Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani qs
9 Maret 2013 - Maryland, US
Bismillahir Rahmaanir Rahim
Syafaat Nabi (saw). Tingkatkan kecintaan kalian kepada Nabi (saw) lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, karena beliau adalah Sultan. Jadi apa yang Allah (swt) katakan di dalam kitab suci al-Qur’an:
Yaa ma`asyar al-jinni wa’l-insi in istatha`tum an tanfudzuu min aqthaari’s-samawaati w ’al-ardhi fa ’nfudzuu laa tanfudzuuna illa bi-sulthaan.
Dalam bahasa Arab, “sulthan” artinya “orang yang memiliki segalanya,” yaitu Nabi (saw). Jadi pertama adalah melalui Nabi (saw), kedua melalui Syariahnya, ketiga melalui awliyaullah dan keempat melalui Imam Mahdi (as). Siapapun dari keempatnya dapat membawa kalian menuju level tertentu dan Nabi (saw) dapat membawa kalian ke level tertinggi.
Insyaa-Allah semoga Allah (swt) memberi kita seorang Sultan, dan untuk menemukan seorang Sultan di zaman sekarang adalah sulit. Bukannya mereka yang menyebut diri mereka “sultan”, tetapi Sultan sejati. Saya mendengar dari Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, (bahwa maqam seorang) Sultan adalah mencapai Level Fana. Ketika kalian mencapai Level Fana, kalian sungguh mengalami:
أَنَا جَلِيْسُ مَنْ ذَكَرَنِي
Anaa jaliisu man dzakaranii.
Aku duduk bersama orang yang mengingat-Ku. (Ahmad, Bayhaqi)
Itulah sebabnya mengapa awliyaullah mengetahui bahwa para pengikut mereka tidak mampu melakukan hal itu. Jadi, apakah mereka mempunyainya? Kalian mungkin telah melihat bulu-bulu serabut pada sikat rambut. Ketika kalian menyisir rambut, banyak rambut yang terkumpul pada bulu-bulu sikat itu, bahkan jumlahnya lebih banyak daripada bulu-bulu sikat itu sendiri. Jadi awliyaullah adalah “bulu-bulu sikat” dan Nabi (saw) yang memegang mereka semua.
Ketika kalian menggunakannya, menyisirkan cinta mereka dan memberi wangi-wangian pada diri kalian, kalian melihat (banyak helai) rambut. Murid akan terhubung dengan bulu-bulu sikat itu dan bulu-bulu sikat itu akan menghubungkan dengan gagangnya, yang memegang sikat itu, dan sikat itu adalah Nabi (saw). Awliyaullah tahu bahwa kita tidak bisa melakukan apa-apa, jadi mereka berkata, “Baiklah, sisir mereka!” dan dengan satu tarikan, mereka menarik kita semua! Jadi, mereka menyisir kita setiap hari, seperti halnya seseorang yang tidak bisa menyisir rambutnya, mereka memerlukan seseorang untuk menyisirkannya. Awliyaullah menyisirkan kalian dan menghubungkan kalian kepada Nabi (saw) dan Nabi (saw) menghubungkan kalian kepada Hadirat Ilahi. Semoga Allah mengampuni kita dan menjadikan kita di antara orang-orang ini.
No comments:
Post a Comment