Showing posts with label news. Show all posts
Showing posts with label news. Show all posts

Monday, December 2, 2013

Mualaf Mualaf Inggris Didominasi Kaum Bangsawan

Mualaf Mualaf Inggris Didominasi Kaum Bangsawan

Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat. Islam berkembang sangat pesat di negara Ratu Elizabeth tersebut. 
REPUBLIKA.CO.ID,   Beberapa pekan lalu muslimin Inggris mendapat kabar gembira dengan rencana diangkatnya seorang mualaf, Charles John Pelham atau Abdul Mateen menjadi Sheriff Agung.
Pengangkatan tersebut pun atas dasar pilihan langsung Ratu Elisabeth II. Dikabarkan, Pelham merupakan satu dari sekian banyak bangsawan Inggris yang memilih menjadi seorang muslim.

World Bulletin mengabarkan, Ratu Inggris, Elizabeth II telah menunjuk Earl-8 Yarborough Charles John Pelham, sebagai Sheriff Tinggi dari Lincolnshire. Pria berusia 50 tahun itu mewarisi 68 juta pound estate dari ayahnya, Earl-7 Yarborough, pada tahun 1991. Warisan tersebut termasuk 27.500 hektar lahan pertanian, Taman Brocklesby di Lincolnshire, serta sebuah koleksi seni pribadi terbaik Inggris.

Pengangkatan Pelham sebagai sheriff tentu menjadi tanda toleransi yang baik di negeri kerajaan tersebut. Mualaf tetap diakui sebagai warga negara dan diberi kesempatan jabatan yang sama dengan kaum mayoritas. Dari kabar tersebut, nampak pula data yang kemudian menunjukkan banyaknya mualaf Inggris dari kalangan Bangsawan. Pelham hanyalah salah satunya.

Menurut Surat Kabar Business Standard, Inggris memiliki hampir 2,7 juta Muslim dan menurut sebuah penelitian, sejumlah pemilik tanah negara diketahui merupakan para mualaf. Penelitian tahun 2004 oleh Sunday Times juga menemukan bahwa 14 ribu warga Inggris kulit putih dari kalangan eliet telah mendapatkan hidayah dan memeluk Islam.

Secara umum,jumlah mualaf di Inggris terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2008 terdapat 1,65 juta muslim atau sekitar 2,7 persen dari total populasi negara monarki konstitusi tersebut. Kemudian di tahun 2010, sebanyak 2,8 juta muslim tinggal di Inggris dengan presentase sebesar 4,6 persen dari total penduduk.

Reporter : Afriza Hanifa
Redaktur : Heri Ruslan

Sumber: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/12/02/mx5hed-mualaf-inggris-didominasi-kaum-bangsawan

Friday, October 18, 2013

Wanita Lansia Buta Asal Tunisia DIsembuhkan Allah saat di Bukit Arafah

Wanita Lansia Buta Asal Tunisia DIsembuhkan Allah saat di Bukit Arafah


ARAB SAUDI (voa-islam.com) – Jumat (18/10/13) dalam sebuah persitiwa yang menunjukkan keagungan Islam dan ibadah haji, seorang wanita lansia dari Tunisia yang telah kehilangan penglihatan sejak satu setengah tahun lalu, bias melihat lagi saat ia wukuf di atas bkit Arafah pada hari Senin lalu (14/10/13).

Wanita yang berusia 70 tahun langsung sujud syukur saat ia kembali melihat. Ia bias melihat tenda tempat ia tinggal. Orang-orang di sekitarnya yang menyaksikan hal itu sontak mengumandangkan takbir dan tahlil di kemah para jemaah haji delegasi Tunisia yang berada di bawah Yayasan Jamaah Haji Negara Arab.

Ibu Nafisah Al-Qurmazi, itulah nama wanita lansia asal Tunisia. Beliau pun berjalan tanpa bantuan dari siapa pun. “Allah memuliakanku dengan mengembalikan penglihatanku. Puji syukur atas nikmat-Nya yang Ia beriakan di atas tanah yang suci ini dan di hari yang suci (Arafah)” tutur Nafisah.


“Nyonya Nafisah banyak berdoa kepada Allah Aza wa Jalla saat berada di Arafah, setelah Allah memudahkan ia untuk Haji, agar4 Allah memberikan kesembuhan penglihatannya dengan penuh khusyuk. Allah pun mengabulkan doanya. Orang-orang di sekitarnya kaget. Ia bias berjalan sendiri tanpa dituntun orang lain, yang sebelumnya beliau tidak berjalan kecuali dibantu salah seorang anaknya” ujar salah seorang petugas khidmat lapangan.[usamah/imo]

Sumber: VOA

Sunday, August 19, 2012

Saintis Membuktikan Nabi Musa Membelah Laut

Saintis Membuktikan Nabi Musa Membelah Laut


Hiasan
Di antara peristiwa yang berlaku pada 10 Muharram ialah selamatnya Nabi Musa dan Bani Israel dari Firaun dan tenggelamnya Firaun dan bala tenteranya dalam Laut Merah.Ayat 50 surah al-Baqarah menceritakan hal ini dan hadis Nabi menerangkannya.
Saintis Barat mengemukakan teori angin bertiup yang membelah Laut Merah untuk Nabi Musa (lihat youtube). Mereka mengkaji tetapi mereka tidak beriman sepenuhnya dengan ajaran Musa itu sendiri. Di antara ajarannya ialah apabila tiba Nabi akhir zaman-Ahmad/Muhammad, maka berimanlah dengannya tetapi itu tidak berlaku. Saintis Barat hanya menjadi seperti Yahudi yang berpuasa pada 10 Muharram meraikan Nabi Musa tetapi menolak ajaran Taurat lain.

Apa beza dengan umat Islam yang berpuasa sunat pada hari Asyura atau membuat bubur asyura malah mempertandingkannya seperti di Kemaman tetapi menolak ajaran al-Quran selain puasa?

Imam Muslim meriwayatkan daripada Ibn Abbas bahawa Nabi SAW tiba di Madinah. Baginda mendapati Yahudi berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram). Baginda bertanya; ‘Hari apa yang kamu puasa ini?’
Jawab Yahudi: ‘Hari ini hari mulia. Allah menyelamatkan padanya Musa dan kaumnya, serta menenggelamkan Firaun dan kaumnya. Lalu Musa berpuasa pada hari Aasyura sebagai tanda syukur. Lalu kami berpuasa padanya.’ Sabda Nabi SAW : ‘Kami lebih berhak dan utama dengan Musa daripada kamu.’ Nabi berpuasa dan memerintahkan para Sahabat berpuasa juga. At-Tirmizi berkata:
Diriwayatkan daripada Ibn Abbas bahawa Baginda bersabda: ‘Puasalah hari ke 9 dan 10, serta jangan sama dengan Yahudi’. Hadis ini menjadi hujjah bagi Imam Shafie, Ahmad bin Hanbal dan Ishak. (Tafsir al-Munir j1 ms 163)
Hadis tentang Yahudi di atas ada perbahasannya seperti yang disebut oleh Imam Nawawi dalam syarah hadisnya. Yang penting ialah berpuasa sunat atau membuat bubur asyura dalam keadaan sedar dengan apa yang dibuat dan menghayati Islam secara syumul, bukan hanya buburnya. Demikian juga mukjizat Nabi Musa as yang mendahului bukti saintifik. Kita membenarkan mukjizatnya walaupun tiada bukti saintifik.

Lakaran artis menunjukkan angin kuat dari timur telah menyebabkan air lagun (kiri) dan sungai (kanan) ‘berpusing’ dan membentuk dinding air dekat Laut Merah.

Saintis-saintis di AS membuktikan kebenaran kisah Nabi Musa membelah laut seperti yang diceritakan dalam kitab suci al-Quran dan Injil, lapor sebuah akhbar.

Satu kajian oleh sepasukan penyelidik yang diketuai saintis Carl Drews dari Pusat Penyelidikan Atmosfera Nasional di sini, mendapati fenomena itu tidak bercanggah dengan hukum fizik.

Kitab al-Quran menceritakan bahawa Nabi Musa membelah laut dengan menghentakkan tongkatnya ke tanah semasa baginda dan kaum Bani Israel terperangkap di antara pasukan tentera Firaun yang sedang mara dan laut di hadapan mereka.

Kumpulan saintis itu yang mengkaji beberapa peta kuno Delta Sungai Nil mendapati laut terbelah itu merujuk kepada sebuah lagun yang kini dikenali sebagai Tasik Tanis di selatan Laut Mediterranean dekat Laut Merah dan satu cawangan Sungai Nil.

Kini, dengan menggunakan simulasi komputer, saintis-saintis itu menunjukkan bahawa laut berkenaan terbelah dua melalui proses tiupan angin kencang yang dikenali sebagai angin timur bertiup selaju 100.8 kilometer sejam (km/j) selama 12 jam menyebabkan aliran air sungai dan lagun itu berpusing balik lalu membentuk seperti dinding air.

Satu model lautan komputer kemudian digunakan sebagai simulasi bagi melihat kesan angin yang bertiup semalamam ke atas air sedalam beberapa meter itu.

Selama empat jam, tiupan angin tersebut menghasilkan jambatan darat sepanjang 3.2 kilometer (km) dan selebar 4.8km.

Sejurus selepas angin timur reda, air lagun dan sungai itu kembali mengalir ke tempat asal seperti ombak tsunami.

Hasil kajian saintis berkenaan disiarkan di internet oleh Jurnal Public Library of Science ONE. – Agensi

Tuesday, August 7, 2012

Gua Tersembunyi di Uhud

 
Ketika kita pergi ke Madinah, yuhibbu wa yuhibbhum - kita mencintai Nabi (s) dan Nabi (s) mencintai kita. Mengapa? Ketika Allah menciptakan bumi, Dia meletakkan gunung-gunung untuk menstabilkannya, tetapi bumi masih suka bergerak atau bergoyang padahal Allah menjadikan gunung-gunung itu sebagai pasak yang kuat. 
Kemudian Allah menciptakan Uhud, sebuah gunung yang berasal dari Surga, dan barulah bumi menjadi stabil. Gunung Uhud lebih berat daripada semua gunung di bumi, begitulah yang dikatakan oleh banyak tafsir. Dan melihat gunung Uhud adalah ibadah karena itu akan mengingatkan kita bahwa Gunung Uhud pernah datang dan menyembunyikan Nabi (s) di sebuah gua dari orang-orang yang ingin membunuhnya. Ada gua lainnya yang tidak diketahui oleh banyak orang, ada gua lain di bagian bawah, kebanyakan orang pergi ke atas, tetapi orang-orang Pakistan pintar. 
Kami mempunyai seorang teman Pakistan di Madinah, ia membawa saya ke sana. Jadi kami pergi ke lembah dan kami mengunjungi gua ini, ia berkata bahwa Gunung Uhud mengambil Nabi (s) melalui gua ini lalu ke atas menuju sisi lainnya. Di gua ini kalian dapat melihat suatu bentuk kepala Nabi (s) di mana beliau berbaring di tanah, dan sampai sekarang gua itu masih mengeluarkan wangi amber yang luar biasa. Kalau kita masukkan kepala kita ke tempat di mana Nabi (s) meletakkan kepalanya, wangi itu akan melekat hingga 40 hari, walaupun kalian mandi, ia tidak hilang. Kalian juga dapat melihat jejak tangan `Ali (r) pada dinding gua.
(Mawlana Syaikh Hisham, 6 Ags 2012)

Semerbak Mewangi di Celah Persembunyian Nabi

Ziarah Madinah
Semerbak Mewangi di Celah Persembunyian Nabi

Bila jamaah Indonesia berziarah ke tempat pertempuran Perang Uhud, umumnya hanya mengunjungi dua lokasi: areal makam para Syuhada Uhud dan Bukit Rumat. Dua tempat itu bersebelahan. Di sana terdapat kuburan Sayyidina Hamzah, paman Nabi, yang gugur dalam perang tersebut, dan digelari Sayyidus Syuhada (pemimpin para syuhada).

Bukit Rumat adalah tempat penting, karena di sanalah 50 pasukan pemanah Islam bersiaga membantu serangan, sehingga pasukan Islam menang pada tahap awal. Tapi dari sana pula kunci kekalahan pasukan Islam pada tahap kedua, ketika para pemanah itu tergoda turun gunung, berburu serakan harta rampasan perang, yang sengaja ditinggalkan pasukan kafir, dan karena itulah, pasukan Islam kemudian dikalahkan oleh serangan balik pasukan pimpinan Khalid bin Walid.

Ada satu tempat penting lagi yang tak banyak dikunjungi jamaah Indonesia, tapi justra sering disambangi jamaah negara lain, yakni rekahan batu, yang membentuk sejenis gua kecil, di salah satu sisi Gunung Uhud, yang dijadikan tempat persembunyian Nabi Muhammad setelah mundur dari areal peperangan Uhud. Beberapa jamaah asal Iran, Sudan, Pakistan, India, dan Palestina, Rabu siang (20/12/06) ini tampak mengunjungi tempat tersebut.

Bila areal peperangan terletak di lembah Uhud, yang terletak di antara Gunung Uhud (utara) dan Jabal Rumat (selatan), maka celah itu terletak 300-an meter dari areal perang, ke arah utara, mendaki salah satu punggung Gunung. Posisinya di balik deretan rumah pemukiman penduduk.

Jamaah yang hendak masuk celah itu harus mendaki setinggi 25 meter. Sebaiknya tak pakai sepatu atau sandal yang licin, karena bisa terpeleset. Pintu celah itu hanya selebar 50 cm, setinggi 2 meteran. Panjang gua itu hanya 2 meteran. Kapasitasnya hanya bisa dimasuki 3 – 4 orang. Di mulut celah itu terdapat pagar batu yang melingkari halaman gua, cocok buat tempat duduk mereka yang mau beristirahat melepas lelah.

Di sekitar celah itu banyak berkeliaran kambing. Akibatnya, banyak ceceran kotoran kambing. Di pintu celah, tebaran kotoran kambing lebih banyak lagi, seperti sengaja ditaruh, yamg membuat orang segan masuk. Semua tahu, orang Saudi kurang suka pada kunjungan ke tempat-tempat macam ini, karena ditakutkan mendatangkan kemusyrikan. “Ada yang cerita, pernah juga ditaruh kotoran manusia di pintu gua ini,” kata seorang mukimin.

Saat Gatra mengunjungi tempat bersejarah itu, tiga jamaah asal Sudan baru keluar dari celah. “Saya di dalam memperbanyak baca shalawat Nabi, sampai seratus kali. Saya terharu pada perjuangan beliau,” ujar salah seorang jamaah Sudah itu, dengan mimik sedih. “Saya juga mengusap-usapkan kaus tangan dan topi saya ke dinding gua.” Entah maksudnya apa.

Sementara lima jamaah asal Iran menunjukkan aksi lain. Mereka membawa martil, lalu memukul-mukulkan martil ke diding batu. Rupanya, mereka mengambil bongkahan batu buat kenang-kenangan. Ketika salah satu bongkahan kecil batu itu diberikan ke Gatra, tercium semerbak wangi dari batu itu. “Ini bukan karena diberi minyak wangi, ini bekas wewangian yang dipakai Nabi,” ujar jamaah asal Iran itu dengan yakin. “Peninggalan perjuangan Nabi ini harus membekas dalam jiwa kita,” ia menambahkan dengan mata sedikit berkaca-kaca.

Lalu masuk lagi rombongan asal Pakistan dan India. Pimpinan rombongan itu, Ahmad, punya versi sendiri tentang celah itu. “Ketika Nabi bersembunyi ke tempat ini, semula gua ini tak ada. Lalu batu ini tiba-tiba membelah, membentuk gua kecil, mempersilakan Nabi bersembunyi,” katanya. Dari mana rujukan cerita itu? “Banyak buku sejarah yang menjelaskan,” katanya.

Gatra lalu masuk gua itu bersama Ahmad. Di dalam gua, memang terdapat bagian batu, bila dicium, baunya wangi. “Ini sisa wangi parfum Nabi. Bayangkan, sudah 1.400 tahun, baunya masih terasa,” katanya. Dia mengaku sudah tiga kali ke gua ini. Dengan berkunjung ke sini, ia bisa merasakan betul betapa berat perjuangan Nabi dalam menyebarkan Islam.

Bila para tamu dari berbagai negara itu amat menghayati makna kesejarahan gua ini, sikap berbeda ditunjukkan sopir yang mengantarkan jamaah asal Iran. Ia orang Saudi, dan menunjukkan pandangan khas Saudi. Yakni tidak begitu menghargai petilasan sejarah, sebagai cerminan kehati-hatian berlebihan akan kultus dan syirik.

“Tak seorang pun tahu, apakah betul ini tempat Nabi bersembunyi,” katanya di depan mulut gua kepada Gatra sambil geleng-geleng kepala. “Wallahu A’lam, hanya Allah yang tahu. Saya nggak ngerti, kenapa orang-orang harus repot-repot naik ke sini. Petilasan Uhud yang jelas adalah makam syuhada Uhud, itu saja, selesai.” Ia terus nyerocos menjelaskan pandangannya, sambil terus geleng-geleng kepala melihat orang-orang Iran yang asik tak tok tak tok .. Memukul-mukul dinding gua. [ASK]
Madinah, 21 Desember 2006 

Sunday, August 5, 2012

Pintu Gua Uhud Ditutupi Simen Oleh WAHHABI.

Pintu Gua Uhud Ditutupi Simen Oleh WAHHABI.
http://pondokhabib.files.wordpress.com/2012/06/wahabi-simen-gunung-uhud.jpg?w=500 

Satu demi satu usaha puak ekstrem wahhabi melukai hati umat Islam di seluruh dunia. Terbaru, usaha wahhabi di Arab Saudi menutupi pintu Gua Uhud dengan simen dan batu. Kebiadaban apa yang telah meresap ke dalam jiwa mereka.

Ini merupakan satu usaha jahat wahhabi di Arab Saudi dalam menghakis kesan-kesan peninggalan sejarah dari Junjungan Mulia Sayiduna Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم. Usaha berterusan dalam melemahkan ingatan umat Islam terhadap Sayiduna Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم. Semoga ALLAH melindungi kita semua.

Saya tidak faham bagaimana tergamaknya mereka memusnahkan keulungan warisan kemuliaan ini. Tidakkah wahhabi-wahhabi ini merindui dan bercita-cita untuk duduk dimana duduknya tubuh mulia Nabi Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم. Berhajatkan menempatkan tapak tangan, kaki mereka dimana pernah Sayiduna Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم letakkan. Tidakkah hati-hati keras itu dapat merasai betapa kerasnya batu-batu gua yang melindungi tubuh mulia Sayiduna Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم dari serangan tentera musyrik dalam Perang Uhud. ALLAH… betapa kelamnya hati-hati mereka ibarat ditutupi simen-simen yang dibina dari tangan-tangan hina mereka sendiri.

Apabila mendaki Gunung Uhud, tidak terasakah bagaimana perasaan Sayiduna Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم merasai kesedihan apabila melihatkan tentera memanah berpaling dari arahannya. ALLAHU ALLAH. Kerasukan apa yang menyentap jantung para pemuda di Saudi sehingga tergamak menodai tinggalan sejarah Nabi Muhammadصلى الله عليه وآله وسلم . Tidakkah mereka terimbau bagaimana berlumba-lumbanya pemuda sebaya mereka merayu agar turut sama berjuang bersama Nabi Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم dalam Perang Uhud. Ayah pemuda Rafi’ bin Khudaij merayu kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم Agar mengizinkan anaknya berjuang.

Tetapi belia-belia di Arab Saudi yang terjerut leher mereka dengan akidah wahhabi, tidak langsung merasai keheningan kecintaan terhadap Nabi Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم. Bapa-bapa di Saudi begitu tenang dengan kerosakan akhlak anak-anak muda mereka.

Tuan-Puan, Gunung Uhud menyaksikan bagaimana syahidnya bapa saudara Nabi Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم iaitu Sayidina Hamzah bin Abdul Muthalib.

Gunung Uhud turut menjadi saksi tubuh mulia Sayiduna Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم terjatuh apabila dibaling bertubi-tubi dengan batu oleh tentera musyrik ketika itu



http://pondokhabib.files.wordpress.com/2012/06/wahabi-simen-gunung-uhud.jpg?w=500
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...