Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs
12 Maret 2013 - Lefke Cyprus
Bismillahir Rahmaanir Rahim
Hari ini manusia mengejar dunia, mereka begitu cinta akan dunia. Dunia ad-Jifah, dunia bagaikan bangkai. Siapapun yang mencintai bangkai, maka mereka termasuk bangkai. Manusia seperti ini bagai heyna yang suka makan bangkai. Siapa yang mencintai jalannya setan, maka mereka termasuk pengikutnya setan.
Betapa indahnya majelis-majelis para pecinta. Siapapun yang senang dengan majelis kekasihNya, maka dia akan memperoleh cahaya kemuliaan. Mereka mengatakan kami merasa dada kami lega, tidak ada beban yang tertinggal didada kami. Semoga fisik dan ruh kita senantiasa sehat dan selamat. Karena kita senantiasa mengikuti perintahNya dan menjaga untuk tetap dijalanNya, jalannya Sultan. Tetaplah berada di jalan Shah-e Mardan dan jangan takut.
Shah-e Mardan adalah dunia Islam. Shah-e Qaldan adalah Eropa. Shah-e Mardan adalah diantara muslim. Shah-e Qaldan (Eropa) kita tidak bisa membedakan apakah mereka pria atau wanita. Siapapun yang bersama mereka akan dihancurkan, dibakar bersama mereka.
Allah swt berfirman, "Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha wakuunuu ma'a alshshaadiqiina". Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (At-Taubah ayat 119)
Allah swt berfirman," Bersamalah dengan seseorang yang dia berada dijalannya Shah-e Mardan". "Dan dimana kalian berada Wahai Arab, wahai orang Persia, dimana jalan kalian berada?". Allah swt menurunkan perintahNya,"Hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar". Allah swt mengatakan bersamalah dengan para singa. Apakah Allah mengatakan bersamalah dengan para serigala dan heyna?
"Wakuunuu ma'a alshshaadiqiina". Bersamalah dengan orang yang benar. Siapakah para sadiqin, siapakah orang-orang yang benar? Yaitu mereka yang bersama Shah-e Mardan.
Janganlah kalian berdemonstrasi dijalan-jalan, berteriak dan menari tidak karuan dijalan-jalan, bercampur antara wanita dan pria. Karena sekali lagi kalian melakukan hal ini, maka akan ada hujan batu menimpa kalian, juga badai salju dan tornado yang akan menimpa kepala kalian, dan menghancurkan kalian. Akan ada para serigala yang turun dari gunung yang akan membunuh kalian. Kami tidak ikut campur.
Bersamalah dengan Shah-e Mardan, Hazrat Ali (ra), Ibn Amm Rasulullah (saw). Kudanya akan melesat terbang dari timur ke barat. Assalamu alaika Yaa Shah-e Mardan, semoga engkau menerima kami bersamamu dan kami tetap dijaga untuk senantiasa berada dijalanmu. Akan datang Sayidina Mahdi as yang berasal dari keturunanmu (saw). Seseorang yang akan menunjukkan kepada kami jalan yang benar.
Sayidina Mahdi as bagaikan singa. Dia adalah bagaikan singa seperti juga para pendahulunya. Dia juga adalah Shah-e Mardan. Sayidina Mahdi as yang akan datang, dia akan menyapu habis para pembohong, dia akan membersihkan setiap orang yang korup terhadap agamanya. Dan mereka yang menghabiskan waktunya hanya untuk kesenangan dunia, berdansa mabuk-mabukan dan bermain-main.
Dia akan datang dengan Pedang Dzulfikar ditangannya. Wahai Shah-e Mardan, kami memohon perlindunganmu. Kami menunggu Hazrat Mahdi as yang berasal dari garis murni keturunan Nabi (saw), yang akan menghancurkan kerajaan setan. Tidak ada harapan bersama para tiran dan para diktaktor. Mereka tidak tahu apa yang mereka kerjakan dan tidak tahu tindakan mereka. Mereka bertindak dikuasai oleh ego mereka sendiri. Mereka tidak menjaga perintah Allah untuk berada dijalan yang benar.
Wahai manusia, jagalah perintah Allah. Jangan kalian cukur janggut dan kumis kalian. Jangan memakai baju dan celana yang ketat. Jangan kalian berjalan tanpa tongkat kalian. Bawalah shalwar, dan jangan membawa senjata api, karena senjata api tidak cocok untuk para pemberani. Mereka para pemberani, orang yang sidiq dapat menjatuhkan seseorang dengan senjata api dengan sekali tunjuk saja.
Allahu Akbar ul-Akbar. Allahu Akbar ul-Akbar. Allahu Akbar ul-Akbar. Ahlan wa sahlan, Marhaban wahai teman-teman tercinta dari Shah-e Mardan, kami menginginkan umat yang bersatu dibawah jalannya Shah-e Mardan. Kami tidak mengatakan omong kosong belaka, dan mengklaim berbicara sesuatu yang tidak ada kebenarannya.
Saya takut bahwa setiap gedung parlemen akan berjatuhan, pintu akan tertutup dan terkunci dari luar dan api akan membakar memusnahkan mereka. Kami mengatakan hal ini kepada para anggota parlemen. Karena kalian korup dan melakukan sesuatu yang Allah swt tidak menyukainya, maka hukuman akan menimpa kalian.
Lihatlah Gedung kalian tidak ada tulisan Bismillahir Rahmaanir Rahim, maka jika sesuatu terjadi pada kalian, salahkan diri kalian sendiri. Turunkan foto-foto yang Allah tidak sukai dan gantilah dengan tulisan Bismillahir Rahmaanir Rahim. Bismillahir Rahmaanir Rahim adalah perlindungan surgawi untuk diri kalian. Kalungkan dileher kalian, taruhlah disetiap pintu kalian, juga dikendaraan kalian. Maka malaikat tidak akan membiarkan kejadian buruk menimpa seseorang, menimpa rumah, kendaraan yang dilindungi dengan tulisan Bismillahir Rahmaanir Rahim. Jika tidak maka semua akan terbakar.
Kebakaran hebat telah menghanguskan 700 toko di Ankara. Apakah setiap toko tersebut meletakkan tulisan Bismillahir Rahmaanir Rahim. Tidak, maka tidak ada perlindungan. Allah swt akan menghancurkan setiap orang yang tak pernah mengucapkan Bismillahir Rahmaanir Rahim.
Wahai wanita Mesir, kalian mengerti Al-Quran, apa yang Allah swt katakan kepadamu,"waqarna fii buyuutikunna walaa tabarrajna tabarruja aljaahiliyyati al-uulaa". "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu".(Surat Al-Ahzab ayat 33).
Wahai para wanita, Tinggallah dirumah kalian, jangan keluar, karena nanti kalian bahkan tak akan bisa menemukan rumah kalian kembali. Jika kau menentangnya, maka akan ada hukuman menimpamu. Tak ada habisnya hukuman yang akan mengenaimu.
Sungai Nil akan meluap dan menenggelamkanmu karena kemarahannya. Mesir akan tenggelam oleh banjir sangat besar. Banjir saat ini tidak ada apa-apanya dibanding banjir yang akan menimpamu kelak. Wahai Ulama, ajarkan dan peringatkan hal ini kepada rakyatmu. Karena peristiwa ini sudah tertulis dibuku-buku ulama terdahulu (salah satunya adalah buku dari Syaikh Ibnu Arabi).
Para Wali (Awliya) telah mengetahui bahwa Mesir akan tenggelam oleh banjir sangat besar. Mesir akan tenggelam setinggi menara Masjid Muhammad Ali di Cairo, hal ini untuk menunjukkan betapa tingginya air yang akan menenggelamkanmu. Ketika air surut, buaya akan memakan orang-orang yang tersisa. Kami hanya memperingatkanmu akan kejahilanmu dan peringatan ini bukanlah omong kosong belaka.
Jangan biarkan para wanita kalian berdemonstrasi dijalan-jalan. Siapapun yang tinggal dirumahnya, maka mereka berada dalam perlindungan Allah. Bagi mereka yang keluar kejalan-jalan maka tidak ada jalan kembali. Kami tidak mengetahui kapankah hal ini akan terjadi, mungkin minggu depan, bulan depan atau dibulan Rajab. Kami tidak tahu.
Ada keturunan Rasulullah (saw) yang dimakamkan di Mesir yang mengetahuinya, dia adalah Sayidina Husein (ra) cucu Nabi (saw). Beliau berusaha mencegah malapetaka ini. Tetapi ada para pengikutnya setan yang berusaha menghancurkan makam Sayidina Husein (ra), maka mereka akan dimusnahkan. Buaya akan memakan mereka. Buaya Nil akan memakan orang-orang yang memusuhi para Awliya Allah. Mereka harus memberi perhatian atas hal ini. Karena tiba-tiba buaya akan berada didalam rumah-rumah mereka ketika air surut.
Mereka musuh para awliya dan musuh Ahlul Bayt, mereka akan menangis karena buaya akan masuk kedalam rumahnya dan membunuh dan menghancurkan dan mencabik mereka sepotong demi sepotong. Ketika air surut, buaya akan memakan mereka.
Wahai penduduk Mesir, berziarahlah kemakam Sayidina Husein (ra) dan mohonlah perlindungannya. Jika kalian orang yang sombong dan mengklaim bahwa Aku adalah pemimpin dan sebagainya maka buaya akan ada didalam rumah kalian dan mencabikmu menjadi kepingan. Inspirasi ini diberikan kepada kami hari ini, berasal dari Shah-e Mardan, untuk kalian semua.
Wa min Allah at Tawfiq
* Thanks to Sh. Arief Hamdani yang telah menterjemahkan suhbah ini
Sumber
No comments:
Post a Comment