Friday, November 2, 2012

Siapakah Pangeran Charles?


Siapakah Pangeran Charles?
Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani

 
( Tulisan ini merupakan wawancara TV yang  disampaikan oleh Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani,  Mufti Turky Cyprus dan Mursyid dari  Naqshbandi Haqqani  Sufi pada tanggal 24 Januari 1994 ).


Bismillahir Rahmanir Rahim.  Dengan nama Allah Yang Maha Besar dan Maha Kuasa, “Wahai Tuhanku, kami meminta dukunganMu dan bantuanMu untuk menyampaikan suatu realita.  Hari ini beberapa stasiun TV datang pada saya untuk suatu wawancara yang sangat penting, mengenai Putra Mahkota Kerajaan Inggris Raya, Pangeran Charles dan juga tentang keheranan & ketidak percayaan masyarakat Turki dari berbagai tingkatan sosial atas kesufian dan keislaman Prince Charles.  Mereka sangat tertarik untuk mendapat penjelasan tentang apakah benar Prince Charles  telah menerima Sufisme dan apakah Sufisme itu diperoleh dari saya. Kemudian mereka juga ingin mengetahui  apakah Pangeran Charles ingin menjadi pengikut jalan Sufi.

Setiap stasiun TV di Turky selalu datang dan bertanya tentang hal tersebut karena masyarakat Inggris saat ini sedang kaget dan heran bagaimana seorang putra mahkota yg akan menjadi Raja Inggris dimasa datang ternyata  menganut Sufisme?. Demikian juga para petinggi Turki dan lapisan atas masyarakat Turki yang juga terkejut oleh berita ini. Dan mereka juga terkejut apakah ini memang suatu realitas.

Maka dari itu mereka berusaha untuk membentuk opini bahwa berita ini merupakan hal yang tidak tepat tentang kesufian Pangeran charles ini. Selain itu mereka membuat penafsiran dari imajinasi mereka bahwa Pangeran Charles tidak tulus dalam menganut sufisme, dan Prince Charles hanya akan memperdayai mereka. Atau ia ingin memperoleh dukungan dan manfaat dari bangsa Arab saat nanti ia menjadi raja. Denga kata lain menurut mereka adalah mustahil bila Pangeran Charles menganut sufisme

Kemudian saya menjawab dan menanggapi bahwa semua kata-kata penolakan itu hanya berasal dari imajinasi mereka belaka. Yang tidak sesuai dengan kenyataan.  Siapapun yang gemar memperdayai orang, akan beripikir buruk bahwa Pangeran Charles pun sedang berusaha memperdayai orang lain. Tidak, hal itu tidak akan terjadi.

Saat ini beliau adalah seorang “Muslim Sufi yang Tulus”. Dan beliau selalu menunjukkan cinta dan penghargaannya terhadap sufisme dan islam. Jika saya sebagai Mufti dan seorang Syaikh memuji tentang agama Nasrani apa yang anda akan pikirkan dan kalian mengerti tentang saya. Hal ini merupakan suatu kejelasan, bahwa Prince Charles adalah Muslim Sufi.

Begitu banyak kenyataan diperlihatkan  ketika Prince Charles berkunjung ke Turki, beliau mengunjungi Masjid Turki, dan mengunjungi makam suci dari para pengikut Nabi sallallahu alayhi wasalam dan mengunjungi para Shaykh Sufi di Istambul dan Konya. Beliau juga mempelajari masyarakat sufi muslim, kebudayaan Ottoman, dan menghargai serta memuji kebudayaan islam Ottoman ini. Jadi bukankah bukti itu suatu penjelasan yang sangat sempurna, namun tetap saja orang berpendapat bahwa beliau memperdayai masyarakat dan tidak benar-benar menyukai atau menerima sufisme yang merupakan suatu kebenaran dalam islam.

Namun saya berpikir, ketika saya membaca beberapa pidato Pangeran Charles. Berikan kepada saya apa yang tertulis disini? Disini tertulis teks sambutan yang diberikan oleh Prince Charles, yang juga adalah Pemimpin dari Oxford Center untuk Study Islam. Pidato ini merupakan bukti bahwa Prince Charles benar-benar menganut Sufisme dan Islam didalam hatinya. Namun sekarang banyak yang menyerangnya, yaitu mereka yang tidak tulus, yang menyatakan kepercayan mereka hanya melalui lidah tetapi tidak melalui hatinya. Ketika Prince Charles berada di Oxford University di Inggris, beliau berdiri dan memberikan kuliah tentang kesempurnaan dan keindahan islam yangg sebenarnya. Bagaimana saat ini kita bisa mengatakan bahwa ia tidak menerima Islam atau tidak tulus mengenai Islam?.

Saat ini para penganut Islam di Saudi dan muslim fundamentalis  telah mencapai ketingkatan yang sangat mengecewakan islam, tingkat nol. Selain itu mereka para fundamentalis dan muslim bergaris keras ini telah meninggalkan sebagian besar  dari keindahan dan kecantikan atau karakter Islam yang sebenarnya, dan mereka malah menganut karakter setan. Mereka tidak memandang Prince Charles  dengan ketulusan  atau harapan yang baik  sehingga apapun yg mereka harapkan atau yg mereka lihat hanyalah  merupakan prasangka dan niat buruk belaka.

Dan Allah Yang Maha Besar telah  berjanji pada para nabiNya,” Aku akan menurunkan kedunia 124.000 Wali dimana masing-masing Wali  mewakili satu dari Nabi-nabiKU. Dan satu dari mereka  akan mewakili dan mewarisi Nabi Muhammad saw. Para Nabi dan Wali akan memberi pengetahuan tentang masa depan, karena setiap nabi harus mampu dan memiliki pengetahuan tentang masa depan jika ia benar-benar seorang nabi. Jika mereka tidak memiliki pengetahuan tentang masa depan dunia, maka mereka bukanlah seorang  Nabi. Setiap Nabi harus memiliki pengetahuan tentang masa depan dunia, kapan berakhirnya dan rincian setiap realita yang akan terjadi. Merekapun harus memberitahu pengikutnya tentang setiap berita yang akan terjadi dan tentang hari akhir serta segala kejadian sebelum dan sesudah hari akhir.

Salah seorang pewaris ritual dari Nabi Muhammad saw, dan ia diberi nama Sultan Para Wali, ialah merupakan Wali Terbesar diantara para wali dijamannya. Ia bernama Muhyidin Ibnu Arabi qs. Beliau seorang Wali sufi sekaligus seorang pewaris dari stempel kenabian Muhammad saw.  Allah telah mengambil selubung hijab dari mata hatinya dan ia dapat melihat kitab lauh mahfud yang tersembunyi dilangit sehingga ia  mampu melihat apa yang akan terjadi diakhir dunia dan apa yang akan terjadi dihari akhir.  Syaikh Muhyidin Ibnu Arabi adalah seorang Wali Sufi yang sangat terkenal, ia memiliki informasi tentang hari akhir dan berita dri bangsa-bangsa didunia.

Ketika saat hari akhir mendekat yaitu pada era Imam Mahdi as, maka tujuh bangsa besar akan menganut islam yang sebenanrnya dan salah satunya yang pertama adalah Kerajaan Inggris Raya. Masyarakat dan bangsa Inggris akan merupakan bangsa yang pertama yang akan menganut “muslim sufi”,  kemudian disusul  Jerman, dan kemudian lima Negara besar barat lainnya. Dan semua bangsa tersebut akan menjadi “Negara Muslim Sufi”.

Dan saat ini adalah saat yang sesuai dengan apa yang dikatakan Ibnu Arabi qs akan menjadi kenyataan.  Maka hal ini telah dimulai dari calon Raja Inggris yang akan datang, dimana saat ini Pangeran Charles telah menerima dan menganut  Sufisme sebagai jalan Islam yang sebenarnya. Islam yang juga berarti kedamaian, Islam yang berarti kecintaan dan keharmonisan antar sesama, tanpa diskriminasi terhadap pengikutnya maupun bukan pengikutnya, antara bangsa kulit putih atau hitam atau bangsa kulit kuning dan merah.

Penjelasan diatas merupakan bukti pertama dan terkuat tentang apa yang dikatakan oleh Ibnu Arabi mengenai bangsa Inggris yang masuk Islam. Sekarang beberapa orang mempertanyakan.” Mengapa Pangeran Charles tidak menyatakannya secara terbuka dan langsung?” Dan saya membalasnya,”Apakah yang dapat kalian mengerti?” Mereka tidak melihat kondisi dimana Pangeran Charles berada, bagaimana posisinya dalam bangsanya, Kerajaan Inggris. Situasi dan kondisi bangsanya tidak memungkinkannya untuk mengumumkan kepercayaannya terhadap Sufisme secara terbuka. Dan kamipun tidak memerlukan beliau untuk mengumumkannya secara langsung. Tetapi apa yang dikatakannya tentang Sufisme sudah cukup untuk menekankan penerimaannya yang tulus terhadap Sufisme ini.

Kami punya pepatah,” Kalau pot bunga terbuat dari tanah maka apapun yang ditaruh didalamnya akan keluar sebagaimana awalnya. Kalau cuka yang ditaruh maka cukalah yang keluar, dan jika minyak yang ditaruh maka minyaklah yang keluar’. Cukuplah bagi Pangeran Charles bahwa ia telah menganut Islam yang sebenarnya yaitu Islam-Sufi yang didasari oleh cinta, toleransi, kerendahan hati, penghargaan dan kedamaian. Artinya apa yang ada dalam hatinya terucap dalam kata-katanya. Allah Maha Besar menerima hal ini.

Pangeran Charles tidak perlu berdiri berdiri di tengah Trafalgar Square dan mengucapkan, “La ilaha illa Allah Muhammadun Rasulullah, saya baru memeluk Sufisme dan Islam, seperti saya menerima semua agama lainnya tanpa diskriminasi.” Jika ia melakukan hal itu, mungkin orang akan melemparinya dengan batu, telur, tomat dan bawang. Tetapi ia cerdas, dilindungi dan diberkahi. Ia akan bertemu dengan Imam Mahdi alaihi salam (Sang Terpandu, orang yang akan memimpin umat yang akan turun sebelum kembalinya Nabi Isa , Jesus alaihi salam) dan akan menjadi salah seorang menterinya, maka semoga damai menyertai mereka.

Pada masa Imam Mahdi alaihi salam dan Nabi Isa as, semua raja akan menerima Islam yang sebenarnya sama dengan Kristen yang sebenarnya dan Yahudi yang sebenarnya. Bahkan sebelum abad berikutnya, setiap raja yang terusir dari tanah air atau kerajaannya oleh kaum fundamentalis, kaum fanatic atau kaun tirani, karena alasan apapun, mereka akan kembali pada tahtanya. Sekali lagi mereka akan kembali menjadi raja dengan kewenangan dan kekuatan penuh. Sistem parlementer dan demokrasi akan berakhir.

Saat ini, raja-raja di dunia ini hanya tinggal sedikit. Diawal abad ini ada sekitar 140 raja namun sekarang hanya tinggal 20 atau 25 raja. Kebanyakan tersingkir  dari tahta dan terusir. Rakyat manapun yang mendapat kehormatan memiliki raja, maka mereka harus berterima kasih dan menyembah Tuhan untuk kerajaan negaranya. Tuhan Maha Besar akan memberikan kembali hak-hak penuhnya.



Mungkin setelah tahun 2000 setiap raja yang telah kehilangan kekuatan dan hak kebangsawanannya, akan memperolehnya kembali. Mereka juga akan menjadi para menteri Imam Mahdi as, yaitu Sang Terpandu (Semoga  Beliau diberkahi) dan pendukung Nabi Isa alayhi salam (Jesus as) saat kembalinya beliau. Salah seorang pendukung Nabi Isa as yang akan diberi kewenangan ialah Raja Hussein Charles atau kita kenal saat ini adalah Pangeran Charles. Untuk maksud tersebut diataslah, maka Allah Yang Maha Besar mempersiapkan Pangeran Charles.

Imam Mahdi as akan datang dengan kekuatan spiritualnya untuk membuka jalan untuk kembalinya Nabi Isa as. Kami percaya bahwa Imam Mahdi as akan turun tidak lama lagi, kemudian Nabi Isa as (Jesus as) akan kembali. Hal ini sudah dipahami oleh para ahli Kitab Injil dan Tradisi Hari Akhir, selain itu banyak Wali juga sudah meramalkan hal ini.

Pemahaman inilah yang secara khusus dikirim oleh Allah kepada jantung wali Sufi yaitu Muhyidin Ibn ‘Arabi qs, Sang Shaikh Besar. Pengikut Sufisme dan para walinya berharap Imam Mahdi as akan turun saat Haji Besar, diera tahun 2000, dan Nabi Isa as,  akan turun tidak lama setelah itu di Damaskus, semoga damai bersamanya. Semoga Imam Mahdi as  turun saat Haji Akbar tiba, jika tidak semoga tidak lama sesudahnya. Hanya Allah yang memberi keberhasilan dan pengetahuan.

Wa min Allah at Tawfiq

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...