Sayidina Abu Bakr as-Siddiq ra - Semoga Allah Ridha Kepadanya
Hanya satu malamsaja
sang bulanmengarungi gugusan bintang
Mengapakah mi'rajkau bantahkan?
Sang Nabi-Mutiaraindah tak terkirakan
bagaikanberatus-ratus rembulan
Ia yang hanyadengan sedikit pergerakan
terbelah dualahsang rembulan.
Keajaibanditunjukkannya sesuai batas pemahaman
Semesta tak bertepidengan kerlip bintang,
di sanalah segalaurusan para nabi dan utusan
Lampauilah semesta,
Lampauilahperputarannya
Kan kaulihat segala urusan yang dimaksudkan
Rumi, Matsnawi.
Rahasia diteruskandan mengalir dari Guru seluruh umat, Rasulullah saw kepadaKhalifah Pertama, Imam dari semua Imam Abu Bakar ash-Shiddiq ra .Melalui beliau agama mendapat dukungan dan kebenaran dilindungi. Allah swt menyebut dan memujinya dalambeberapa ayat al-Qur’an yang suci,
“Adapun orang yangmemberikan (hartanya di jalan Allah swt) dan bertaqwa, dan membenarkan adanyapahala yang terbaik (surga), maka kelak Kami sediakan jalan yang mudah.”(al-Lail 5-7)
“Dan kelak akandijauhkan orang yang paling bertaqwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya(di jalan Allah swt) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang punmemberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi dia (memberikanitu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.” (al-Lail17-20)
Ibn al-Jawzimenyatakan bahwa seluruh ulama Muslim dan para Sahabat yakin bahwa ayat-ayattersebut merujuk kepada Abu Bakar ra. Diantara orang banyak, beliau dipanggil dengan sebutan “Al-Atiq,” artinya “yangpaling shaleh dan dibebaskan dari api neraka.”
Ketika ayat 56 Surat al-Ahzab diturunkan,yaitu bahwa, “Allah swt dan malaikatnya bershalawat kepada Rasulullah saw,” Abu Bakar ra bertanya apakah beliau termasuk yang mendapatberkah tersebut. Kemudian ayat 43diturunkan dan dinyatakan bahwa,
“Dialah yangmemberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supayaDia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalahDia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (al-Ahzab 43)
Ibn Abi Hatimmenerangkan bahwa ayat ke-46 Surah Ar-Rahman merujuk kepada Abu Bakarash-Shiddiq ra,
“Dan bagi orangyang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” (Ar-Rahman (46)
Dan “Kamiperintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehinggaapabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telahEngkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuatamal yang saleh yang Engkau ridhoi; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberikebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya akubertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserahdiri. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baikyang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersamapenghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepadamereka.” (Al-Ahqaf (15-16))
Ibn `Abbas berkatabahwa ayat ini merupakan deskripsi tentang Abu Bakar ash-Shiddiq ra, Allah swt memuliakan dan mengangkatkedudukannya di antara seluruh Sahabat Rasulullah saw. Selanjutnya Ibn `Abbas mencatat bahwa ayat 158 Surah Al-Imran diturunkan denganmerujuk kepada Abu Bakar ra dan‘Umar ra,
“Mintalah nasihatmengenai masalah-masalah penting kepada mereka.” (Al-Imran (158))
Akhirnya,kehormatan terbesar bagi Abu Bakar ra yaitudalam menemani Rasulullah saw dalam hijrahnya dari Makkah ke Madinah,ditunjukkan oleh ayat:
“Ketika orang-orangkafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seorangdari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepadatemannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah swt besertakita.” (At-Tawbah (40)
Sebagai tambahanterhadap pujian Allah kepadanya, Abu Bakar ash-Shiddiq ra jugamenerima pujian dari Rasulullah saw dan para sahabatnya. Hal ini dicatat dalam banyak riwayat haditsyang terkenal.
Rasulullah saw bersabda,
"Allah akanmenunjukkan Keagungan-Nya kepada orang-orang secara umum, tetapi Dia akanmenunjukkannya secara khusus kepada Abu Bakar ra.”
"Tidak pernahmatahari menyinari seseorang lebih terang daripada Abu Bakar ra, kecuali dia seorang nabi.”
"Tak satu punyang diturunkan kepadaku yang tidak kuberikan ke dalam hati Abu Bakar ra.”
“Tidak adaseseorang pun di mana aku mempunyai kewajiban tetapi tidak perlu membayarutangku kembali kecuali Abu Bakar ra, karena Aku berhutang banyak kepadanya danAllah akan menggantinya di Hari Pembalasan nanti.”
“Jika aku akanmengangkat seorang sahabat karib (khalil) selain Tuhanku, aku akan memilih AbuBakar ra."
"Abu Bakar ra tidakmendahuluimu karena banyak melakukan shalat atau puasa, tetapi karena rahasiayang ada dalam hatinya.”
Bukharimeriwayatkan dari Ibn `Umar ra bahwa,"Di masa Rasulullah saw kita tidak mengenal seseorang yang lebihtinggi daripada Abu Bakar ash-Shiddiq ra, lalu `Umar ra, dan `Utsman ra."
Bukhari jugameriwayatkan dari Muhammad ibn al-Hanafiya (putra Sayidina ‘Ali ra karamAlahu wajah) bahwa, “Aku bertanya kepada ayahku, ‘Siapaorang terbaik setelah Rasulullah saw ?’ Beliau menjawab, ‘Abu Bakar ra.’ Akubertanya, ‘Siapa lagi?’ Beliau berkata, ‘Umar ra’ Sayatakut berikutnya beliau akan mengatakan ‘Utsman ra, jadi aku berkata, ‘lalu bagaimana denganengkau sendiri?’ Beliau (Sayidina Ali as) menjawab, ‘Akuhanya orang biasa saja.’”
Tabaranimeriwayatkan melalui Mu`adz ra bahwaRasulullah saw bersabda, “Aku mempunyai pengelihatanspiritual di mana aku diletakkan di salah satu timbangan dan ummatku berada disisi yang lain dan ternyata aku lebih berat. Kemudian Abu Bakar ra ditempatkan di satu sisi dan ummatku di sisi yang lain, ternyata Abu Bakar ra lebihberat. Kemudian ‘Umar ra diletakkandi satu sisi dan ummatku di sisi yang lain, ternyata ‘Umar ra lebihberat. Kemudian ‘Utsman ra diletakkandi satu sisi dan ummatku di sisi yang lain, ternyata ‘Utsman ra lebihberat. Lalu timbangan itu terangkat.”
Hakim meriwayatkanbahwa `Ali ra pernahditanya, ‘Wahai Penguasa yang beriman, terangkanlah kepada kami tentang AbuBakar ra.” Beliau menjawab, “Beliau adalah orang yang Allah panggil dengan sebutan ash-Shiddiq di lidahRasulullah saw dan beliau adalah seorang khalif (penerus)Rasulullah saw. Kita menerimanya untuk agama kita dan kehidupan dunia kita.”
Banyak hadits lainyang menunjukkan pencapaian Abu Bakarash-Shiddiq ra yanglebih tinggi dibandingkan para Sahabat yang lain.
Abu Bakar ra merupakanteman terbaik dan sahabat tercinta dari Rasulullah saw. Selama hidupnya beliau diberkati untuk menjadi orang yang pertama danutama, baik dalam hal keyakinan, dukungan, maupaun cinta terahadap Rasulullah saw. Untuk itu beliau diberi kehormatan dengan gelar ash-Shiddiq, atau yangbenar.
Beliau adalah orangdewasa pertama yang merdeka yang menerima Islam dari tangan Rasulullahsaw. Beliau tidak pernah bergabung untuk menyembah berhala yang dilakukanpara leluhurnya. Beliau memeluk Islamtanpa keraguan. Bertahun-tahun kemudianRasulullah saw mengingatkan, “Setiap kali Aku menawarkanIslam kepada seseorang, orang itu selalu menunjukkan keengganan atau keraguandan mencoba untuk berargumentasi. HanyaAbu Bakar ra yangmenerima Islam tanpa keraguan dan argumentasi.”
Beliau yang pertamadalam hal dukungan spiritualnya. Beliauselalu kukuh dalam memberi dukungannya selama masa-masa sulit di Makkah. Beliau yang pertama berbicara ketika terjadikejadian-kejadian di luar pemahaman akal, khususnya di antara Muslim baru,seperti halnya dalam kasus Isra’ dan Mi’raj. Kemudian di Madinah ketika perjanjian Hudaybiya ditandatangani, hanyaAbu Bakar ra yangkukuh imannya. Beliau menasihati parasahabatnya agar tidak bersifat kritis, melainkan tetap patuh dan setia kepadaRasulullahsaw.
Beliau juga yangpertama dalam hal bantuan material. Ketika Muslim lain memberi banyakharta untuk memperkuat iman mereka, Abu Bakar ra adalahorang pertama yang memberikan seluruh harta yang dimilikinya. Ketika ditanya apa yang ditinggalkan untukanak-anaknya, beliau menjawab, “Allah dan Rasulullah saw.” Ketika mendengar ini ‘Umar ra berkata,“Tidak ada yang bisa melebihi Abu Bakar ra dalammemberi pelayanan kepada Islam."
Beliau juga yangpertama dalam hal keramahan dan belas kasihan kepada mukmin pengikutnya. Sebagai pedagang yang sangat makmur, beliau selalu memperhatikan orangyang lemah dan miskin. Beliaumembebaskan 7 orang budak sebelum meninggalkan Makkah, di antaranya termasukBilal ra. Beliau bukan hanya membelanjakan uangnya yang sangat banyak untukmembebaskan mereka tetapi beliau juga membawa mereka ke rumahnya dan mendidikmereka.
Ketika beliaumenjabat sebagai khalifah beliauberkata, “Tolonglah Aku, jika Aku benar dan koreksilah Aku jika Aku salah. Orang-orang yang lemah di antara kalian harusmenjadi kuat bersamaku sampai atas Kehendak Allah, haknya telah disyahkan. Orang-orang yang kuat di antara kalian harusmenjadi lemah bersamaku sampai, jika Allah swt menghendaki, Aku akan mengambilapa yang harus dibayarnya. Patuhilah Akuselama Aku patuh kepada Allah dan Rasulullah saw, bila Aku tidak mematuhi Allah swt danRasulullah saw, jangan patuhi Aku lagi.”
Di masa-masa awalagama Islam, penafsiran mimpi dianggap sebagai praktek spiritual. Hanya mereka yang mempunyai hati yang sucidan penglihatan spiritual yang bisa mengalami mimpi yang bermakna, dan hanyamereka yang hatinya suci dan mempunyai pengelihatan spiritual yang dapatmenafsirkan mimpi tersebut. Abu Bakar ra merupakanpenafsir mimpi yang terkenal. Rasulullahsaw sendiri hanya akan berkonsultasidengan beliau dalam mencari kejelasan tentang mimpi kenabiannya.
Sebelum perangUhud, Rasulullah saw dalam mimpinya melihat bahwa beliau menggembalakan ternak,tetapi beberapa di antaranya telahdisembelih. Pedang yang beliau pegangpatah. Abu Bakar ra menafsirkanbahwa binatang yang telah disembelih menunjukkan adanya kematian beberapaMuslim, dan pedang yang patah menandakan akan ada salah satu kerabat Rasulullahsaw yang meninggal. Sayangnya keduaprediksi ini menjadi kenyataan dalam perang Uhud.
Abu Bakar ra jugaseorang penyair sebelum menjadi Muslim. Beliau dikenal dengan deklamasinya yang luar biasa dan ingatannya yangsempurna terhadap puisi yang panjang yang menjadi kebanggaan bangsa Arab. Kualitas ini menjadikan beliau menonjoldalam Islam. Bacaan Qur’annya sangatjelas dan menyentuh sehingga banyak orang yang masuk Islam hanya karenamendengar bacaan beliau ketika sedang berdo’a. Orang-orang Quraisy berusaha melarang beliau berdo’a di halaman rumahnyauntuk menghindari agar orang-orang tidak mendengarnya.
Juga karenaingatannya, banyak Hadits penting yang sampai pada kita sekarang. Di antaranya adalah hadits yang menunjukkantata-cara shalat yang benar dan yang menjelaskan secara spesifik mengenaiproporsi yang tepat dalam zakat. Tetapitetap saja di antara ribuan Hadits yang telah dibuktikan kesahihannya, hanya142 saja yang berasal dari Abu Bakar ra. Putri beliau, ‘Aisya menyatakan bahwa ayahnya mempunyai buku berisilebih dari 500 Hadits tetapi suatu hari beliau menghancurkannya. Pengetahuanyang tetap disembunyikan oleh Abu Bakar ra adalahyang berhubungan dengan pengetahuan surgawi, `ilmu-l-ladunni, yang menjadisumber bagi pengetahuan para Wali, pengetahuan yang hanya dapat diteruskan darihati ke hati.
Meskipun beliauseorang yang lemah lembut, beliau juga menjadi orang pertama dalampertempuran. Beliau memberi dukungankepada Rasulullah saw dalam semua kampanyenya baik dengan pedang maupun dengannasihatnya. Ketika yang lain gagal danmelarikan diri, beliau tetap berada di sisi Rasulullah sawyang tercinta. Diriwayatkan bahwa suatu ketika ‘Ali as bertanyakepada para sahabat siapa yang mereka anggap paling berani. Mereka menjawab bahwa ‘Ali-lah yang palingberani. Tetapi beliau menjawab, “Bukan! Abu Bakar-lah yang paling berani. Dalam perang Badar di mana tidak ada satu punyang berdiri untuk menjaga Rasulullah saw shalat, Abu Bakar ra berdiridengan pedangnya dan tidak membiarkan musuh mendekat.”
Sudah tentu beliauyang menyusul Rasulullah saw sebagai Khalifah dan pemimpin yang jujur. Beliau mendirikan Departemen Keuangan Umum(Baytu-l-mal) untuk memelihara orang miskin dan orang-orang yangmembutuhkan. Beliau juga yang pertamadalam mengkompilasi seluruh al-Qur’an dan menyebutnya sebagai"Mushaf."
Dalam hal transmisispiritual, beliau adalah orang pertama yang memberi instruksi dalam metodemembaca Kalima (La ilaha ill-Allah) yang keramat untuk memurnikan hati dengancara berdzikir, dan sampai sekarang, metode itu masih dilakukan dalam thariqatNaqsybandi.
Meskipun Allah swt memuliakanAbu Bakar ra denganmenjadikannya orang yang pertama dalam segala hal, Allah bahkan memberinya kemuliaan lebih banyak ketika beliau memilih untukmenjadi yang kedua. Karena Abu Bakar ra satu-satunyasahabat Rasulullah dalam hijrahnya dari Makkah ke Madinah. Mungkin sebutan akrab bagi beliau adalah"yang kedua di antara berdua ketika mereka berada dalam gua," sepertiyang telah disebutkan dalam Surat9:40. Umar ra berkata,“Aku berharap suatu hari nanti, seluruh amal dalam hidupku akan setara denganamalnya.”
Ibn `Abbas berkatabahwa suatu hari Rasulullah saw sakit. Beliau pergi ke masjid dengan kepala yang ditutupi sehelai kain. Beliau duduk di minbar, dan berkata, “Jika Aku harusmengangkat seseorang sebagai teman akrabku (khalil), Aku akan memilih Abu Bakar ra, tetapi teman terbaik bagiku adalahpersahabatan dalam Islam.” Kemudianbeliau memerintahkan agar semua pintu rumah di sekitar masjid yang terbuka kearah masjid Rasulullah saw agar ditutup kecuali pintu milik Abu Bakar ra. Danpintu itu tetap terbuka sampai hari ini.
Keempat Imam danMasyaikh Naqsybandiyya memahami dari Hadits tersebut bahwa seseorang yangmendekati Allah swt melalui ajaran dan tauladan Abu Bakar ra akanmenemukan dirinya melewati satu-satunya pintu yang tetap terbuka kepadaKehadirat Rasulullah saw.
DariKata-katanya Sayidina Abu Bakar as-Shidiq ra
“Tidak adapembicaraan yang baik jika tidak diarahkan untuk memperoleh ridha Allah. Tidak ada manfaat dari uang jika tidak dibelanjakandi jalan Allah swt. Tidak ada kebaikandalam diri seseorang jika kebodohannya mengalahkan kesabarannya. Dan jika seseorang tertarik dengan pesonadunianya yang rendah, Allah tidak akan ridha kepadanya selama dia masihmenyimpan hal itu dalam hatinya.”
“Kita menemukankedermawanan dalam Taqwa (kesadaran akan Allah swt), kekayaan dalamYaqin(kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan hati.”
“Waspadalahterhadap kebanggan sebab kalian akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakanoleh cacing.”
Ketika beliaudipuji oleh orang-orang, beliau akan berdo’a kepada Allah swt dan berkata, “YaAllah, Engkau mengenalku lebih baik dari diriku sendiri, dan Aku lebih mengenaldiriku daripada orang-orang yang memujiku. Jadikanlah Aku lebih baik daripada yang dipikirkan oleh orang-orang inimengenai diriku, maafkanlah dosa-dosaku yang tidak mereka ketahui, danjanganlah jadikan Aku bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan.”
“Jika kalianmengharapkan berkah Allah, berbuatlah baik terhadap hamba-hamba-Nya.”
Suatu hari beliaumemanggil Sayidina ‘Umar ra danmenasihatinya sampai ‘Umar ra menangis.Sayidina Abu Bakar ra berkatakepadanya, “Jika engkau memegang nasihatku, engkau akan selamat, dan nasihatkuadalah ‘Harapkan kematian selalu dan hidup sesuai dengannya.’”
“Mahasuci Allahyang tidak memberi hamba-hamba-Nya jalan untuk mendapat pengetahuanmengenai-Nya kecuali dengan jalan ketidakberdayaan mereka dan tidak ada harapanuntuk meraih pencapaian itu.”
Abu Bakar ra berpulangke Rahmatullah pada hari Senin (seperti halnya Rasulullah saw) antara Maghrib dan ‘Isya pada tanggal 22Jumadil Akhir, 13 AH. Semoga Allah SWT memberkatinyadan memberinya kedamaian. Rasulullah saw pernah berkata kepadanya, “Abu Bakar ra, engkau akan menjadi orang pertama dariummatku yang masuk Surga.”
Rahasia Kenabianditeruskan dari Abu Bakar ra kepadapenerusnya, Salman al Farisi ra .
No comments:
Post a Comment