada setiap ibadah 5 kali sehari. 
 
Ketiga, sebelum kamu tidur, katakan didekat tempat tidurmu, “ Ya Allah, ampuni apapun yang telah aku
perbuat sepanjang hari ini. Dan siapapun yang menyakitiku sepanjang hari ini aku memaafkan mereka
semua.”  Ucapkan lagi Ashhadu…3 kali dan astagfiru-l-Lah 3 kali.
 
Inilah yang aku ajarkan pada wanita Bombay tentang ibadah selain mengajarinya tentang spiritualitas. Jika
engkau terus mengamalkan hal ini maka akan dicatat sama dengan melakukan shalat 5 waktu seperti yang
semua Muslim lakukan. Jangan bertanya pada para ulama, jangan dengarkan mereka. “ 
 
Wanita itu menjawab, “ Baik syaikh. Beri lagi aku sesuatu.” . Grandsyaikh menjawab : “ Kamu akan menjadi
salah seorang pembimbing spiritual terbesar di kalangan keluarga Kerajaan Inggris.” Dia adalah salah
seorang calon wanita-wanitanya Ratu Inggris. Melalui wanita ini, Islam akan memasuki kalangan keluarga
Kerajaan Inggris. Dan didepan seluruh pengikutnya Grandsyaikh mengatakan : “ Negara pertama yang akan
memeluk Islam melalui kalangan kerajaan adalah Inggris.” 
 
Itu akan menjadi salah satu tanda Mahdi as. Inggris akan menjadi muslim dari kalangan atas ( kerajaan )
menuju ke bawah ( rakyat ) dan bukan sebaliknya dari bawah menuju atas. Hal ini akan merubah seluruh
Inggris dan menimbulkan kebingungan massal dalam pemerintahan Inggris, dan ini akan segera terjadi. Di
awali dengan Pangeran Charles yang telah mengucapkan kalimat Syahadat pada tahun 1986 dihadapan Syaikh
Nazim, dan tidak seorangpun yang boleh membocorkan berita itu. Baru setahun yang lalu Mawlana mengijinkan
kami mengetahui hal ini. Dan tiba saatnya nanti akan diumumkan pada publik. 
 
Saat ini Allah swt hanya memberikan kita tugas-tugas ringan melalui para Awliya-Nya. Namun kita harus
menjaga apa yang telah mereka ajarkan, bahkan bila kita tidak melihat mereka melakukan apapun. Jika
kalian tidak melihatnya berarti kalian buta, cobalah buka mata kalian. Kita harus membuka mata atas apa
yang akan terjadi, karena yang akan terjadi adalah lebih penting dari apa yang sudah terjadi. 
 
Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha

Prince Charles says Follow Islam to save the World

Prince Charles says Follow Islam to save the World

 



 Apa prediksi Grandsyaikh Abdullah Ad Dagestani q.s tentang Kerajaan Inggris??




Nasehat untukku

NABI MUHAMMAD SAW BERSABDA :
Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki) keburukan saudaranya sesama muslim maka Allah akan mengintai-intai keburukannya. Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah maka Allah akan mengungkitnya (membongkarnya) walaupun dia melakukan itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR. Ahmad)

Kisah Mengenai Habib an-Najjar

Siapakah Orang yang Dimaksud dalam Surat Yasin ayat 20?

 

 

Pertanyaan:

Assalamualaikum Syekh,
Siapakah orang yang disebutkan di dalam Surat Yasin ayat 20 dan apakah ada pentingnya mengenai siapa dia? Terima kasih, semoga Allah senantiasa memberkati tim ini.

Jawaban:
wa `alaykum salam,

Kisah Mengenai Habib an-Najjar
Disebutkan di dalam Surat Ya-Sin:

وَجَاء مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ رَجُلٌ يَسْعَى قَالَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِينَ
{Dan datanglah dari ujung kota, seseorang dengan bergegas. Ia berkata, “Wahai kaumku! Patuhilah utusan-utusan itu.”} (Surah Yasin 36:20.)

Nabi Isa mengutus muridnya ke lembah itu, kepada kaum Antiokhia (sebuah daerah di selatan Turki), yang merupakan para penyembah berhala. Ketika orang-orang menolak dan mengutuk para utusan ini, seseorang yang saleh dari kota itu, bernama Habib an-Najjar, ia datang dengan berlari dari pinggiran kota untuk menegaskan orang-orang tentang pesan yang dibawa oleh para utusan tersebut. Orang-orang mulai melemparinya dengan batu ketika ia berkata, “Ya Allah, bimbinglah kaumku karena mereka tidak tahu,” tetapi mereka tetap melemparinya dengan batu, walau demikian, ia tetap berdoa bagi mereka, sampai akhirnya mereka membunuhnya.
Bahkan setelah kematiannya, perhatiannya tetap tercurah pada kaumnya. Allah langsung memasukannya ke dalam Surga sebagai seorang syuhada, setelah ia dibunuh secara keji. Ia tidak mempermasalahkan bagaimana mereka menyakitinya, ia memaafkan mereka, dan lebih dari itu, ia berharap agar kaumnya dapat mengetahui apa yang ia lihat dengan matanya sendiri bagaimana kemuliaan yang Allah berikan kepadanya agar mereka dapat mengubah jalan mereka dan berpaling kepada Allah.

`Abdullah ibn `Abbas, putra paman Nabi (s) al-`Abbas, ditegaskan oleh Nabi (s) sebagai salah satu orang terkemuka dalam memahami dan menafsirkan kitab suci Al-Qur’an, berkata, “Ia adalah orang yang tulus terhadap kaumnya semasa hidupnya, dengan mengatakan:

يقَوْمِ اتَّبِعُواْ الْمُرْسَلِينَ
{‘Wahai kaumku! Patuhilah para utusan itu.‘} (Surah Yasin 36:20.)

dan setelah kematiannya, dengan mengatakan:

قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يلَيْتَ قَوْمِى يَعْلَمُونَ  بِمَا غَفَرَ لِى رَبِّى وَجَعَلَنِى مِنَالْمُكْرَمِينَ
{‘Alangkah baiknya jika kaumku mengetahui bahwa Tuhanku telah mengampuniku, dan menjadikanku sebagai orang-orang yang dimuliakan! Karena imanku terhadap Tuhan dan keyakinanku terhadap para Utusan.’} (Surah Yasin, 36:27)

Apa yang ia maksud adalah bahwa jika kaumnya dapat melihat ganjaran yang besar dan berkah yang abadi yang ia dapatkan, itu akan membuat mereka mengikuti para utusan itu.Pengorbanan yang ia buat ini adalah dengan harapan agar kaumnya akan mendapat hidayah.
Nabi (s) memprediksikan bahwa akan tiba suatu masa di mana Mahdi (as) akan muncul di daerah Antiokhia, sebagaimana Dajjal dan Nabi Isa. Dekat lembah Umuq, akan terjadi perang besar di masa Mahdi (as). Itulah sebabnya di dalam kitabnya, Al-`Aqidah Mursyidah, Imam Ibn `Asakir menyebutkan bahwa Nabi (s) mengatakan kepada para Sahabatnya bahwa Dajjal akan muncul dari belakang pohon kurma, dan para Sahabat melihat ke belakang pohon kurma, dengan penuh harapan bahwa Dajjal akan muncul di masa mereka.

Hal ini belum terjadi, tetapi apakah kalian dapat mengatakan bahwa Nabi (s) tidak berkata benar? Orang yang mengatakan begitu benar-benar berada di luar dimensi keimanan. Jika beliau mengatakan bahwa para Sahabat akan melihatnya, maka mereka akan melihatnya; Allah akan mengirim mereka untuk melihatnya. Prediksi yang dibuat oleh Nabi (s) akan selalu menjadi kenyataan.

Grandsyekh (q) mengatakan:
Para Sahabat akan melihat Dajjal, Nabi Isa (as) dan Mahdi (as) melalui mata-mata kita, dan kita adalah anak cucu para Sahabat, kita adalah keturunan mereka. Ketika Nabi (s) berbicara kepada para Sahabat, dengan perintah malaikat Jibril (as), beliau (s) berbicara kepada kita.Kita duduk di belakang para Sahabat, kita mendengarkan Nabi (s) dengan telinga kita, dan itulah sebabnya para Sahabat Allah (awliyaullah), mereka mendengar dan melihat, sebagaimana para Sahabat melihat dan mendengar.

Itu artinya, jika mereka mengatakan kepada kalian bahwa kalian akan melihat Mahdi (as), dan itu tidak terjadi di dalam masa hidup kalian, maka keturunan kalian akan melihatnya. Jangan dipertanyakan atau ragu. Keturunan kalian akan melihat hal-hal ini bahkan jika kalian tidak melihatnya. Prediksi ini dialamatkan untuk seluruh umat manusia: baik di masa lalu, sekarang, maupun di masa depan. Kita juag akan menjumpai peperangan itu dan kita akan mendapatkan balasannya.

[dikutip dari bukuBanquet of the Soul, oleh Shaykh Muhammad Hisham Kabbani, diterbitkan oleh Institute for Spiritual and Cultural Advancement]

(tersedia di Perpustakaan Haqqani Indonesia)

Syekh Muhammad Hisyam Kabbani
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...