Mawlana Syaikh Mehmet Sultan qs, 1 September 2012
Suatu saat di zaman Nabi Isa as ada seorang yang selalu berbuat buruk. Bahkan setanpun heran melihat dia, dengan keburukan yang sangat luar biasa, bahkan tanpa disuruhpun dia sudah melakukan keburukan sehingga setanpun menyerah. Seluruh hidupnya dipenuhi dengan berbagai jenis perbuatan buruk. Bahkan manusia sangat takut dengannya, jika dia datang maka orang lari karena takut akan perbuatan jahatny
a kepada mereka.
Dekat dengan tempat tinggalnya, ada seorang abid, ahli ibadah yang selalu dalam keadaan beribadah. Dia senantiasa dalam keadaan menangis dan mengisi hari-harinya dalam ibadah dan tak pernah bertemu seorangpun. Dan suatu ketika Nabi Isa as datang ketempat abid itu dan bertemu si ahli ibadah dan ketika dia melihat Nabi Isa as, segera dia mencium kaki Nabi Isa as dan bahagia melihat Nabi Isa as. Mereka berbincang dan tiba-tiba si ahli maksiat melihat mereka berdua dari jauh, dan sesuatu datang kedalam hatinya dia menangis tersedu-sedu sambil melihat Nabi Isa as, dan menyesali diri bahwa tak satu kalipun selama hidupnya dia pernah berbuat baik. Dan dia sangat menyesali apa yang telah dia lakukan dengan hidupnya selama ini.
Diapun berdoa dengan seluruh hatinya dan menangis meratap, "Yaa Allah, ampunilah dosa hambaMu ini yang selalu berbuat keburukan". Kemudian dia ingin mendekati Nabi Isa as, dan si abid begitu dia melihat orang yang sangat buruk ini seketika si abid marah dan memakinya,"Mengapa kau mengganggu kami wahai ahli maksiat, apakah kau tidak malu mendatangi kami, mengapa kau berani mendekat kepadaku, aku adalah ahli ibadah dan ini adalah Nabi Isa as, aku tidak mau bersama denganmu yang buruk dan aku tidak mau bersamamu ditempat yang sama didunia dan diharfi kiamat nanti".
Melihat hal ini, tiba-tiba turun wahyu Allah swt kepada Nabi Isa as, bahwa Allah swt menerima doa kedua orang ini dan mengatakan," Tak ada seorangpun yang meminta kepada-Ku dan dia pulang dengan tangan kosong, Aku mengampuni si ahli maksiat ini. Dan aku juga tidak senang dengan kesombongan si ahli ibadah ini, dan aku juga menerima doanya bahwa dia tidak akan bersama dengan si ahli maksiat yang telah bertobat ini di surgaKu".
Lihatlah Allah swt dapat merubah seketika seorang ahli maksiat untuk masuk ke surgaNya karena ampunanNya dan Allah swt menjerumuskan si ahli ibadah kedalam neraka karena kesombongannya dan doanya yang tidak ingin bersama dengan si ahli maksiat yang telah bertaubat ini. Allah swt ingin hambaNya untuk senantiasa rendah hati.
Kami akan bercerita tentang seorang murid yang mengunjungi Zawiyah Mawlana Syaikh Nazim qs. Wajahnya sangat indah sehingga setiap orang yang melihatnya akan senang kepadanya. Wajahnya bercahaya dan adabnya baik. Dia menginap selama 3 hari, di hari ke empat Syaikh kepala rumah tangga menyuruhnya untuk bekerja, karena 3 hari adalah hak seorang tamu yang harus diberikan kehormatan untuk memuliakannya sebagai tamu.
Begitu perintah itu datang dia tiba-tiba menghilang tidak terlihat lagi. Sehingga seluruh murid membicarakannya. Kami kira dia orang yang baik dan tulus, tetapi ternyata kami salah, ketika Syaikh menyuruhnya bekerja mengapa dia malah lari dan tidak mau bekerja. Mereka mencarinya kesana kemari.
Dan akhirnya mereka menemukan orang itu sedang menangis sendirian dan berdoa. Murid-murid yang lain memarahinya dan berkata, "Mengapa kau tidak mengerjakan apa yang Syaikh perintahkan kepadamu, kau tidak membersihkan dergah dan malah kau melarikan diri!!".
Dan orang itu menangis, "Aku ingin membersihkan tempat itu dan aku melihat seluruh dergah/zawiyah sangat bersih dan suci, sehingga aku tidak melihat ada kotoran di dergah, kemudian melihat kepada diriku sendiri dan aku melihat diriku sangat kotor dan tidak pantas berada di zawiyah itu, itulah sebabnya aku pergi".
Lihatlah murid ini, dia sangat rendah hati dan memilki adab yang sangat tinggi di zawiyah. Dia tak melihat ada yang kotor dan dia melihat dirinya demikian kotor. Tariqah mengajarkan untuk selalu rendah hati dan tidak bangga dengan segala amal ibadahmu.
Dekat dengan tempat tinggalnya, ada seorang abid, ahli ibadah yang selalu dalam keadaan beribadah. Dia senantiasa dalam keadaan menangis dan mengisi hari-harinya dalam ibadah dan tak pernah bertemu seorangpun. Dan suatu ketika Nabi Isa as datang ketempat abid itu dan bertemu si ahli ibadah dan ketika dia melihat Nabi Isa as, segera dia mencium kaki Nabi Isa as dan bahagia melihat Nabi Isa as. Mereka berbincang dan tiba-tiba si ahli maksiat melihat mereka berdua dari jauh, dan sesuatu datang kedalam hatinya dia menangis tersedu-sedu sambil melihat Nabi Isa as, dan menyesali diri bahwa tak satu kalipun selama hidupnya dia pernah berbuat baik. Dan dia sangat menyesali apa yang telah dia lakukan dengan hidupnya selama ini.
Diapun berdoa dengan seluruh hatinya dan menangis meratap, "Yaa Allah, ampunilah dosa hambaMu ini yang selalu berbuat keburukan". Kemudian dia ingin mendekati Nabi Isa as, dan si abid begitu dia melihat orang yang sangat buruk ini seketika si abid marah dan memakinya,"Mengapa kau mengganggu kami wahai ahli maksiat, apakah kau tidak malu mendatangi kami, mengapa kau berani mendekat kepadaku, aku adalah ahli ibadah dan ini adalah Nabi Isa as, aku tidak mau bersama denganmu yang buruk dan aku tidak mau bersamamu ditempat yang sama didunia dan diharfi kiamat nanti".
Melihat hal ini, tiba-tiba turun wahyu Allah swt kepada Nabi Isa as, bahwa Allah swt menerima doa kedua orang ini dan mengatakan," Tak ada seorangpun yang meminta kepada-Ku dan dia pulang dengan tangan kosong, Aku mengampuni si ahli maksiat ini. Dan aku juga tidak senang dengan kesombongan si ahli ibadah ini, dan aku juga menerima doanya bahwa dia tidak akan bersama dengan si ahli maksiat yang telah bertobat ini di surgaKu".
Lihatlah Allah swt dapat merubah seketika seorang ahli maksiat untuk masuk ke surgaNya karena ampunanNya dan Allah swt menjerumuskan si ahli ibadah kedalam neraka karena kesombongannya dan doanya yang tidak ingin bersama dengan si ahli maksiat yang telah bertaubat ini. Allah swt ingin hambaNya untuk senantiasa rendah hati.
Kami akan bercerita tentang seorang murid yang mengunjungi Zawiyah Mawlana Syaikh Nazim qs. Wajahnya sangat indah sehingga setiap orang yang melihatnya akan senang kepadanya. Wajahnya bercahaya dan adabnya baik. Dia menginap selama 3 hari, di hari ke empat Syaikh kepala rumah tangga menyuruhnya untuk bekerja, karena 3 hari adalah hak seorang tamu yang harus diberikan kehormatan untuk memuliakannya sebagai tamu.
Begitu perintah itu datang dia tiba-tiba menghilang tidak terlihat lagi. Sehingga seluruh murid membicarakannya. Kami kira dia orang yang baik dan tulus, tetapi ternyata kami salah, ketika Syaikh menyuruhnya bekerja mengapa dia malah lari dan tidak mau bekerja. Mereka mencarinya kesana kemari.
Dan akhirnya mereka menemukan orang itu sedang menangis sendirian dan berdoa. Murid-murid yang lain memarahinya dan berkata, "Mengapa kau tidak mengerjakan apa yang Syaikh perintahkan kepadamu, kau tidak membersihkan dergah dan malah kau melarikan diri!!".
Dan orang itu menangis, "Aku ingin membersihkan tempat itu dan aku melihat seluruh dergah/zawiyah sangat bersih dan suci, sehingga aku tidak melihat ada kotoran di dergah, kemudian melihat kepada diriku sendiri dan aku melihat diriku sangat kotor dan tidak pantas berada di zawiyah itu, itulah sebabnya aku pergi".
Lihatlah murid ini, dia sangat rendah hati dan memilki adab yang sangat tinggi di zawiyah. Dia tak melihat ada yang kotor dan dia melihat dirinya demikian kotor. Tariqah mengajarkan untuk selalu rendah hati dan tidak bangga dengan segala amal ibadahmu.
No comments:
Post a Comment