Monday, December 16, 2013

Mintalah Kehidupan Abadi dan Ridho-Nya

Mintalah Kehidupan Abadi dan Ridho-Nya

Maulana Sheikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs Damascus, Syria


Mawlana Syaikh Nazim qs, GrandSyakh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs, dan Imam tariqah Syah Bahaudin Naqshbandi qs








A'uudzu bi-Llahi minas syaithanir rajiim, Bismillahi Rahmani Rahim Tidak baik bagi seorang Murid untuk bertanya pada Syaikh-nya. Saat kami berbicara, Anda akan temukan jawaban-jawabannya melalui asosiasi-asosiasi majleis kami (suhbat). Pertama-tama, Anda harus berusaha untuk bersama dengan Allah 'Azza wa Jalla, dan siapa yang ingin bersama Allah 'Azza wa Jalla haruslah suci. Dan kesucian dimulai dengan mengatakan, "Auudzu bi-llahi minas syaithanir rajiim", karena siapa yang bersama Syetan adalah kotor; dia tak dapat bersama Allah. Allah tidak akan menerima orang itu.

Dan syetan selalu ingin mendekati kaian, ia suka untuk selalu menyertai kalian, sehingga ia tidak akan membiarkan Anda bersama Allah. Untuk apa syetan mengejar-ngejar manusia? Untuk menaklukkan manusia, menduduki hati mereka, agar mereka tidak lagi mampu berpikir tentang Allah, karena hatinya telah diduduki oleh setan.

Ini adalah sebuah gelas. Jika gelas ini penuh, kalian tak dapat menaruh apa pun lagi ke dalamnya. Jika hati kalian dipenuhi oleh Setan, bagaimana mungkin hati ini bisa untuk Allah? Adakah ruang tersisa di hati kalian? Tidak mungkin. Karena itulah Allah 'Azza wa Jalla memerintahkan hamba-hamba-Nya agar mereka meninggalkan syetan, agar mereka mengusirnya, sehingga hati sang hamba akan siap dan dan tersedia hanya bagi Allah. Mereka berkata dan bertanya tentang hidup abadi. Semua Grandsyaikh Naqshbandi, dan semua ajaran-ajaran mereka adalah dari Rasulullah salla-Allahu 'alayhi wasallam. Mereka hanya berusaha untuk menyiapkan para hamba Allah demi kehidupan yang abadi, untuk keabadian.

Mereka berkata bahwa adalah tidak penting (apa yang Anda minta), sehingga saya pun bertanya pada Anda tentang apa yang Anda minta dari saya, karena Anda meminta (seperti) apa yang diminta seekor semut (dari seorang manusia): semut itu meminta sekeping kecil jerami atau roti atau hal-hal kecil semacam itu, meminta untuk ditunjukkan hal-hal tadi, sambil berkata, "Aku lapar, wahai manusia, hamba dari Tuhanku". Seekor semut hanya meminta hal-hal itu dari manusia, karena kapasitasnya adalah untuk itu. Dan jika Grandsyaikh Abdullah qs membiarkan kalian untuk meminta ini atau itu, hal ini tidak lain hanya seperti semut-semut yang meminta tadi. Bahkan seluruh dunia ini hanyalah bagaikan sekerat kecil roti bagi seekor semut.

Karena itulah para Grandsyaikh, Masyaikh Naqsbandi ingin agar mereka yang datang untuk menerima, dan meminta buat bekal kehidupan abadi, untuk keabadian. Jangan meminta apa pun untuk dunia ini. Duduklah, dengar dan simaklah. Mintalah untuk didekatkan hanya kepada Allah 'Azza wa Jalla dan ridho-Nya, dan itulah tujuan tertinggi bagi hamba-hamba. Seorang hamba hanya boleh bertanya, "Apakah Kau senang denganku?" Yang boleh diminta seorang hamba hanya agar tuannya senang dengannya. Dan target tertinggi, sasaran bagi hamba-hamba Allah adalah untuk mencapai keridhaan Allah Subhanahu wa Ta'aala, untuk membuat Tuhan mereka senang dan ridho atas mereka. Tak lebih dari ini.

Sebagaimana Allah 'Azza wa Jalla berkata kepada Sayidina Muhammad (saw), Nabi Penutup para Nabi salla- Allahu 'alayhi wasallam di malam Isra' Mi'raj, ketika beliau berada di hadirat Ilahi, "Apa yang kau minta, wahai kekasih-Ku dan hamba-Ku yang paling terpuji? Jika cinta-Ku bersamamu, apa yang kau minta? Segalanya adalah untukmu. Aku senang denganmu dan untuk memberimu apa pun yang kau minta dan lebih dari itu, tak ada yang tahu." Seorang hamba harus mampu untuk mengikuti jejak langkah Rasulullah salla-Allahu alaihi wasallam, agar ia mampu mencapai suatu tingkatan, yang sesuai dengan tingkatan yang diinginkan dan dikaruniakan Allah SWT baginya, karena tak ada yang mampu mencapai tingkatan Rasulullah saw.

Tapi, bagi setiap orang, ada tingkatan-tingkatan dan maqam yang tersedia bagi mereka. Menurut tingkatan mereka masing-masing, Allah 'Azza wa Jalla memberi dengan Kebesaran-Nya, sesuai dengan tingkatan hamba-hamba-Nya, dengan bertanya, "Wahai hamba-Ku, apa yang kau pinta?

Akan Aku-karuniakan kepadamu dan apa yang kau minta dan itu tidak berarti apa-apa (dibandingkan dengan) apa yang Ku-berikan padamu." Karena itulah kami berusaha untuk memberikan sesuatu pada orang-orang untuk mendapatkan suatu pemahaman baru. Pemahaman lama adalah untuk masa lalu, sedangkan manusia zaman ini, manusia abad ini, membutuhkan ceramah dan majelis, asosiasi semacam ini agar tertarik. Kekuatan ini kini sedang menyala. Tadinya mati, dan kini muncul, dan kekuatan ini akan terus bertambah, tidak berhenti, tidak berkurang, tapi terus bertambah.

Karena itu, ini adalah kabar baik buat kalian sebagai suatu permulaan. Kami telah dikirim ke Damaskus dan assosiasi/majelis/suhbat kami saat ini di Damaskus tidaklah seperti di Cyprus, Turki, Inggris, Timur atau Barat, karena menurut penampakan-penampakan ilahiah (tajali) yang muncul di Damaskus, yaitu Tajalli-nya memang berbeda dari yang lain. Tidak dapat dibandingkan. Dan kaian berdatangan dari jauh untuk mencapai dan mendengar hal-hal semacam ini. Dan sekarang suhbah ini menjadi lebih berpengaruh pada kalbu dan pikiran kalian lebih dari sebelumnya, karena waktu sedang berjalan, suatu perubahan pasti terjadi di muka bumi. Periode tirani, kegelapan dari kebodohan seperti malam yang tengah berlalu, dan kini siang hari, fajar tengah mulai memberikan cahayanya dan cahaya itu tak akan dapat dihentikan.

Semua tirani, pemimpin yang zalim telah meninggalkan Allah dan membuat manusia menyembah mereka, bukan menyembah Allah. Dan manusia tengah berada di kegelapan malam, tak mengetahui apapun tentang hakikat. Mereka bersama tiran-tiran ini, tapi kini akan menjadi jelas dengan siapa mereka dan apa yang mereka telah lakukan. Dan semua perwakilan Syetan dan pendukung-pendukung kerajaan syaitan di muka bumi akan gemetaran oleh cahaya-cahaya baru dari hari yang baru, periode yang baru, yang akan mencapai hingga ke Sayyidina Mahdi 'alaihis salaam, dan 'Isa 'alaihis salaam. Semoga Allah mengaruniai kita kesempatan bersama mereka pada waktu itu nanti. Berdoalah untuk ini. Semoga Allah mengampuni kita.

Wa min Allah at Tawfiq

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...