Adab Terbaik Adalah Merendahkan Diri
Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs
13 September 2012, Fentom Michigan
A'udzu billah mina 'sh-shaytani 'r-rajim. Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim. Nawaytu 'l-arba'in, nawaytu'l-'itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaada, nawaytu'l-'uzlah, nawaytu's-suluk, lillahi ta'ala fi hadza'l-masjid.
At-tariqatu kulluhaa aadaabun. Jalan yang Anda pilih untuk diri Anda sendiri adalah untuk mengikuti praktek dalam tariqah. Yaitu Anda melakukan segala hal harus dengan rasa hormat, dengan adab dan disiplin. Jika tidak ada disiplin maka `amal, yang telah Anda lakukan, tidak akan bersih. Saya tidak bisa mengatakan tidak diterima, tetapi akan menjadi tidak lengkap, tidak sempurna.
Sebagai contoh, ketika anda membawa secangkir air untuk diminum. Maka ada adabnya. Dan bagaimana meminumnya? Ada adabnya. Lebih sempurna didalam adab jika kalian meminumnya ketika air yang panas menjadi lebih dingin. Lebih baik minum menunggu dia menjadi dingin bahkan daripada minum dalam suhu air yang normal. Jika Anda meminum air dalam suhu normal dibanding meminumnya ketika air telah mendingin, maka ini adalah adab yang baik.
Meminum air dalam suhu normal bukan adab yang baik, terutama di musim panas. Berbeda jika kita berada di musim dingin, ketika anda mengambil air minum dan suhunya dingin, maka tunggu dahulu hingga suhi air tersebut menjadi lebih hangat. Inilah adab dalam setiap tindakan dan amalmu, anda harus berhati-hati.
Ketika kau membawa hadiah kepada seseorang tapi kalian tidak membungkusnya dengna baik maka itu tidak sempurna. Dalam tariqah, semuanya harus memiliki tingkatan tertinggi dari adab dan disiplin. Jika tidak di tingkat tertinggi adab dan disiplin maka kita membuang-buang waktu.
Semua orang dapat melakukan salat dan berdoa dan semua orang bisa melakukan dzikir. Anda dapat mengerjakan salat, tetapi jika kalian salat dengan terburu-buru dan tidak tu'maanina, maka kalian tidak memberikan hak pada shalat yang kau kerjakan. Maka sholat tidak sempurna dan mungkin akan dilemparkan bagaikan kain yang buruk ke wajahmu. Itulah sebabanya bahwa didalam tariqah segala sesuatu harus pada tingkatan tertinggi dari adab dan disiplin.
Shah Bahauddin Naqshaband (qs) mengatakan, jika kalian berniat untuk mengikuti jalan para sahabat, atau mengikuti seorang Syaikh maka ini lebih mudah tapi menghormati sesama murid menjadi lebih sulit. Jika kalian bersam mereka maka kalian harus memilki 3 adab, 3 disiplin ilmu yang berbeda. Jika kalian tidak menjaga adab bersama mereka, maka jalan mu menjadi tidak sempurna.
Tariqatunaa as-suhba wa'l-Khayru fil-Jam'iyyah. Jalan kami adalah kebersmaan dan ada kebaikan dalam kebersamaan. Seperti yang dijelaskan oleh Shah Bahauddin Naqshaband (qs) sampai dengan hari ini, "Jalan kami adalah sohbet bersama Syaikh , kita berada dalam persahabatan, untuk bersama-sama berjamaah, dan makin banyak kita dapat bersama-sama berjamaah maka akan lebih dan lebih lebih baik lagi. Artinya kita harus memiliki sahabat dari Syaikh dan persahabatan dengan sesama murid.
Ketika kalian datang untuk berdzikir berjamaah setiap minggu, ketika kalian membawakan secangkir air untuk temanmu, jangan berpikir bahwa ketika kau memberikan air minum kepadanya, kemudian kau berpikir bahwa "Saya telah melakukan suatu pelayanan yang lebih baik daripada yang lain" Ini menjadikan kalian menjadi egois, dengan mengatakan saya memberinya air minum." Ingatlah bahwa yang menggerakan kau untuk membawa air minum kepada seseorang adalah Allah Azza wa Jalla. Allah yang membuatmu untuk mengambil air kepada orang itu. Dan itu adalah tugasmu dan kalian jangan melihatnya bahwa kau telah melakukan kebaikan. Tidak, kau tidak melakukan kebaikan ini, jika kau merasa dirimu yang melakukan kebaikan, maka ini adalah sifat dari ego.
Kalian jangan merasa telah melakukan sesuatu. Kalian harus mengatakan kepada dirimu bahwa saya telah melakukan minimal yang bisa saya lakukan. Dan apa maksimumnya? Maksimum dari yang seharusnya kau lakukan bahwa kau tidak hanya memberikan air ketika Syaikh memulai sohbet, tetapi untuk membawa air itu sebelum waktu suhbah dimulai. Dan bukan hanya satu cangkir air untuk Syaikh saja, tetapi pastikan setiap orang mendapatkan air minum, karena jika tidak, ketika Syaikh minum dan seseorang lainnya belum mendapat minumannya, maka 'matamu' akan menyakiti Syaikh yang sedang sedang minum. Karena ketika terlihat Syaikh minum, orang lain akan merasa kehausan juga dan ingin minum. Maka energi negatif masuk kdelam air minum Syaikh.
Jadi apakah yang harus kalian lakukan? Jika kalian hanya memberikan minuman kepada Syaikh maka kau melakukannya tidak sempurna. Tugasmu adalah untuk membawa minuman dan berikan kepada setiap orang yang hadir. Kalian harus lakukan itu. Kalian hanya melakukannya setengah jalan dan kalian tidak suka untuk memberikan air kepada semua orang. Padahal itu adalah nikmat yang diberikan Allah kepada kita untuk membuatmu melakukan sesuatu yang melebihi, untuk melakukan yang terbaik. Tindakan dinilai dari hasilnya yaitu apa yang mereka kerjakan. Jika kau memberikan air kepada setiap orang maka berapa banyak mereka yang akan berterima kasih kepadamu? Dan semua akan berdoa untukmu. Maka mengapa kalian tidak melakukannya?
Tanpa air, mungkin saja seseorang yang sedang makan kue tersedak dan membutuhkan air. Nabi (saw) selalu mengatakan, ketika kalian menyuguhkan makanan maka suguhkan juga air. Karena jika seseorang tersedak, maka dia tak akan bisa menelan, dia mungkin mati. Jadi dia membutuhkan air. Jika kalian tersedak maka tidak ada udara yang masuk untuk kalian dapat bernapas, dan dada mu akan merasa sesak dan kamu dapat mati karena itu.
Maka setiap tindakan tergantung pada akhirannya, ujungnya. Itulah sebabnya mereka memberimu "ringkasan makalh". Ketika mereka berceramah dan menjelaskan panjang lebar, pada akhirnya akan ada ringkasan ceritanya. Maka ringkasan cerita itu seperti ketika kau membawa air yang diperlukan, maka bagikan air itu untuk semua orang yang hadir dan ketika dia tidak melakukan seperti itu ia harus melihat dirinya, bahwa dia seolah-olah tidak melakukan yang cukup baik. Artinya dia harus berbuat yang lebih baik dari itu. Jika ia membawa air untuk setiap orang ia harus melihat dirinya berbuat lebih banyak lagi.
Katika kita berdzikir bersama, mengapa kalian tidak datang dengan membawa permen atau coklat? Kalian harus membawa permen atau coklat untuk semua orang untuk dimakan selesai berdzikir. Jika kalian memiliki permen di rumah, maka belilah satu kotak. Jika kalian datang bersama-sama maka datanglah dengan membawa satu kotak permen. Ketika kalian berdzikir berjamaah maka harus ada permen atau coklat, karena dzikrullah memberi kemanisan dihati setiap orang. Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs semoga Allah memberkati jiwanya, tidak pernah melakukan dzikir berjamaah tanpa permen atau coklat. Pada akhir dzikir ia mendistribusikan permen itu untuk semua orang.
Itulah yang kalian butuhkan, jangan menipu diri sendiri bahwa saya akan memberikan permen tetapi kalian tidak membawanya. Zaman dahulu belum ada permen seperti saat ini. Sehingga mereka memberikan madu. Seseorang dengan kemurahan hatinya akan membeli satu botol madu dan dengan sendok setiap orang mengambil satu sendok madu, dan memakannya setelah zikir. Ini adalah adan dan disiplin yang baik. Kita tidak melakukan hal itu sekarang. Bahkan di Siprus, mereka tidak melakukan hal itu. Mana adab yang selama ini kita pelajari dari Mawlana Syaikh Nazim qs dan dari Grandsyaikh Abdullah Faiz qs ? Mereka kadang-kadang melakukannya, tetapi tidak setiap saat.
Dahulu ketika Mawlana Syaikh Nazim qs datang untuk berdzikir, mereka memiliki nampan penuh berisi permen dan coklat dan mereka memberikan kepada semua orang yang hadir. Dan Anda perlu bersikap Tawada `wal-inkisaar, untuk merendahkan diri kalian seperti orang yang rendah hati. Jadilah rendah hati dan merasa lebih rendah dari orang lain. Ini adalah disiplin pertama di tariqah. Dan untuk meningkatkan sebanyak mungkin yang Anda bisa lakukan, lebih dan labih lagi dan mencoba untuk maju dalam ama. Tinggalkan harapan untuk mengejar dunya.
Kalian harus melihat dirimu meninggalkan kecintaan pada dunya. Anda melakukannya hanya untuk Allah swt dan Anda mencoba untuk menyempurnakannya semata untuk Allah swt, bukan untuk dirimu dan egomu. Ada beberapa orang yang mereka datang di awal. Syekh tidak peduli jika kalian mencium tangannya atau tidak. Grandsyaikh Abdullah tidak pernah meminta siapapun untuk mencium tangannya dan juga Mawlana Syekh Nazim qs tidak meminta kalian. Tetapi untuk menghormati orang tua maka kita mencium tangan beliau. Dan Mawlana tidak menyuruh kalian untuk mencium tangan dan diletakkan di dahi. Mawlana tidak pernah mengijinkannya. Karena dahi kalian hanya untuk Allah swt untuk sujud kepadaNya.
Hari ini apa yang mereka lakukan, mereka mencium dan menempatkan di dahi. Dan beberapa orang datang dan ego mereka masih kuat sehingga tidak mau mencium tangan Syaikh, untuk apa? Untuk menunjukkan kerendahan hatimu. Ego mereka masih besar, mereka datang dan melihat semua orang mencium tangan dan mereka tidak mau melakukannya dan menggantinya dengan berjabat tangan. Dilain waktu berikutnya mereka datang dan melihat semua mencium tangan Syaikh tetapi mereka tetap berjabat tangan. Kemudian setelah satu tahun, sedikit demi sedikit, mereka mau membungkuk sedikit tettapi tidak mencium tangan. Dan kemudian akhirnya mereka mau mencium tangan Syaikh. Ini menunjukkan inkisar, untuk menurunkan diri, untuk tidak sombong, merasa hebat. Sebanyak kalian dapat menurunkan dan merendahkan dirimu maka semakian kalian diterima didalam tarekat.
Lihatlah dia, dia tidak ingin bekerja apapun. Dia tidak mau karena merasa dirinya hebat. Kau juga, jika kalian memberinya pekerjaan, maka ia mencoba untuk membagi perkerjaannya itu kepada semua orang dan akhirnya dia bebas untuk tidak bekerja. Mengapa mereka memberi dia pekerjaan? Yaitu untuk mengajarinya untuk menjadi rendah hati, untuk belajar. Tapi dia tidak ingin melakukannya. Ini merupakan kanker pada diri kita sendiri. Bahwa kita tidak mau mempermalukan diri atau merendahkan diri. Aku ingin dia mendengarkanku, aku lebih baik darinya. Aku punya ide dan pendapatku dan semua harus mengikuti pendapatku itu. Tidak ada kesombongan seperti itu di tariqah. Didalam tariqah adalah "Sami`na wa ata`na. Dengar dan patuhi. Ttidak mengatakan saya harus bertanya.
Shaykh telah mempertanyakan kepada dirinya sendiri ribuan kali sampai ia mencapai posisi itu. Apakah kalian mempertanyakan dokter ketika ia memberi Anda pengobatan? Dokter mungkin menjelaskan semua efek samping dari obat yang kalian makan, tetapi kalian patuh apa pun yang ia berikan sebagai aturan dokter, tetapi tidak ada yang mau mendengarkan dan mempercayai aturan Syaikh. Sangat sedikit rasa percaya itu kepada Syaikh. Sangat sulit untuk percaya. Karena semua orang senang dengan egonya.
Ketika Allah menawarkan amanah (kepercayaan) kepada langit dan bumi dan gunung-gunung mereka berkata kita takut untuk menerimanya, tapi manusia mereka mengambilnya. Sesungguhnya manusia adalah orang yang bodoh dan menzalimi dirinya sendiri (aniaya). Jadi kita bodoh dan akan tetap bodoh sampai Hari Penghakiman nanti. Adab pertama dalam tariqah adalah untuk melakukan yang terbaik dengan mengalahkan ego, dan menunjukkan inkisar merendahkan diri sendiri dan menjadi rendah hati.
Wa min Allah at Tawfiq
No comments:
Post a Comment