Dajjal Anti-Kristus
Mawlana Syaikh Hisham Kabbani
Ditranslasi dari The Approach of Armageddon
Apa
pun yang diperlihatkan oleh Dajjal Anti-Kritus selalu bertentangan
dengan kebenaran. Abû Hurayrah ra meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:
Maukah kalian kuceritakan sesuatu tentang Dajjal yang tidak diceritakan
oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya?
Dajjal adalah manusia bermata satu, dan akan membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka; tetapi apa
yang
dikatakannya sebagai surga sebenarnya adalah neraka. Aku memperingatkan
kepada kalian tentang Dajjal, seperti yang diperingatkan Nabi Nuh as
kepada umatnya. Hudzayfah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Aku
lebih mengetahui kekuatan yang dimiliki Dajal ketimbang dirinya sendiri.
Ia
akan memiliki dua sungai yang mengalir. Salah satunya tampak seperti
air sebening kristal, dan yang lainnya akan tampak seperti kobaran api.
Barang siapa sempat menyaksikannya, pilihlah sungai yang tampak seperti
api, lalu tutuplah mata kalian, tundukkan kepala dan minumlah airnya,
karena airnya akan terasa dingin. Dajjal itu bermata satu, salah satu
matanya yang buta akan tertutup oleh sepotong kulit. Di tengah keningnya
tertulis kata kâfir dan setiap orang yang beriman akan dapat membacanya
sekalipun buta huruf.
Hadis tersebut menyebutkan bahwa Dajal akan berjalan di muka bumi seperti awan yang ditiup angin. Anas
meriwayatkan
bahwa Nabi saw. bersabda:Tidak ada tempat yang tidak dimasuki Dajjal
kecuali Mekah dan Madinah. Ibn ‘Umar meriwayatkan bahwa Nabi saw.
bersabda: Aku memperingatkan kalian tentang Dajjal, dan setiap nabi yang
diutus pasti akan memperingatkan umatnya tentang Dajal. Tak diragukan
lagi, Nabi Nuh as telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, tetapi
aku akan menceritakan sesuatu tentang Dajjal yang tak diceritakan oleh
para nabi sebelumku. Kalian harus tahu bahwa dia bermata satu, dan Allah
tidak bermata satu.
Ubay ibn Ka‘b meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Mata Dajjal berwarna hijau seperti kaca. Anas ibn Mâlik
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Tidak ada seorang nabi yang diutus Allah kepada umatnya, kecuali
dia pasti memperingatkan mereka tentang pendusta bermata satu. Sesungguhnya ia memang bermata satu, dan
sesungguhnya Tuhan kalian tidak bermata satu. Di antara kedua matanya tertulis huruf kâf, fâ’ dan râ’ (kafara - kafir, ingkar).
Di
kening Dajjal tertulis huruf kâf, fâ’, dan râ’. Nabi saw. mengatakan
bahwa rangkaian huruf itu akan terlihat hanya oleh orang-orang beriman
yang akan dilindungi Allah dari fitnah Dajjal. Dajal bukanlah sebuah
organisasi yang bernama kafara, bukan pula sebuah komunitas atau negara.
Dajjal adalah sesosok manusia. Nabi saw. memberi tahu kita bahwa pada
akhir zaman akan muncul seorang manusia yang akan menipu semua manusia.
Dajjal akan menguasai dunia. Maka, orang-orang Islam harus waspada agar
hati mereka tidak memendam cinta terhadap dunia sehingga mereka tak akan
meninggalkan agama karena rayuan Dajal.
Dia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan mengusapkan tangannya ke tubuh mereka, seperti yang
dilakukan Nabi ‘Îsâ, tetapi dengan tipuannya itu, Dajal akan menggiring orang ke jalan menuju neraka. Jadi,
Dajal adalah juru selamat gadungan, atau Anti-Kristus (al-Masîh al-Dajjâl). Dia akan berpura-pura menjadi
juru selamat dan menipu orang dengan mempertontonkan kekuatannya yang menakjubkan.
Nabi saw. bersabda: Dajal akan muncul dengan mengenakan pakaian ihram ke perbatasan Madinah. Salah
seorang
penduduk terbaik Madinah akan menghampirinya dan berkata, “Aku
bersumpah bahwa engkau adalah Dajal yang diceritakan oleh Nabi saw.”
Dajal kemudian berkata kepada para pengikutnya, “Jika aku bunuh orang
ini
dan menghidupkannya kembali apakah kalian percaya padaku?” Mereka
menjawab, “Ya.” Lalu Dajjal membunuh orang itu dan menghidupkannya
kembali. Ketika orang itu hidup kembali ia berkata, “Demi Allah, aku
yakin bahwa engkau adalah Dajal!” Kemudian Dajal akan membunuhnya.
Dajal
akan datang dengan kekuatan setan. Dia akan meneror orang-orang Islam
agar mau menjadi pengikutnya, dan mengubah mereka menjadi orang-orang
kafir. Dia akan menyembunyikan kebenaran dan menawarkan
kebatilan.
Nabi saw. mengatakan bahwa Dajal akan memiliki kekuatan untuk
menampilkan wujud leluhur seseorang di kepalanya, seperti layar
televisi.
Leluhur itu akan berkata, “Wahai anakku, orang ini
berkata benar. Aku kini ada di surga karena aku orang baik dan aku
percaya kepadanya.” Sebenarnya orang itu ada di neraka. Jika ia
berkata, “Percayalah kepada orang ini, aku ada di neraka karena aku
tidak percaya kepadanya,” orang harus berkata kepada Dajjal, “Tidak, ia
ada di surga. Ini palsu.” Abû Umâmah al-Bâhilî meriwayatkan bahwa Nabi
saw. bersabda: Dajjal akan berkata kepada suku badui, “Apakah pendapat
kalian jika aku dapat membawa ayah dan ibu kalian hidup kembali? Apakah
kalian akan percaya bahwa akulah tuhan kalian?” Orang-orang badui itu
akan menjawab, “Ya.” Kemudian dua sosok setan akan muncul menyerupai
ayah dan ibu mereka dan berkata, “Wahai anak-anakku, ikutilah dia karena
dialah tuhan kalian.”
Seperti halnya semua nabi dan rasul sebelumnya, Nabi Muhammad saw. memprediksi kedatangan Anti-Kristus
sebagai
salah satu isyarat terakhir datangnya Hari Kiamat. Nabi saw. bersabda:
Wahai manusia, tak akan ada huru-hara di muka bumi ini sejak masa Adam
yang lebih besar daripada huru-hara Dajjal. Sesungguhnya setiap nabi
yang dikirim Allah akan memperingatkan umatnya tentang Dajal. Aku adalah
nabi terakhir, dan kalian adalah umat terakhir.
Nabi Muhammad
saw. adalah nabi bagi semua manusia, muslim maupun nonmuslim. Nabi saw.
menujukan hadis ini bagi seluruh manusia sehingga beliau berkata, “Wahai
manusia!” bukan, “Wahai umat Islam!” atau “Hai orang-orang beriman!”
Kemunculan al-Masîh al-Dajjâl (Dajjal, Juru Selamat Palsu atau
Anti-Kristus) merupakan peristiwa yang menakutkan bagi seluruh manusia
di muka bumi, dan peristiwa tersebut akan terjadi pada akhir zaman. Dia
akan merajalela di muka bumi dengan “menyebarkan kerusakan di mana-mana”
dan meneror orang-orang beriman serta mengalihkan mereka dari keimanan
menuju kekufuran.
Seribu empat ratus tahun yang silam, para sahabat sekalipun khawatir dengan kedatangan Dajjal. Dajjal akan
muncul di antara Syam dan Irak, dan beberapa hadis menyebutkan bahwa dia akan muncul di Khurasan, Iran,
bergerak cepat dan melintasi seluruh dunia: Al-Nawwâs ibn Sam‘ân meriwayatkan bahwa suatu pagi Rasulullah
bercerita tentang Dajal. Beliau terkadang menggambar kannya sebagai hal yang remeh, dan terkadang sebagai
hal yang (dampaknya) sangat serius, dan kami merasa seolah-olah ia ada di rerimbunan pohon kurma.
Ketika
kami menghadap beliau pada sore hari, dan beliau menyaksikan
tanda-tanda kecemasan di wajah kami, beliau berkata, “Ada masalah apa?”
Kami menjawab, “Ya Rasulullah, engkau bercerita tentang Dajjal tadi
pagi. Terkadang engkau menggambarkannya sebagai sosok yang sepele dan
terkadang sebagai sosok yang sangat penting, sampai-sampai kami berpikir
bahwa ia sudah berada dekat kami di rerimbunan pohon kurma.”
Kemudian
beliau bersabda, “Aku mencemaskan kalian dalam berbagai hal selain
persoalan Dajjal. Jika ia muncul ketika aku berada di tengah-tengah
kalian, maka akan beradu argumen dengannya mewakili kalian, namun jika
ia muncul dan aku tidak berada di antara kalian, salah seorang di antara
kalian harus beradu argumen dengannya atas nama dirinya, dan Allah akan
melindungi setiap muslim atas namaku.
Sesungguhnya Dajjal adalah
seorang pemuda dengan rambut dibelit dan salah satu matanya buta. Aku
menyerupakannya dengan ‘Abd al-‘Uzzâ ibn Qathan. Jika di antara kalian
ada yang sempat bertemu dengannya,
maka hendaklah ia membaca ayat pertama surah al-Kahf. Ia akan muncul di antara Syam dan Irak, dan akan
menyebarkan kejahatan di mana-mana. Wahai hamba Allah, tetaplah berada di atas jalan kebenaran!” Kami
bertanya, “Ya Rasulallah, berapa lama ia akan hidup di dunia?” Beliau menjawab, “Selama empat puluh hari,
yang
satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari
seperti satu minggu, dan hari-hari sisanya seperti hari-hari kalian.”
Kami
berkata, “Ya Rasulullah, pada hari yang sama seperti satu tahun, apakah
salat sehari sudah cukup bagi kami?” Beliau menjawab, “Tidak, kalian
harus memperhitungkan waktunya (dan kemudian melaksanakan salat).” Kami
bertanya, “Ya Rasulallah, seberapa cepat ia akan menjelajahi bumi?”
Beliau menjawab, “Seperti awan yang ditiup angin. Ia akan mendatangi
sebuah bangsa dan mengajaknya (kepada agama yang sesat), dan mereka akan
memercayainya dan mengikuti ajakannya.
Ia kemudian akan memberi
instruksi kepada langit dan kemudian hujan turun membasahi bumi dan
menumbuhkan tanaman. Kemudian pada sore harinya, hewan-hewan yang gemuk
akan datang kepada mereka dengan punuknya yang tinggi, kantong susu yang
penuh berisi, dan panggul yang lebar. Ia kemudian akan datang ke bangsa
lain dan mengajak mereka (kepada agamanya yang sesat). Namun, mereka
kemudian menolaknya, dan ia pergi meninggalkan mereka. Lalu mereka
ditimpa kekeringan dan tak tersisa lagi kekayaan mereka sedikit pun.
Ia kemudian akan berjalan menelusuri tanah yang tandus itu dan berkata, ‘Keluarkan isi perutmu,’ dan isi bumi
akan
keluar dan berkumpul di depannya seperti sekawanan lebah. Ia kemudian
akan memanggil seorang anak muda. Kemudian ia memenggalnya dengan pedang
dan memotongnya menjadi dua bagian serta memisahkan kedua potongan
tubuh itu di dua tempat terpisah sejauh busur panah dan sasarannya. Ia
kemudian akan memanggil kembali anak muda itu yang akan datang ke
hadapannya sambil tertawa dengan wajah yang ceria karena bahagia, dan
persis pada saat-saat seperti itulah Allah akan mengutus ‘Isâ ibn
Maryam, dan beliau akan turun dari menara putih di timur Damaskus dengan
mengenakan dua jubah yang dicelup dengan semacam kunyit sambil
meletakkan kedua tangannya di sayap dua malaikat.
Kedatangan Kembali Isa ibn Maryam
Ketika
Nabi Isa as menundukkan lehernya, butiran keringatnya akan jatuh
menetes dari kepalanya, dan ketika ia mengangkatnya kembali, butiran
laksana mutiara akan bertebaran keluar dari kepalanya. Setiap orang
kafir yang mencium wangi tubuhnya akan mati dan tarikan napasnya akan
mencapai jarak sejauh mata memandang. Ia akan mencari Dajal hingga
berhasil menangkapnya di gerbang Ludd dan kemudian membunuhnya.
Kemudian orang-orang yang dilindungi Allah akan menghadap ‘Îsâ ibn Maryam dan ia akan mengusap wajah
mereka dan memberi tahu kedudukan mereka di surga. Ketika itulah Allah akan menurunkan wahyu kepada ‘Îsâ,
‘Aku telah mengutus ke tengah-tengah kalian seorang hamba-Ku yang tidak akan terkalahkan, engkau membawa
umatku dengan aman ke bukit Thûr,’ dan Allah kemudian akan mengirim Ya’jûj dan Ma’jûj dan mereka akan turun
dari setiap dataran tinggi.
Yang pertama di antara mereka akan melintas Danau Tiberias dan meminum airnya, sementara yang terakhir
di
antara mereka akan melewatinya dan berkata, ‘Dulu di sana ada air.’
‘Îsâ dan para sahabatnya akan terkepung di tempat itu (di bukit Thûr,
dan mereka akan sangat tertekan) sehingga harga kepala seekor lembu
jantan lebih dari seratus dinar, lalu Nabi Allah, ‘Îsâ, dan para
sahabatnya akan berdoa kepada Allah, yang akan mengutus bala tentara
serangga untuk menyerang mereka (pada bagian leher) dan pada pagi
harinya, mereka musnah seperti satu orang saja.
Nabi Allah, Isa
as, dan para sahabatnya kemudian akan menuruni lembah dan mereka
menemukan bangkai mereka dan bau busuk pada setiap jengkal tanah
daratan. Nabi Allah, ‘Îsâ alaihi salam, dan para sahabatnya kemudian
kembali memohon perlindungan Allah, yang akan mengutus bala tentara
burung yang lehernya mirip dengan unta berpunuk ganda dan akan membawa
bangkai mereka dan membuangnya ke tempat yang dikehendaki Allah.
“Lalu Allah akan menurunkan hujan yang akan menyeret semua rumah dari tanah liat atau tenda dari kulit unta
dan
membersihkan bumi hingga ia tampak seperti cermin. Kemudian bumi akan
diperintahkan untuk mengeluarkan buah-buahan dan mengembalikan
rahmatnya, sehingga akan tumbuh buah delima yang sangat besar sehingga
sekelompok orang bisa memakannya beramai-ramai dan berlindung di balik
kulitnya, dan sapi perahan mengeluarkan susu yang berlimpah sehingga
sekelompok orang bisa meminumnya beramai-ramai.
Unta perahan juga
akan mengeluarkan susu yang berlimpah sehingga seluruh anggota suku
bisa meminumnya beramai-ramai, dan domba perahan juga akan mengeluarkan
susu yang berlimpah sehingga sebuah keluarga bisa meminumnya
beramai-ramai. Saat itulah Allah akan mengirimkan hembusan angin lembut
yang bahkan akan menyejukkan ketiak setiap orang. Angin sejuk itu akan
mengambil nyawa setiap orang beriman, dan yang tertinggal di bumi
hanyalah orang-orang jahat yang akan melakukan perzinaan seperti
keledai, dan Hari Kiamat akan menimpa mereka.”
Kemunculan Dajjal Anti-Kristus pasti akan terjadi di akhir zaman. Peristiwa menakutkan itu sedang mendekat, dan
pada
saat itu hanya tiga kota yang akan selamat: Mekah, Madinah, dan Syam
(Damaskus). Jika seseorang ingin menyelamatkan hidupnya, ia harus pergi
ke tiga kota itu. ‘Â’isyah meriwayatkan sebuah doa yang dibaca Nabi saw.
dalam salatnya: Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa
kubur dan dari kekacauan yang dibuat Dajal. Nabi saw. dan para sahabat
sangat peduli dengan kemunculan Dajal.
Orang-orang Islam dewasa
ini harus benar-benar memerhatikan apa yang dijelaskan Nabi saw. tentang
Dajjal dan memohon perlindungan Allah dari kejahatan hebat ini. Nabi
saw. sangat menganjurkan orang-orang Islam agar selalu menjaga kondisi
wudu (suci). Nabi saw. sendiri selalu memperbarui wudu ketika hendak
memulai salat meskipun beliau belum batal wudunya, karena beliau adalah
nûr ‘alâ nûr (cahaya di atas cahaya).
Pada Hari Kiamat, cahaya
wudu akan memancar dari tubuh orang-orang beriman. Wudu juga akan
melindungi kita dari kejahatan setan, seperti yang disebutkan oleh Nabi
saw., “Wudu merupakan senjata kaum beriman.”
Setiap kali keimanan seseorang sedang mengalami ujian berat, sangat dianjurkan agar ia selalu menjaga wudu
dan segera memperbarui wudu ketika ia batal, agar kejahatan dan setan menjauh darinya. Nabi saw. juga
menganjurkan agar membaca ayat-ayat tertentu untuk melindungi diri dari huru-hara Dajal.
Abû al-Dardâ’ meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Barang siapa hapal sepuluh ayat pertama surah al-Kahf
(dalam riwayat lain, sepuluh ayat terakhir ), maka ia akan terlindung dari keributan Dajal. Dalam hadis lain
yang juga diriwayatkan oleh Abû al-Dardâ’, Nabi saw. bersabda: Jika Dajal menghampiri salah seorang yang
hapal
sepuluh ayat pertama surah al-Kahf, ia tidak dapat mencelakainya. Dan
barang siapa yang hapal ayat-ayat terakhir surah al-Kahf, ia akan
bercahaya pada Hari Pembalasan
Wa min Allah at Tawfiq
No comments:
Post a Comment