Saturday, January 19, 2013

Kelahiran Nabi (saw) adalah Kelahiran Islam


Kelahiran Nabi (saw) adalah Kelahiran Islam
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)
Jumat, 11 Januari 2013


a'udzu billah mina 'sy-syaythani 'r-rajiim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim Nawaytu 'l-arba'iin, nawaytu'l-'itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaadhah, nawaytu's-saluuk, nawaytu'l-'uzlah, nawytu as-siyam lillahi ta'ala fii hadza'l-masjid.

athi'uullah wa athi'uur-rasula wa uli'l-amri minkum
Taati Allah, Taati Nabi (saw) dan taati orang-orang yang diberi otoritas atas diri kalian

Alhamdulillah hari ini saya berada di sini.  Minggu lalu saya berada di New York dan saya pikir seseorang meminta salah satu orang kami untuk datang ke sini dan saya katakan, “Ya, saya akan datang.”  Karena orang-orang Bengali, masya Allah mereka mempunyai iman yang kuat dan kita akan mendapat berkah dari mereka dan saya berharap suatu hari nanti dapat pergi ke Bangladesh.  Saya banyak mengenal mereka di Saudi Arabia dan di negara-negara teluk, mereka sangat tulus dan saleh.

Jadi ketika Taher mengatakan kepada saya untuk datang ke sini, saya katakan  sudah lama saya tidak datang ke sini, jadi saya datang dan saya lihat masjid yang baru.  Dan Jumat ini adalah hari terakhir untuk menyambut datangnya bulan Rabi`ul-Awwal yang akan masuk pada hari Ahad.  Jadi bukan suatu kebetulan bahwa satu hari atau dua hari sebelum Rabi`ul-Awwal, karena di beberapa negara ada yang jatuh pada hari Sabtu dan di negara-negara yang lain pada hari Ahad, tetapi alhamdulillah, kita berada di sini minggu ini, menyambut Rabi`ul-Awwal yang merupakan bulan (kelahiran) Nabi (s), dan juga bulannya Islam, karena peristiwa kelahiran Nabi (saw) merupakan kelahiran Islam, itulah sebabnya kita patut untuk menyambut datangnya bulan ini.

Seluruh bulan yang datang dalam 2 hari lagi sebagai awal bagi Islam, karena tanpa Nabi (saw), tidak ada agama.  Tidak ada agama, inna ad-diin `indallahi al-Islam.  Bagi Allah, agama adalah Islam.  Yang lain adalah agama-agama di masanya.  Apa yang Sayyidina Musa (as) bawa, kita terima dan apa yang Sayyidina 'Isa (as) bawa, kita terima.  Dan Allah menyebutkan bahwa agama pertama di Sisi Allah adalah Islam.  Dan Allah berfirman bahwa Sayyidina Ibrahim (as) adalah Muslim.  Haniifan musliman wa ma kaana min al-musyrikiin.  Risalah itu diteruskan melalui Ishaq (as) dan Isma`il (as) hingga sampai kepada Sayyidina Muhammad (saw).

Allah menurunkan kitab Tauraat kepada Sayyidina Musa (as) dan Injiil kepada Sayyidina 'Isa (as) tetapi dengan semua itu, Dia menurunkan wahyu yang menyatakan bahwa "Agama (yang diridai) Allah adalah Islam." Salah satu dari ulama terkemuka dalam Islam, al-Qurtubi berkata bahwa ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Sayyidina Adam (as), itu adalah sajda tahiyyah, sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, tetapi sujud penghormatan.   al-Qurtubi mengatakan dalam tafsirnya bahwa yang pertama melakukan sujud setelah Allah memerintahkan sujud itu adalah Israfil, itulah sebabnya ia dikenal sebagai Abdur-Rahman.  Ia adalah yang pertama melakukan sujud kepada Sayyidina Adam (as).

Banyak ulama yang kuat dalam Islam menerim dan percaya bahwa sujud itu adalah untuk menerima dan menunjukkan penghormatan kepada Sayyidina Muhammad (saw), yang cahayanya ada di kening Sayyidina Adam (as).  Allah memperlihatkan kehormatan Nabi (saw) kepada para malaikat, di mana Dia memerintahkan mereka untuk bershalawat atas Nabi (saw):  Inna Allah wa malaa'ikatahu yushalluuna 'ala an-Nabi - Allah dan para malaikat-Nya bershalawat.  Ada makna yang sangat tersembunyi di sini.  Allah dan para malaikat-Nya melakukan shalawat atas Nabi (saw).

Tadi ayah atau guru dia menawarkan sesuatu kepada saya.  Ia mengatakan kepadanya untuk membawakan air minum.  Untuk menawari sesuatu kepada seseorang, kalian harus melihat orang itu.  Kalian tidak bisa datang lalu meletakkan botol di sini.  Saya tidak tahu apakah itu untuk saya, karena ia tidak memberikannya kepada saya.  Tetapi bila ia memberikannya kepada saya, setelah ia melihat saya, maka kepada siapa ia memberikan botol itu?  Kepada saya.  Ia adalah saudara iparmu.  Jika kamu memintanya untuk memberikan sebotol air kepada orang terendah, Hisyam Kabbani, ia akan bertanya ke mana ia harus memberikan botol itu. Sekarang bagaimana menurut kalian ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk bershalawat atas Nabi (saw), apakah mereka akan melakukannya atau tidak?  Dan apakah mereka melihatnya atau tidak?  Jadi apakah para malaikat melihat Nabi (saw) atau tidak?  Sayyidina Jabir (ra) meriwayatkan bahwa Nabi (saw) bersabda, “Yang pertama Allah ciptakan adalah Cahaya Nabimu wahai Jabir.”

Jadi para malaikat melihat cahaya itu dan ketika mereka diperintahkan untuk bershalawat, mereka langsung melakukannya.  Mereka dapat melihat apa yang Allah kehendaki bagi mereka untuk melihatnya, dari Hakikat Sayyidina Muhammad (saw).  Jadi ketika Nabi (saw) bersabda bahwa Inna ad-diin `indallahi al-Islam.  Agama di Sisi Allah adalah Islam dan Allah berfirman bahwa siapa yang mematuhi Nabi (saw) berarti mematuhi Allah.  Lalu apa yang perlu kita lakukan?  Mematuhi Nabi (saw) seperti yang Dia perintahkan.  Dan itulah sebabnya mengapa ulama besar, al-Qurtubi mengatakan bahwa ketika Allah memerintahkan para malaikat untuk bersujud, lalu Israfil (as) yang pertama patuh dan bersujud dan Allah menghargainya dengan menuliskan seluruh kitab suci al-Qur’an di antara kedua matanya.

Jadi setelah diperintahkan untuk tunduk, ia melakukan sujud dan Allah menuliskan seluruh kitab suci al-Qur’an di antara kedua matanya.  Sekarang mungkin mereka bertanya bagaimana bisa muat?  Sekarang orang menuliskan seluruh kitab suci al-Qur’an di dalam iphone.  Bisa muat kan?  Allah (swt) dengan Kekuatan Surgawi, ketika Dia memberi, Dia memberikannya.

Dan murid-muridmu menghapal seluruh kitab suci al-Qur’an di sini.  Bagaimana mereka melakukannya?  Dengan intelegensi mereka.  Padahal akal itu tidak lebih dari seukuran biji lentil, itu menurut ilmu kedokteran.  Ia adalah chip kecil yang ditanam pada manusia.  Apa yang membawa semua ilmu itu?  Lihat betapa banyak programer dan insinyur yang diperlukan untuk membuat sebuah chip?  Bagaimana dengan manusia, mereka dapat menghapal al-Qur’an.

Jadi Allah meletakkan seluruh al-Qur’an dengan seluruh tawiilnya ditulis di antara kedua mata Sayyidina Israfil (as).  Allah mengizinkan berberapa ulama untuk menarik sejumlah ilmu dari sana, tetapi itu hanya setetes dari ilmunya Allah.

Ketika Jibril menurunkan ayat pertama dari Surat Maryam kepada Nabi (saw), ia mengatakan apa?  “Kaf,” Nabi (saw) berkata, “`alimtu.”  Lalu ia berkata, “Haa” Nabi (saw) berkata, “`alimtu... dan seterusnya.  Jadi setiap huruf yang ia katakan Nabi (saw) mengatakan, “Aku tahu.”  Itu artinya untuk setiap huruf dari al-Qur’an, ada maknanya.  Sekarang ketika para ulama menulis tentang makna dari al-Qur’an, mereka dapat menulis 2-3 volume dari 3 huruf pertama dalam al-Qur’an: ALIF LAM MIIM.

Al-Qur’an tidak diciptakan.  Allah memerintahkan seluruh kitab suci al-Qur’an dituliskan di antara kedua mata Israfil karena ia yang pertama melakukan sujud penghormatan.  Dan itu adalah sujud penghormatan.  Kita melakukan sujud ibadah, yang lebih tinggi.  Sujud penghormatan adalah sekali, tetapi sujud ibadah adalah sepanjang masa di seluruh dunia.  Sujud penghormatan adalah sekali dan kini tidak ada lagi.  Sekarang yang ada adalah sujud ibadah.  Untuk satu sujud penghormatan Allah menuliskan seluruh kitab suci al-Qur’an di antara kedua mata Israfil, lalu apa yang akan Allah berikan kepada mereka yang melakukan sujud ibadah.  Untuk sujud itu, Allah akan memberi mereka apa yang tidak diketahui oleh seorang pun.

Imam Nawawi berkata bahwa ketika manusia melakukan sujud kepada Allah, siapakah di antara manusia yang pertama kali bersujud kepada Allah?  Sayyidina Adam (as).  Ketika ia melakukan sujud untuk berdoa kepada Allah, Allah memberi kompensasi kepadanya dan kepada seluruh anak cucunya untuk mengangkat makanan ke dalam mulutnya, tidak seperti binatang yang harus makan dari tanah, karena mereka harus menunduk untuk mendapatkan makanan.  Allah berfirman, wa laqada karamnaa bani Sayyidina Adam (as), sesungguhnya kami telah memberi kehormatan kepada anak cucu Adam.  Jadi untuk sujud itu, Allah mengangkat manusia untuk makan dari mulut dan tidak harus menunduk ke tanah dan Allah menyukai bau napas yang baik.  Sekarang banyak sekali bau napas yang tidak enak.  Orang-orang menyikat giginya dengan sikata gigi dan pasta gigi untuk menunjukkan “kami adalah orang elit, high class.”  Tetapi Allah mengatakan bahwa apa yang baik bagi mulut kita adalah tidak bergunjing dan memata-matai orang.  Bergunjing dan namima menimbulkan bau yang tidak enak bagi malaikat.

Nabi (saw) bersabda, “Aku mengamati amal/perbuatan umatku.”  Jadi kita harus membersihkan mulut kita dengan zikrullah, dengan shalawat dan daruud.  Jika kalian berpikir bahwa kalian telah bergunjing, maka lakukanlah zikrullah dan shalawat atas Nabi (saw).  Jika kalian telah selesai melakukan salat kalian, bungkuslah dengan istighfar, shalawat dan zikrullah.  Dan jangan tidur tanpa melakukan zikrullah.  Dan ada banyak cara untuk melakukan zikrullah.  Misalnya dengan membaca kitab suci al-Qur’an atau membaca dari Asmaul Husna wal Sifat atau membaca ahadits Nabi (saw). Semoga Allah mengampuni kita dan memberkati kita.

Suatu hal yang baik adalah mendorong anak-anak untuk melantunkan adzan dan membaca kitab suci al-Qur’an, agar mereka dapat menjadi Muslim yang baik.
Alhamdulillah, nasta`iinahu wa nastaghfirahu wa nastahdii wa na`uudzu billah min syuruuri anfusina wa min sayyiaati `amaalinaa.  man yahdillah fa laa mudilla lahu wa man yudlil fa laa haadiya lah

alhamdulillah alladzii hadana lil-Islam wa ja`alan min ummati n-Nabi (saw) w alhamdulillah alladzii tiiba lisanuna bil-Quran w alhamdulillah `ala kulli haal ghayr al-kufr wad-dalaal.

wa nasyhadu an laa ilaaha ill-Llah wahdahu laa syariik lah, wa laa matsiil lahu fii `uluuwi syaanihi wa `azhiimi sultaanih.  wa nasyhadu anna Sayyidina wa Mawlana Muhammadan `abduhu wa habiibahu wa rasuuluh arsalahu ta`ala min arjaahi 'l-`alami miizaanan, wa awdahaha bayaanan, wa afasahiha lisaanan, fa awdahath-thariiqata wa nasaha 'l-khaliiqa shalla-Llahu ta`ala `alayhi wa `ala aalihi wa ash-haabihi wa azwaajih wa awlaadihi wa dzurriyyatihi ajma`iin, wa `alaa wuzaraihi fii `ahdi khusuusan minhum `ala a'immati khulafaa'i rasuulillahi `ala at-tahqiiq, umaraa'il-muminiina hadhraat Abi Bakrin wa `Umarin wa `Utsmaanin wa `Aliyy wa `ala baqiyatis-shahabati wat-tabi`iin ridwaanullahi ta`ala `alayhimn ajma`iin.  ayyuhal-muminuuna'l-haadhiruun. iththaqullaha ta`ala wa athii`uuh. Inna Allah ma` 'Lladziina ataqaw walladziina hum muhsinuun.

Ya ayyuhan-naas inna khalaqnaakum min dzakarin wa untsa.
Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan yang terbaik di antara kalian adalah yang paling bertakwa.  Seluruh al-Qur’an adalah mengenai takwa hingga kita dibawa ke hadapan Allah (swt) pada Hari Kiamat.  Dan kita akan diminta pertanggungjawabannya.

Dan Nabi (saw) bertanya siapakah orang yang bangkrut?  Dan mereka (para Sahabat) berkata, “Orang yang tidak mempunyai uang.”  Dan Nabi (saw) bersabda bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang kehilangan agamanya, dan perhatikan hadits ini, yang sepatutnya membuat kita takut terhadap Allah.  Dan Nabi (saw) bersabda bahwa orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai amal. Ia tidak melakukan apa-apa menurut Syari`ah Allah dan tidak melakukan apa-apa menurut agama Allah.  Dan para Sahabat merasa terheran-heran, bagaimana mungkin ada orang yang tidak mempunyai amal, bila mereka melakukan salat dan puasa.  Nabi (saw) bersabda, “Ya, jika ia salat dan puasa.”  Itu pasti untuk orang yang menentang jalannya Nabi (saw).  Misalnya fitnah adalah dalam keadaan tertidur dan orang yang membangungkannya akan dikutuk.  Sama halnya dengan orang yang bergunjing atau memata-matai.  Jadi orang yang melakukannya membuat amalnya habis dan menghancurkan perbuatan baiknya dengan melangkahi batas fitnah, yaitu dengan melakukan ghiba dan namiimah.

Kita harus melindungi salat dan puasa kita dan sedekah kita dengan menghindari ghiba dan namiima.  Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan yang sangat jahat ini, yang akan menghancurkan iman kita.

Kalian melihat sebuah masjid bersatu dan setelah beberapa saat ia terpecah dan kalian melihat kelompok lain dengan pemimpin yang lain.  Allah berfirman, berpegang teguhlah pada Tali Allah dan jangan bercerai-berai.  Allah menyukai persatuan dan kebersamaan.  Kami lihat sekarang Muslim terpecah-pecah dalam berbagai kelompok di mana-mana dan setiap kelompok senang dengan kelompoknya masing-masing.

Konstitusi Allah adalah kitab suci al-Qur’an.  Kita harus bahagia dengan al-Qur’an sebagai konstitusi kita dan bukan dengan konstitusi buatan manusia.  Dan Allah berfirman, “Bertakwalah!” Dan jika itu sulit bagi kalian, lalu Allah berfirman, “Bertakwalah dan berkumpullah dengan para shadiqiin.”  Jika kalian bersama mereka, kalian akan dilindungi.  Jika kalian bersama diri kalian atau saling berselisih satu sama lain, kalian tidak akan berhasil.  Semoga Allah menjadikan kita bersama mereka dan di antara orang-orang yang mencari ampunan Allah.

Wa min Allah at Tawfiq

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...