Saturday, December 1, 2012

Adab Ketika Bersama Mursyid ( Guru Sejati 19)

Bagian 19.
Adab Ketika Bersama Mursyid
Maulana Syaikh Hisham Kabbani
Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com


Kalian harus menjaga asosiasi dengan seorang Wali dan Mursyid . Dalam pertemuan
sohbet ,kalian harus menjaga hatimu dari gibah dan menggunjing dan tak boleh
berbicara ditengah kehadirannya. Kalian juga tak perlu menyibukkan diri dengan
shalat sunah dan ibadah sunah
lainnya ketika sedang bersama Syaikh.

Jagalah kebersamaannya dalam segala hal, jangan berbicara ketika mereka sedang
berbicara, dengarkan apa yang mereka katakana , jangan melihat apa yang mereka
miliki dirumah, terutama dikamar dan dapurnya. Jangan berpaling pada Syaikh yang
lain, tetapi
yakinlah bahwa Syaikhmu akan membawamu tiba di tujuan.

Jangan menyambungkan hatimu dengan Syaikh yang lain, bisa saja kalian terluka
karena melakukan hal itu. Tinggalkan apapun yang kalian kumpulkan semasa kanak2.
Karena dalam menjaga kehadirat Syaikhmu, kalian tak boleh menyimpan sesuatu
didalam hatimu kecuali Allah swt dan NamaNya.

Berbicara ditengah kehadiran Syaikh adalah “tarqul adab”, bertentangan dengan
adab kesopanan, biarkan beliau sendiri yang memberikan pengajaran. Juga tidak
baik untuk berdiri dengan gaya yang tidak sopan atau berdiri membelakanginya.
Bahkan ketika beliau sedang berbicara dengan orang lain dan sedang tidak
menghadap atau melihat kita. Kita harus menjaga sopan santun, adab dan tingkah
laku yang baik kepadanya, jika kalian menjaga itu dengan baik, Allah akan
membalasnya dengan memberikan kehormat an padamu.

Carilah penghormatan dari Allah , bukan dari egomu. Sebagaimana kalian menjaga
kehormatan Syaikh, hormatilah juga saudara2mu, bersikap rendah hati, jangan
mengulangi cerita gibah yang telah lewat lebih dari 2 jam yang lalu.

Ketika Syaikh berjalan, jangan berjalan disampingnya, apa tingkatanmu berani
berbuat demikian. Berdirilah dibelakangnya untuk menunjukkan kalian
menghormatinya. Jangan berkerumun dan menutup jalannya. Ketika Maulana masuk
kalian harus berdisiplin membuat barisan dalam jarak tertentu untuk menunjukkan
penghormatan
kepadanya, jangan berlarian seperti ayam.

Ketika duduk dihadapan Syaikh, jangan menjulurkan kakimu kearahnya. Jangan coba2
untuk mengevaluasi kata2 dan pengetahuan Awliya . Tak ada seorangpun yang bisa
mengevaluasi kata2 tingkat tinggi itu, karena standar yang tak mungkin diraih
orang biasa. Oleh sebab itu jangan mencobanya untuk menembus dengan akal kalian,
sebab kalian akan menjadi orang yang fasik, pelanggar karena terus menyangkal.

Wa min Allah at Tawfiq

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...