Mengapa Perusahaan Bersama Hancur
Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs
27 Agustus 2012 - Lefke Cyprus
Audzubillahi minasy syaithanir rajim, Bismillahir Rahmaanir Rahim.
Banyak perdagangan dan dunia bisnis hari ini mereka melakukan begitu banyak trik yang menipu satu sama lain. Jika dua atau tiga orang bergabung dan membuat suatu bisnis, tidak lama kemudian mereka berpisah dan berkelahi satu sama lain. Mereka mengklaim bahwa mengapa dia dapat banyak dan saya lebih sedikit, dia mengambil hakku, dia tidak bekerja, demikianlah mereka mengklaim satu sama lain.
Bahkan ini terjadi lebih banyak dan lebih buruk diantara sesama muslim. Setan menyerang dan memburu umat muslim jauh lebih sering dan lebih agresif. Maka tak ada lagi usaha bersama mereka yang berumur panjang dinegara ini. Kita tak pernah mendengar bahwa usaha bisnis perusahaan ini berlangsung 30, 40, 50 tahun atau 100 tahun. Bisnis mereka hanya berumur 3-5 tahun saja kemudian berpisah dan bangkrut, mereka bahkan saling memusuhi dan menjauh satu sama lain. Dan berkata, kau melakukan dengan jalanmu dan aku melakukan dengan jalanku. Padahal ketika mereka memulai bisnis bersama mereka saling bersahabat dan bahagia satu sama lain.
Maka saat ini buatlah perjanjian bersama, karena Allah swt menyukai hal seperti ini, tulislah perjanjian kerja bersama tersebut, dia akan mendapat bagian sebanyak ini, aku dapat bagian sebanyak ini, kemudian buatlah kesepakatan bersama untuk menerima perjanjian itu. Dan perjanjian itu berlaku ketika bisnis sedang baik atau buruk.
Tetapi lihatlah saat ini, sebagian terbesar mereka tidak membuat kesepakatan perjanjian bersama ini, bahkan jika mereka membuatnya, mereka tidak menaruh perhatian yang serius mengenai hal ini. Dan rahasia dari bisnis bersama adalah ketika bisnis menjadi sangat sukses maka janganlah kalian menjadi serakah. Sifat Serakah tidak disenangi Allah dan bukan perbuatan yang baik.
Ketika bisnis sukses satu sama lain berkata, saya yang mengerjakan ini sementara dia tidak bekerja. Maka kemudian bisnis bersama kalian akan jatuh, karena sudah tidak ada keberkahan lagi. Rahasia itu adalah jika kebohongan dan keserakahan terjadi, maka tidak ada keberkahan. Yang satu mengambil seluruh bagian dan yang lain tidak menerima apapun, bahkan kalian mengusir rekan bisnismu dan akhirnya kalian jatuh bangkrut.
Allah tidak memberikan kesempatan kepada kalian disetiap saat. Isilah waktu kalian dengan bekerja untuk mendapat rezeki kalian ketika keran itu terbuka. Bukan malah mengatakan aku yang mengambil semua dan kalian tidak akan mendapat bagian ini.
Seharusnya ketika kalian mendapat keuntungan yang besar maka berikan kepada yang lain keuntungan yang sama sesuai kesepakatan kerja meskipun misalnya pada saat itu dia tidak bekerja, sehingga mereka dapat memperoleh rezekinya masing-masing. Kebanyakan manusia ketika bisnis mereka berkembang dengan baik, mereka menjadi serakah. Dan akhirnya setelah 3-5 tahun mereka jatuh bangkrut. Mengapa hal ini terjadi?
Ketika penjualan bagus, mereka menjadi serakah dan mengurangi mutu produknya dengan tujuan untuk meraih keuntungan lebih banyak. Meskipun konsumer untuk tahun pertama dan kedua tidak meyadari penurunan mutu tersebut, namun pada akhirnya mereka merasakan bahwa kalian telah membohongi mereka dengan mengurangi mutu sehingga akhirnya mereka meninggalkanmu. Dan kalian jatuh bangkrut. Sangat sedikit mereka yang jujur dan memilki adab, kejujuran dan budi pekerti yang baik dalam berbisnis. Kebanyakan mereka bersiasat licik untuk memperoleh keuntungan lebih besar.
Lihatlah banyak perusahaan besar asing (barat) yang bisa bertahan selama lebih dari 100 tahun dan anehnya ini terjadi pada perusahaan non muslim, karena mereka selalu mempertahankan mutunya dan bahkan mereka tak akan mau merubah mutu sekecil apapun untuk meningkatkan keuntungan mereka. Contohnya, lihatlah sebuah perusahaan minuman terbesar didunia, mereka bertahan ratusan tahun karena dapat mempertahankan mutunya. Bahkan seandainya keuntungan yang mereka dapatkan lebih sedikit mereka tetap bertahan untuk tidak menurunkan mutunya. Dibandingkan dengan perusahaan lokal disini, mereka mengurangi mutunya bahkan saat usaha mereka berkembang dan akhirnya mereka ditinggalkan.
Maka kalian harus melihat contoh yang baik dari perusahaan besar yang tidak mengurangi mutu, tetapi lihatlah ketika untung besar malah mengurangi mutu untuk mendapat keuntungan lebih besar. Maka Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wasalam berkata,"Siapapun yang menipu, maka mereka bukan bagian dari kami". Dan ketika kalian menipu dalam produk kalian, maka kalian jatuh kedalam yang haram dan seketika kalian juga yang pertama kali merasakan kerugian itu.
Sama halnya ketika kalian melakukan ibadah, kemudian mereka menipu, maka kalian sendiri yang akan menerima balasannya pertama kali. Proses Hukuman Akhirat sama dengan hukuman dunia ini. Dijaman Nabi (saw), ada dua orang bersaudara yang membuat bisnis bersama dan ini disebutkan dalam sebuah hadist syarif. Mereka bekerja bersama dan seseorang datang kepada Nabi (saw), berkata, "Yaa Rasulullah (saw), ketika saya bekerja, saudara saya tidak bekerja". Dan Nabi (saw) berkata,"Allah lebih mengetahuinya, mungkin saja kau mendapatkan rezekimu dengan keberkahan dari saudaramu itu". Dan hal ini merupakan sesuatu hal yang besar, sebuah tanda yang besar bahwa Nabi (saw) memberikan tanda-tandanya.
Begitu banyak manusia melakukan apa yang kalian kerjakan, bisa saja 1 juta atau 1 miliar orang melakukan pekerjaan yang sama seperti yang kalian kerjakan, tetapi siapapun yang Allah swt berikan keberkahan maka dia akan berkembang baik. Segala sesuatu dalam genggamanNya. Ketika kalian mengklaim,"Ini berkat ideku dan aku yang bekerja keras". Tidak bukan seperti itu keberkahan terjadi.
Seperti yang kami katakan sebelumnya, jika kalian bekerja atau memiliki bisnis bersama, maka jangan hancurkan dengan mengikuti nafsu ego kalian, ketika kalian berkata,"Aku yang mengerjakan semua ini, dan aku paham bisnis ini sementara kau tidak bekerja sama sekali". Ketika bisnis berjalan baik, lanjutkan dengan cara yang sama, jangan rubah apapun, jangan kurangi mutu. Berterimakasihlah kepada Allah dengan bersyukur, maka keberkahan akan bertambah. (Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs, 27 Agustus 2012).
Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs
27 Agustus 2012 - Lefke Cyprus
Audzubillahi minasy syaithanir rajim, Bismillahir Rahmaanir Rahim.
Banyak perdagangan dan dunia bisnis hari ini mereka melakukan begitu banyak trik yang menipu satu sama lain. Jika dua atau tiga orang bergabung dan membuat suatu bisnis, tidak lama kemudian mereka berpisah dan berkelahi satu sama lain. Mereka mengklaim bahwa mengapa dia dapat banyak dan saya lebih sedikit, dia mengambil hakku, dia tidak bekerja, demikianlah mereka mengklaim satu sama lain.
Bahkan ini terjadi lebih banyak dan lebih buruk diantara sesama muslim. Setan menyerang dan memburu umat muslim jauh lebih sering dan lebih agresif. Maka tak ada lagi usaha bersama mereka yang berumur panjang dinegara ini. Kita tak pernah mendengar bahwa usaha bisnis perusahaan ini berlangsung 30, 40, 50 tahun atau 100 tahun. Bisnis mereka hanya berumur 3-5 tahun saja kemudian berpisah dan bangkrut, mereka bahkan saling memusuhi dan menjauh satu sama lain. Dan berkata, kau melakukan dengan jalanmu dan aku melakukan dengan jalanku. Padahal ketika mereka memulai bisnis bersama mereka saling bersahabat dan bahagia satu sama lain.
Maka saat ini buatlah perjanjian bersama, karena Allah swt menyukai hal seperti ini, tulislah perjanjian kerja bersama tersebut, dia akan mendapat bagian sebanyak ini, aku dapat bagian sebanyak ini, kemudian buatlah kesepakatan bersama untuk menerima perjanjian itu. Dan perjanjian itu berlaku ketika bisnis sedang baik atau buruk.
Tetapi lihatlah saat ini, sebagian terbesar mereka tidak membuat kesepakatan perjanjian bersama ini, bahkan jika mereka membuatnya, mereka tidak menaruh perhatian yang serius mengenai hal ini. Dan rahasia dari bisnis bersama adalah ketika bisnis menjadi sangat sukses maka janganlah kalian menjadi serakah. Sifat Serakah tidak disenangi Allah dan bukan perbuatan yang baik.
Ketika bisnis sukses satu sama lain berkata, saya yang mengerjakan ini sementara dia tidak bekerja. Maka kemudian bisnis bersama kalian akan jatuh, karena sudah tidak ada keberkahan lagi. Rahasia itu adalah jika kebohongan dan keserakahan terjadi, maka tidak ada keberkahan. Yang satu mengambil seluruh bagian dan yang lain tidak menerima apapun, bahkan kalian mengusir rekan bisnismu dan akhirnya kalian jatuh bangkrut.
Allah tidak memberikan kesempatan kepada kalian disetiap saat. Isilah waktu kalian dengan bekerja untuk mendapat rezeki kalian ketika keran itu terbuka. Bukan malah mengatakan aku yang mengambil semua dan kalian tidak akan mendapat bagian ini.
Seharusnya ketika kalian mendapat keuntungan yang besar maka berikan kepada yang lain keuntungan yang sama sesuai kesepakatan kerja meskipun misalnya pada saat itu dia tidak bekerja, sehingga mereka dapat memperoleh rezekinya masing-masing. Kebanyakan manusia ketika bisnis mereka berkembang dengan baik, mereka menjadi serakah. Dan akhirnya setelah 3-5 tahun mereka jatuh bangkrut. Mengapa hal ini terjadi?
Ketika penjualan bagus, mereka menjadi serakah dan mengurangi mutu produknya dengan tujuan untuk meraih keuntungan lebih banyak. Meskipun konsumer untuk tahun pertama dan kedua tidak meyadari penurunan mutu tersebut, namun pada akhirnya mereka merasakan bahwa kalian telah membohongi mereka dengan mengurangi mutu sehingga akhirnya mereka meninggalkanmu. Dan kalian jatuh bangkrut. Sangat sedikit mereka yang jujur dan memilki adab, kejujuran dan budi pekerti yang baik dalam berbisnis. Kebanyakan mereka bersiasat licik untuk memperoleh keuntungan lebih besar.
Lihatlah banyak perusahaan besar asing (barat) yang bisa bertahan selama lebih dari 100 tahun dan anehnya ini terjadi pada perusahaan non muslim, karena mereka selalu mempertahankan mutunya dan bahkan mereka tak akan mau merubah mutu sekecil apapun untuk meningkatkan keuntungan mereka. Contohnya, lihatlah sebuah perusahaan minuman terbesar didunia, mereka bertahan ratusan tahun karena dapat mempertahankan mutunya. Bahkan seandainya keuntungan yang mereka dapatkan lebih sedikit mereka tetap bertahan untuk tidak menurunkan mutunya. Dibandingkan dengan perusahaan lokal disini, mereka mengurangi mutunya bahkan saat usaha mereka berkembang dan akhirnya mereka ditinggalkan.
Maka kalian harus melihat contoh yang baik dari perusahaan besar yang tidak mengurangi mutu, tetapi lihatlah ketika untung besar malah mengurangi mutu untuk mendapat keuntungan lebih besar. Maka Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wasalam berkata,"Siapapun yang menipu, maka mereka bukan bagian dari kami". Dan ketika kalian menipu dalam produk kalian, maka kalian jatuh kedalam yang haram dan seketika kalian juga yang pertama kali merasakan kerugian itu.
Sama halnya ketika kalian melakukan ibadah, kemudian mereka menipu, maka kalian sendiri yang akan menerima balasannya pertama kali. Proses Hukuman Akhirat sama dengan hukuman dunia ini. Dijaman Nabi (saw), ada dua orang bersaudara yang membuat bisnis bersama dan ini disebutkan dalam sebuah hadist syarif. Mereka bekerja bersama dan seseorang datang kepada Nabi (saw), berkata, "Yaa Rasulullah (saw), ketika saya bekerja, saudara saya tidak bekerja". Dan Nabi (saw) berkata,"Allah lebih mengetahuinya, mungkin saja kau mendapatkan rezekimu dengan keberkahan dari saudaramu itu". Dan hal ini merupakan sesuatu hal yang besar, sebuah tanda yang besar bahwa Nabi (saw) memberikan tanda-tandanya.
Begitu banyak manusia melakukan apa yang kalian kerjakan, bisa saja 1 juta atau 1 miliar orang melakukan pekerjaan yang sama seperti yang kalian kerjakan, tetapi siapapun yang Allah swt berikan keberkahan maka dia akan berkembang baik. Segala sesuatu dalam genggamanNya. Ketika kalian mengklaim,"Ini berkat ideku dan aku yang bekerja keras". Tidak bukan seperti itu keberkahan terjadi.
Seperti yang kami katakan sebelumnya, jika kalian bekerja atau memiliki bisnis bersama, maka jangan hancurkan dengan mengikuti nafsu ego kalian, ketika kalian berkata,"Aku yang mengerjakan semua ini, dan aku paham bisnis ini sementara kau tidak bekerja sama sekali". Ketika bisnis berjalan baik, lanjutkan dengan cara yang sama, jangan rubah apapun, jangan kurangi mutu. Berterimakasihlah kepada Allah dengan bersyukur, maka keberkahan akan bertambah. (Mawlana Shaykh Mehmet Adil qs, 27 Agustus 2012).
No comments:
Post a Comment