Khotbah Jumat Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)
Catatan (Tidak Lengkap) dari Khotbah Jumat Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)
17 Agustus 2012
alhamdulillah nasta`iinuhu wa nastahdiih...
ayyuhal mu’minuun wal-haadhiruun itaqullah wa athi`uuh...
Wahai ahbab an-Nabi (s), Ramadan telah berakhir dan Syawwal berada di
depan pintu, dan kita memohon kepada Allah untuk membukakan bagi kita
tajali dari bulan yang diberkati ini. Allah (swt) berfirman, “Ramadan
adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan member pahala untuknya. Ramadhaanu
lii wa anaa ajzii bihi.”
Alhamdulillah Ramadan telah berakhir
dan yang menjadi urusan kita adalah apakah Ramadan kita akan diterima
atau tidak, tetapi dari Rahmat Allah Yang Mahaluas, Dia akan mengaruniai
kita dengan menerima Ramadan kita. Nabi (s) bersabda, “10 hari pertama
Ramadan adalah rahmat, sepuluh kedua adalah ampunan dan sepuluh
terakhir adalah pembebasan dari api neraka. Jadi ini adalah sepuluh
hari terakhir sehingga mereka yang berpuasa akan dibebaskan dari api
neraka.
Dan di bulan Ramadan, sebagian besar waktu kalian diisi
dengan puasa dan salat dan Allah berfirman di dalam kitab suci
al-Qur’an, “inna ash-shalaata tanhaa `anil-fahsyaai wal-munkar –
sesungguhnya salat akan mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan di
bulan ini Nabi (s) diutus untuk melakukan salat tarawiih dan qiyam
al-layl dan salat tarawiih dilakukan bersama jemaah kecuali kalian
sedang dalam perjalanan atau sakit. Mengapa bersama jemaah? Karena
jika dilakukan sendiri, bisa jadi itu tidak diterima, tetapi bersama
jemaah itu akan diterima karena Allah berfirman, “Yad’ullaaha ma’al
jami’ah, “Tangan” Allah berada di atas jemaah atau “Tangan” Allah
bersama jemaah.” Ini bukanlah tangan dalam arti fisik tetapi
melambangkan Rahmat Allah dan Cinta Allah. Barangkali demi satu orang
di dalam jemaah, bahkan mungkin demi seorang anak kecil di dalam jemaah,
Allah akan membuat salat kita diterima.
Itulah sebabnya
mengapa dikatakan bahwa salat sangat penting di bulan Ramadan karena itu
adalah syawaariq al-anwaar, cahaya yang muncul dari cakrawala, dari
Cahaya Allah, Nuur Allah. Cahaya itu akan muncul dalam setiap salat
yang kalian lakukan secara berjamaah dan cahaya itu akan membusanai
kalian. Dan Nabi (s) bersabda, “Ketika aku salat, itu adalah waktu yang
paling membahagiakan,” karena itu adalah tempatnya bermunajat,
tempatnya kalian berbicara kepada Allah secara langsung, dan tak seorang
pun berada di antaranya. Kita meminta agar salat kita diterima demi
Sayyidina Muhammad (s). Jika doa kalian baik maka salat kalian baik.
id`u Allah mukhlishiina lahu ad-diin. Sebutlah Allah dengan keikhlasan
kepada agama-Nya. Dan kita tahu bahwa agama yang diridai Allah adalah
Islam. inna ad-diina `indallahi al-Islam. Jadi, jika kita ikhlas dengan
Islam, kita ikhlas dengan Muslim, dan jika kita ikhlas dengan Muslim
kita ikhlas dengan Mukmin, dan kemudian kita ikhlas dengan Allah. Jadi
untuk mengetahuinya, kalian harus mengecek apakah salat kalian diterima.
Jika kalian malas untuk salat, kalian berusaha untuk menundanya dan
menundanya, kalian katakana 10 menit lagi, kemudian 10 menit lagi, lalu
10 menit kemudian sudah ‘Ashar. Ketika kalian seperti ini, Setan berada
di sana. Ketahuilah bahwa ia siap untuk menyerang kita. Jika salat
kalian adalah salat yang (dikerjakan dengan) malas, ketahuilah bahwa
salat kalian mungkin tidak akan diterima. Tetapi bila salat kalian
dilakukan dengan iman, maka segera setelah Allahu akbar, Allahu akbar,
kita segera berdiri untuk salat, salat itu akan diterima. Dan setiap
salat yang tidak mencegah kalian dari perbuatan keji dan munkar, maka
itu bukanlah salat karena jika kalian salat, kalian harus memilih,
apakah aku akan berada di sisi iman atau tidak. Jika salat kalian tidak
menghentikan kalian dari perbuatan dosa, maka itu tidak dapat diterima.
Tetapi jika salat kalian menjadikan kalian sebagai Mukmin yang lebih
baik dan Muslim yang lebih baik, berarti salat itu mencegah kalian dari
perbuatan dosa.
Dan Abu Darda (r) berkata, “Setiap napas yang
aku hirup dan aku keluarkan tidak dalam keadaan mengingat Allah atau
tanpa zikrullah, maka itu adalah hasratan `alayya situasi yang buruk
bagiku seolah-olah aku terjerembab ke dalam lumpur.” Zikrullah adalah
permata. “Jika aku bernapas tidak dengan zikrullah, dalam setiap
tarikan dan hembusan napas berarti aku telah menyia-nyiakan napasku dan
menyia-nyiakan hidupku, seolah-olah permatanya jatuh ke dalam tempat
sampah.”
Dan Allah berfirman bahwa segala sesuatu adalah
dihitung, addahum wa ahsaahum `adda. Berapa umur kalian, ini adalah
untuk orang-orang di dunia, tetapi berapa napas yang kalian hirup dengan
zikrullah, itulah yang akan dihitung. Dan pada suatu ketika ada
seorang pria yang berziarah ke makam dan ia berdoa untuk penghuni makam
itu. Ia adalah seorang ulama yang wafat dalam usia 85 tahun, tetapi
tiba-tiba datang seseorang yang mengatakan bahwa ulama itu wafat dalam
usia 10 tahun, dan yang lain wafat dalam usia 5 tahun, padahal
sesungguhnya ia wafat dalam usia 70 tahun. Jadi ia bertanya, “Apa
maksudmu?” Dan ia berkata, “Apakah engkau tidak mengetahui tentang
hadis Abu Darda (r) bahwa napas yang dihirup dan dikeluarkan tanpa
zikrullah adalah sia-sia.
Dan bulan ini adalah bulannya umat,
sebagaimana hadis, “Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban bulannya Nabi
(s) dan Ramadan adalah bulan umatku.” Dan 10 hari terakhir di bulan
Ramadan adalah itqun min an-naar.
...inama huwa hadza al-`ilm
laysa huwa qalqalah, ilmu ini bukan hanya qalqalah, cara membaca dengan
merdu, tetapi di dalam pelajaran kalian melihat diri kalian sendiri
untuk membuat qalqalah. Tetapi ibn `Ajiba (r) berkata bahwa ini
bukanlah cara untuk membaca dengan qalqalah, tetapi itu adalah rasa, dan
untuk salat bersama dengan orang-orang yang berada di jalan Allah dan
Allah bersama dengan orang-orang yang mengingat-Nya. Itu bukanlah
syirik, tetapi itu adalah hadis suci yang diturunkan kepada Nabi (s).
Lakukan apa yang ingin kalian lakukan dan katakan apa yang ingin kalian
katakan mengenai Nabi (s) setinggi-tingginya. Itu bukanlah syirik!
Syirik itu adalah bila kalian mengatakan bahwa Allah mempunyai anak.
Ada banyak cara untuk mendorong orang untuk meningkatkan ibadah.
Melakukan nawaafil bukanlah hal yang syirik! Tetapi syirik yang harus
diwaspadai adalah bila mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, seperti
Kristen mengatakan bahwa Yesus adalah anak Allah, dan Uzair adalah anak
Tuhan, sebagaimana yang dikatakan oleh Yahudi.
Dan siapa yang
ingin mengetahui posisinya di Hadirat Allah, ia harus memperhatikan
kehadirannya di dalam salat. Saya melihat banyak orang yang melakukan
salat ketika membaca Surat al-Fatihah dan kemudian Surat lalu ruku,
mereka melakukannya dengan cepat dan hanya setengah ruku, saya tidak
tahu mengapa, itu seperti ayam yang mematuk-matuk tanah untuk mencari
sesuatu. Kalian membuat salat kalian seperti itu, itu tidak bisa
diterima. Jika kalian menginginkan dunia, jangan melakukan salat
seperti itu, karena itu tidak diterima. Ketika saya berusia 15-16
tahun, saya suka melakukan salat seperti itu, tetapi kemudian
mendapatkan (hukuman dengan) tongkat setelahnya. Jangan bermain-main
dengan salat. Kalian harus melakukan ruku dan sujud dengan baik, wudu
pun begitu, jangan melampaui batasan-batasan dalam salat, karena Allah
tidak menyukainya.
Ibn `Abbas (r), salah seorang muhaddis
terbesar dan juga mufassir kitab suci al-Qur’an berkata, “Jika kalian
melakukan salat dan tidak merasakan ketakutan terhadap Allah, dan jika
kalian membaca kitab suci al-Qur’an tanpa merasakan ada informasi
tertentu, maka kalian harus menangis! Dan jika disebutkan Allah, tetapi
tidak ada tangisan yang keluar, lemparkanlah debu dan tanah ke kepala
kalian. Pastikan kalian merasakan kotornya tanah tadi karena kalian
tidak bisa dipercaya, dan menangislah atas dosa-dosa kalian dan mintalah
kepada Allah agar diberikan kalbu yang lain. Artinya menggantikan
kalbu kalian dengan kalbu yang lebih baik.
Dan Nabi (s), ketika
beliau salat, beliau biasa beristighfar dan mengucapkan, subhanallah,
alhamdulillah dan Allahu akbar. Ini akan melengkapi salat. Dan barang
siapa yang setelah itu mengucapkan, la ilaha ill 'Llah wahdahu laa
syariika lah lahul-mulku wa lahul-hamd wa huwa `ala kulli syay’in
qadiir, Allah akan mengampuni dosa-dosanya bahkan jika dosa-dosa itu
seperti buih-buih di samudra.
Wahai Muslim, kita berada di
akhir zaman, dan semoga Allah mengaruniakan kita dengan … Allah
berfirman, katakanlah (wahai Muhammad): jika engkau ingin mencintai
Allah, ikutilah aku dan Allah akan mencintaimu dan mengampuni
dosa-dosamu.
alhamdulillahI rabbil-`alamiin... Di dalam amplop
ini berisi uang fitrah yang akan diberikan kepada beberapa orang di
sini. Semoga Allah menerima fitrah kita bersama dengan puasa kita dan
semoga Allah menerima fitrah kita, zakat al-fitr dan menerima salat kita
dan puasa kita dan tarawiih dan setiap napas yang telah kita lakukan
menjadi fitrah demi Sayyidina Muhammad (s) dan Allah adalah Yang dapat
membuat segala sesuatu dapat diterima. Jadikanlah kami teguh di dalam
iman dan Islam dan ihsan dan dekatkan kami dengan Surga, demi Nabi (s)
dan demi Ramadan yang penuh berkah ini, semoga Allah menerima zakat kita
dan fitrah kita dan mejadikannya dari yang imitasi menjadi zakat dan
fitrah sejati dan semoga Allah tidak meninggalkan satu dosa pun, kecuali
ia telah diampuni dan kesulitan apapun kecuali ia dapat diselesaikan
dan semoga Allah memudahkan urusan kita dan memanjangkan umur kita untuk
mencapai al-Mahdi (as). ...
Jadikanlah kami untuk mudah
membaca kitab suci al-Qur’an dan jadikanlah ia sebagai petunjuk bagi
kami dan cahaya di jalan ini dan kumpulkanlah kami bersama Nabi (s) di
dunia dan akhirat, jadikanlah beliau (s) bersama kami setiap saat dan
setiap waktu, dan ubahlah keadaan kami dan keluarga kami dan anak-anak
kami dan semua saudara kami dan kerabat kami… jadikan kami semua di
bawah syafaatmu yaa Rasuulallah! Dan kebenaran sejati yang dapat
dikatakan oleh seorang hamba adalah bahwa tidak ada sesuatu yang dapat
menahan kami dari apa yang Engkau berikan wahai Tuhan kami dan tidak ada
yang dapat memberi kami dari apa yang Engkau tahan wahai Tuhan kami,
panjangkanlah umur kami. Engkau adalah penyokong kami, dan penolong
kami, ampnilah kami dengan rahmat-Mu. Kirimkanlah Shahib az-Zaman demi
rahasia dari Surat al-Fatihah.
No comments:
Post a Comment