Namus Al-Akbar, Sifat Surgawi Terbesar
Sultan Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani qs
Lefke Cyprus, 1 Juli 2012
Audzubillahi minasy syaithanir rajim, Bismillahir Rahmaanir Rahim.
“Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi, dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya
manusia itu amat zhalim dan amat jahil, sehingga Allah mengazab
orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyirikin
laki-aki dan perempuan; sehingga Allah menerima taubat orang-orang
Mukmin laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
penyayang.” (Qur'an Suci Surat Al-Ahzab, Ayat 72-73).
Wahai
manusia, jagalah diri kalian dalam aturan surgawi. Jika manusia tidak
menjaga dirinya dalam tingkah laku dan sifat surgawi maka mereka tidak
ada nilainya. Malaikat Jibril as selalu dikirim kepada Nabi Muhammad
(saw) untuk menyampaikan wahyu. Kehormatan manusia adalah jika dia dapat
menjaga sifat perilaku surgawi, ini adalah hal yang terpenting. Ketika
mereka kehilangan adab dan sifat surgawimaka mereka tidak bernilai
baik didunia maupun diakhirat. Malaikat Jibril as, adalah malaikat
terbesar yang mencerminkan sifat-sifat perilaku surgawi maka dia
dikirimkan kepada Nabi saw. Malaikat Jibril as tidak dikirimkan kepada
setiap orang. Kehormatan terbesar manusia adalah sifat surgawi mereka.
Jika mereka kehilangan sifat surgawinya maka mereka tidak bernilai.
Ketika
Nabi (saw) mendapat wahyu yang terbesar dan itu adalah Laa ilaha
illAllah Muhammad Rasulullah. SubhanAllah, Kebesaran Allah diberikan
kepada Nabi Muhammad (saw) dengan disandingkan namanya. Sayyidina
Muhammad (saw) adalah nabi terbesar diantara para nabi (as). Nabi (saw)
membawa kehormatan terbesar sebagai Nabi yang terpilih untuk membawa
sifat ilahiah dan wahyu terbesar yang diberikan darisurga. Dan
kehormatan manusia tergantung dari sifat surgawi mereka.
Wahai
Ulama jelaskan tentang perkara ini kepada manusia apakah arti "Namus"
Sifat surgawi atau Heavenly Nature? Darimana dia datang dan untuk apa?
Tanggung jawab para Ulama adalah untuk menjelaskan apakah "Namus" ini,
yang telah dikirimkan kepada Nabi saw dan namus terbesar dari surga
adalah Sayyidina Jibril as. Dan Namus yang dikaruniakan kepada manusia
dengan kepercayaan surgawi kepada para ahli amanat (para pembawa
amanah), tidak kepada setiap orang. Dan wahyu terbesar diberikan kepada
Sang Pemimpin yang Awal dan yang Akhir, Sayyidina Muhammad (saw). Nabi
(saw) dikaruniai Namus Al-Akbar karena beliau diberi kehormatan
terbesar. Dan kehormatan terbesar bagi kemanusiaan adalah Nabi Muhammad
(saw).
Mereka yang kehilangan sifat surgawi dan tidak
menghormati sifat surgawi maka mereka tidak memiliki nilai.
SubhanAllah, seluruh Nabi datang untuk memberikan nasehat kepada
umatnya untuk menjaga sifat-sifat surgawi mereka. Karena kehormatan
kalian adalah dengan menjaga sifat surgawi yang telkah diberikan kepada
kalian. Jika kalian menyia-nyiakannya maka kalian tidak memilki nilai.
SubhanAllah, pelajaran pertama sebagai kewajiban untuk para ulama
adalah untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana sifat surgawi mereka.
"Namus", sifat surgawi adalah yang memberikan mereka kehormatan
terbesar sebagai manusia.
Wahai manusia, carilah
orang-orang yang memilki sifat surgawi, janganlah kalian mencari
seseorang yang populer dan terkenal dengan berbagai title, gelar dunia
yang mereka sandang, tetapi sebenarnya mereka tidak memiliki nilai
dimata Allah. Tetapi mohonlah kepada Allah swt untuk mencari kehormatan
kalian sebagai manusia, sesuai dengan sifat-sifat surgawi. Jika
seseorang tidak menjaga sifat-sifat surgawinya pada dirinya dengan rasa
hormat, maka dia adalah orang yang tidak memilki nilai didunia ini dan
di akhirat kelak.
Wahai rakyat Mesir, dan seluruh
penduduk dunia, carilah orang dengan sifat surgawi (para Wali Allah),
karena mereka dapat menyelamatkan kalian. Jika kalian mengabaikannya,
maka meskipun kalian telah melakukan pemilihan suara melalui pemilihan
umum, seseorang tetap tidak akan mendapat kehormatan melalui suara
terbanyak yang diraihnya. Karena nilai seseorang tergantung bagaimana
dia dapat menjaga kehormatan dirinya dengan menjaga seluruh sifat-sifat
surgawinya.
Sifat surgawi dikaruniakan kepada manusia yang sebagai kehormatan bagi
anak-anak bani Adam (as). Maka carilah orang-orang yang memilki sifat
surgawi, mereka adalah orang yang tulus yang dapat menyelamatkan kalian
didunia ini dan di akhirat dan kalian akan mendapat kehormatan ini.
Wahai
anak-anak Adam (as), seluruh Nabi membawa kehormatan dan kebesaran
sifat Ilahiah dari sifat surgawi (Namus). Dan Sifat Sugawi Terbesar
dibawa oleh Pemimpin yang Awal dan Akhir, Sayyidina Muhammad (saw). Dan
sifat surgawi ini berasal dari Allah (swt) yang disampaikan melalui
Malaikat Jibril (as). Dan wahyu surgawi terbesar yang disampaikan kepada
Pemimpin Awal dan Akhir, Nabi Muhammad (saw). Maka peganglah erat-erat
tali beliau (saw), Beliau (saw) adalah Pemilik Sifat Surgawi
Tertinggi, maka kalian akan selamat didunia dan di akhirat dengan
mengikuti jalannya. Jika kalian menolaknya maka tidak ada jalan lain
untuk menyelamatkan kalian didunia dan di akhirat.
Al-Qura'an
yang suci menerangkan segalanya dengan jelas "hum araadzilunaa".
"orang yang hina dina (terendah) diantara kami". (QS 11:27). Umat
sebelumnya dizaman ketika Nabi (saw) datang dan beliau (saw) menawarkan
kepada mereka kehormatan surgawi, dan mereka mengatakan bahwa kau
adalah orang yang hina dina diantara kami. Maka bagaimana kami dapat
mematuhimu?
Orang yang tidak memilki kehormatan adalah
mereka yang menolak kehormatan sifat surgawi. Sifat ilahiah ini berasal
dari surga. Wahai manusia ambillah bagianmu, khususnya mereka yang
beriman, ambillah bagian sifat surgawimu dari "Namus al-Malakut". Ini
adalah sifat yang dapat memberikanmu kemuliaan didunia dan di akhirat.
Jika kau kehilangan sifat ini, maka kau tidak akan memilki nilai di
dunia ini dan di akhirat kelak. Jangan berpikir bahwa memenangkan
pemilihan suara adalah suatu kehormatan. Tidak samasekali. Kehormatan
manusia adalah dengan menghargai sifat ilahiah dalam dirinya. Dan Namus
(atribut sifat surgawi) berasal dari al-Namus al-Akbar, dimana ini
berasal dari surga dan di karuniakan kepada mereka yang dipilih dari
langit. Mereka adalah orang-orang pilihan, yang dapat membawa kebaikan
surgawi dibumi ini. Sisanya adalah mereka yang tidak memilki kehormatan
surgawi.
Wahai rakyat Mesir, dan seluruh manusia
didunia, berikan perhatianmu dan berusahalah untuk lebih memahami sifat
surgawi, itu artinya adalah memahami Namus (Sifat Ilahiah) yang
diturunkan bersama Nabi Muhammad (saw), Pemimpin yang Awal dan yang
Akhir. Dia dikirim oleh Tuhan Pemilik Tahta (Arsyi), maka ambillah
bagianmu dari sifat surgawi ini, maka kau akan diselamatkan dan diberi
kehormatan didunia dan di akhirat. Tidak ada jalan lainnya, jalan yang
lain tidak akan memberimu kehormatan dan kebahagiaan. Astagfirullah,
ampuni kami dan ampuni mereka Yaa Allah. Wahai orang beriman, teguhkan
imanmu kepada Allah swt dan Nabi (saw), dan apa yang dikirimkan bersama
Nabi (saw) maka kalian akan selamat. Berusahalah dengan keras dan
berusahalah untuk memahami. Aman Yaa Allah, Taubat Yaa Rabbi, Taubat
Astaghfirullah.
Pengkhianat terbesar adalah mereka mereka
yang kehilangan kepercayaannya, mereka yang melalaikan amanah sifat
surgawi yang diberikan kepadanya. Dan Sifat-Sifat Surgawi adalah
Kepercayaan (Amanah) dari Surga yang diamanahkan kepada manusia. Siapa
yang kehilangan, maka dia kehilangan kehormatannya didunia ini dan di
akhirat, dan mereka manusia yang tidak berharga. Taubat Yaa Rabbi.
Bertaubatlah kalian kepada Tuhanmu. Beristigfarlah, Astaghfirullah
al-Adzim wa atubu ilayh. Taubat Yaa Rabbi.
Yaa Allah,
kirimkan kepada kami orang-orang yang tulus yang memilki sifat surgawi,
untuk membimbing kami dan mengajari manusia. Orang yang mendapat
dukunganMu Yaa Allah, demi kemuliaan Nabi (saw) yang telah Kau
kirimkan, yang merupakan rahmatan lil alamin, rahmat kasih sayang bagi
semesta alam dan merupakan kehormatan bagi anak bani Adam (as). Sang
Pemegang Sifat Ilahiah Tertinggi, Pemimpin yang Awal dan yang Akhir,
Sayyidina Muhammad (saw). Fatiha.
Kata-kataku ini bukan
berasal dari pikiran egoku, yang tidak akan meningkatkan pemikiranmu.
Tetapi kata-kata ini berasal dari inspirasi surgawi. Maka jagalah Sifat
Surgawi yang telah Allah karuniakan kepadamu, maka kalian akan selamat
didunia dan di akhirat. Jika tidak, maka kau akan dimusnahkan.
Astaghfirullah. Taubat Yaa Robb. Fatiha.
Kata-kata ini
akan mengguncangkan dunia. Kami mengharapkan perlindunganMU Wahai Tuhan
kami. Kata-kata ini tidak berasal dari membaca buku-buku, tetapi
berasal dari Inspirasi Ilahiah. Fatiha. Kata-kata ini adalah puncak
tertinggi dari kemanusiaan. Kata-kata ini mengindikasikan bagaimana
untuk mencapai puncak tertinggi dari kemanusiaan. Allahu Akbar. Allahu
Akbar.
"Namus al-Akbar", JIbril (as) adalah Pemilik Sifat
Surgawi tertinggi, oleh karena itu Malaikat Jibril (as) dipanggil
dengan julukan ini, karena Jibril (as) membawa Namus Al-Akbar kepada
Nabi Muhammad (saw). Majelis ini dan kata-kata ini bukan berasal dari
pikiranku. Pelajaran terbesar bagi umat manusia dan kemanusiaan adalah
kata-kata ini. Saya hanyalah hamba yang lemah, yang tidak mengetahui
apapun. Janganlah kalian mengklaim bahwa kalian mengetahui segalanya.
Yaa Afuw, Yaa Afuw, Wahai Yang Maha Pemaaf, maafkan kami Yaa Allah.
Ampuni kami Yaa Allah.
Wa min Allah at Tawfiq
No comments:
Post a Comment