Monday, April 22, 2013

Dajjal Anti-Kristus

Dajjal Anti-Kristus
Mawlana Syaikh Hisham Kabbani
Ditranslasi dari The Approach of Armageddon


Apa pun yang diperlihatkan oleh Dajjal Anti-Kritus selalu bertentangan dengan kebenaran. Abû Hurayrah ra meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Maukah kalian kuceritakan sesuatu tentang Dajjal yang tidak diceritakan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya?

Dajjal adalah manusia bermata satu, dan akan membawa sesuatu yang menyerupai surga dan neraka; tetapi apa
yang dikatakannya sebagai surga sebenarnya adalah neraka. Aku memperingatkan kepada kalian tentang Dajjal, seperti yang diperingatkan Nabi Nuh as kepada umatnya. Hudzayfah meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Aku lebih mengetahui kekuatan yang dimiliki Dajal ketimbang dirinya sendiri.

Ia akan memiliki dua sungai yang mengalir. Salah satunya tampak seperti air sebening kristal, dan yang lainnya akan tampak seperti kobaran api. Barang siapa sempat menyaksikannya, pilihlah sungai yang tampak seperti api, lalu tutuplah mata kalian, tundukkan kepala dan minumlah airnya, karena airnya akan terasa dingin. Dajjal itu bermata satu, salah satu matanya yang buta akan tertutup oleh sepotong kulit. Di tengah keningnya tertulis kata kâfir dan setiap orang yang beriman akan dapat membacanya sekalipun buta huruf.

Hadis tersebut menyebutkan bahwa Dajal akan berjalan di muka bumi seperti awan yang ditiup angin. Anas
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda:Tidak ada tempat yang tidak dimasuki Dajjal kecuali Mekah dan Madinah. Ibn ‘Umar meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Aku memperingatkan kalian tentang Dajjal, dan setiap nabi yang diutus pasti akan memperingatkan umatnya tentang Dajal. Tak diragukan lagi, Nabi Nuh as telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal, tetapi aku akan menceritakan sesuatu tentang Dajjal yang tak diceritakan oleh para nabi sebelumku. Kalian harus tahu bahwa dia bermata satu, dan Allah tidak bermata satu.

Ubay ibn Ka‘b meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Mata Dajjal berwarna hijau seperti kaca. Anas ibn Mâlik
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Tidak ada seorang nabi yang diutus Allah kepada umatnya, kecuali
dia pasti memperingatkan mereka tentang pendusta bermata satu. Sesungguhnya ia memang bermata satu, dan
sesungguhnya Tuhan kalian tidak bermata satu. Di antara kedua matanya tertulis huruf kâf, fâ’ dan râ’ (kafara - kafir, ingkar).

Di kening Dajjal tertulis huruf kâf, fâ’, dan râ’. Nabi saw. mengatakan bahwa rangkaian huruf itu akan terlihat hanya oleh orang-orang beriman yang akan dilindungi Allah dari fitnah Dajjal. Dajal bukanlah sebuah organisasi yang bernama kafara, bukan pula sebuah komunitas atau negara. Dajjal adalah sesosok manusia. Nabi saw. memberi tahu kita bahwa pada akhir zaman akan muncul seorang manusia yang akan menipu semua manusia. Dajjal akan menguasai dunia. Maka, orang-orang Islam harus waspada agar hati mereka tidak memendam cinta terhadap dunia sehingga mereka tak akan meninggalkan agama karena rayuan Dajal.

Dia dapat menyembuhkan orang yang sakit dengan mengusapkan tangannya ke tubuh mereka, seperti yang
dilakukan Nabi ‘Îsâ, tetapi dengan tipuannya itu, Dajal akan menggiring orang ke jalan menuju neraka. Jadi,
Dajal adalah juru selamat gadungan, atau Anti-Kristus (al-Masîh al-Dajjâl). Dia akan berpura-pura menjadi
juru selamat dan menipu orang dengan mempertontonkan kekuatannya yang menakjubkan.

Nabi saw. bersabda: Dajal akan muncul dengan mengenakan pakaian ihram ke perbatasan Madinah. Salah
seorang penduduk terbaik Madinah akan menghampirinya dan berkata, “Aku bersumpah bahwa engkau adalah Dajal yang diceritakan oleh Nabi saw.” Dajal kemudian berkata kepada para pengikutnya, “Jika aku bunuh orang
ini dan menghidupkannya kembali apakah kalian percaya padaku?” Mereka menjawab, “Ya.” Lalu Dajjal membunuh orang itu dan menghidupkannya kembali. Ketika orang itu hidup kembali ia berkata, “Demi Allah, aku yakin bahwa engkau adalah Dajal!” Kemudian Dajal akan membunuhnya.

Dajal akan datang dengan kekuatan setan. Dia akan meneror orang-orang Islam agar mau menjadi pengikutnya, dan mengubah mereka menjadi orang-orang kafir. Dia akan menyembunyikan kebenaran dan menawarkan
kebatilan. Nabi saw. mengatakan bahwa Dajal akan memiliki kekuatan untuk menampilkan wujud leluhur seseorang di kepalanya, seperti layar televisi.

Leluhur itu akan berkata, “Wahai anakku, orang ini berkata benar. Aku kini ada di surga karena aku orang baik dan aku percaya kepadanya.”  Sebenarnya orang itu ada di neraka. Jika ia berkata, “Percayalah kepada orang ini, aku ada di neraka karena aku tidak percaya kepadanya,” orang harus berkata kepada Dajjal, “Tidak, ia ada di surga. Ini palsu.” Abû Umâmah al-Bâhilî meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Dajjal akan berkata kepada suku badui, “Apakah pendapat kalian jika aku dapat membawa ayah dan ibu kalian hidup kembali? Apakah kalian akan percaya bahwa akulah tuhan kalian?” Orang-orang badui itu akan menjawab, “Ya.” Kemudian dua sosok setan akan muncul menyerupai ayah dan ibu mereka dan berkata, “Wahai anak-anakku, ikutilah dia karena dialah tuhan kalian.”

Seperti halnya semua nabi dan rasul sebelumnya, Nabi Muhammad saw. memprediksi kedatangan Anti-Kristus
sebagai salah satu isyarat terakhir datangnya Hari Kiamat. Nabi saw. bersabda: Wahai manusia, tak akan ada huru-hara di muka bumi ini sejak masa Adam yang lebih besar daripada huru-hara Dajjal. Sesungguhnya setiap nabi yang dikirim Allah akan memperingatkan umatnya tentang Dajal. Aku adalah nabi terakhir, dan kalian adalah umat terakhir.

Nabi Muhammad saw. adalah nabi bagi semua manusia, muslim maupun nonmuslim. Nabi saw. menujukan hadis ini bagi seluruh manusia sehingga beliau berkata, “Wahai manusia!” bukan, “Wahai umat Islam!” atau “Hai orang-orang beriman!” Kemunculan al-Masîh al-Dajjâl (Dajjal, Juru Selamat Palsu atau Anti-Kristus) merupakan peristiwa yang menakutkan bagi seluruh manusia di muka bumi, dan peristiwa tersebut akan terjadi pada akhir zaman. Dia akan merajalela di muka bumi dengan “menyebarkan kerusakan di mana-mana” dan meneror orang-orang beriman serta mengalihkan mereka dari keimanan menuju kekufuran.

Seribu empat ratus tahun yang silam, para sahabat sekalipun khawatir dengan kedatangan Dajjal. Dajjal akan
muncul di antara Syam dan Irak, dan beberapa hadis menyebutkan bahwa dia akan muncul di Khurasan, Iran,
bergerak cepat dan melintasi seluruh dunia: Al-Nawwâs ibn Sam‘ân meriwayatkan bahwa suatu pagi Rasulullah
bercerita tentang Dajal. Beliau terkadang menggambar kannya sebagai hal yang remeh, dan terkadang sebagai
hal yang (dampaknya) sangat serius, dan kami merasa seolah-olah ia ada di rerimbunan pohon kurma.

Ketika kami menghadap beliau pada sore hari, dan beliau menyaksikan tanda-tanda kecemasan di wajah kami, beliau berkata, “Ada masalah apa?” Kami menjawab, “Ya Rasulullah, engkau bercerita tentang Dajjal tadi pagi. Terkadang engkau menggambarkannya sebagai sosok yang sepele dan terkadang sebagai sosok yang sangat penting, sampai-sampai kami berpikir bahwa ia sudah berada dekat kami di rerimbunan pohon kurma.”

Kemudian beliau bersabda, “Aku mencemaskan kalian dalam berbagai hal selain persoalan Dajjal. Jika ia muncul ketika aku berada di tengah-tengah kalian, maka akan beradu argumen dengannya mewakili kalian, namun jika ia muncul dan aku tidak berada di antara kalian, salah seorang di antara kalian harus beradu argumen dengannya atas nama dirinya, dan Allah akan melindungi setiap muslim atas namaku.

Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda dengan rambut dibelit dan salah satu matanya buta. Aku menyerupakannya dengan ‘Abd al-‘Uzzâ ibn Qathan. Jika di antara kalian ada yang sempat bertemu dengannya,
maka hendaklah ia membaca ayat pertama surah al-Kahf. Ia akan muncul di antara Syam dan Irak, dan akan
menyebarkan kejahatan di mana-mana. Wahai hamba Allah, tetaplah berada di atas jalan kebenaran!” Kami
bertanya, “Ya Rasulallah, berapa lama ia akan hidup di dunia?” Beliau menjawab, “Selama empat puluh hari,
yang satu hari seperti satu tahun, satu hari seperti satu bulan, satu hari seperti satu minggu, dan hari-hari sisanya seperti hari-hari kalian.”

Kami berkata, “Ya Rasulullah, pada hari yang sama seperti satu tahun, apakah salat sehari sudah cukup bagi kami?” Beliau menjawab, “Tidak, kalian harus memperhitungkan waktunya (dan kemudian melaksanakan salat).” Kami bertanya, “Ya Rasulallah, seberapa cepat ia akan menjelajahi bumi?” Beliau menjawab, “Seperti awan yang ditiup angin. Ia akan mendatangi sebuah bangsa dan mengajaknya (kepada agama yang sesat), dan mereka akan memercayainya dan mengikuti ajakannya.

Ia kemudian akan memberi instruksi kepada langit dan kemudian hujan turun membasahi bumi dan  menumbuhkan tanaman. Kemudian pada sore harinya, hewan-hewan yang gemuk akan datang kepada mereka dengan punuknya yang tinggi, kantong susu yang penuh berisi, dan panggul yang lebar. Ia kemudian akan datang ke bangsa lain dan mengajak mereka (kepada agamanya yang sesat). Namun, mereka kemudian menolaknya, dan ia pergi meninggalkan mereka. Lalu mereka ditimpa kekeringan dan tak tersisa lagi kekayaan mereka sedikit pun.

Ia kemudian akan berjalan menelusuri tanah yang tandus itu dan berkata, ‘Keluarkan isi perutmu,’ dan isi bumi
akan keluar dan berkumpul di depannya seperti sekawanan lebah. Ia kemudian akan memanggil seorang anak muda. Kemudian ia memenggalnya dengan pedang dan memotongnya menjadi dua bagian serta memisahkan kedua potongan tubuh itu di dua tempat terpisah sejauh busur panah dan sasarannya. Ia kemudian akan memanggil kembali anak muda itu yang akan datang ke hadapannya sambil tertawa dengan wajah yang ceria karena bahagia, dan persis pada saat-saat seperti itulah Allah akan mengutus ‘Isâ ibn Maryam, dan beliau akan turun dari menara putih di timur Damaskus dengan mengenakan dua jubah yang dicelup dengan semacam kunyit sambil meletakkan kedua tangannya di sayap dua malaikat.


Kedatangan Kembali Isa ibn Maryam

Ketika Nabi Isa as menundukkan lehernya, butiran keringatnya akan jatuh menetes dari kepalanya, dan ketika ia mengangkatnya kembali, butiran laksana mutiara akan bertebaran keluar dari kepalanya. Setiap orang kafir yang mencium wangi tubuhnya akan mati dan tarikan napasnya akan mencapai jarak sejauh mata memandang. Ia akan mencari Dajal hingga berhasil menangkapnya di gerbang Ludd dan kemudian membunuhnya.

Kemudian orang-orang yang dilindungi Allah akan menghadap ‘Îsâ ibn Maryam dan ia akan mengusap wajah
mereka dan memberi tahu kedudukan mereka di surga. Ketika itulah Allah akan menurunkan wahyu kepada ‘Îsâ,
‘Aku telah mengutus ke tengah-tengah kalian seorang hamba-Ku yang tidak akan terkalahkan, engkau membawa
umatku dengan aman ke bukit Thûr,’ dan Allah kemudian akan mengirim Ya’jûj dan Ma’jûj dan mereka akan turun
dari setiap dataran tinggi.

Yang pertama di antara mereka akan melintas Danau Tiberias dan meminum airnya, sementara yang terakhir
di antara mereka akan melewatinya dan berkata, ‘Dulu di sana ada air.’ ‘Îsâ dan para sahabatnya akan terkepung di tempat itu (di bukit Thûr, dan mereka akan sangat tertekan) sehingga harga kepala seekor lembu jantan lebih dari seratus dinar, lalu Nabi Allah, ‘Îsâ, dan para sahabatnya akan berdoa kepada Allah, yang akan mengutus bala tentara serangga untuk menyerang mereka (pada bagian leher) dan pada pagi harinya, mereka musnah seperti satu orang saja.

Nabi Allah, Isa as, dan para sahabatnya kemudian akan menuruni lembah dan mereka menemukan bangkai mereka dan bau busuk pada setiap jengkal tanah daratan. Nabi Allah, ‘Îsâ alaihi salam, dan para sahabatnya kemudian kembali memohon perlindungan Allah, yang akan mengutus bala tentara burung yang lehernya mirip dengan unta berpunuk ganda dan akan membawa bangkai mereka dan membuangnya ke tempat yang dikehendaki Allah.

“Lalu Allah akan menurunkan hujan yang akan menyeret semua rumah dari tanah liat atau tenda dari kulit unta
dan membersihkan bumi hingga ia tampak seperti cermin. Kemudian bumi akan diperintahkan untuk mengeluarkan buah-buahan dan mengembalikan rahmatnya, sehingga akan tumbuh buah delima yang sangat besar sehingga sekelompok orang bisa memakannya beramai-ramai dan berlindung di balik kulitnya, dan sapi perahan mengeluarkan susu yang berlimpah sehingga sekelompok orang bisa meminumnya beramai-ramai.

Unta perahan juga akan mengeluarkan susu yang berlimpah sehingga seluruh anggota suku bisa meminumnya beramai-ramai, dan domba perahan juga akan mengeluarkan susu yang berlimpah sehingga sebuah keluarga bisa meminumnya beramai-ramai. Saat itulah Allah akan mengirimkan hembusan angin lembut yang bahkan akan menyejukkan ketiak setiap orang. Angin sejuk itu akan mengambil nyawa setiap orang beriman, dan yang tertinggal di bumi hanyalah orang-orang jahat yang akan melakukan perzinaan seperti keledai, dan Hari Kiamat akan menimpa mereka.”

Kemunculan Dajjal Anti-Kristus pasti akan terjadi di akhir zaman. Peristiwa menakutkan itu sedang mendekat, dan
pada saat itu hanya tiga kota yang akan selamat: Mekah, Madinah, dan Syam (Damaskus). Jika seseorang ingin menyelamatkan hidupnya, ia harus pergi ke tiga kota itu. ‘Â’isyah meriwayatkan sebuah doa yang dibaca Nabi saw. dalam salatnya: Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur dan dari kekacauan yang dibuat Dajal. Nabi saw. dan para sahabat sangat peduli dengan kemunculan Dajal.

Orang-orang Islam dewasa ini harus benar-benar memerhatikan apa yang dijelaskan Nabi saw. tentang Dajjal dan memohon perlindungan Allah dari kejahatan hebat ini. Nabi saw. sangat menganjurkan orang-orang Islam agar selalu menjaga kondisi wudu (suci). Nabi saw. sendiri selalu memperbarui wudu ketika hendak memulai salat meskipun beliau belum batal wudunya, karena beliau adalah nûr ‘alâ nûr (cahaya di atas cahaya).

Pada Hari Kiamat, cahaya wudu akan memancar dari tubuh orang-orang beriman. Wudu juga akan melindungi kita dari kejahatan setan, seperti yang disebutkan oleh Nabi saw., “Wudu merupakan senjata kaum beriman.”
Setiap kali keimanan seseorang sedang mengalami ujian berat, sangat dianjurkan agar ia selalu menjaga wudu
dan segera memperbarui wudu ketika ia batal, agar kejahatan dan setan menjauh darinya. Nabi saw. juga
menganjurkan agar membaca ayat-ayat tertentu untuk melindungi diri dari huru-hara Dajal.

Abû al-Dardâ’ meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Barang siapa hapal sepuluh ayat pertama surah al-Kahf
(dalam riwayat lain, sepuluh ayat terakhir ), maka ia akan terlindung dari keributan Dajal. Dalam hadis lain
yang juga diriwayatkan oleh Abû al-Dardâ’, Nabi saw. bersabda: Jika Dajal menghampiri salah seorang yang
hapal sepuluh ayat pertama surah al-Kahf, ia tidak dapat mencelakainya. Dan barang siapa yang hapal ayat-ayat terakhir surah al-Kahf, ia akan bercahaya pada Hari Pembalasan

Wa min Allah at Tawfiq

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...