Kiat-kiat menghadapi gangguan Jin
Kiat-kiat menghadapi gangguan Jin
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa jin (setan)
senantiasa mengganggu dan "menyerang" manusia khususnya orang mukmin
dari berbagai sisi dan dalam berbagai keadaan. Untuk itu, agar usaha
mereka tidak berhasil dan dapat dipatahkan, maka seorang mukmin harus
mempunyai "senjata" khusus dalam menghadapi mereka. Di antara
"senjata" yang harus dipegang seorang mukmin dalam melawan "serangan"
setan ini, adalah sebagai berikut:
1. Berlindung dan memohon bantuan hanya kepada Allah Swt.
Mengenai "senjata" ini, Allah telah berfirman dalam surat al-A'raf ayat 199-200:
Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang
makruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. Dan
jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah
kepada Allah .Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
(QS. Al-Araf: 199-200).
Adapun keadan atau situasi yang memungkinkan adanya gangguan jin adalah sebagai berikut;
a. Ketika masuk WC
Rasulullah Saw menganjurkan agar setiap kali masuk ke WC, terlebih
dahulu membaca doa sebagai permohonan perlindungan kepada Allah
dari gangguan setan laki-laki dan setan perempuan. Hal ini
sebagaimana tertuang dalam hadits berikut ini:
Artinya: "Dari
Zaid bin Arqam, Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya toilet-toilet itu
dihuni oleh Jin. Oleh karena itu, apabila seseorang di antara
kalian masuk WC, maka katakanlah: Allahumma Inni audzubika minal
khubutsi wal khabaits (Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari gangguan
jin laki-laki dan jin perempuan" (HR. Abu Dawud, Nasa'I, Ibnu
Majah dan Ahmad).
b. Ketika marah
Ketika seseorang
marah, maka setan akan dengan mudah masuk dan menggodanya. Oleh karena
itu, Rasulullah Saw mengajarkan bahwa ketika seseorang marah, hendaklah
ia membaca ta'udz; audzubillahi minasyaithanir rajim. Hal ini
sebagaimana dikatakan dalam sebuah hadits berikut ini:
Artinya: "Dari Sulaiman bin Shurad berkata: "Ada dua orang
saling memaki di hadapan Rasulullah, saat itu kami sedang duduk di
sampingnya. Salah seorang dari keduanya memaki temannya dengan sangat
marah sehingga tampak mukanya memar merah. Rasulullah Saw
kemudian bersabda: "Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang
apabila diucapkan, maka marah kalian akan hilang, yaitu: Audzu billah
minas syaithanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan
yang terkutuk)" (HR. Bukhari Muslim).
c. Ketika berhubungan badan suami isteri
Rasulullah Saw juga menganjurkan agar sebelum melaksanakan hubungan
badan, terlebih dahulu berdoa dan berlindung kepada Allah dari godaan
setan. Dalam sebuah hadits dikatakan:
Artinya: "Rasulullah
Saw bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian hendak
menggauli isterinya kemudian sebelum menggaulinya ia membaca doa:
"Bismillah, allahumma jannibnaas syaithan wa jannibis syaithana ma
razaqtana" (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami
dari gangguan dan godaan setan serta jauhkanlah setan itu dari apa yang
akan Eukau anugerahkan kepada kami (anak), maka apabila dari
hubungan tersebut ditakdirkan membuahkan seorang anak, maka anak itu
tidak akan diganggu oleh setan selamanya" (HR. Muttafaq 'alaih).
d. Ketika turun dari lembah atau dari rumah
Rasulullah Saw mengajarkan bahwa apabila seseorang keluar dari
rumah, atau melewati lembah, tempat angker hendaklah membaca doa
sebagaimana tercantum dalam hadits berikut:
Artinya:
"Rasulullah Saw bersabda: "Kalau saja seseorang di antara kalian keluar
rumah lalu berdoa: Audzu bikalimatillahit tammati min syarri ma khalaq
(Aku berlindung kepada Allah dengan perantaraan kalimah Allah yang
sempurna dari kejahatan makhluknya), maka ia tidak akan diganggu
sedikitpun sejak ia berada di rumah itu sampai ia meninggalkannya" (HR.
Ibnu Majah dengan sanad yang shahih).
e. Ketika mendengar ringkikan keledai
Dalam hal ini Rasulullah bersabda:
Artinya: "Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda: "Apabila
kalian mendengar ayam jantan berkukuruyuh (kongkorongok), maka mintalah
karunia dari Allah, karena sesungguhnya ayam itu melihat malaikat.
Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, berlindunglah
kepada Allah dari godaan dan tipu daya syaithan karena keledai itu telah
melihat syaithan". (HR. Bukhari Muslim).
f. Ketika hendak membaca al-Qur'an
Allah berfirman dalam surat an-Nahl ayat 98-99:
Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur`an hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya
syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang- orang yang beriman dan
bertawakkal kepada Tuhannya" (QS. An-Nahl: 98-99).
2. Senjata kedua adalah memohonkan perlindungan kepada Allah untuk keluarga dan seluruh keturunan
Dalam sebuah hadits dikatakan:
Artinya: "Ibnu Abbas berkata: Rasulullah Saw pernah memohonkan
perlindungan untuk Hasan dan Husain (cucu beliau) dengan mengatakan:
U'idzukuma bikalimatillahit tammah min kulli syaithan wa hammah wa min
kulli 'ainin laammah (Aku memohon perlindungan untuk kamu berdua dengan
perantaraan kalimah Allah yang sempurna dari semua kejahatan setan dan
semua hawa nafsu, juga dari semua kejahatan mata yang penuh
dengki)". Rasulullah Saw kemudian bersabda kembali: "Sesungguhnya
nenek moyang kalian berdua (maksudnya Nabi Ibrahim) juga pernah
memohonkan perlindungan untuk kedua putranya Ismail dan Ishak" (HR.
Bukhari).
3. Senantiasa menyibukkan diri untuk terus berdzikir kepada Allah
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, bahwa Nabi Yahya
memerintahkan Bani Israil untuk melakukan lima hal. Salah satunya adalah
dzikrullah, karena seseorang tidak dapat menjaga dirinya dari godaan
setan, melainkan dengan dzikir kepada Allah (mengingat Allah).
Dalam al-Qur'an surat al-Araf ayat 201 Allah berfirman:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka
ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika
itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya" (QS. Al- Araf: 201)
No comments:
Post a Comment