Monday, December 17, 2012

Rahasia Kebesaran surat al-Fatihah

Rahasia Kebesaran surat al-Fatihah


Shaykh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs


GrandShaykh berkata,"Surat al-Fatiha, Surat Pembuka dari al-Qur’an, turun dua kali, sekali di Makkah dan sekali di Madinah. Apakah alasan Allah menurunkan surat ini dua kali?”Karena surat al-Fatiha adalah surat yang paling penting dalam al-Qur’an. Menurut riwayat semua kitab suci telah tercakup dalam al-Qur’an dan semua makna dalam al-Qur’an terdapat dalam surat al-Fatiha. Dengan demikian jika seseorang membaca surat al-Fatiha, seolah-olah dia telah membaca seluruh kitab suci dan juga al-Qur’an! Surat al Fatiha berisi Injil, Taurat, Zabur, 100 halaman yang diturunkan sebelum turunnya kitab-kitab suci itu, dan seluruh al-Qur’an.


Sehingga kita diperintahkan membaca surat al-Fatiha dalam setiap shalat. Jika seseorang membaca al-Qur’an sebanyak 7 kali tanpa surat al-Fatiha, dia belum bisa mencapai pahala orang yang membaca surat al-Fatiha sekali! Allah menurunkan surat al-Fatiha pertama di Makkah, disertai dengan Rahmat (kasih sayang) yang tidak terbatas. Malaikat Jibril as membawa surat al-Fatiha kepada Nabi Muhammad saw, dan berkata, “Yaa Muhammad saw! Allah Yang Maha Perkasa memberimu salam dan berfirman kepadamu, “Kabar baik bagi surat al-Fatiha, jika seorang dari umatmu membaca surat al-Fatiha, walaupun hanya 1 kali dalam hidupnya, itu sudah cukup bahkan berlebih baginya!” Siapa yang membaca al-Fatiha, akan mendapat Rahmat yang cukup banyak selama hidupnya.


Bahkan jika dia seorang non-mukmin, sekali membaca surat al-Fatiha, dia akan terbawa kepada Iman, mungkin di akhir hayatnya. Hal ini karena iman adalah asli dan terlahir bersama manusia. ‘Tidak beriman’ adalah kondisi yang bersifat sementara yang ditambahkan kemudian. Surat al-Fatiha akan membawa Iman bahkan kepada para pendosa. Kali kedua surat al-Fatiha diturunkan di Madinah. Sekali lagi ia turun bersama Rahmat yang tidak terbatas, tetapi Rahmat ini tidak seperti yang pertama. Rahmat yang kedua untuk surat al-Fatiha ini begitu besar dan dahsyat sehingga malaikat pembawa Rahmat yang pertama tidak sanggup membawanya. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad saw untuk yang kedua kalinya, “Wahai Rasulku! Aku memberimu, dari Samudra Rahmat surat al-Fatiha-Ku, hanya satu gelombang, satu gelombang saja dari Samudra Rahmat dalam Kehadirat-Ku! Jika kamu tahu seluruh Samudra Rahmat yang dimiliki surat al-Fatiha, kamu tidak akan memerintahkan umatmu untuk shalat, beribadah atau lainnya, karena Rahmat dari surat al-Fatihah saja sudah cukup! Tetapi tidak ada yang tahu seberapa luasnya Samudra Rahmat-Ku! Gelombang Rahmat yang kedua dari surat al-Fatiha ini begitu dahsyatnya, sehingga jika dibandingkan dengan gelombang pertama yang diturunkan di Makkah maka yang pertama ini dapat diabaikan.


Allah Yang Maha Perkasa berfirman, "Wahai Muhammad tercinta! Jika hamba-Ku tahu apa yang Aku sembunyikan dari mereka di dalam Samudra Rahmat, mereka akan mengatakan tidak perlu lagi beribadah. Jika seseorang bersujud sepanjang hidupnya, dia akan mengambil hanya setetes dari Samudra itu. Tetapi Allah mengirimkan Samudra, bukan tetesan. Dia memberikan semua kemurahan-Nya, bukan karena banyak atau kurangnya ibadah seseorang. Ini adalah penafsiran ayat ‘Allah Yang Maha Perkasa memberikan kemuliaan tak terhingga dan kejayaan bagi anak cucu Adam as.’


Wa min Allah at taufiq

RABU WEKASAN

RABU WEKASAN

Adab Harian Di Bulan Safar dan Amalan Rabu Akhir Safar ( Rabu Wekasan)

Allaahuma Shali ala Sayyidina Muhammadin wa 'ala Aalihi wa Shahbihi ajmain,
Assalamu'alaikum wr wb:


Bulan Safar adalah bulan dari bulan sunnah. Nabi s.a.w menamakannya Safar al-Khair. Bulan Safar juga merupakan bulan di mana Allah menurukan Kemarahan dan Hukuman ke atas dunia. Banyak kaum yang terdahulu yang tidak percaya kepada Allah swt dan Rasul telah lenyap pada bulan ini.

Saya masih teringat Syeikh Adnan Al Kabbani menahan diri dari keluar berjalan pada bulan ini; Syeikh Adnan menasihati agar kita semua untuk tidak keluar rumah melainkan benar-benar perlu. Telah di tetapkan untuk menjalankan amalan untuk perlindungan pada setiap hari di bulan Safar ini dari Kitab Al-Futuhat Al-Haqqaniyyah karangan Syeikh Adnan Al Kabbani.

Selain awrad harian (Amalan harian Tariqah), maka lakukan pula awrad berikut ini setiap hari:

- Syahadat ( 3 kali ).
- Astaghfirullah ( 300 kali ).
- Memberi Sadaqah setiap hari untuk Allah yang Maha Kuasa dengan niat untuk mengangkat jauh
penderitaan dan malang. Ia satu amalan baik, sebagaimana yang dibuat oleh Grandsheikh 'Abdullah
qs., untuk membuat Korban Satu Ekor Kambing di hari ke-27 Safar untuk Allah yang Maha Kuasa.
- Membaca setiap hari surah Al Fil ( 7 kali )
- Ayatul-Kursi ( 7 kali ).

Pada hari Rabu terakhir bulan Safar, buatlah amalan Adab sebagai berikut :

- Shadatain ( 3 kali ).
- Astaghfirullah ( 300 kali ).
- Ayatul Kursi ( 7 kali ).
- Surah Al Fil ( 7 kali ).

Baca kesemuanya dan hadiahkanlah kepada diri sendiri dan juga untuk keluarga. Adab paling baik untuk menahan diri untuk tidak keluar rumah pada hari Rabu Akhir Safar itu. Jikalau harus keluar, maka buatlah Adab dzikir tariqah dan pulanglah ke rumah dengan segera apabila selesai keperluan.

Grandshaykh Abadullah Faiz Daghestani qs. berkata: Dihari rabu akhir bulan Safar, 70,000 penderitaan ( bala ) akan menimpa dunia. Barangsiapa yang mengekalkan Adab ini yang disebut, dia akan dilindungi oleh Allah yang Maha Kuasa."

Awrad tambahan di atas berfungsi sebagai perlindungan terhadap 70.000 bala (kutukan) yang dijatuhkan kepada umat manusia di bulan ini. Mawlana Syekh Nazim QS juga berpesan untuk berhati-hati terhadap kesulitan yang terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Adab Rabu Terakhir di Bulan Safar

Seorang `ulama besar, Imam Abdul Hamiid Quds, mufti dan imam Masjidil Haram Makkah pada awal abad 20 dalam bukunya “Kanzun Najah was-Suraar fi Fadail al-Azmina wasy-Syuhaar” mengatakan, “Banyak Awliya Allah yang mempunyai Pengetahuan Spiritual telah menandai bahwa setiap tahun, 320 ribu penderitaan (Baliyyat) jatuh ke bumi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.” Hari ini dianggap sebagai hari yang sangat berat dibandingkan hari-hari lain sepanjang tahun.

Beberapa ulama mengatakan bahwa ayat Alquran, “Yawma Nahsin Mustamir” yakni “Hari
berlanjutnya pertanda buruk” merujuk pada hari ini.

Untuk melindungi dari kutukan yang jatuh ke bumi pada hari tersebut, Rabu terakhir di bulan Safar dianjurkan untuk melakukan salat 4 rakaat (Nawafil, sunnah). Setiap rakaat setelah al-Fatihah dibaca
surat al-Kawtsar 17 kali lalu surat al-Ikhlash 5 kali, surat al-Falaq dan surat an-Naas masing-masing sekali.

Setelah salat dianjurkan untuk memanjatkan doa memohon perlindungan dari segala kutukan dan bencana yang jatuh ke bumi pada hari tersebut. Doanya adalah sebagai berikut:

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim,

Allaahumma Ya Syadidal Quwa, Wa Ya Syadidal Mihal, Ya Aziiz, Ya Man Zallat li Izzatika Jamii'a Khaliqika, Ikfini min syarri Jamii'i Khaliqika, Ya Muhisinu, Ya Mujmilu, Ya Mutafadh-dhilu, Ya Mun'imu, Ya Mukrimu, Ya man La Ilaha Illa anta Arhamni bi Rahmatika ya Arhama Ar-Rahimiin,

Allahuma bi Sirril Hasani wa akhiihi, wa Jaddihi wa abiihi, wa Ummihi wa Baniihi, Ikfini syarra haazal yawmi wa ma yanzilu fiih, Ya Kaafi al-muhimmaat, Ya Daafi al-baliyyat, fasa yakfiika humullaahu
wa Huwa Samii'ul Aliim, wa Hasbuna Allah wa Ni'mal Wakiil wa la Hawla wala Quwwata illa billa hil Ali'yyil Azhiim. Wa Shalallahu ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala Aalihi wa Shahbihi wa Salam. Amiin.

Wallohu a'lam


Agenda Safar

5 Safar (851 H): wafatnya Syaikh Khas Ya’qub al-Charqi (q)
7 Safar: wafatnya al-Imam al-Hassan (as)
8 Safar: wafatnya Sayyidina Syaikh Salman al-Farsi (ra)
12 Safar (1241 H/1825 M): wafatnya Syaikh `Abdullaah ad-Dahlawi (q)
13 safar : hari kelahiran Mawlana Syaikh Hisham Kabbani qs
17 Safar (1034 H): wafatnya Syaikh Ahmad al-Faruqi as-Sirhindi (q)
25 Safar: wafatnya Sayyidatina Maryam (as)
 
 

Adab Amalan Safar & Rabu Terakhir Safar

Adab Amalan Safar & Rabu Terakhir Safar
Mawlana Syaikh Adnan
Dari buku Al-Futuhat Al-Haqqaniya


Bulan Safar adalah bulan dari bulan sunnah. Nabi s.a.w menamakannya Safar al-Khair. Bulan Safar juga merupakan bulan di mana Allah menurukan Kemarahan dan Hukuman ke atas dunia. Banyak kaum yang terdahulu yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul telah lenyap pada bulan ini.

Saya masih teringat Syeikh Adnan Al Kabbani menahan diri dari keluar berjalan pada bulan ini; Syeikh Adnan menasihati agar kita semua tidak meninggalkan rumah melainkan benar-benar perlu. Telah di tetapkan untuk menjalankan amalan untuk perlindungan pada setiap hari di bulan Safar ini dari Kitab Al-Futuhat Al-Haqqaniyyah karangan Syeikh Adnan Al Kabbani.

Shahadatain ( 3 kali ).
Astaghfirullah ( 300 kali ).
Memberi Sadaqah setiap hari untuk Allah yang Maha Kuasa dengan niat untuk mengangkat jauh penderitaan dan malang. Ia satu amalan baik, sebagaimana yang dibuat oleh Grandsheikh 'Abdullah qs., untuk membuat Korban di hari ke-27 Safar untuk Allah yang Maha Kuasa.

Membaca setiap hari surah Al Fil ( 7 kali ) and
Ayatul-Kursi ( 7 kali ).

Pada hari Rabu terakhir bulan Safar, buatlah amalan Adab sebagai berikut :
- Shadatain ( 3 kali ).
- Astaghfirullah ( 300 kali ).
- Ayatul Kursi ( 7 kali ).
- Surah Al Fil ( 7 kali ).

Baca kesemuanya dan hadiahkanlah kepada diri sendiri dan juga untuk keluarga. Adab paling baik untuk menahan daripada keluar dari rumah pada hari itu. Jikalau harus keluar, maka kekalkan Adab dan pulanglah ke rumah dengan segera apabila selesai mendapat
keperluan.

Grandshaykh Abadullah Faiz Daghestani qs. berkata: Dihari rabu akhir bulan Safar, 70,000 penderitaan ( bala ) akan menimpa dunia. Barangsiapa yang mengekalkan Adab ini yang disebut, dia akan dilindungi oleh Allah yang Maha Kuasa."

Bulan Safar dan Genderang Armageddon.


Bulan Safar dan Genderang Armageddon.
Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs
16 Desember 2012 - Lefke Cyprus


 
Akan dimulai di bulan Safar dengan kekuatan yang akan membinasakan orang-orang yang tidak beriman dan mereka yang membela orang yang tidak beriman. Sebagian terbesar mereka akan binasa. Dan Tanah Syam akan terbuka. Insya Allah.

Malhamah Kubra (Armageddon - Perang Besar) akan terjadi dilembah dataran luas Amuq. Jangan pernah meminta karena disana akan terjadi pembunuhan dan pembantaian manusia besar-besaran. Dan jalan ke Istanbul akan terbuka.

Sayidina Mahdi as akan memberi perintah tetapi beliau masih belum muncul. Kemudian pasukan akan datang dari Syam yang merupakan pasukan muslim ke lembah Amuq dan akan menghadapi orang-orang kuning yaitu Rusia. Dan mereka akan berperang disana.

Akan ada 80 Divisi tentara di pihak mereka yang terdiri dari 12.000 tentara setiap divisinya, demikian juga dipihak lain akan ada jumlah yang sama dibawah 80 bendera dimana masing-masing bendera terdiri dari 12.000 tentara, hitunglah 80 dikalikan 12,000 maka sekitar 1 juta orang dimasing-masing pasukan.

Doa Bulan Shafar

Doa Bulan Shafar

786,

Disarikan oleh Syeh Mustafa Mas'ud Al Haqqani :

Tak ada suatu penyakit yang mampu menular dengan kekuatan dirinya sendiri, begitu saja, melainkan dengan Kehendak Allah Ta’ala. Tak juga suatu pertanda keberuntungan/ kemalangan yang dicerminkan oleh kepak sayap ataupun suara burung. Tak juga kesialan yang dapat dibawakan oleh kehadiran seekor burung hantu. Ataupun petaka dibulan Shofar yang dapat mencelakakan siapapun. Dan tak ada juga syeitan yang dapat menyesatkan ataupun membinasakan seorang musafir tanpa izin Allah (HR Bukhari-Muslim dari Abu Huraira RA)

Penjelasan mengenai perkara-perkara yang disebutkan diatas, secara lebih substansial, dapat dijumpai pada adanya sikap esoterik, dan penuh keberhati-hatian dari para Auliya, dan Sholihin berdasar beberapa riwayat mu’tabar lainnya yang dapat beliau-beliau jadikan rujukan, dan yang sifatnya sedemikian dipegangi, dan dinilai tinggi. Inipun juga sekaligus untuk menjembatani dengan sebaik-baiknya antara suatu wacana mitologi yang salah, seperti yang disinyalir oleh Rosululloh SAW diatas, dengan teologi Tauhid yang mesti kita perkokoh, dan menjadi Ahlaq didiri kita ini. Disebutkan bahwa ‘ujian keimanan’ bagi seorang hamba Allah/ummat Nabi Muhammad SAW yang diturunkan Allah Ta’ala dibulan Shofar ini tidak kurang dari 320.000 macam spesifikasi ujian. Barangsiapa berfikir positif untuk tetap mencermati kedekatan dirinya kepada Allah Ta’ala dalam konteks ‘masa uji’ ini, maka ia justeru akan dapat memetik keberuntungan yang semakin signifikan. Semakin terkait dengan Allah Ta’ala, berjalan bersama, dan dibimbing oleh Rasulullah SAW, dan Al Ghauts, sang Pemikul Beban Hidup sang ‘Salik’ Yang Sedang Mantap Menuju Allah, dan Rosul. Nah, karakteristik Rahmat Allah yang terselip dibulan Shofar seperti inilah yang merupakan peluang, dan tantangan yang menuntut keprihatinan kita dalam mencermati, dan menyungguhinya.

(Asy-Syaikh Abdul Hamid Al-Quds, KANZUN NAJAH WAS SURUR, 1383H/1964M, hal 23-29)

Berikut ini petikan mengenai petunjuk amaliah taqarrub, dan muroqobah buat kita semua :

1. Do’a untuk dibaca setiap hari sekali sejak tanggal 1 s/d hari Rabu terahir dibulan Shofar :

BISMILLAHIR RA(C)HMANIR RA(C)HIM
WASHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MU(C)HAMMADIN WA’ALAA AALIHI WASHO(C)HBIHI WASALLAMA AJMA’IIN.
A’UDZU BILLAHI MIN SYARRI HADZAZ ZAMAANI WA-AHLIHI
WA-A’UDZU BIJALAALIKA, WAJALAALI WAJHIKA, WAKAMAALI
JALAALI QUDSIKA, AN TUJIIRONI WAWAALIDAYYA WA-AULAADY WA-AHLA BAITY WA-A(C)HBAABY WAMAN TU(C)HIITHUHU SYAFAQOTU QOLBY MIN SYARRI HADZIHIS SANATI, WAQINY SYARRO MAA QODLOITA FIIHAA, WASHRIF ‘ANNY SYARRO SHOFARO, YAA KARIIMAN NADHORI, YAA AR(C)HAMAR RO(C)HIMIIN. WAKHTIM LI FI HADZASY SYAHRI WAD-DAHRI, BISSALAAMATI, WAL’AAFIYATI, WAS SA’ADATI LY, WALIWAALIDAYYA, WA-AULAADY, WALI-AHLY, WAMAA TU(C)HIITHUHU SYAFAQOTU QOLBY, WAJAMI’IL MUSLIMIIN, WASHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MU(C)HAMMADIN WA’ALAA AALIHI WASHO(C)HBIHI WASALLAMA.

Semoga Kurnia Allah, dan Keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada Junjunganku Nabi Mu(c)hammad SAW, beserta para keluarga, dan segenap Shahabat Beliau. Aku berlindung pada Allah ta’ala dari ketidak baikan zaman ini, berikut orang-orang yang senang melakukan kejahatan didalamnya. Aku berlindung pada KeluhuranMu Yaa Allah, pada Keluhuran HadiratMU, maupun pada Keluhuran dan KesucianMU Yang Amat-Sangat Sempurna – Peliharakanlah diriku ini Yaa Allah, berikut kedua orang-tua, bahkan segenap anak-anak, dan seluruh keluarga batihku yang sangat kucintai, demikian pula setiap orang yang aku berempathi padanya dari kejelekan-kejelekan yang Engkau Perkenankan berlaku ditahun ini.Lindungi aku dari bencana keterujian dalam peruntungan tak baik, dan Elakkan aku dari petaka dibulan Shofar ini Wahai Sang Pemurah dalam Menilik Setiap mahluqNYA, Nan Penuh Belas Kasih.. kurniailah aku suatu alur kehidupan yang serba bermuarakan Keselamatan; Kelayakan untuk menjadi benar, dan baik; maupun Keberuntungan buat kami semua, dan segenap kaum Muslimin Yaa Allah.
Semoga KurniaMU, dan Kedamaian senantiasa dilimpahkan kepada Junjunganku Nabi Mu(c)hammad SAW, beserta para keluarga, dan atas segenap Shahabat Beliau. Amin.

2. Demikian juga yang berikut ini, dibaca setiap hari sekali, sejak awal bulan sehingga hari Rabu terakhir dibulan Shofar.

BISMILLAHIR RO(C)HMANIR RO(C)HIM
ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MU(C)HAMMADIN ‘ABDIKA WANABIYYIKA WAROSULIKAN NABIYYIL-UMMIYYI WA’ALAA AALIHI WABARIK WASALLIM. ALLOHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN HADZASY SYAHRI WAMIN KULLI SYIDDATIN WABALAA-IN WABALIYYATIN QODDARTAHA FIHI YAA DAHRU, YAA MAALIKADDUN-YA WAL AAKHIROTI, YAA ‘AALIMAN BIMAA KANA WAMA YAKUN, WAMAN IDZA ARODA SYAI-AN QOLA LAHU KUN FAYAKUN. YAA AZALIYYU, YAA ABADIYYU, YAA MUBDI-U, YAA MU’IDU, YAA DZAL JALAALI WAL IKROM, YAA DZAL ‘ARSYIL MAJID, ANTA TAF’ALU MAA TURID. ALLOHUMMA(C)HRUS BI’AINIKA NAFSI, WA-AHLI, WAMAALI, WAWALADY, WADINY, WADUN-YAYALLATIB TALAITANY BISHU(C)HBATIHAA, BI(C)HURMATIL ABROR, WAL A(C)HYAAR, BIRO(C)HMATIKA YAA ‘AZIZU YAA GHOFFAAR, YAA KARIMU YAA SATTAR, BIRO(C)HMATIKA YAA AR(C)HAMAR RO(C)HIMIN. ALLOHUMMA YAA SYADIDAL QUWA, WA YAA SYADIDAL MI(C)HAAL, YAA ‘AZIZU, DZALLAT LI’IZZATIKA JAMI’U KHOLQIKA, IKFINY MIN JAMI’I KHOLQIK YAA MU(C)HSIN, YAA MUJAMMIL, YAA MUTAFADLDLIL, YAA MUN’IM, YAA MUKRIM, YAA MAN LAA ILAAHA ILLAA ANTA, BIRO(C)HMATIKA YAA AR(C)HAMAR RO(C)HIMIN. WASHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MU(C)HAMMADIN WA’ALAA AALIHI WASHO(C)HBIHI WASALLAM. WAL(C)HAMDULILLAHI ROBBIL ‘AALAMIN.

Bismillahir Ro(c)hmanir Ro(c)him
Moga-moga Kurnia, Berkah, dan Kedamaian semakin terlimpah buat Junjunganku Nabi Mu(c)hammad SAW, HambaMU Yang Termulia, Pembawa Berita DariMU, UtusanMU, Nabi Yang Selalu Bertutur pada kami Dengan Hati, bukan literasi - beserta para Keluarga, dan segenap Shahabat Beliau. Yaa Allah, Lindungilah kami dari ketidak baikan yang menguji kami dibulan ini. Jangan kami menjadi luruh dariMU kalaupun ada kesulitan; bencana; dan segala yang Engkau ujikan kepada kami dibulan ini. Wahai Masa, Wahai Yang Mengendalikan Kehidupan Kini, dan Yang Nanti, Wahai Yang Serba Mengetahui Segala Apa Yang Telah, ataupun Masih Belum Ada, Wahai Dzat Yang Jika Berkenan Tinggal Mengatakan Jadi, maka menjadi, Wahai Sang sediakala, Wahai Yang Abadi, Wahai Yang Memulakan, Wahai Yang mengembalikan seperti semula, Wahai Yang Luhur Nan Pemurah, Wahai Yang SinggasanaNYA Kokoh Tiada Terperi, sungguh Engkau Sendiri Yang Memberlakukan Segala Yang Engkau Kehendaki, tidak bersama siapapun lagi. Tolonglah Yaa Allah Pagarilah diriku ini, beserta keluargaku, anak-anakku, sejawatku, peri keberagamaanku, maupun seluruh keterlibatan duniawiku – yang kini Engkau Masih Tempelkan kediriku ini sebagai Rahmat – sekaligus ujian, Demi Kehormatan Yang Engkau Limpahkan Kepada Orang-orang Terkasih, dan Yang Merupakan Manusia PilihanMU, Demi RahmatMU Sendiri Wahai Sang Perkasa Namun Pengampun, Wahai Sang Pemurah Nan Melindungi aib hambaNYA, Wahai Yang Paling Pengasih, Wahai Yang Amat Sangat Kuat, Wahai Yang Amat Sangat Cermat Dalam Memelihara, Wahai Yang Sangat Perkasa – seluruh mahluqMU tunduk belaka KehadliratMU. Peliharalah diriku Yaa Allah dari sembarang kejelekan mahluqMU Wahai Yang Selalu Bajik, Wahai Yang Senantiasa sempurna (perfect) Dalam Menangani, Wahai Yang Tak Lagi Menakar Dalam Memberi, Wahai Sumber Ni’mat, Wahai Yang Penuh Appresiasi. Wahai Yang Tiada Duanya Untuk Dipertuhan. Hanya Dengan RahmatMU Yaa Allah akan kujalani semua ini. Moga-moga KurniaMU, dan Kedamaian BersamaMU Akan Semakin Terlimpah Kepada Junjunganku Nabi Mu(c)hammad SAW beserta para Keluarga, dan Segenap Shahabat Beliau. Segala puji Bagi Allah Tuhan Sarwa Sekalian Alama ini.

3. Pada hari Rabu terahir dibulan Shofar dilakukan Shalat Sunnat Daf’il Balaa sebanyak 4 raka’at, dan setiap raka’at membaca :

a. Al Kautsar 17x
b. Al Ikhlash 5x
c. Al Falaq 1x
d. An Nas 1x

Kemudian berdo’a dengan sighot(formula) seperti berikut :

BISMILLAHIR RO(C)HMANIR RO(C)HIM.
WASHOLLALLOHU ‘ALAA SAYYIDINAA MU(C)HAMMADIN WA’ALAA AALIHI WASHO(C)HBIHI WASALLAM. ALLOHUMMA YAA SYADIDAL QUWA, WAYAA SYADIDAL MI(C)HAAL, YAA ‘AZIZU DZALLAT LI’IZZATIKA JAMI’U KHOLQIKA, IKFINY MIN JAMI’I KHOLQIKA, YAA MU(C)HSIN, YAA MUJAMMIL, YAA MUTAFADLDLIL, YAA MUN’IM, YAA MUKRIM, YAA MAN LAA ILAAHA ILLAA ANTA BIRO(C)HMATIKA YAA AR(CH)HAMAR RO(C)HIMIN. ALLOHUMMA BISIRRIL (C)HASAN WA-AKHIHI, WAJADDIHI WA-ABIHI, IKFINY SYARRO HADZAL YAUMI WAMA YANZILU FIHI, YAA KAAFY, FASAYAKFIKA HUMULLOHU WAHUASSAMI’UL ‘ALIM, WA(C)HASBUNALLOHU WANI’MAL WAKYL, WALAA (C)HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAHIL ‘ALIYYIL ADHIM, WASHOLLALLOHU TA’ALA ‘ALA SAYYIDINAA MU(C)HAMMADIN WA’ALA AALIHI WASHO(C)HBIHI WASALLAM.

Bismillahir Ro(c)hmanir Ro(c)him.
Moga-moga KurniaMU, dan Kedamaian BersamaMU akan semakin Terlimpah buat Junjunganku Nabi Mu(c)hammad SAW beserta para Keluarga, dan segenap Shahabat Beliau. Allohumma Yaa Allah, Dzat Yang Amat Sangat Kuat, Wahai Dzat Yang Amat Sempurna Dalam Memelihara, Wahai Dzat Yang Amat Perkasa, semua mahluqMU tunduk belaka Kehadlirat KeperkasaanMU, Peliharalah diriku ini Yaa Allah, Wahai Dzat Yang Senantiasa Bajik, Wahai Yang Senantiasa Sempurna Dalam Menangani, Wahai Yang Tak Lagi Menakar Dalam Memberi, Wahai Sumber Keni’matan, Wahai Yang Senantiasa Menghargai, Wahai Yang Tiada Lagi Duanya untuk Dipertuhan – Hanya Dengan RahmatMU aku akan menjalani seluruh peranku selaku hambaMU Yaa Allah. Demi Rahasia Martabat Hasan Cucu KekasihMU disini, dan di Sorga nanti, Demi Martabat Husein, saudaranya, demi Martabat Mu(c)hammad Kakeknya, dan demi Martabat Ali Bapaknya Lindungi aku dari ketidak baikan yang ada dihari ini, Yang Engkau Berkenan Menurunkannya. Wahai Sang Kecukupan Engkau Pasti Akan Mencakupi Kesemuanya, Engkaulah Sanga Maha Mendengar, dan Maha Meliputi. Cukup Allah bagiku, Sebaik-baik Penyangga Hanya Dia, Segala sesuatu akan terdaya, dan bakal kucapai bersama Dia Dalam Kehambaan diriku padaNYA. IA Maha Luhur, dan Maha Agung. Moga-moga KurniaMU, dan Kedamaian BersamaMU akan semakin terlimpah buat Junjunganku Nabi Mu(c)hammad SAW beserta segenap Keluarga, dan para Shahabat Beliau. Amin.

BULAN SAFAR.

Bulan Safar adalah bulan dari bulan sunnah. Nabi s.a.w menamakannya Safar al-Khair. Bulan Safar juga merupakan bulan di mana Allah menurukan Kemarahan dan Hukuman ke atas dunia. Banyak kaum yang terdahulu yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul telah lenyap pada bulan ini. Saya masih teringat Syeikh Adnan Al Kabbani menahan diri dari keluar berjalan pada bulan ini; Syeikh Adnan menasihati agar kita semua tidak meninggalkan rumah melainkan benar-benar perlu. Telah di tetapkan untuk menjalankan amalan untuk perlindungan pada setiap hari di bulan Safar ini dari Kitab Al-Futuhat Al-Haqqaniyyah karangan Syeikh Adnan Al Kabbani.

1. Shahadatain ( 3 kali ).
2. Astaghfirullah ( 300 kali ).
3. Memberi Sadaqah setiap hari untuk Allah yang Maha Kuasa dengan niat untuk mengangkat jauh penderitaan dan malang. Ia satu amalan baik, sebagaimana yang dibuat oleh Grandsheikh 'Abdullah qs., untuk membuat Korban di hari ke-27 Safar untuk Allah yang Maha Kuasa.
4. Membaca setiap hari surah Al Fil ( 7 kali ) and Ayatul-Kursi ( 7 kali ).

Pada hari Rabu terakhir bulan Safar, kekalkan Adab berikut :

1. Shadatain ( 3 kali ).
2. Astaghfirullah ( 300 kali ).
3. Ayatul Kursi ( 7 kali ).
4. Surah Al Fil ( 7 kali ).

Baca kesemuanya dan hadiahkanlah kepada diri sendiri dan juga untuk keluarga.
Ia adalah paling baik untuk menahan daripada keluar dari rumah pada hari itu. Jikalau harus keluar, maka kekalkan Adab dan pulanglah ke rumah dengan segera apabila selesai mendapat keperluan. Grandshaykh qs. berkata: "Di hari rabu akhir bulan Safar, 70,000 penderitaan ( bala ) akan menimpa dunia. Barangsiapa yang mengekalkan Adab ini yang disebut, dia akan dilindungi oleh Allah yang Maha Kuasa."

* Rabu terakhir bulan Safar pada tahun ini jatuh pada terbenamnya matahari 28 Mac 2006 hingga terbenamnya matahari 29 Mac 2006 bersamaan 29 Safar 1427.

Ya Allah may you sanctify the souls & secrets and increase the Maqam of Grand Sheikh Sultan Ul-Awliya Hadhrat Abdullah Al-Faiz Ad-Daghestani & Sultan ul-Awliya Mawlana Sheikh Hadhrat As-Sayidi Muhammad Nazim Al-Haqqani (Allahumma Amin)

Sunday, December 16, 2012

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q)
Zawiyah Fenton, MI
8 Desember 2012

(catatan buram dari transkrip suhba)

Allahumma shalli `ala Sayyidina Muhammad (s) wa `alaa aali Sayyidina Muhammad (s)
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Subhanallah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Sulthan Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Kariim Allah
Ya Rabb ya Allah anta al-Kariim wa nahnu `ibaadik al-`ajiziin.
a'udzu billah mina 'sy-syaythani 'r-rajiim
Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim
Nawaytu 'l-arba'iin, nawaytu'l-'itikaaf, nawaytu'l-khalwah, nawaytu'l-riyaadha, nawaytu's-saluuk, nawaytu'l-'uzlah, nawytu as-siyam lillahi ta'ala fii hadza'l-masjid
athi'uullah wa athi'uur-rasula wa uli'l-amri minkum

Alhamdulillah bahwa kita dapat bertemu kembali setelah sebulan atau lebih.
Di Tangan Allah-lah apa yang harus dilakukan oleh hamba-hamba-Nya. Allah member ilham pada mereka mengenai apa yang baik dan apa yang buruk, dan kita bergerak berdasarkan pergulatan kita antara yang baik dan yang buruk. Bisa saja kita begerak di sisi yang salah, bisa juga kita bergerak di sisi yang benar, Allah Maha Mengetahui, dan kita selalu memohon ampunan-Nya.

Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, berkata bahwa setiap manusia mempunyai 24.000 napas (dalam satu hari) dari siang hingga malam. Sekarang, mungkin dokter mengatakannya berbeda, lebih sedikit; tetapi secara spiritual ketika beliau mengatakan 24.000 napas, apa artinya? Orang bisa berpikir bahwa yang dimaksud napas adalah menghirup dan menghembuskan (udara), itu adalah salah satu maknanya. Tetapi pada hakikatnya, di dalam ranah makrifat atau di dalam ranah akidah Islamiah, setiap tarikan napas dan hembusan napas merupakan suatu mi’raj.

Pada saat menarik napas, bila kalian berada di jalan yang benar, kalian menarik napas dengan memperhatikan napas kalian, bahwa ia datang bersama istighfar dan keluar bersama istighfar, tarikan dan hembusan napas itu mempunyai sebuah mi’raj. Dan ma`arij, bentuk jamak dari mi`raj, tidak ada seorang pun yang dapat membatasinya. Apakah menurut kalian bahwa Nabi (s) ketika Allah (swt) mengundangnya untuk mi’raj, apakah undangan itu telah berhenti? Jika kalian berada di suatu kelas, di SMA, lalu setelah tamat SMA, kalian melanjutkan kuliah di akademi dan lulus dari sana, kalian melanjutkan ke universitas, dan selesai di sana, kalian meneruskannya hingga menjadi seorang profesor. Jadi, itu tidak pernah berhenti. Dari satu pembukaan menuju pembukaan lainnya. Kalian selesai pada satu pembukaan, ia membuka banyak lagi. Jadi mi’rajnya Nabi (s), jika kita membatasinya, maka itu adalah taqsiir fii haqqi'n-Nabi (s), berarti itu menghilangkan atau merendahkan derajat Nabi (s).

Itu artinya, Aku memperlihatkan kepadamu dan Aku menghentikanmu. Tidak, Kemurahan Allah tidak seperti itu, bila Dia member sesuatu, Dia akan terus memberikannya lebih dan lebih banyak lagi. Ketika Dia mengangkat Nabi (s), itu adalah sebuah mi’raj; tetapi pada saat beliau mi’raj, Grandsyekh mengatakan bahwa Nabi (s) bermi’raj mitslayni mitsylayn dalam setiap saat. Itu artinya setiap tarikan napas adalah mi’raj dan setiap hembusan napas adalah mi’raj dan setiap mi’raj mempunyai level dua kali lebih tinggi dari level sebelumnya.

Jadi para awliyaullah yang Allah berikan ke dalam kalbunya sebagai pewaris Nabi (s), ketika mereka memasuki suluk untuk mencapai makrifatullah, mereka bergerak dari satu level ke level berikutnya dan apa yang diberikan di dalam mi’raj itu tidak dapat diketahui. Setiap orang mempunyai mi’raj yang berbeda dan setiap orang mempunyai seseorang di mana ia belajar darinya. Jadi setiap mi’rajnya Nabi (s) itu adalah qaaba qawsayni aw adnaa. Di dalam mi’raj itu, beliau (s) mencapai qaaba qawsayni aw adnaa di dalam mi’raj itu dan beliau masuk ke dalam mi’raj berikutnya, beliau mencapai qaaba qawsayni aw adnaa dalam mi’raj itu dan itu lebih dekat, kita tidak dapat menggunakan kata jarak, karena ketika jaraknya menjadi semakin kecil, dalam perasaan seseorang itu semakin jauh dan semakin jauh, karena Nabi (s), ketika beliau mendekat, beliau masih melihat, seperti ketika kalian pergi ke cakrawala, kalian akan melihat cakrawala lainnya.

Karena Nabi (s) adalah `abd dan Allah (swt) adalah Khaliq. Jadi setiap mi’raj, ada qaaba qawsayni aw adnaa di dalamnya. Dan Allah memberi tajali apa saja yang Dia inginkan bagi Nabi (s) dan itu adalah qaaba qawsayni aw adnaa bagi Nabi (s) di dalam level itu, dan di dalam mi’raj lainnya, ada qaaba qawsayni aw adnaa lainnya sehingga qaaba qawsayni aw adnaa tidak pernah berakhir. Dan sebagaimana Nabi (s) mengalami mi’raj, setiap hari Nabi (s) berada dalam mi’raj dan mi’raj ditambah mi’raj menjadi ma`arij. Para awliyaullah mewarisi tetesan dari ilmu itu, dan semua awliyaullah membagi tetesan-tetesan dari ma`arijnya Nabi (s).

Jadi awliyaullah hidup 100 tahun, sebagian hidup 70 tahun, sebagian 50, sebagian 20 tahun menjadi awliya, sebagian sejak lahir sudah menjadi awliya dan apa yang mereka capai dari Nabi (s), mereka tetap masih menerima setetes dari Nabi (s). Dan bahkan jika mereka menghabiskan sepanjang umurnya untuk mengajarkan yang setetes tadi, apa yang mereka bagi adalah dari ma`arij. Di dalam setetes mi’rajnya Nabi (s), ada banyak mi`raj, ma`arij, dari mi’raj itu dan mereka mengambil dari mi’raj itu. Itulah sebabnya kalian tidak bisa menceraiberaikannya ke dalam berbagai kelompok dan mengatakan bahwa wali ini bertentangan dengan wali itu.

Kalian tidak bisa membuat fitnah dan mengatakan bahwa para awliyaullah bertengkar satu sama lain. Orang-orang yang membuat fitnah di antara awliyaullah, mereka akan merasa malu di Yawmil Hisab. Orang yang menentang seorang wali, Allah menyatakan perang terhadapnya. Jadi awliyaullah, mereka tidak peduli, inna Allah yudafi`uu `anilladziinam aamanuu. Allah akan membela awliyaullah. Dia membela mereka dan Dia Maha Mengetahui siapa yang membuat fitnah. Sudah menunggu sebuah tamparan bagi mereka di Yawmil Hisab. Pada hari itu amal mereka akan lenyap, habaa'an mantsuura, seolah-olah tidak pernah ada.

Mawlana Syekh Muhammad Nazim al-Haqqani, semoga Allah memanjangkan umurnya dan Grandsyekh, semoga Allah memberkati ruhnya, tidak pernah menerima orang yang datang dan mengeluh mengenai orang lain. Itu dianggap ghiba dan namiimah. Ghiba adalah berbicara mengenai keburukan seseorang tanpa kehadiran orang tersebut dan namiima adalah menciptakan fitnah. Jika kalian ingin masuk ke dalam pintu kami, masuklah, lakukan salat dan zikir kalian dan jangan mengeluh. Mereka mengajarkan kepada kita bahwa ada 124.000 wali dan setiap wali menerima dari satu di antara 124.000 Nabi dan ada 124.000 Sahabat yang mewarisi dari Nabi (s) dan para awliyaullah mewarisi dari Sahabat Nabi (s). Jadi, tidak hanya ada satu wali, tetapi ada 124.000 wali. Kalian mencintai wali kalian, alhamdulillah. Kita mencintai Syekh kita, tetapi bukan tugas kita untuk menghina Syekh-Syekh lainnya. Masing-masing mempunyai orang yang menyukainya. Misalnya, saya ingin bersamamu, ia ingin bersama orang ini, itu bebas saja. Kalian bisa bersama orang yang kalian sukai. Kalian bisa berkata, “Aku senang dengan apa yang dikatakannya. Itu cocok buatku.” Sementara yang lain mengatakan, “Alhamdulillah, (wali) yang itu cocok buatku. Jadi aku mengikuti wali itu.” Jadi apa yang terjadi? Kita harus saling menghormati.

Sebagaimana kullu min rasuulullah multamisan, setiap orang mengambil (bagian) dari Nabi (s). Wa kullun, setiap makhluk yang Allah ciptakan mengambil (bagian) dari Nabi (s). Imam Busayri menyadari hakikat itu, yaitu bahwa ins dan jin dan malaikat, jika Nabi (s) tidak ada, maka mereka tidak akan diciptakan. Nabi (s) adalah `Abdullah, tetapi Allah menciptakannya dan untuknya Allah menciptakan seluruh makhluk. Jika untuknya Allah menciptakan makhluk, itu artinya setiap orang mengambil (bagian) dari Nabi (s). Jadi bagaimana mungkin kalian dapat menyerang orang itu? Itu adalah untuk orang awam, lalu bagaimana menurut kalian mengenai seorang wali, siapapun ia, wali itu mempunyai level itu, level itu dan level itu. Allah memberi setiap orang apa yang ia miliki dan setiap orang mempunyai sesuatu yang bermanfaat bagi umat. Jangan memecah belah umat sebagaimana yang terjadi di negara-negara Arab di Timur Tengah. Seperti halnya di Iran, kalian mempunyai ulama yang mengikuti Syari`ah menurut Mazhab Ja’fari, tetapi ada juga kelompok lain yang mengikuti Wilayat al-Faqih, mereka menganggap Syekh mereka suci, bersifat Ilahiah, itu artinya kata-katanya harus dipenuhi tanpa pertanyaan. Apapun yang ia katakan berarti muzhir, berasal dari langit. Jika ia mengatakan, “Bunuh orang ini!” Orang harus membunuhnya tanpa pertanyaan.

Dan kini di Mesir, orang mempunyai yang serupa dengan Wilayat al-Faqih, untuk Ikhwan al-Muslimiin, mereka mempunyai al-Mursyid al-`Aam, dan orang harus mematuhi apa yang ia katakan dan tidak memperhatikan ulama-ulama lainnya. Mereka mengatakan ini adalah mursyid dan kata-katanya bersifat ilahiah dan mereka mengutuk yang lainnya, padahal ada awliyaullah di Mesir, karena seluruhnya ada 124.000 awliya.

Jadi mengapa menyerang yang laiinya? Jadi di dalam spiritualitas, kalian juga mempunyai hal yang sama. Kalian mempunyai wali kalian. Baiklah kalian mengikuti wali itu, tetapi tidak perlu bagi kalian untuk mengganggu yang lain. Biarkan mereka. Tetapi Setan tidak ingin membiarkannya begitu saja.

Saya akan menyatakannya di depan umum bahwa kami adalah orang-orang moderat, orang-orang yang mencintai kedamaian, mengikuti syari’ah di jalan yang moderat, jalan wasatiyya, jalan pertengahan, bukannya di pinggir jalan ini atau jalan itu, bukannya yang liberal, bukan pula yang ekstrim. Kami berada di jalan pertengahan. Kami menghormati setiap manusia di bumi dan kami mengutinya.

Sayangnya sekarang ini setiap orang… dan Allah berfirman di dalam kitab suci al-Qur’an, wa la tuzakuu anfusakum, jangan memuji diri sendiri dan memberikan alasan bagi diri sendiri. Sekarang, banyak sekali orang yang memuji dirinya. Di dalam jalan Sufi dan di dalam Islam, kalian harus mengkritik diri kalian, bukannya memuji diri sendiri. Itu adalah kritik batiniah terhadap diri sendiri.

Dan banyak orang di seluruh dunia berkata bahwa, "Mawlana Syekh mengatakan ‘Lakukan ini’," tetapi itu adalah bohong. Mawlana Syekh tidak pernah membolehkan sesuatu yang bertentangan dengan Syaria`tullah. Ambillah apa yang kalian dapat melakukannya tetapi jangan mencampurkannya dengan imajinasi kalian. Apa yang terjadi di Singapura tidak bisa kita terima dan apa yang terjadi di negeri lain, kita tidak terima. Kita harus sangat berhati-hati. Kita harus mengikuti Syari`ah. Mawlana Syekh memisahkan orang-orang menurut (aturan) Islam. Ketika mereka salat, pria dan wanita salat terpisah, tidak bisa bercampur. Jadi kita tidak bisa mencapuradukan dalam agama, apakah kalian seorang Muslim atau campuran sup, mencampur aduk dengan jalan yang salah. Nabi (s) tidak memperbolehkannya. Dan kita mempunyai hak untuk bertanya, mengapa kegiatan yang terjadi di Timur Jauh ini diperbolehkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas tempat-tempat ini? Dan orang yang melakukan whirling itu mengaku bahwa Mawlana telah member izin, itu adalah bohong!

Orang-orang menggunakan Mawlana Syekh sebagai alasan untuk berbagai hal. Tidak ada orang yang dapat menjumpai Mawlana Syekh. Saya adalah menantunya dan saya tahu bahwa tidak ada orang yang bisa naik (ke ruang Mawlan) dan menjumpainya. Dan kita harus menghormati orang-orang yang telah Mawlana tunjuk (untuk daerah itu) dan mereka adalah orang-orang di jalan yang benar, bukannya datang dengan sup dan mencapuradukkan segala hal, dan menjadikannya sebagai sup.

Al-haraam bayyin wal-halaalu bayyin, yang haram adalah jelas dan Nabi (s) telah menjelaskannya dan yang halal juga jelas. Dan kita bisa mengatakan bahwa kita berada dalam perjuangan. Ada kelompok yang berjuang, mereka berusaha untuk melakukan apa yang halal, tetapi kemudian Setan menarik mereka untuk melakukan apa yang haram. Itu adalah perjuangan antara yang haqq dan yang batil, dan itu sudah terjadi sejak zaman Sayyidina Adam (as), ketika anaknya, Haabil dan Qaabil berselisih satu sama lain dan akhirnya Qaabil membunuh Haabil. Juga anak-anak Nabi Ya’qub (as), mereka bersaudara tetapi mereka melemparkan saudaranya, Yusuf (as) ke dalam sumur, walaupun mereka semua adalah nabi. Jadi jangan membuat kelompok-kelompok lain di dalam tarekat. Jangan membuat ahzaab. Dan hentikan kebiasaan yang mengatakan bahwa “Mawlana mengatakan ini.” Mawlana tidak mengatakan apa-apa. Mawlana berada dalam kepasarahan sepenuhnya, dan dalam muraqabah. Mawlana hanya mengatakan, “salam 'alaykum” dan beberapa kata. Tetapi kebanyakan beliau menasih, dan setiap tetes air matanya adalah atas nama umat. Jadi jangan menyebarkan rumor yang mengatakan “Mawlana mengatakan untuk melakukan ini,” dan itu adalah bohong.

Saya bersama Mawlana Syekh selama 50 tahun dan saya mengenal Mawlana. Ada orang-orang di Timur Jauh dan di Barat, di mana mereka bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk Mawlana. Di lain pihak, ada orang yang melakukan kesalahan dan ketika ditanya mereka berkata, “Mawlana mengatakan untuk melakukannya”, jangan melepaskan tanggung jawab pada Mawlana, itu tidak benar. Itu adalah haram.

Semoga allah mengampuni kesalahan kita. Dan hormat saya pada para perwakilan di mana mereka mengizinkan, orang-orang yang diberi otoritas di beberapa tempat, orang-orang yang mengizinkan untuk mencampur apel dengan jeruk dan membuat sup, membolehkan mereka melakukan hal ini di zawiyah, atau masjid, atau khaniqah atau ribat mereka. Semoga Allah mengampuni kita dan memanjangkan umur Mawlana Syekh dan memberi kita umur panjang untuk mencapai Mahdi (as).

Friday, December 14, 2012

Sunnah Mencium Kedua ibu Jari saat Adzan berkumandang

Sunnah Mencium Kedua ibu Jari saat Adzan





Sultan mencium kedua ibu jarinya dan mengusapnya ke mata, pada saat dikumandangkan "Asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah (s) dalam adzan ( jumat, 14 des 2012, lefke cyprus)




HADIST TENTANG MENCIUM IBU JARI & MENGUSAPKANNYA KEMATA

Sebuah Hadits dalam Daylami yang diriwayatkan oleh Hazrat Abu Bakar ash-Shiddiq (ra) menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad (saw) bersabda,

“Ketika Muadzin mengucapkan, Muhammadur Rasulullah, jika seseorang mencium kedua ibu jarinya dan mengusapkan kematanya dan dia mengucapkan Ash-hadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluh, radhi-tu bil-laahi Rabban wa bil-Islami diin-an wa bi Muhammadin sall-Allahu alaihi wa sallama Nabiyyan, perantaraanku menjadi halal baginya.”

Hadits syarif lainnya menyatakan, “Aku akan mencari dan akan menemukan orang yang meletakkan kedua ibu jari ke matanya ketika mendengar namaku disebut dalam adzan dan aku akan membawanya ke surga di Hari Pembalasan.”

Seorang ulama dari madzhab Hanafi, Syaikh al-Tahtawi yang menulis buku Mara al-Falah di bawah pengawasan al-Quhistani, dalam catatannya mengatakan,

“Adalah mustahab untuk meletakkan kedua ibu jari ke matanya dan berdo’a, Qurrat `aynayya bika yaa Rasul-Allah! Allaahumma matti’ni bi-s-sami wa l-bashri. Ketika Muadzin mengucapkan nama Rasulullah (saw) untuk yang kedua kalinya dalam adzan karena Rasulullah (saw) akan membawa orang yang melakukannya ke dalam surga.”


(Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani qs)

 bahkan ahlus sunah wal jamaah banyak yang meninggalkan sunah ini yaitu mencium kedua ibu jari yg ujungnya bersentuhan dengan ujung telunjuk kemudian mengusapkan ke kelopak mata dan berkata, "Qurrat `aynayya bika yaa Rasul-Allah! Allaahumma matti’ni bi-s-sami wa l-bashri.






 


Pentingnya Menjaga Salawat kepada Nabi Muhammad saw

Pentingnya Menjaga Salawat kepada Nabi Muhammad saw

Mawlana Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani qs


 




A’udhu billah mina ’sh-shaytani ‘r-rajim. Bismillahi ‘r-Rahmani ‘r-Rahim Nawaytu ‘l-arba’in, nawaytu’l-’itikaaf, nawaytu’l-kalwah,  nawaytu’l-riyaada, nawaytu’s-suluk, nawaytu’l-’uzlah, nawytu as-siyam lillahi ta’ala fi hadza’l-masjid.

Ati’ullah wa ati ‘ur-Rasula wa uli’l-amri minkum.
Ta’ati Allah, ta’ati Rasul (saw) dan mereka yang diberikan wewenang atas diri kalian.

Taatlah kepada Allah, karena ketatan adalah penghambaan, ubudiah yang paling tinggi dari seorang hamba kepada Tuhannya. Mentaati Allah adalah dengan cara mengikuti segala perintahNya dan tidak mengerjakan segala laranganNya. Artinya adalah ikuti perintahNya dan taati segala hukumNya. Hari ini begitu banyak masalah diberbagai negara Islam. Mereka meminta Undang-Undang yang baru, dan mengganti konstitusi yang lama. Dan Allah swt mengatakan, “Wahai manusia, konstitusiKu untuk kalian adalah apa yang telah Kuturunkan dari surgaKu, dan itu adalah Al-Quran yang Suci”.

Ketika kalian memuji dan bersalawat kepada Nabi (saw) setiap hari , maka kalian akan memiliki banyak rahasia untuk meningkatkan Rezeki kalian. Mereka bertanya berapa banyak salawaat yang harus kami lakukan. Anda tidak perlu menanyakan pertanyaan ini selama lidah kalian dibasahi oleh salawat, maka  ketika kalian memuji Nabi (saw), maka rahasia-rahasia ini akan keluar semakin banyak dan semakin terang.

Ketika kalian membaca salawat pada Nabi (saw) maka kalian harus membersihkan diri. Jika kalian ingin salawat itu menjadi tingkatan salawat yang tertinggi, maka berwudhulah terlebih dahulu dan kemudian baru membaca salawat. Ketika Wudhu kalian batal maka segera mengambil wudhu kembali. Itulah sebabnya Para Syaikh dari berbagai tariqa dan Mawlana Syaikh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani qs mengatakan bahwa dalam fikih, menurut hadits Nabi (saw), Setiap Mu’min harus menjaga wudhunya selama 24 jam. Bagaimana kita dapat menjaga wudhu selama 24 jam? Yaitu jaga wudhu kita selama kita terjaga dan sebelum kalian tidur buatlah wudhu yang baru dan kemudian tidur. Maka hal itu akan dianggap sebagai menjaga wudhu selama 24 jam. Dan kalian harus berusaha untuk senantiasa menjaga wudhu dan dalam keadaaan suci.

Meskipun demikian jika kalian tidak memiliki wudhu kemudian kalian ingin bersalawat, kalian tetap dapat membaca salawat, tidak ada masalah. Bahkan bagi wanita selama periode haid mereka, mereka tetap dapat membaca salawat didalam hati, mereka bahkan tetap dapat membaca surat Al-Qur’an didalam hati, bagi mereka yang telah hapal.

Ajari anak-anak kalian untuk melakukan salawat pada Nabi (saw) setiap hari. Kalau tidak, maka mereka akan kehilangan jalan. Salawat akan membersihkan dirimu dan membuat kalian bahagia dalam kehidupan ini dan tidak akan membuat mereka terjatuh dalam penderitaan. Zaman ini terlalu banyak energi buruk di sekitar kita dan di sekitar semua orang. Jadi untuk mengubahnya agar menjadi energi positif caranya adalah dengan bersalawat kepada Nabi (saw). Dan para Sahabat mengatakan hanya dengan menjaga salawat dan Memuji Nabi Muhammad saw maka akan terbit Kebahagiaan didalam hati.

Pilihlah salah satu salawat yang kalian sukai. Namun Mawlana Syaikh Nazim Adil Haqqani qs merekomendasikan kepada mereka yang datang kepadanya untuk membaca Salawat Tunjina : Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin, shalaatan tunjiina bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaat, wataqdhi lanaa bihaa jamii ’al haajat, wa tuthahhirunaa bihaa min jamii-is-sayyi-at, wa tarfa’una bihaa ‘indaka a’lad darajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayat, min jami’il khayrati fil hayaati wa ba’dal mamaat.

Dan kalian juga bisa membaca Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir, Hizb as-Shaghir, dan begitu banyak salawat yang indah dan mereka yang mengetahui bahasa arab akan melihat betapa indahnya cara mereka menulis berbagai salawat ini. Itulah mengapa Awliyaullah mengatakan itu bukan milik mereka, bukan karangan dan tulisan mereka, tetapi mereka melihat Nabi (saw) datang kepada mereka dan mendiktekan semua salawat ini. Tidak mungkin bagi kami untuk dapat menulis dengan keagungan yang demikian indah. Jadi salawat ini adalah tiket kita untuk meninggalkan dunya ini, dan ketika kita meninggal dunya, maka ini adalah tiket kita untuk memasuki surga, Insya-Allah.

Jika kalian ingin yang terbaik untuk dirimu dan keluargamu maka perbanyaklah salawat kepada Nabi (saw), dan salawat adalah solusi untuk semua permasalahan. Orang-orang datang dengan semua masalah mereka, dan mereka berbicara kepada seseorang menceritakan berbagai masalahnya bahkan hingga satu jam. Untuk apa? Ucapkan salawat atas Nabi (saw), bahkan bila hanya selama 10 menit saja maka kalian dapat menyelesaikan seluruh masalahmu. Mereka tidak lelah menceritakan masalah ini dan itu, dan masalah sebagian besar manusia sangat mirip satu sama lain.

Dan para Sahabat Nabi (saw) telah mengatakan kepada kalian dan Nabi (saw) menyebutkan dalam berbagai hadis dan Allah mengatakan dalam Al Qur’an yang suci, dan semua mengatakan bersalawat pada Nabi (saw), maka salawat ini akan mengambil dan menyelesaikan semua masalah kalian. Mengapa kalian membuang-buang waktumu dengan bercerita kesana kemari?

Perbanyaklah bersalawat dan hubungkan hatimu dengan Nabi Muhammad (saw). Jika kalian dapat terhubung dengan Rawdah atau terhubung dengan Ka’bah, maka berdoalah, “Ya Sayyidi, Ya RasulAllah, Ya Rahmatan lil`alamin, engkau adalah rahmat kasih sayang bagi semesta alam ini “. Maka doa itu akan membawamu ke hadirat Nabi (saw). Jadi jika kalian ingin berada di tingkat yang lebih tinggi, maka kalian harus lakukan dengan cara seperti itu. Mustahidarin li anwar an-Nabi (saw). Hadir di hadapan Nabi (saw).

Dan Grandsyaikh Abdullah Faiz ad-Daghestani qs berkata, “Aku akan memberikan salawat yang sederhana, cara yang paling sederhana, sebagaimana Nabi (saw) adalah manusia yang sangat sederhana dan rendah hati. Dan ada begitu banyak salawat yang kalian dapat membacanya, Hizb Al-Bahr, Hizb Al-Kabir dan Dalail khairat, tetapi dalam Naqsybandi awrad salawat itu sangat sederhana yaitu “Allahuma Shalli` ala Muhammadin wa alaa, aali Muhammadin wa sallim”. Tetapi berusahalah untuk fokus dengan tingkat kehadiran hati yang lebih tinggi, rasakan seperti jika kalian memandang Nabi (saw) didepanmu. Jika Anda tidak dapat melihatnya, maka kalian bisa merasakannya.

Jangan melakukan salawat sambil mengerjakan berbagai kesibukan lainnya, sambil menggunakan ponsel, melihat TV, internet dan melihat kanan dan kiri. Lakukanlah salawat dengan rasa cinta yang sejati. Meskipun demikian ketika kalian harus mengemudikan mobil dan kemudian ingatan kalian untuk menjaga salawat, hal ini diperbolehkan, dan jagalah lidah kalian untuk sibuk dengan salawat. Jika kalian dapat memfokuskan hatimu bersalawat bahkan bila hanya selama 5 atau 10 menit salawat, itu lebih baik. Dan itu merupakan penyebab terbesar untuk mencapai segala kebaikan dan segala sesuatu yang baik.
Wahai Nabi (saw) kami memohon kepadamu agar dapat datang dan melihatmu.

Kami memohon dan datang kepadamu melalui pintu Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq (ra), melalui pintu Sayyidina Umar (ra) melalui Sayyidina Utsman (ra), melalui Sayyidina Ali (ra), biarkan kami datang mengunjungimu. Kami memohon agar dapat bertemu denganmu melalui para guru-guru kami, para suyukh untuk datang kepadamu. Apakah menurut kalian Nabi saw tidak akan membuka pintunya? Nabi (SAW) selalu membuka pintunya, tetapi kita belum mampu melihatnya, belum siap menerima dan menjaga amanahnya.

Seperti yang telah kami katakan dalam kutbah Jumat yang lalu, ketika seorang murid bertanya kepada Syaikh untuk mengijinkan dia untuk dapat melihat Anwarullah, Kebesaran Nabi Muhamad (saw), dan kemudian dia dapat melihatnya. Tetapi karena murid itu tidak bisa menjaga amanah itu, untuk menyimpan hanya pada dirinya sendiri, dan kemudian dia menceritakan kepada kepada teman-temannya, sehingga mereka menuduhnya kafir dan sesat sehingga mereka membunuhnya, ini seperti apa yang terjadi kepada Syaikh Muhyidin ibn ‘Arabi qs, mereka membunuhnya.

Nabi (saw) dan para Syaikh mengetahui bahwa kita belum dewasa. Kita belum bisa menjaganya. Maka mereka menjaganya untuk kita, mereka mengumpulkan salawat itu semakin banyak dan ketika kalian meninggal dunia, kemudian Nabi Muhammad (saw) akan datang dan memberikan kepadamu.

Perbanyaklah bersalawat kepada Nabi saw, dan ada begitu banyak jenis salawat yang memungkinkan seseorang untuk dapat melihat Nabi (saw) baik didunia maupun di kuburan mereka. Ketika Malaikat Munkar dan Nakir mengajukan pertanyaan kepadamu maka kalian akan dapat melihat Nabi (saw) tampil untuk membelamu, dan Nabi (saw) akan datang di sana bersama salawat kalian.

Nabi Muhammad (saw) akan ditampakkan kepadamu baik di dunia ini ketika kalian masih hidup atau di alam kubur atau di hari mahsyar. Dan kita memohon kepada beliau (saw), “Ya Sayyidi, Ya Rasulallah, berikanlah kami agar dapat melihat keindahan wajahmu di dunya ini, bukan hanya dalam mimpi, tetapi dalam visi spiritual yang nyata. Dan bagimu, tidaklah terlalu sulit bagimu Yaa Nabi (saw) untuk mengabulkan doa kami ini”.

Jika Rasuluallah (saw) menerima doa kita, maka kita akan bisa melihat Nabi saw. Itulah sebabnya Nabi (saw) berkata, “man ziara qabri wajabat lahu syafa`ati”. “Barangsiapa mengunjungi, menziarahi kuburanku,  maka menjadi kewajiban bagiku untuk memberinya syafa’at ku”. Jadi mereka yang mengunjungi Nabi Muhammad (saw) di Madinatul-Munawwarrah, artinya mereka telah memasuki surga karena raudah adalah gerbang surga.

Dengan senantiasa bersalawat maka kalian akan dapat mengendalikan ego buruk kalian. Melalui salawat dan dzikrullah, kalian dapat membunuh nafsu amarah dan kemudian hati dan ruh kalian menjadi tenang dan damai, kedamaian masuk kedalam hatimu, inilah yang disebut nafs al-Mutmainna. Kemudian kedamaian itu mengisi hati kalian dengan perilaku yang sempurna, nafs al-Kamila, Ada 7 tingkatan dalam jiwa kita, yang akan membuka untuk Anda semua 7 tingkat bagi ruh mu, untuk mengangkat jiwamu dihadirat ilahi. Ini adalah semacam lata’if, dimana ada berbagai tingkatan yang berbeda.

Tujuh Tingkatan Lathaif adalah berbeda dengan tingkat Ilmu Pengetahuan Islam, seperti pengetahuan tentang Qur’an dan Hadis. Pengetahuan ini akan terbuka untuk kalian dan kalian dapat menaklukkan empat musuh dirimu dengan bersalawat. Karena kalian memiliki 4 musuh: Nafsu, Cinta Dunia, Hawwa dan Setan. Nafs adalah ego kalian, Dunya adalah cinta dunia, Hawwa adalah Keinginan Buruk dan setan. Empat musuhmu. Dan yang dapat menghilangkan musuh-musuh ini dari dirimu adalah dengan bersalawat kepada Nabi (saw), karena kalian datang memohon bantuan Nabi saw.

Jika kalian mengalami masalah dengan Rezeki kalian, maka bersalawatlah. Maka salawat ini akan membuka pintu rezeki kalian. Dan salawat itu juga akan memberikan rezeki bagi ruh kalian, dan rezeki bagi ruh adalah pengetahuan ilahiah. Salawat ini akan membuka jalan bagi ma`rifah, ilmu mengenail Allah. Jika kalian ingin mengetahui marifatullah, maka datanglah melalui Nabi Muhammad (saw). Rasulullah saw adalah kota ilmu dan Sayyidina ‘Ali (ra) adalah pintunya. Jadi datanglah ke kota marifah.

Ketika kalian datang mengetuk pintu rumah seseorang dan  seseorang yang berada didalam rumah tidak menyukaimu, karena kalian datang tanpa hadiah di tanganmu. Mereka mengatakan, lihatlah orang yang tidak memilki adab, mereka datang, mengambil manfaat tetapi datang tanpa membawa hadiah. Ketika kalian berkunjung kerumah seseorang,  bawalah hadiah, bisa berupa kurma atau buku, atau Al Qur’an, minyak wangi dll ini hanyalah sebuah contoh. Jadi Anda tidak dapat datang dan mendekat kepada Nabi (saw) tanpa hadiah.

Itulah sebabnya Allah mengatakan dalam Al Qur’an: “Ambil uang mereka sebahgai zakat, sedekah, untuk memurnikan ibadah dan amal mereka dan membersihkan harta dunya yang kotor, kemudian baru mereka dapat berdoa, salat dan kemudian mereka dipakaikan dengan pakaian salawat yang kau berikan sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad saw, dan Nabi saw memberi mereka kedamaian dalam hati mereka. Karena Hadiah untuk Nabi (saw) adalah salawat Anda.

Wa min Allah at Tawfiq

Tuesday, December 4, 2012

Tawassul

Tawassul

Yaa sayyid as-Saadaat wa Nuur al-Mawjuudaat, yaa man huwaal-malja’u liman massahu dhaymun wa ghammun wa alam.Yaa Aqrab al-wasaa’ili ila-Allahi ta’aalaa wa yaa Aqwal mustanad, attawasalu ilaa janaabika-l-a‘zham bi-hadzihi-s-saadaati, wa ahlillaah, wa Ahli Baytika-l-Kiraam, li daf’i dhurrin laa yudfa’u illaa bi wasithatik, wa raf’i dhaymin laa yurfa’u illaa bi-dalaalatik, bi Sayyidii wa Mawlay, yaa Sayyidi, yaa Rasuulallaah:
(1) Nabi Muhammad ibn Abd Allah Salla Allahu ’alayhi wa alihi wa sallam
(2) Abu Bakr as-Siddiq radiya-l-Lahu ’anh
(3) Salman al-Farsi radiya-l-Lahu ’anh
(4) Qassim ibn Muhammad ibn Abu Bakr qaddasa-l-Lahu sirrah
(5) Ja’far as-Sadiq alayhi-s-salam
(6) Tayfur Abu Yazid al-Bistami radiya-l-Lahu ’anh
(7) Abul Hassan ’Ali al-Kharqani qaddasa-l-Lahu sirrah
(8) Abu ’Ali al-Farmadi qaddasa-l-Lahu sirrah
(9) Abu Ya’qub Yusuf al-Hamadani qaddasa-l-Lahu sirrah
(10) Abul Abbas al-Khidr alayhi-s-salam
(11) Abdul Khaliq al-Ghujdawani qaddasa-l-Lahu sirrah
(12) ’Arif ar-Riwakri qaddasa-l-Lahu sirrah
(13) Khwaja Mahmoud al-Anjir al-Faghnawi qaddasa-l-Lahu sirrah
(14) ’Ali ar-Ramitani qaddasa-l-Lahu sirrah
(15) Muhammad Baba as-Samasi qaddasa-l-Lahu sirrah
(16) as-Sayyid Amir Kulal qaddasa-l-Lahu sirrah
(17) Muhammad Bahaa’uddin Shah Naqshband qaddasa-l-Lahu sirrah
(18) ‘Ala’uddin al-Bukhari al-Attar qaddasa-l-Lahu sirrah
(19) Ya’quub al-Charkhi qaddasa-l-Lahu sirrah
(20) Ubaydullah al-Ahrar qaddasa-l-Lahu sirrah
(21) Muhammad az-Zahid qaddasa-l-Lahu sirrah
(22) Darwish Muhammad qaddasa-l-Lahu sirrah
(23) Muhammad Khwaja al-Amkanaki qaddasa-l-Lahu sirrah
(24) Muhammad al-Baqi bi-l-Lah qaddasa-l-Lahu sirrah
(25) Ahmad al-Faruqi as-Sirhindi qaddasa-l-Lahu sirrah
(26) Muhammad al-Ma’sum qaddasa-l-Lahu sirrah
(27) Muhammad Sayfuddin al-Faruqi al-Mujaddidi qaddasa-l-Lahu sirrah
(28) as-Sayyid Nur Muhammad al-Badawani qaddasa-l-Lahu sirrah
(29) Shamsuddin Habib Allah qaddasa-l-Lahu sirrah
(30) ‘Abdullah ad-Dahlawi qaddasa-l-Lahu sirrah
(31) Syekh Khalid al-Baghdadi qaddasa-l-Lahu sirrah
(32) Syekh Ismaa’il Muhammad ash-Shirwani qaddasa-l-Lahu sirrah
(33) Khas Muhammad Shirwani qaddasa-l-Lahu sirrah
(34) Syekh Muhammad Effendi al-Yaraghi qaddasa-l-Lahu sirrah
(35) Sayyid Jamaaluddiin al-Ghumuuqi al-Husayni qaddasa-l-Lahu sirrah
(36) Abuu Ahmad as-Sughuuri qaddasa-l-Lahu sirrah
(37) Abuu Muhammad al-Madanii qaddasa-l-Lahu sirrah
(38) Sayyidina Syekh Syarafuddin ad-Daghestani qaddasa-l-Lahu sirrah
(39) Sayyidina wa Mawlaana Sultan al-Awliya Sayyidi Syekh ‘Abd Allaah al-Fa’iz ad-Daghestani qaddasa-l-Lahu sirrah
(40) Sayyidina wa Mawlaana Sultan al-Awliya Sayyidi Syekh Muhammad Nazhim al-Haqqaani qaddasa-l-Lahu sirrah
Syahaamatu Fardaani
Yuusuf ash-Shiddiiq
‘Abdur Ra’uuf al-Yamaani
Imaamul ‘Arifin Amaanul Haqq
Lisaanul Mutakallimiin ‘Aunullaah as-Sakhaawii
Aarif at-Tayyaar al-Ma’ruuf bi-Mulhaan
Burhaanul Kuramaa’ Ghawtsul Anaam
Yaa Shaahibaz Zaman Sayyidanaa Mahdi Alaihis Salaam 
wa yaa Shahibal `Unshur Sayyidanaa Khidr Alaihis Salaam
Yaa Budalla
Yaa Nujaba
Yaa Nuqaba
Yaa Awtad
Yaa Akhyar
Yaa A’Immatal Arba’a
Yaa Malaaikatu fi samaawaati wal ardh
Yaa Awliya Allaah
Yaa Saadaat an-Naqsybandi

Sholawat untuk Segala Penyakit

Sholawat untuk Segala Penyakit

 

 

Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad thibilqulubi wa dawaa ihaa wa afiatil ajsadwa syifaa ihaa wa nuuril absor wa dhiyaa ihaawa alaa alihi wa shohbihi wa baari wa sallam

Artinya :
Ya Allah, berilah rahmat ke atas penghulu kami, nabi Muhammad S.A.W. yang dengan berkat baginda, engkau menyembuhkan hati, menjadi penawar dan menyehatkan tubuh juga memberi kesembuhan penyakit serta mengaruniai cahaya penglihatan dan kurniakanlah juga rahmat keberkatan dan kesejahteraan keatas keluarga dan sahabat baginda
Penjelasan dari Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani
(dari buku Reflecting of The Souls: Ramadan Suhba 2006)

A’uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil anbiyaai wal mursaliin, Sayyidinaa Muhammadiw wa ‘alaa aalihi wa Shahbihi ajma’iin

Penyembuhan terhadap penyakit ada di tangan para awliya Allah dan mereka dapat menyembuhkan penyakit apa saja, karena Allah SWT memberikan rahasia kepada Nabi SAW untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan selawat penyakit apapun dapat disembuhkan. Dengan mengucapkan: Allahumma shalli `ala Sayyidina Muhammad, tibil quluubi wal dawaa’ihaa wal `afiyyat al-abdaani wa syifa’iha. (ya Allah semoga Engkau menganugerahkan selawat kepada Sayyidina Muhammad SAW, sembuhkan hatiku dengan obatnya dan sehatkan badanku dengan obatnya.—dikenal dengan shalawat tibbil qulub)

Nabi SAW adalah sumber dan inti dari proses penyembuhan, selawat kepada Nabi SAW adalah penyembuhan. Tulislah selawat itu dan ia akan menjadi penyembuh bagi segala macam penyakit.
Jangan khawatir, dengan kecintaan terhadap Sayyidina Muhammad SAW, Allah SWT akan menyembuhkan setiap orang yang sakit, dan dengan istaghfirullah Allah SWT menyembuhkan semua orang yang sakit.
Dan Iman atau keyakinan adalah sangat penting. Iman akan selalu menyembuhkan kalian. `Itiqaad (yakin) dengan apa yang diberikan oleh Syekh kepada kalian atau apa yang dikatakan oleh Nabi SAW mengenai pengobatan tradisional ala Nabi karena Allah SWT akan memberikan kesembuhan itu dan tubuh kalian akan mengeluarkan hormon sesuai dengan apa yang kalian fokuskan dan kalian akan sehat kembali.[]

 

 

 

Operasi Spiritual

Operasi Spiritual 

Mawlana Syaikh Hisham Kabbani

Ke-wali-an adalah sebuah pemahaman yang tidak akan pernah bisa ditulis di dalam buku-buku. Kewalian adalah rahasia-rahasia dibalik rahasia-rahasia. Sesuatu yang berasal dari Nabi saw pada hati-hati para Awliya, bukan pengetahuan lewat kata-kata namun lewat perbuatan. Jangan mengira para Awliya menerima dirinya untuk menjadi Awliya jika tidak untuk meningkatkan para pengikutnya ke maqam mereka, khususnya ketika sedang memberi nasihat. Mereka tidak mau meninggalkan murid-muridnya tertinggal. Mereka meningkatkan maqam pengikutnya ke tahap topik yang sedang diajarkan melalui kehidupan spiritual mereka. Kalian tidak merasakannya pada tubuh fisik kalian, karena roh kalian masih terkungkung dalam sangkar tubuh.


Namun beliau mampu membuat roh kalian merasakannya tanpa kalian menyadarinya. Seperti seorang dokter yang mengoperasi pasiennya. Pasien tidak merasakan apapun, namun merasakan dirinya telah sembuh. Itulah yang Awliya lakukan. Beliau mengoperasi kalian, namun kalian tidak merasakan apapun. Tetapi dalam kehidupan spiritual kalian, dalam realitas, kalian telah sembuh.

Jika kalian sedang mencium spiritualitas, maka aroma itu membuat kalian mabuk cinta akan Syaikh. Jika Syaikh membuka lebih lagi, kalian tidak hanya mabuk, kalian akan seperti tetangga Nabi Musa as. Salah seorang tetangga Musa pernah berkata,” Musa, karena engkau akan pergi ke bukit Sinai dan berdialog dengan Tuhanmu – tolong katakan pada-Nya agar mengirimi aku cinta, karena aku tidak memiliki rasa cinta bagimu dan Dia. Biarkan Dia kirimkan cinta, agar hatiku bahagia.”

Ketika sampai di Sinai dan telah menyelesaikan apa yang Musa ingin lakukan, beliau lupa akan pesan tetangganya, Allah-lah Yang mengingatkan beliau.

“ Ya Musa, mengapa engkau lupakan tetanggamu ? Bukankah engkau berjanji padanya untuk menyebutnya dalam Hadirat-Ku ? “

“ Ya Tuhan, maafkan saya.”

“ Apa yang dia minta ?”

“ Dia membutuhkan cinta.”

“ Pulanglah dan katakan pada tetanggamu, Aku sedang mengirim cinta sekecil atom ke dalam hatinya.”

“Ya Allah, mohon kirimkan lebih dari itu, Engkaulah Yang Maha Pemurah.”

“Tidak. Itu sudah cukup.”

Musa kembali ke rumahnya dan mencari tetangganya. Ketika beliau menemukannya, tetangga itu tidak lagi berada didunia ini. Matanya terbuka lebar, kedua tangannya terangkat ke atas, mulutnya menganga. Dia tidak bergerak sedikitpun ataupun merasakan sesuatu. “ Oh tetanggaku,” kata Musa “ Kabar baik, Tuhan sedang mengirimkan sebutir cinta pada hatimu.” Namun tetangga itu demikian asyiknya sehingga tidak merasakan kehadiran Musa. Allah-pun memanggil Musa dan mengatakan : “ Ya Musa, walaupun engkau menggiling tubuhnya, dia tidak akan merasakan apapun, dia hanya merasakan Aku.”

Cinta seperti itulah yang Syaikh ingin kirimkan pada hati murid-muridnya. Murid-murid akan meninggalkan apapun dan lari mengejar Syaikhnya tanpa menyadari apa yang sedang mereka lakukan. Syaikh masih memegang kunci akan cinta itu dan belum membukanya. Beliau membukanya sedikit, setetes demi setetes. Itulah yang kini sedang mengendalikan kita, aroma dari setetes cinta. Belum lagi setetes, belum pula sekecil atom, hanya aromanya saja. Jika beliau membuka satu tetes cinta saja, kalianpun akan meleleh.

Ada pelajaran disini, bahwa jika kalian menghilangkan eksistensi kalian di hadapan Syaikh, maka beliau akan membuat kalian ‘mati sebelum mati’. Namun tidak seorangpun yang siap membawa rahasia besar itu agar Syaikh dapat menghiasi muridnya dengan segala kekuatan beliau. Syaikh tidak menahan kekuatan spiritual itu bagi diri beliau sendiri. Beliau ingin memberikannya. Namun kalian harus datang dan mengambilnya. Setiap orang sadar akan dirinya sendiri, apakah dia sedang mengambilnya atau tidak.

Syaikh muncul dalam mimpi-mimpi, muncul dalam penampakan spiritual, ataupun muncul sekilas saja. Namun ketika kalian mampu melihat syaikh sedang duduk bersama kalian secara nyata ( tanpa kehadiran tubuh fisiknya ) maka kalian telah mencapai apa yang beliau inginkan. Itulah caranya agar bisa duduk dengan Syaikh walaupun beliau telah meninggal dunia. Jangan mengira para Awliya sedang duduk di makam dimana dulu kalian terakhir meninggalkannya. Mereka sudah tidak lagi berada disana, mereka telah berpindah tempat. Namun bila kalian datang, memberi salam dan memanggil beliau, mereka akan datang dan muncul disana. Mereka berada di hadirat Nabi saw dan malaikat-malaikat yang memindahkan tubuh-tubuhnya.

Itulah bagaimana Awliya mentransfer kekuatan mereka dan mendatangi para pengikutnya. Bagi mereka, kehidupan ini dan akhirat adalah sama saja. Mereka dapat duduk-duduk dan mengundang yang lain untuk ikut serta. Bagi mereka hal itu amat mudah, namun bagi kita amat susah. Kita harus melatih diri kita dalam asuhan mereka. Cara yang paling ampuh bertemu dengan syaikh adalah dengan meditasi / muraqobah . Jagalah konsentrasi hati pada syaikh kalian di sepanjang malam hari. Beliau akan mulai nampak dan akan semakin sering muncul. Penampakan itu akan semakin jelas sampai kalian mampu berbicara dengan beliau secara langsung, bahkan bersalaman dengan beliau. Sebenarnya tidak susah.

Awliya asal mesir, Ahmad ar-Rufa’I al-Kabir datang ke makam Nabi dan mengatakan :

”Inilah sang pemerintah para hantu sedang bertemu dengan Manusia yang paling nyata ! Mohon ulurkan tangan Anda agar saya dapat menciumnya.” Dari makam Nabi, sebuah tangan putih mulai muncul dan sayyidina Ahmad menciumnya tiga kali. Setiap beliau menciumnya, Nabi mentransfer pengetahuan dari hatinya pada hati Ahmad. 3 samudra pengetahuan-pun telah dialirkan pada beliau.

Jika kalian mencapai maqam ini- kalian akan sangat beruntung. Kalian akan memahami rahasia-rahasia Syaikh. Dan bila belum mencapainya, kalian masih dianggap anak-anak yang masih harus diberi permen. Semoga Allah memberi kita kedewasaan di hadapan Syaikh dan membantu kita memberi kekuatan yang setiap Syaikh inginkan murid-murid mencapainya.

Wa min Allah at-tawfiq bi hurmat al-Fatiha.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...