Thursday, October 4, 2012

Mengapa Setan Selalu Mengganggu Umat Islam?


Mengapa Setan Selalu Mengganggu Umat Islam?
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs
14 Agustus 2012 - Fenton Michigan
 



"A uudzu billahi minasy-Syaythaani'r-rajiim "
Kami berlindung kepada Allah (swt) dari godaan Setan yang terkutuk".

Setan dapat mengambil bentuk apapun untuk mengelabui manusia, bahkan dalam bentuk kucing. Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dan pastikan ketika kita selalu mengatakan, "A'uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim. Kita mengatakan pada setan dan pada keinginan buruk kita. Kita berjuang melawan nafsu buruk kita. Kita senantiasa berjuang antara saya akan melakukan keburukan ini "atau" Saya tidak akan melakukannya. Dan pada akhirnya kalian katakan,"Sudahlah, saya akan melakukan sedikit maksiat dan kemudian istighfaar", maka kemudian kalian akan bersama dengan keinginan buruk itu.

Para Sahabat (ra) bertanya kepada Nabi (saw) tentang was was bisikan setan. "Yaa RasuluLlah! Apa yang harus kami lakukan untuk menghentikan bisikan setan? "Setan akan senatiasa berbisik dan dia tidak akan berhenti. Maka ucapkan A'uudzu billahi min asy-Syaythaani 'r-rajiim setiap saat setan menggoda kalian. Jika Allah (swt) ingin menjadikan seseorang untuk menjadi wali, bahkan jika ia jatuh kedalam keinginan buruknya, Allah (swt) akan segera mengubah dia menjadi wali, dan siapa pun tidak dapat mengatakan 'tidak'. Bahkan meskipun Setan berbisik di telinganya, tetapi Allah (swt) bisa membusanai dia dengan pakaian kesucian.

Allah (swt) membuat para Sahabat (ra) untuk menjadi sahabat Nabi (saw), yang merupakan suatu kehormatan yang diberikan kepada mereka. Namun Setan berbisik kepada mereka, sehingga seperti yang kita ketahui berapa banyak dari para sahabat, mereka saling berkelahi satu sama lain. Ada juga bukti bahwa Setan berbisik di telinga Nabi. Nabi saw adalah ma'sum, sempurna. Iblis bahkan datang kepada Nabi (saw) dan Nabi (saw) memberi setan hukuman yang pantas diterima mereka, karena Nabi (saw) adalah penutup dari para Rasul, dia adalah pemimpin awal dan akhir, Sayyid al-Awalin wa 'l-Akhirin, Nabi Muhammad (saw) memiliki Pengetahuan Sebelum dan Sesudah!

Setan juga berbisik di telinga saudara-saudara Nabi Yusuf (as) padahal mereka semua adalah nabi; sepuluh saudaranya ingin membunuhnya, tetapi mereka akhirnya melemparkan dia di sumur dan meninggalkan dia di sana. Namun demikian, Allah (swt) tetap memberikan kepada mereka kenabian. Tak seorang pun bisa menolak apa yang Allah swt berikan. Bahkan Allah swt berfirman, jika Setan membuat kalian melakukan suatu keburukan dengan mendengarkan setan, Allah (swt) akan memberikan perlindungan kepadamu dan menjamin kebutuhanmu, untuk terlepas dari setan! Jadi ketika mereka mendengarkan setan, Setan berpikir bahwa ia telah menang tetapi dalam kenyataannya dia tidak pernah menang.

Allah menghancurkan kebanggan setan. Allah membiarkan Nabi-Nya mendengarkan bisikan setan. Allah (SWT) tidak perlu repot-repot! Dia berkata, "Lakukan apa yang kau inginkan! Aku yang menjadikan hal itu terjadi. Allahlah menempatkan Nabi Yusuf (as) didalam sumur karena ayahnya, Nabi Yaqub (as) menempatkan dua cinta dalam hatinya! Nabi Yaqub membagi cintaNya, mencintai Allah dan mencintai anaknya Nabi Yusuf as secara berlebihan.

Dia adalah Allah. Allah ingin memiliki hati hamba-Nya secara eksklusif! Tetapi Nabi Yakub (as) membagi cintaNya, itulah sebabnya Allah (swt) mengutus Setan, dimana setan mengira dia berhasil mengelabui saudara-saudara Nabi Yusuf (as) ketika mereka mendengarkannya. Namun, kalau bukan karena kehendak Allah, setan tidak akan pernah bisa melakukan hal itu.

Allah (swt) menyebutkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat 99 : "innahu laysa lahu sulthaanun 'alaa alladziina aamanuu wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna". Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. An-Nahl, 16:99)

Grandsyekh Abdullah Faiz ad-Daghestani (qs) menjelaskan bahwa ketika Nabi (saw) ditanya tentang bisikan setan, Nabi (saw) menjawab: as-saariqu laa yadkhulu baytan laysa fihi shay’un fa dzaalika min muhid imaan. Pencuri tidak akan masuk kerumah yang tidak berisi apa-apa di dalamnya.

Ini seperti cerita dari Grandsyekh Abdullah (qs), ketika seorang yang tidak beriman datang kepada Nabi (saw) dan berkata, "Ketika umat Islam salat, mengapa Setan datang mengganggu dalam salat mereka dan membisikkan segala macam hal kepada mereka sehingga mereka tidak bisa khusyu?" Ketika mereka mengucapkan 'Allahu Akbar', pikiran mereka berkelana kemana-mana, tetapi kami non muslim, ketika kami berdoa kami bisa berkonsentrasi pada doa-doa kami.

Nabi (saw) menyuruh Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (ra) untuk menjawab, kemudian Abu Bakar ra berkata "Apakah seorang pencuri, jika ia ingin mencuri, dia akan mencuri ke istana atau ke sebuah gubuk reyot? Hati muslim bagai istana berharga tidaklah seperti gubuk seperti hatimu, hati kami bagaikan istana. Hati para Sahabat (ra) bagaikan istana, dimana Nabi (saw) memberikan mereka permata berharga didalam hatinya! Sayyidina Abu Bakar (ra) melanjutkan, "Itulah mengapa setan selalu mengganggu kami, tetapi hatimu sudah kotor sehingga Setan berkata,"Aku bisa datang kepada orang-orang itu setiap saat karena mereka adalah sasaran empuk, namun mereka yang bersama dengan Nabi Muhammad (saw) adalah musuhku.

Orang-orang kafir jahiliyah bukanlah musuhku kata setan, mereka adalah teman-teman dan pendukungku, sehingga aku bisa mendapatkan mereka dengan mudah nanti. Saya akan menunda berurusan dengan mereka, sekarang saya harus mendapatkan ikan yang besar dan sebab itulah setan selalu menyerang umat islam lebih keras dan lebih sering. Karena umat islam adalah musuh setan.

Teleskop Hubble, nama itu adalah nama musuh terbesar bagi Islam, Hubal atau Hubble adalah berhala yang disembah sebagai dewa dan umat Muslim menolak segala bentuk berhala! Mereka sengaja memberi nama "Hubal," karena Setan ingin membuat nama itu menjadi terkenal. Apakah kalian pikir mereka tidak tahu bahwa "Hubble" adalah sama dengan "Hubal"? Nama itu diberikan dengan sengaja, karena mereka pikir patung berhala Hubal bisa melihat jauh, sehingga mereka berkata, "Teleskop ini juga dapat melihat jauh." Tidakkah mereka tahu bahwa jika Allah (swt) ingin mereka untuk dapat melihat maka mereka akan dapat melihat, dan jika Dia tidak ingin mereka melihat maka mereka tidak akan dapat melihat.

Apakah kalian pikir mereka benar-benar dapat melihat melalui Teleskop Hubble itu? Mungkin Allah (SWT) menunjukkan mereka sesuatu yang berbeda dari Realitas sebenarnya. Jangan percaya pada segala sesuatu yang mereka katakan. Jika Allah ingin mengubah apa pun, siapa pun tidak akan dapat mencegahnya?

Misalnya, ketika Sayyidina Adam (as) berada di surga, ia tidak perlu menutupi dirinya dengan sesuatu, karena Allah (swt) telah menutupinya dengan penutup surgawi sehingga tidak ada satupun mahluk yang dapat melihat ketelanjangannya. Bukti dari hal ini adalah ketika gaun surgawi itu hilang ketika ia makan buah dari Pohon Terlarang, ia segera menjadi telanjang dan berlari untuk menutupi dirinya dengan daun ara. Sebelum Nabi Adam (as) terjatuh kedalam dosa, Allah (swt) menyelubunginya dan membuat semua orang hanya melihat gaun surgawi yang dikenakannya.

Oleh karena itu, apakah Allah (swt) tidak bisa menyelubungi apa yang mereka lihat sebagai Realita, padahal sebenarnya bukan realitas yang sebenarnya? Jadi itulah mengapa kalian harus berlindung dan berlari kepada Allah (swt) dari godaan Setan, karena setan datang kepadamu dan berbisik apapun yang disukainya di telingamu sehingga setan akan dapat membuatmu bingung

Allah (swt) menyebutkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl Ayat : 98-99 : fa-idzaa qara ta alqur-aana faista'idz biallaahi mina alsysyaythaani alrrajiimi. Apabila kamu membaca Al-Qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.

innahu laysa lahu sulthaanun 'alaa alladziina aamanuu wa'alaa rabbihim yatawakkaluuna. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.

Bila kalian ingin membaca Al Qur'an atau melakukan perbuatan baik yang Allah (swt) sangat mencintai, maka berlindunglah kepada Allah dari setan yang terkutuk, yang tidak akan meninggalkan kalian dan yang selalu datang kepada Anda dalam bentuk apapun untuk membuat Anda terjatuh!  Setan adalah dikutuk, namun dia dapat masuk kembali kedalam surga dan muncul di depan Sayyidina Adam (as) dalam bentuk ular, karena ia adalah seekor ular! Dia menutupi dirinya sebagai ular untuk mengelabui Sayyidina Adam (as) dan membawa dia turun dari surga, dan setan berhasil.

Sekarang pertanyaan muncul dalam pikiran kita: "Jika Allah (swt) mengutuk setan, bagaimana Dia membiarkannya masuk kembali kedalam surga, padahal surga tidak bisa menerima mahluk yang penuh dosa? Bagaimana surga dapat menerima Iblis didalamnya, dan memasukkan kembali untuk waktu yang singkat dan membuat Adam (as) tidak taat?

Mengenai masalah ini, ada berbagai pendapat Ulama, pendapat yang lemah dan pendapat 'Ahli Tasawwuf yang kuat. Orang-orang dari Tariqah percaya ada Iraadatullah, Kehendak Allah, dan Perintah Allah, Amrullah. Perintah Allah datang pertama tapi kemudian kehendak-Nya dapat merubah perintahNya. Allah (swt) mungkin memerintahkan sesuatu sementara pada kenyataannya Iradah Nya (Kehendak-Nya) menginginkan sesuatu yang lain. Jadi kehendak-Nya untuk Sayyidina Adam (as) adalah untuk diturunkan ke bumi untuk menjalani kehidupan sebagai manusia dan untuk berkembang, beranak pinak menjadi banyak.

Setan sebelumnya adalah malaikat Azazil, sehingga ia memahami masalah ini dan ia menggunakannya untuk mengelabui Adam (as). Itulah sebabnya ia berkata kepada Allah (SWT), "Aghwaytani! Kau membuatku berdosa dan karena itu aku akan mengelabui mereka semua, jadi beri aku kekuatan. Allah! (Swt) memberi setan kehidupan, dan mereka mengatakan Setan tidak akan mati sampai Sayyidina Israfil (as) meniup sangkakala, terompet, dan semua manusia dan semua mahluk akan binasa.

Kisah berikut ini berasal dari Khorasan, yang dikenal hari ini sebagai Iran. Satu orang dari Khorasan pergi ke Irak dan menemukan salah satu ulama terbesar, yang akhirnya mengajarinya empat ribu hadis bersama dengan sanadnya (rantai perawi) yang semua sampai kembali kepada Nabi (saw). Waktu tiba bagi orang itu untuk kembali ke Iran, dan ketika ia meminta izin gurunya untuk pulang, gurunya berkata, "Saya akan mengajarkanmu sesuatu yang lebih baik daripada menghafal empat ribu hadis, dan itu akan lebih baik bagimu di masa depan."

Dia bertanya, "Apa itu?" Sang guru berkata, "Bisakah kau menemukan Iblis di negaramu?"  Dia menjawab, "Ya tentu saja bisa."  Guru itu bertanya, "Dapatkah kau menemukan Iblis di Irak?"  Khorasan berjarak dua ribu atau tiga ribu kilometer dari Irak, jadi bagaimana bisa Iblis berada di kedua tempat dalam waktu bersamaan? Itu berarti Allah (swt) memberinya kekuatan kepada Iblis untuk menjadi atau mencerminkan dirinya dalam berbagai bentuk pada waktu yang sama. Ini sebuah pertanyaan, dan perbandingannya adalah: jika kita percaya Iblis bisa berada di Irak, di Khorasan, di Arab Saudi, di Mesir, di Tunisia, di Amerika dan di negara lain pada waktu yang bersamaan, kami percaya itu bisa terjadi, lalu mengapa mereka menyangkal bila kita mengatakan bahwa Penutup Para Nabi, Nabi Muhammad (saw)  bisa berada di manapun.

Jika Iblis bisa, apakah Iblis lebih baik dari Nabi (saw)? Mereka menolak bahwa Nabi saw bisa berada dimanapun karena mereka memiliki Iman yang lemah dan mereka tidak suka mendengar orang mengatakan bahwa Allah (SWT) memberikan yang terbaik, kekuasaan tertinggi kepada Nabi (saw). Dapatkah mahluk dan manusia yang  tertinggi berada di mana-mana?

Kami baru saja salat Fajr. Mari kita berbicara kebenaran dan tidak menyembunyikannya: sebelum salat tadi, ketika kita mengatakan "Allahu Akbar," berapa banyak dari kalian di sini dalam hatinya ada berbagai pikiran dan bisikan yang mengganggu mereka dari salat? Was was berasal dari Setan, jadi bagaimana iblis bisa berada bersama kita masing-masing, berbisik di telinga kita, sementara beberapa orang MENAFIKAN bahwa Nabi (saw) bisa bersama dengan semua orang? Nabi (saw) dapat bersama dengan setiap malaikat, setiap jin, setiap manusia dan setiap mahluk ciptaanNya karena ia adalah salah satu yang Allah (swt) memberi tanggung jawab kepadanya atas semua ciptaanNya!

ادعوهم لآبائهم هو أقسط عند الله

Ad `uhum li-abaa'ihim huwa aqsatu 'inda-Allah.
Panggil mereka kepada nenek moyang mereka, itu yang lebih adil di sisi Allah. (QS. Al-Ahzaab, 33:5)

Nabi (saw) adalah ayah dari setiap ciptaan! Allah (swt) membuat ciptaan melalui Nur Muhammad (saw) dan menciptakan segala sesuatu melalui dia! Ini berarti Nabi (saw) adalah ayah dari setiap orang, itulah sebabnya mengapa kita mengatakan, "Laa ilaaha illa-Llah Muhammadun RasuluLlah." Dia bisa dengan semua orang tanpa pembedaan atau pembatasan! Nabi (saw) akan membawa kalian ke SurgaNya kepada Cahaya, Nur. Sementara Iblis akan membawa kalian ke Neraka, menuju ke kegelapan, maka pilihlah!

Apakah mungkin bagi Nabi (saw) membiarkan Iblis mencuri setiap manusia dari umat-nya? Dapatkah seorang jenderal dari satu pasukan membiarkan musuhnya mengambil salah satu prajuritnya? Tidak mungkin! Jika seorang prajuritnya ditangkap, mereka mengirim MIG-23, F-16, kapal selam, pasukan militer, dan menggunakan semua kekuatan mereka untuk menyelamatkannya. Apakah Nabi (saw) tidak akan menggunakan semua kekuatan surgawi untuk menyelamatkan umatnya dari Iblis? Tentu saja dia akan menyelamatkan setiap umatnya, dan kunci itu adalah dengan membaca, "A`uudzu billahi min asy-Shaytani 'r-rajiim. Kemudian membaca Bismillahi 'r-Rahmani' r-Rahiim. "

Kembali ke cerita, guru yang bertanya kepada muridnya, "Bisakah Iblis berada di Irak, Khorasan dan disetiap negara sekaligus dalam waktu bersamaan?"  Dia berkata, "Ya, bisa."  Guru itu bertanya kembali, "Bisakah Iblis berbisik di telingamu dan juga di telinga setiap orang?".  Dia berkata, "Ya, bisa."  Guru itu bertanya kembali, "Apa yang kau lakukan ketika kau mendapat waswas bisikan setan dalam hatimu?"  Dia berkata, "Jika ia berbisik kepadaku maka aku mencoba untuk mendorong dia kembali keluar dan jika ia berbisik kedua kalinya saya melakukan hal yang sama, dan ketiga kalinya saya kembali mencoba untuk melemparnya."

Sang guru berkata, "Sekarang kau telah mencoba melemparkan dia pergi hingga tiga kali, ia akan menggunakan teknik baru kepadamu. Jika Iblis dirugikan olehmu, maka ia tidak hanya berbisik di telingamu, tapi ia akan membuatmu untuk tidak mematuhi atau mengalihkan perhatianmu dari ibadah, pada waktu itu jangan repot-repot dengan waswas, tapi biarkan dia menjadikannya seperti peluru kecil! Biarkan dia ditempat dengan peluru kecil, karena jika kau mulai berjuang mengatasi was-was maka iblis akan mulai menggunakan peluru 50 mm yang lebih kuat! Iblis bagaikan anjing dan kau perlu untuk berlindung kepada Allah dari bahaya nya, asta `idhu billah, karena jika kau terus berjuang melawan was-was maka setelah itu, kali pertama, kedua dan ketiga, ia akan mulai menggunakan kekuatan yang lebih tinggi untuk mengalihkan perhatianmu dari ketaatan, jadi jalan terbaik untuk mengabaikan dia katakan, "A` uudzu billahi min asy-Shaytani 'r-rajiim, "dan metode itu akan memiliki kekuatan bagimu pada waktu itu."

Dengan demikian, kekuatan rahasia untuk mendorong setan pergi adalah dengan mengatakan, "A` uudzu billahi min asy-Shaytani 'r-rajiim. "  Kesimpulan dari seri ini adalah tentang pentingnya kalimat Audzu billahi minasy Shaytani 'r-rajiim. Selanjutnya, kita akan membahas "Bismillahi 'r-Rahmani' r-Rahiim," dan  beberapa manfaat yang telah kita sebutkan.

إنه من سليمان وإنه بسم الله الرحمن الرحيم

Innahu min Sulaiman wa innahu Bismillahi 'r-Rahmani' r-Rahiim.
Sesungguhnya itu dari Sulaiman dan sesungguhnya itu dimulai dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.  (QS. An-Naml, 27:30)

Beberapa ulama mengatakan Basmala adalah ayat Al-Qur'an, bukan bagian dari setiap surah, dan Shawafi `mengatakan bahwa itu adalah bagian dari setiap surah. Yang satu mengatakan ya dan yang lain mengatakan tidak, tetapi keduanya benar, salah satu menganggapnya sebagai ayah, ini benar, dan yang lainnya menganggap itu adalah bagian dari surat, itu juga benar. Ini adalah untuk menunjukkan, "Wahai hamba-Ku! Selama Anda percaya pada Al-Qur'an, Kata-kata Suci-Ku, maka itu sudah cukup dan perbedaan dalam umat adalah rahmat Allah!.

إختلاف امتي رحمة
Ikhtilaaf ummati rahmah.
Perbedaan pendapat di kalangan umatku adalah rahmat. (HR al-Baihaqi)

Jadi Anda mengikuti salah satu mazhab yang kalian pilih, dan mereka memberimu kemungkinan untuk berbeda, untuk menemukan jalanmu melalui mereka. Ada lebih dari empat Mazhab pemikiran, tapi konsensus ulama adalah empat Mazhab utama, jika memiliki terlalu banyak mazhab maka akan ada kekacauan dan kebingungan didalam ummat.  Zaman ini ada banyak kebingungan dan banyak kekacauan seperti tentang Tanda-tanda Zaman Akhir yang muncul. Telah begitu banyak kesulitan yang besar yang saat ini dialami umat Islam, sehingga kami berharap bahwa Sayyidina al-Mahdi (as) akan datang segera.

Intizhaar al-Faraj `ibadah, untuk menunggu pembukaan adalah ibadah:

أفضل العبادة, انتظار الفرج

Afdhal al-`ibadah, intizhaar al-Faraj.
Yang terbaik dari ibadah adalah untuk menunggu pembukaan (bantuan) dari kesulitan. (Tirmidzi)

Jika Anda ingin membangun setiap saat dalam kehidupan Anda sebagai ibadah, maka ingatlah hadits ini, intizhaar al-Faraj `ibadah," Untuk menunggu farah, pembebasan, adalah ibadah. "Ini berarti kalian akan dihitung sebagai ahli ibadah dengan tidak melakukan apa-apa kecuali mengatakan , "Ya Tuhanku! Saya sedang menunggu "Lihatlah ini adalah cara yang mudah yang Allah (SWT) telah berikan untuk Anda untuk menerima Rahmah-Nya.! Katakan, "Ya Tuhanku kami menunggu." Allah SWT berfirman, "Aku akan memberikan apa pun yang kalian inginkan, apakah kalian ingin Rahmat-KU dan rahmat Nabi (saw), untuk menjadi berbahagia denganmu? Maka Aku akan memberikannya kepadamu. "

Apa sulitnya untuk mengatakan bahwa kita sedang menunggu Sayyidina al-Mahdi (as). Nabi (saw) memberikan kabar baik dan ada lebih dari empat puluh hadis tentang hal itu. Profesor Muhammad al-Sabuni dari Umm al-Qurrah University menulis sebuah buku tentang Sayyidina Mahdi (as), beberapa di antaranya saya baca, dan saya kutip ada lebih dari seratus hadits.

Aku berada di Arab Saudi selama bertahun-tahun dan berada di sana pada tahun 1980, ketika al-Juhaymin menyatakan dirinya "al-Mahdi al-Muntazhar" dan senjata diselundupkan kedalam Kabah didalam peti mati dan mereka menumpuknya di ruang bawah tanah Masjid Haraam. Karena itulah mengapa semua ruang bawah tanah sekarang ditutup. Insiden itu mendorong orang untuk menanyakan apakah ada seseorang didalam Islam yang disebut sebagai 'al-Mahdi,' dan mereka mengatakan kepada Muhammad al-Sabuni, "Kau tidak mengajarkan kita tentang hal ini dan kita tidak tahu apa-apa tentang hal itu!" [1] Jadi dia menulis sebuah buku berjudul al-Mahdi al-Muntazhar min al-Mahdi al-Muzayyan, Mahdi Asli versus Mahdi palsu, di mana ia menyebutkan semua hadits tersebut.

Jadi jika kita katakan, "Yaa Rabbii, kita sedang menunggu!" Seperti ketika Nabi (saw) menggambarkan penampilan Dajjal kepada para Sahabat (ra) dan segera mereka mengantisipasi dan mencari dajjal di antara pohon-pohon palem: itu adalah `ibadah. Untuk mengatakan, "Aku akan melawan Dajjal dan bersama dengan Sayidina Mahdi (as)!" Maka ini adalah `ibadah. Ketika awliyaullah berbicara tentang Mahdi (as) akan datang besok atau tahun depan (segera), itu adalah hikmah, ada kebijaksanaan, untuk membuat Anda siap dan sadar, seolah-olah mereka mengatakan agar kalian jangan lupa akan penantian ini.

Semoga Allah (swt) membuat kita hidup dengan ibadah yaitu sebagai intizhaar al-Faraj `ibadah dengan menunggu sayidina Mahdi as, maka niatkan bahwa kita mempertahankan kesiapan dan keimanan kita dengan senantiasa mengucapkan A'uudzu billah himinasy Syaythaani 'r-rajiim. Bismillahi r-Rahmanir Rahiim. Setiap saat dalam kehidupan kita, kita menunggu dan seolah-olah kita senantiasa mengatakan kalimat itu.

Wa min Allahi 't-tawfeeq, bi hurmati' l-Habib, bi hurmati 'l-Fatihah.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...